Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat

Serangan Ulat Grayak Jagung (Spodoptera Frugiperda) pada Tanaman Jagung di Desa Petir, Kecamatan Daramaga, Kabupatem Bogor dan Potensi Pengendaliannya Menggunakan Metarizhium Rileyi Ahmad Aripin Naek Lubis1; Ruly Anwar; Bonny PW Soekarno; Bonjok Istiaji; Sartiami Dewi; Irmansyah; Dian Herawati
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 2 No. 6 (2020): November 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.457 KB)

Abstract

Spodoptera frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) is a new pest in maize cropping inIndonesia. These insects originated in the Americas and have spread to several countries and causecrop loss in corn. Beginning in 2019, this pest has reportedly attacked corn plants in the Sumatraregion. This activity aims to find out the existence of S. frugiperda in the area of Petir Village,Dramaga Sub-District, Bogor District. The survey results show that S. frugiperda has attacked thecorn crop in Petir Village. Specific characters found in S. frugiperda are inverted "Y" in the headcapsule and a black dot pattern on the abdomen (point four and trapezoid). S. frugiperda larvae found in the village of Petir attack the corn growing point, but the population is still low. Entropathogenicfungi are bioinsecticides that can be used to control pests. Metarizhium rileyi is an entomopathogenicfungus that has the potential to control S. frugiperda in maize. The results indicated that M. rileyi waseasily propagated en masse in agar medium and in good virulence in S. frugiperda.
Pestisida Nabati Berbahan Baku Limbah Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) untuk Mengatasi Hama Penting pada Tanaman Asparagus (Asparagus officinalis) Dina Layali Damanik; Shilfa Novianti; Cindy Anola Ifana; Lutfi Firmansyah; Sindy Wandira; Ridwan Fauzillah; Ratna Dewi; Andrian Rakanu; Ainul Firman Gupi; Salma Hanifa; Ruly Anwar; Ichsan Ahmad Fauzi
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 4 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpim.4.2.23-30

Abstract

Asparagus merupakan tanaman dari golongan hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi pada kancah global maupun nasional. Tanaman asparagus di Indonesia merupakan jenis varietas dari hasil introduksi negara yang berada di kawasan subtropis, hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman asparagus tidak dapat optimal di Indonesia. Selain itu, kondisi suhu dan kelembaban yang tinggi di Indonesia menyebabkan tanaman asparagus rentan terserang oleh penyakit dan hama. Desa Cigunungsari belum lama melakukan budidaya tanaman asparagus sehingga banyak masalah yang terjadi. Ulat grayak (Spodoptera litura) adalah hama utama yang menyerang asparagus di Desa Cigunungsari sehingga mengakibatkan adanya penurunan pada jumlah panen serta kualitas asparagus, sehingga diperlukan upaya untuk dapat mengatasi masalah tersebut. Upaya yang dilakukan yaitu melakukan sosialisasi pestisida nabati dari limbah kulit bawang merah kepada masyarakat Desa Cigunungsari. Ulat grayak memiliki sifat yang polifag sehingga memungkinkan untuk menyerang tanaman lain. Pembuatan pestisida nabati cukup mudah dilakukan, yakni merendam kulit bawang dengan toples berisi air. Rendaman tersebut kemudian ditutup rapat dan difermentasi selama 48 jam sebelum diaplikasikan. Pestisida nabati ini masih belum dapat dinyatakan efektif untuk mengendalikan hama ulat grayak. Stadia telur merupakan stadia yang dilaporkan petani berhasil dikendalikan serta pestisida ini bersifat repelen bagi semut.