Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERANAN POSYANDU DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BAYI BALITA DI POSYANDU KARTINI 6 DESA GATAK, KUJON, CEPER, KLATEN TAHUN 2011 Catur Setyorini; Astri Mulyani
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 2, No 2 (2011): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.623 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v2i2.58

Abstract

Latar belakang: Dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010, Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami peningkatan sebesar 854 bayi atau 5,8 per 1000 kelahiran hidup. Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi 11. Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang peranan posyandu dalam pemantauan pertumbuhan bayi balita di posyandu kartini 6 desa Gatak, Kujon, Ceper, Klaten Tahun 2011. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi balita di posyandu kartini 6 Desa Gatak, Kujon, Ceper, Klaten 37 responden. Pengambilan sampel dengan tehnik accidental sampling didapatkan jumlah 31 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner, analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil: Tingkat pengetahuan tentang peranan posyandu dalam pemantauan pertumbuhan bayi balita dalam kategori baik yaitu sebanyak 23 responden (74,19%) dan cukup sebanyak 8 responden (25,80%). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan tentang peranan posyandu dalam pemantauan pertumbuhan bayi balita dalam kategori baik yaitu sebanyak 23 responden (74,19%). Kata kunci: Pengetahuan, Ibu, Bayi, Balita, Posyandu, Pemantauan Pertumbuhan.
STUDI DESKRIPTIF GANGGUAN HAID PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI BPM DYAH SUGIYANTO GONILAN SUKOHARJO TAHUN 2016 Catur Setyorini
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 7, No 2 (2016): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.722 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v7i2.30

Abstract

Studi Deskriptif Gangguan Haid Pada Akseptor KB Suntik Di BPM Dyah Sugiyanto Gonilan Sukoharjo Tahun 2016. Kontrasepsi suntikan adalah cara mencegah terjadinya kehamilan melalui suntikan hormonal, cara kerjanya efektif, pemakaiannya yang praktis, harga relative murah dan aman. Namun, masalah utama dalam pemberian kontrasepsi suntik adalah perdarahan haid yang tidak teratur, nyeri tekan payudara, peningkatan berat badan dan depresi, sampai 25% pasien berhenti pada tahun pertama akibat perdarahan yang tidak teratur. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran kejadian gangguan haid pada akseptor KB suntik di BPM Dyah Sugiyanto Gonilan Sukoharjo Tahun 2016. Desain penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Subjek Penelitian adalah seluruh akseptor KB suntik di BPM Dyah, Gonilan Sukoharjo bulan April-Mei tahun 2016 sebanyak 84 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dengan analisis Univariate menggunakan rumus distribusi frekuensi. Hasil Penelitian akseptor KB suntik berdasarkan karakteristik sebagian besar berumur >35 tahun 49 responden (58,34%), pendidikan menengah 34 responden (40,48%), mempunyai 2-4 anak 58 responden (69,05%) dan sebagai ibu rumah tangga 30 responden (35,71%). Sebagian besar akseptor KB suntik mengalami gangguan haid 54 responden (64,28%), jenis gangguan haid yang dialami sebagian besar amenorea 14 responden (40%). Simpulan sebagian besar akseptor KB suntik di BPM Dyah Sugiyanto Gonilan Sukoharjo Tahun 2016 mengalami gangguan haid. Kata Kunci: Gangguan Haid, KB Suntik
STUDI DESKRIPTIF PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN Anita Dewi Lieskusumastuti; Catur Setyorini
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 8, No 2 (2017): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.486 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v8i2.21

