Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PKM Teknologi Fermentasi Tape Jusinta di Pondok Pesantren Puteri Yatama Mandiri Kabupaten Gowa Nurhayani H. Muhiddin; Ratnawaty Mamin; Hasanuddin Hasanuddin
DEDIKASI Vol 22, No 2 (2020): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v22i2.16143

Abstract

The target partners in the Public Partnership Program (PKM) of Jusinta Tape Fermentation technology are students at the XII grade SMA Yatama Mandiri Islamic Boarding School, Gowa Regency. The location of the Islamic boarding school is in the area of Pallangga Subdistrict, Gowa Regency, which has the first highest cassava production and second highest sweet potatoes production land in South Sulawesi.. The implementation of activities is supported by the field of expertise of the implementing team related to the results of research in the form of a tape product called "Tape Jusinta" (Muhiddin, et al., 2018). This tape is made through the fermentation process of a mixture of purple sweet potato tubers and cassava roots using a local ragi tape starter. The process of making tape from purple sweet potato (Ipomoea batatas L.) and cassava roots (Manihot esculenta Crantz) with a local ragi tape starter, has received patent certificate in January 2020. Another thing that supports the potential of students who really need knowledge development and skills to grow economically productive businesses with Islamic boarding schools located in sweet potato and cassava production centers. The output target that is expected to be achieved in this PKM activity is that students have the knowledge and skills in producing Jusinta Tape through fermentation technology. The results of the activity are expected to be developed into a learning tool for biotechnology materials. The methods used are: lectures, demonstrations, discussions, practice and mentoring. The instruments used to determine the participants' responses to the Tape Jusinta fermentation technology training were questionnaires, observation, interviews, and documentation. The results achieved were that the participants could easily understand the processing of purple sweet potato and cassava roots into Tape Jusinta through fermentation technology. As many as 60% of the participants from the teacher group answered that the Tape Jusinta fermentation technology was in accordance with the students' abilities and was suitable to be applied in biotechnology learning. The organoleptic test results show that the Tape Jusinta product has a light purple color with an average of 4.4, the aroma of alcohol is less sharp with an average of 4.2, a soft texture with an average of 8.6, a slightly sour taste with an average of 4.4, the taste is quite sweet on average  6.5, and product palatability by the society is well received with an average of 8.9.
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Pembelajaran Ipa Terpadu Model Connected Sitti Rahma Yunus; Husnul Khatimah Hadir; Ratnawaty Mamin
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 5, No 2 (2016): September
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat5264472016

Abstract

Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat hasil belajar IPA peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Suli yang diajar dengan pembelajaran IPA terpadu model connected ( Persentase ketuntasan hasil belajar IPA peserta didik yang diajar dengan menggunakan pembelajaran IPA terpadu model connected. Desain Penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA terpadu model connected sedangkan variabel terikatnya adalah peningkatan hasil belajar peserta didik. Sampel penelitan ini adalah kelas VII1 dengan jumlah 27 orang. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes hasil belajar pada materi pencemaran lingkungan berupa pretest dan posttest. Instrumen penelitian ini berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20 item yang telah divalidasi oleh ahli. Hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai rata-rata N-gain hasil belajar peserta didik adalah 0,6 yang berada pada kategori sedang dengan persentase 52% kategori tinggi dan 48% kategori sedang, 0% kategori rendah. Selanjutnya dilihat dari ketuntasan hasil belajar ditemukan bahwa persentase jumlah peserta didik yang nilainya di atas KKM adalah 81,4%. Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPA Terpadu Model Connected dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH IPA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 2 WATANSOPPENG (Studi Pada Materi Pokok Zat Aditif pada Makanan dan Zat Adiktif) Nur Afni Yulistiawati; Ratnawaty Mamin; Ramlawati Ramlawati
Jurnal IPA Terpadu Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal IPA Terpadu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.683 KB) | DOI: 10.35580/ipaterpadu.v2i2.11164

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat keterampilan pemecahan masalah peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah di kelas VIII SMPN 2 Watansoppeng pada materi pokok Zat Aditif pada makanan dan Zat Adiktif, (2) mengetahui tingkat keterampilan pemecahan masalah peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 2 Watansoppeng pada materi pokok Zat Aditif pada makanan dan Zat Adiktif, dan (3) mengetahui model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan pemecahan masalah peserta didik berpengaruh dibandingkan model pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 2 Watansoppeng pada materi pokok Zat Aditif pada makanan dan Zat Adiktif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dan model pembelajaran konvensional. Variabel terikatnya adalah keterampilan pemecahan masalah peserta didik pada materi pokok zat aditif pada makanan dan zat adiktif.  Populasi penelitian ini adalah Peserta didik kelas VIII SMPN 2 Watansoppeng yang terdiri atas 7 kelas dengan peserta didik sebanyak140 peserta didik Teknik pengambilan sampel yaitu double random sampling. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VII7 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah peserta didik 20 orang dan kelas VII4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah peserta didik 20 orang.  Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes keterampilan pemecahan masalah pada materi pokok zat aditif pada makanan dan zat adiktif diberikan pada pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Hasil analisis statistika deskriptif keterampilan pemecahan masalah yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah berada pada kategori tinggi, sedangkan model pembelajaran berbasis konvensional berada pada kategori sedang. Analisis statistika inferensial diperoleh thitung=2,56>ttabel=1,68. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Model pembelajaran berbasis masalah berada pada kategori tinggi dibandingkan model pembelajaran konvensional berada pada kategori sedang yang berarti model pembelaran berbasis masalah berpengaruh terhadap keterampilan pemecahan masalah IPA peserta didik kelas VIII SMPN 2 Watansoppeng pada materi pokok zat aditif pada makanan dan zat adiktif.