Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN BERKARYA SENI KRIYA DI KOMUNITAS TUK SALATIGA: PROSES DAN NILAI ESTETIS Setyoko, Adnan
Arty: Jurnal Seni Rupa Vol 1 No 1
Publisher : Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.365 KB) | DOI: 10.15294/arty.v1i1.878

Abstract

BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN BERKARYA SENI KRIYA DI KOMUNITAS TUK SALATIGA: PROSES DAN NILAI ESTETIS Setyoko, Adnan
Arty: Jurnal Seni Rupa Vol 1 No 1
Publisher : Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/arty.v1i1.878

Abstract

Barang bekas merupakan media nonkonvensional dalam berkarya seni rupa, sehingga menarik untuk dikaji lebih dalam. Masalah yang diungkap adalah: (1) Bagaimana proses berkarya dalam memanfaatkan barang bekas sebagai media berkarya seni kriya di Komunitas TUK Salatiga ? (2) Bagaimana  nilai estetis yang terdapat dalam karya seni kriya yang dihasilkan dari pemanfaatan barang bekas di Komunitas TUK Salatiga ? Pendekatan penelitian yang dipilih adalah deskriptif kualitatif. Latar penelitian ini adalah di Komunitas TUK Salatiga. Data diperoleh melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data  pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan  (1) Komunitas TUK Salatiga memproduksi karya seni kriya dari barang bekas. Barang bekas yang digunakan adalah barang bekas berupa plastik, kertas, dan karet ban bekas. (2) Proses produksinya menggunakan alat-alat seperti gunting, cuter, steples, pukul besi, mesin bur,mesin jahit,dll. Proses produksi seni kriya dari barang bekas di Komunitas TUK Salatiga terdiri dari dua jenis berdasarkan bahan yang dipakai, yaitu proses produksi karya dari bahan plastik dan karet ban, serta proses produksi karya dari bahan kertas. (3) Karya Kriya Komunitas TUK Salatiga selain memiliki nilai ekonomis juga memiliki nilai estetis. Thrift is a nonconventional media in the work of art, so interesting to study further. The problems revealed are: (1) How does the process work in utilizing scrap craft art as a medium working in Community TUK Salatiga? (2) How is the aesthetic value contained in the works of craft art resulting from the utilization of used goods in the Community TUK Salatiga? The selected research approach is qualitative descriptive. Background research is in the Community TUK Salatiga. Data obtained through observation, documentation and interviews. Data analysis techniques of data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusions. The results showed (1) Community TUK Salatiga produce works of craft art of thrift. Used goods are used are used goods such as plastics, paper, and rubber tires. (2) The production process using tools such as scissors, cuter, staples, hammer, bur machines, sewing machines, etc.. The production process of craft art scrap in Salatiga TUK Community consists of two types based on the materials used, the production process of the work of plastic and rubber tires, as well as the production process of paper work. (3) Work Community Kriya TUK Salatiga besides having economic value also has aesthetic value.
Karya Seni Poster Shepard Fairey dalam Kajian Semiotika Van Zoest : Analisis Sintaksis, Simantik dan Pragmatik Adnan Setyoko; Robert Hendra Yudianto
Jurnal SASAK : Desain Visual dan Komunikasi Vol 4 No 1 (2022): SASAK
Publisher : Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/sasak.v4i1.1778

Abstract

Posters are not only a media for publication and promotion, more than that, posters can be a medium of expression to express the aesthetic and ideological experiences of their creators. Shepard Fairey is a poster artist who is well known in the contemporary art world, especially street art. Shepard Fairey's works display ideas that are full of political and propaganda content. Shepard Fairey's posters feature many themes of peace, anti-war, gender issues, and themes of social criticism. The purpose of this study was to find the symbolic meaning contained in one of Shepard Fairey's works entitled "Guns and Roses". Fairey's work is interesting to study because it contains contents of social criticism and political propaganda which are currently attracting the world's attention. The study of Shepard Fairey's work was carried out using qualitative methods with Van Zoest's semiotic approach, namely syntactic, simantic, and pragmatic analysis approaches. The results of this study indicate that Shepard Fairey's poster entitled “Guns and Roses” contains political content that displays a lot of propaganda narratives. The icons and colors displayed in the posters contain a sign system correlation that is related to each other. Visually, Shepard Fairey's poster also has its own charm, both from the choice of colors, image icons, and the visual elements that make it up to have a distinctive character.
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES MAKNA PESAN IKLAN SASA VERSI “DISCOVER A WORLD WITH FULL OF FLAVOUR” Rizka Putri Ivory; Adnan Setyoko; Gusnita Linda; Robert Hendra Yudianto
ASKARA: Jurnal Seni dan Desain Vol 2 No 1 (2023): ASKARA: Jurnal Seni dan Desain
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/askara.v2i1.1086