Abstract

Kelahiran operatif dilakukan apabila pelahiran spontan dinilai akan menimbulkan risiko lebih besar bagi ibu atau anak dibandingkan pelahiran terbantu. Perluasan indikasi Sectio Caesarea dan kemajuan dalam teknik operasi dan anestesi serta obat-obat antibiotik menyebabkan bertambahnya angka kejadian Sectio Caesarea dari periode ke periode. Alasan bedah sesar antara lain 22% gawat janin, 20% tidak ada kemajuan persalinan, 11% pelahiran sungsang. Lebih dari 50% adalah bedah sesar darurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian persalinan Sectio Caesarea di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten Tahun 2016. Metode penelitian ini adalah observasional bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang ada di bangsal kebidanan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu pada bulan Oktober sampai Desember tahun 2016. Jumlah populasi sebanyak 244 responden. Teknik samplingnya purposive sampling, besar sampelnya 231 responden sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Alat pengumpulan datanya rekam medik yang disusun dalam bentuk master tabel. Analisis menggunakan analisis univariat dengan yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian diketahui jumlah kejadian persalinan Sectio Caesarea sebanyak 231 responden. Karakteristik responden berdasarkan usia sebagian besar beruis 20-35 tahun sebanyak 174 responden (75,3%), berdasarkan gravida sebagian besar multigravida sebanyak 134 responden (58%). Penyebab persalinan berdasarkan faktor ibu sebagian besar adalah riwayat SC sebelumnya sebanyak 72 responden (31,2%). Penyebab persalinan berdasarkan faktor janin sebagian besar adalah presentasi bokong sebanyak 24 responden (10,4%). Penyebab persalinan berdasarkan faktor plasenta sebagian besar adalah plasenta previa totalis sebanyak 6 responden (2,6%). Simpulannya adalah kejadian persalinan Sectio Caesarea berdasarkan karakteristik mayoritas berusia 20-35 tahun dan multigravida, sedangkan penyebab persalinan Sectio Caesarea sebagian besar adalah riwayat SC, presentasi bokong dan plasenta previa totalis.Kata kunci : persalinan, Sectio Caesarea
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP BIDAN TENTANG PARTOGRAF DI RSUD SOERATNO GEMOLONG Evi Setiyaningshih; Catur Setyorini
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 6, No 1 (2015): JANUARI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.991 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v6i1.105

Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP BIDAN TENTANG PARTOGRAF DI RSUD SOERATNO GEMOLONG. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan, seperti penggunaan partograf yaitu alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi, dan menatalaksanakan persalinan. Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam persalinan, sehingga dapat merencanakan tindakan mengatasi masalah tersebut atau merujuk ibu dalam kondisi yang tepat. Instrumen ini merupakan salah satu komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap bidan tentang partograf di RSUD Soeratno Gemolong pada tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain observasional analtik dengan pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian adalah semua bidan yang bekerja di RSUD Soeratno Gemolong pada bulan Mei Tahun 2014 sebanyak 30 responden pengumpulan data dengan kuisioner. Analisa univariat pada variabel pengetahuan menggunakan standart deviation, sedangkan variabel sikap menggunakan rentang skala. Analisa bivariat menggunakan uji Sperman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan berpengetahuan cukup sebanyak 23 responden (76,4%), sikap bidan mayoritas cukup sebanyak 22 responden (73,4%), dan hasil nilai Rhohitung (0,441)>Rhotabel(0,364) pada taraf signifikasi 5% dengan p = (0,015) (p < 0,05) yang menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang. Simpulan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap bidan tentang partograf di RSUD Soeratno Gemolong Tahun 2014. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Partograf
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG ASUHAN SAYANG IBU DALAM PERSALINAN DI RSUD SUKOHARJO TAHUN 2015 Fitalia Ayuwidayanti; Catur Setyorini
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 6, No 2 (2015): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.322 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v6i2.124

Abstract

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG ASUHAN SAYANG IBU DALAM PERSALINAN DI RSUD SUKOHARJO TAHUN 2015. Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang saling menghargai budaya, kepercayaan dari keinginan sang ibu pada asuhan yang aman selama proses persalinan serta melibatkan ibu dan keluarga sebagai pembuat keputusan, tidak emosional dan sifatnya mendukung. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Asuhan sayang ibu mengacu dalam kompetensi bidan di Indonesia, terutama standar kompetensi k-4 yaitu asuhan selama persalinan dan kelahiran, bidan harus mampu memberikan asuhan selama persalinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika para ibu diperhatikan dan diberi dukungan selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka akan mendapatkan rasa aman dan keluaran yang baik. Tujuan penelitian mengetahui gambaran pengetahuan bidan tentang asuhan sayang ibu di RSUD Sukoharjo tahun 2015. Metode penelitian adalah dskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua bidan yang bekerja di RSUD Sukoharjo sebanyak 35 bidan. Subjek penelitian adalah semua bidan di RSUD Sukoharjo sebanyak 35 bidan. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan analisis deskriptif menggunakan rumus mean dan standart deviasi. Hasil penelitian diperoleh pengetahuan bidan tentang asuhan sayang ibu dalam persalinan baik sejumlah 5 orang (14,3%), cukup sejumlah 26 orang (74,3%), dan kurang sejumlah 4 orang (11,4%). Karakteristik responden berdasarkan umur mayoritas berumur 41-50 tahun sebanyak 24 orang (68,6%), mayoritas tingkat pendidikan D IV / S1 sebanyak 26 responden (74,3%), mayoritas lama kerja 21-30 tahun sebanyak 18 responden (51,4%). Tingkat pengetahuan bidan tentang asuhan sayang ibu dalam persalinan berdasarkan karakteristik umur mayoritas cukup pada umur 41-50 tahun sebanyak 19 responden (54,3%), berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas cukup dengan tingkat pendidikan D IV / S1 sebanyak 21 responden (60%),berdasarkan lama kerja mayoritas cukup dengan lama kerja 21-30 tahun sebanyak 13 responden (37,1%). Simpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar pengetahuan bidan tentang asuhan sayang ibu dalam persalinan adalah cukup Kata kunci: Pengetahuan, Bidan, Asuhan Sayang Ibu dalam Persalinan
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP – ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016 Catur Setyorini
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 8, No 1 (2017): JANUARI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.292 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v8i1.166

Abstract

Ibu bayi terkadang kurang tepat dalam memberikan Makanan pendamping ASI (MP-ASI) untuk bayi dan balita, sehingga banyak masalah terjadi dan bahkan bisa menyebabkan bayi lebih mudah terserang penyakit. MP-ASI adalah makanan tambahan selain ASI yang diberikan pada bayi usia 6-24 bulan. MP-ASI diberikan pada usia 6-24 bulan, karena di usia tersebut sangat rawan terjadi malnutrisi. Salah satu faktor penyebab perilaku orang tua dalam memberikan MP-ASI adalah pengetahuan ibu tentang makanan bergizi pada bayinya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengetahuan ibu bayi balita tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) di Posyandu Dewi Sri I Kateguhan Sawit Boyolali Tahun 2016. Desain penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subjek Penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi dan balita usia 6-24 bulan di Posyandu Dewi Sri I Kateguhan Sawit Boyolali Tahun 2016 sebanyak 32 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dengan analisis Univariate menggunakan rumus distribusi frekuensi. Hasil penelitian karakteristik responden mayoritas berusia 26-30 tahun sejumlah 18 responden (56,3%), berpendidikan menengah (SMA) sejumlah 21 responden (65,6%) dan tingkat pengetahuan responden berpengetahuan baik sejumlah 12 responden (37,5%), cukup sejumlah 15 responden (46,9%), dan kurang sejumlah 5 responden (15,6%). Simpulan dalam penelitian ini mayoritas pengetahuan ibu bayi balita tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) di Posyandu Dewi Sri I Kateguhan Sawit Boyolali Tahun 2016 dalam kategori cukup. Kata Kunci: Pengetahuan, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
ANALISIS PERAN KADER POSYANDU DENGAN PENERAPAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI KELURAHAN MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA Anita Dewi Lieskusumastuti; Catur Setyorini; Sri Devi Anjarsari
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 10, No 2 (2019): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.526 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v10i2.288

Abstract

Latar Belakang : Masa kehamilan dan persalinan bersifat fisiologis bagi seorang perempuan yang telah menikah, namun dapat berisiko terjadi komplikasi pada masa tersebut sebagai akibat dari perilaku reproduksi, status kesehatan dan cara pemeliharaan kesehatan. Angka kesakitan dan kematian ibu merupakan indicator yang penting untuk menggambarkan status kesehatan maternal. Peran kader posyandu tidak dapat terlepas dari kesehatan ibu dan anak, sehingga kader kesehatan perlu diberikan tanggung jawab untuk melakukan pemantauan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis peran kader posyandu dengan penerapan stiker program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) di Kalurahan Mojosongo Jebres Surakarta. Metode : Desain penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu kader posyandu di wilayah Kelurahan Mojosongo Jebres Surakarta pada bulan Februari tahun 2019. Dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Alat pengumpulan datanya kuesioner. Analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi. Analisa bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil : Peran kader posyandu dalam Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagian besar Positif sebanyak 28 responden (70%), Penerapan Stiker Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagian besar Diterapkan sebanyak 25 responden (62,5%). Ada hubungan yang signifikan antara Peran Kader Posyandu Dengan Penerapan Stiker Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di wilayah Mojosongo Jebres Surakarta diketahui dari Uji Chi Square bahwa nilai signifikansi (0,001)
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI KALURAHAN SURUHKALANG KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 Nofemi Puspaningrum; Catur Setyorini
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 5, No 2 (2014): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.585 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v5i2.183