Abstract

Iklan sendiri menurut Kotler dan Amstrong apabila ingin menjadi iklan yang baik dan dapat memberikan pesan secara efektif serta membuat audiens tergerak akan apa yang kita inginkan, iklan tersebut haruslah menarik dan unik bagi masyarakat dibanding kompetitor atau produk yang serupa. Hal inilah yang dilakukan oleh Sasa salah satu produsen bumbu penyedap rasa yang terbesar di pasarnya yang terkenal sebagai brand dengan sebutan “micin” dalam benak masyarakat atau dalam top of mind konsumen. Iklan Sasa versi Discover a World with Full of Flavour mengusung tema yang cukup menarik untuk dibahas oleh peneliti. Tak sama dengan iklan bumbu biasanya yang mengemas iklannya sebatas bertema masak memasak saja, tetapi iklan Sasa kali ini menyuguhkan konsep iklan story telling yang dikemas dengan genre dreamy dan fantasi yang membuat audiens tertarik untuk menonton iklan yang berdurasi satu menit ini hingga akhir bahkan tidak sedikit dari audiens untuk menonton ulang iklan Sasa versi Discover a World with Full of Flavour di kanal Youtube resmi milik Sasa. sehingga peneliti ingin mengupas beberapa absurditas kode atau tanda-tanda visual menggunakan kajian semiotika Roland Barthes dengan membedah denotasi dan konotasi dari iklan Sasa versi Discover a World with Full of Flavour.
STRATEGI VISUAL KEMASAN MARKET LEADER MIE INSTAN DI INDONESIA Robert Hendra Yudianto; Adnan Setyoko
Jurnal Riset Rumpun Seni, Desain dan Media Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Riset Rumpun Seni, Desain dan Media
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.323 KB) | DOI: 10.55606/jurrsendem.v1i1.343

Abstract

Packaging has multiple roles that greatly affect the target audience and even the target market. Not only does it play a role in protecting or facilitating distribution, far from that, packaging can communicate many aspects at the same time even in the absence of sales. Packaging deserves special attention and is done optimally as an effective communication medium. This study tries to describe the visual strategy on instant noodle packaging which is the market leader in Indonesia, namely Indomie. Indomie As the only brand that is able to dominate 70% of the market compared to its closest competitor, only 16%. Although not the only major factor, there are many interesting things that we can describe from the visual strategy that has been implemented by Indomie producers in competing with similar products. This research was conducted using descriptive qualitative methods to determine the visual strategy by outlining the graphic elements of the packaging. The results of this study indicate that a strong visual identity is able to influence consumers to more quickly recognize their products and at the same time conduct persuasion to choose their products in the ranks of other similar products.
Upscaling Inovasi Produk Kerajinan Bambu sebagai Upaya Peningkatan Kemandirian Ekonomi Kreatif Desa Kemutug Kidul Setyoko, Adnan; Pratama, Aiza Yudha; Kusuma, Alfiandi Eka; Albertina, Claresta; Wijaksono, Tongat Setyo; Saputra, Adi Pratama; Mulyono, Nyimas Ananda Putri
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v6i1.2045

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan nilai produk kerajinan bambu di Desa Kemutug Kidul melalui inovasi visual branding dan strategi promosi. Metode yang digunakan meliputi analisis situasi, pelatihan inovasi produk, formulasi identitas merek, dan promosi digital. Hasilnya, para pengrajin mendapatkan pengetahuan tentang perlakuan bahan bambu, penggunaan teknologi produksi modern, dan strategi pemasaran digital. Identitas visual “Bambutug” dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan daya tarik produk. Program ini berhasil meningkatkan keterampilan, kualitas produk, dan eksposur pasar bagi pengrajin bambu di Desa Kemutug Kidul.
Perancangan Buku Fotografi Kesenian Lengger Sebagai Media Promosi Budaya Banyumas Fikri Kuncoro Aftadi, Muhammad; Setyoko, Adnan; Hendra Yudianto, Robert
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesenian Lengger merupakan warisan budaya tradisional Banyumas yang kaya akan nilai seni dan filosofi. Namun, kesenian ini menghadapi tantangan dalam pelestariannya karena kurangnya minat generasi muda dan terbatasnya media promosi yang relevan dengan era digital. Oleh karena itu, dirancang buku fotografi Lengger: Harmoni Abadi sebagai upaya memperkenalkan dan melestarikan kesenian ini melaluipendekatan visual yang menarik dan informatif. Buku ini memuat elemen-elemen penting seperti sejarah, filosofi gerakan tari, aksesori, kostum, serta musik pengiring. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode 5W + 1H untuk menyusun informasi secara sistematis.Perancangan ini mengadopsi konsep Neoclassic agar sesuai dengan tema budaya dan estetika modern. Hasilnya adalah buku fotografi yang didukung oleh media promosi tambahan, seperti poster, stiker, kalender, totebag, tumbler, dan kaos untuk memperluas jangkauan audiens.Kata Kunci : Buku Fotografi, Lengger, Pelestarian, Promosi
Komunitas Soetedja Makerfest sebagai Wadah Ekspresi Desain Grafis Masyarakat Kota Purwokerto Setyoko, Adnan; Kusuma, Alfiandi Eka; Utami, Gladi Pawestri
Jurnal SASAK : Desain Visual dan Komunikasi Vol. 7 No. 1 (2025): SASAK
Publisher : Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/0hqve263