Abstract

Perawatan bayi baru lahir sangat dibutuhkan oleh bayi, karena pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada tubuh bayi baru lahir. Karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan pemantuan ketat untuk menentukan bagaimana ia membuat suatu transisi yang baik terhadap kehidupannya di luar uterus. Pendidikan sangat mempengaruhi seseorang dalam menerima suatu informasi. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki ibu terhadap perawatan bayi maka akan semakin baik pula hasil yang diterima oleh bayi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan bayi baru lahir di Kalurahan Suruhkalang Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berpendidikan formal di Kalurahan Suruhkalang Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar minggu I-II Juni 2013 sebanyak 30 ibu hamil. Penelitian ini tidak menggunakan sampel, tapi menggunakan subyek penelitian dengan jumlah responden sebanyak 30 responden. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner, dan analisa data dengan Spearman Rank dengan taraf kesalahan 5%. Tingkat pendidikan terbanyak adalah pendidikan dasar sebanyak 14 responden (46,7%) dan pengetahuan responden terbanyak adalah pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (70%). Hasil uji statistik menggunakan Spearman Rank adalah rs (0,647) > rhitung (0,364) pada taraf kesalahan 5% dengan thitung (4,496) > ttabel (2,042), p (0,00 < 0,05) yang berarti ada hubungan antara tingkat pendidikan formal dengan dengan pengetahuan ibu hamil. Simpulan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan bayi baru lahir di Kalurahan Suruhkalang Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar tahun 2013. Kata kunci : pendidikan formal, pengetahuan, ibu hamil, perawatan bayi baru lahir
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DENGAN SIKAP IBU BAYI BALITA DALAM PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DI POSYANDU CEMPAKA II BIRU PANDANAN WONOSARI KLATEN TAHUN 2012 Catur Setyorini; Deti Ekowati
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 4, No 2 (2013): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.346 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v4i2.80

Abstract

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DENGAN SIKAP IBU BAYI BALITA DALAM PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DI POSYANDU CEMPAKA II BIRU PANDANAN WONOSARI KLATEN TAHUN 2012. Dewasa ini perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak. KMS adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Melalui KMS, ibu dapat mengetahui kelompok bahan makanan sesuai gizi seimbang dan pedoman pemberian makanan yang sehat untuk balita ibu, sehingga diharapkan balita ibu akan bertumbuh dan berkembang. Mengingat pentingnya informasi yang ada dalam KMS, sebaiknya setiap ibu yang mempunyai balita memiliki KMS. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS. Metode penelitian yang digunakan adalah desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling dimana sampelnya adalah ibu bayi balita yang datang ke posyandu cempaka II pada tanggal 23 Juni 2012 sebanyak 33 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yaitu kuesioner pengetahuan dan sikap. Uji statistik menggunakan Spearmen Rank pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan (p value < 0,05) antara tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan sikap ibu dalam penggunaan KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten Tahun 2012. Kesimpulan semakin baik tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS, maka semakin baik pula sikap ibu dalam penggunaan KMS sehingga terbentuk perilaku yang baik dalam penggunaan KMS. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Bayi Balita, Kartu Menuju Sehat
STUDI DESKRIPTIF KEJADIAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN 2016 Catur Setyorini; Anita Dewi Lieskusumastuti
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 8, No 2 (2017): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.32 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v8i2.20

Abstract

Latar Belakang: Studi Deskriptif Kejadian Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Tahun 2016. BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. BBLR sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak negara, karena dianggap  menjadi  salah  satu  faktor  penyebab kematian bayi. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran kejadian bayi dengan BBLR di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten Tahun 2016.Metode: Desain penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Subjek Penelitian adalah seluruh bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu tahun 2016 sebanyak 178 responden. Alat pengumpulan data menggunakan master tabel. Analisis data dengan analisis univariate menggunakan rumus distribusi frekuensi.Hasil: Penelitian bayi dengan berat badan lahir rendah berdasarkan karakteristik ibu sebagian besar berumur 20-35 tahun sebanyak 136 responden (76,40%), berdasar paritas sebagian besar adalah multipara sebanyak 99 responden (55,62%), sebagian besar usia kehamilan 37-42 minggu sebanyak 95 responden (53,37%), dan sebagian besar bayi BBLR berjenis kelamin laki-laki sebanyak 92 responden (51,69%). Simpulan: sebagian besar bayi dengan BBLR di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu tahun 2016 lahir pada ibu usia 20-35 tahun, paritas multipara, usia kehamilan 37-42 minggu dan bayi berjenis kelamin laki-laki.Kata Kunci: Kejadian Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)