Abstract

Komunitas Soetedja Makerfest hadir sebagai wadah ekspresi seni desain grafis bagi masyarakat Kota Purwokerto. Dengan latar belakang minimnya komunitas yang berfokus pada desain grafis serta terbatasnya ruang alternatif untuk berekspresi, komunitas ini berperan sebagai platform bagi para kreator untuk berkarya, berkolaborasi, dan mengembangkan ekosistem kreatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Komunitas Soetedja Makerfest dalam melakukan pola praktik berkesenian desain grafis dan peran nya sebagai wadah kreatifitas berkarya desain grafis di Purwokerto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi guna menganalisis peran Soetedja Makerfest dalam perkembangan desain grafis di Purwokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunitas Soetedja Makerfest menjalankan praktik berkesenian desain grafis secara kolektif melalui kolaborasi antaranggota dan komunitas lain, serta berperan aktif dalam memajukan ekosistem seni dan ekonomi kreatif di Purwokerto. Penelitian ini juga menemukan bahwa Soetedja Makerfest berfungsi sebagai ruang alternatif kolaboratif yang mendorong pertumbuhan desain grafis lokal melalui kegiatan marketplace, workshop, dan diskusi, yang belum banyak dikaji dalam penelitian sebelumnya. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas ini aktif mengadakan pameran, workshop, dan kolaborasi dengan berbagai pelaku kreatif, sekaligus memanfaatkan ruang-ruang alternatif seperti pasar dan coffee shop sebagai tempat ekspresi seni. Dengan pendekatan kolaboratif dan pemanfaatan ruang non-konvensional, Soetedja Makerfest tidak hanya menjadi wadah bagi desainer grafis, tetapi juga berkontribusi dalam membangun ekosistem seni yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Purwokerto.
DISRUPSI VISUAL SEBAGAI STRATEGI BRANDING INKLUSIF IKLAN MS GLOW FOR MEN Yudianto, Robert Hendra; Setyoko, Adnan; Kusuma, Alfiandi Eka; Ramadhan, Gilang
ASKARA: Jurnal Seni dan Desain Vol 4 No 1 (2025): ASKARA: Jurnal Seni dan Desain
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/askara.v4i1.1827

Abstract

This study aims to analyze the strategy of visual disruption in the MS Glow for Men advertising campaign featuring Babe Cabita and Marshel Widianto as the main figures. This visual approach is understood as a reversal of conventional aesthetic norms in male skincare advertisements, which typically showcase idealized figures with fair skin, athletic bodies, and traditionally masculine appearances. Employing Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis and Stuart Hall’s theory of representation, the study examines the visual text across three levels: textual analysis, discursive practice, and socio-cultural practice. The results indicate that MS Glow adopts visual disruption not merely as an aesthetic choice, but as an ideological effort to construct a new, more inclusive representation of masculinity. The use of comedic public figures who deviate from standard beauty norms becomes a powerful tool to create emotional connection, digital virality, and participatory discourse. This visual strategy reflects a conscious branding tactic aligned with social transformation and the dynamics of digital media culture. The study contributes to expanding visual communication studies, gender representation, and branding practices in contemporary digital and creative industries
DINAMIKA KOMIK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL Eka Kusuma, Alfiandi; Setyoko, Adnan
ASKARA: Jurnal Seni dan Desain Vol 2 No 2 (2023): ASKARA: Jurnal Seni dan Desain
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/askara.v2i2.1306

Abstract

Media komunikasi visual sangat beragam jenis dan bentuknya, salah satu media komunikasi visual yang mampu mengjangkau semua kalangan dan generasi adalah komik. Selain dipandang sebagai suatu bentuk media komunikasi visual, komik juga dapat dilihat sebagai sebuah produk seni serta artefak budaya popular. Komik sebagai bentuk media komunikasi visual yang unik, dapat menjadi media yang secara leluasa dapat mengusung berbagai topik dan gagasan. Penulis menggunakan jenis penelitian diskriptif kualtitatif dalam tulisan ini. Metode yang digunakan yaitu studi pustaka (library research). Pengumpulan data dilakukan dengan cara pembacaan kritis dan menganalisis berbagai pustaka yang relevan. Isi pembahasan tulisan ini terdiri dari mode kerja komik sebagai media komunikasi visual yang membahas bagaimana komik bekerja sebagai media komonikasi visual dan sejarah perkembangan komik. Sajian dari tulisan ini diaharapkan dapat menjadi topik kajian dan menambah kasanah wawasan serta pengetahuan secara lebih luas tentang komik sebagai sebuah media komunikasi visual. Kata Kunci: komik , media komunikasi