Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN POSITIVE EXPECTATION BAGI GURU SEKOLAH MARDI YUANA CILEGON UNTUK MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN [POSITIVE EXPECTATION TRAINING FOR TEACHERS IN MARDI YUANA CILEGON SCHOOL TO ACHIEVE LEARNING OBJECTIVE] Bertha Natalina Silitonga; Juniriang Zendrato; Asih Enggar Susanti; Juliana Suhindro Putra
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 4, No 3 (2020): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v4i3.2867

Abstract

Teachers of Mardi Yuana Cilegon School have gaps in all areas of teaching, namely: 1) Affection domain, where the teacher appears dominant in dealing with students, fellow teachers, parents, and leaders; 2) Psychomotor domain, where the affection problem has an impact on class management skills (the teacher arranges the class according to his own will without thinking about the learning objectives); 3) Cognitive domain, where affection problems also have an impact on the preparation of lesson plan (teachers feel that they have mastered the subject matter so they are not interested in learning anymore). Because impactful learning is heart-to-heart, this teacher training is focused on managing affection (positive expectation) to support classroom teaching. Thus, the aim of this training is to introduce and train teachers to practice effective affection management. This training was held eight times (January-April 2019) with seventy teachers from kindergarten to junior high school at Mardi Yuana Cilegon School. The teacher training materials provided are: 1) The importance of having positive expectations; 2) How to help students succeed; 3) How to appear in class; 4) How to make students interested in learning; 5) How to increase students' positive behavior. The result of observations during learning is that the teachers look enthusiastic about learning new things. The result of the implementation evaluation shows an increase in teacher understanding of positive expectations in the learning process.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Guru Sekolah Mardi Yuana Cilegon memiliki kesenjangan di semua ranah pengajaran, yaitu: 1) Ranah afeksi, dimana guru tampak dominan di dalam berelasi dengan siswa, sesama guru, orangtua, dan pimpinan; 2) Ranah psikomotorik, dimana masalah afeksi tersebut berdampak pada keterampilan pengelolaan kelas (guru mengatur kelas menurut keinginannya sendiri tanpa memikirkan tujuan pembelajaran yang ada); 3) Ranah kognitif, dimana masalah afeksi juga berdampak pada penyusunan rencana pembelajaran (guru merasa sudah menguasai materi pelajaran sehingga tidak berminat untuk belajar lagi). Oleh karena pembelajaran yang berdampak adalah dari hati ke hati, maka pelatihan guru ini difokuskan pada pengelolaan afeksi (positive expectation) untuk mendukung pengajaran di kelas. Sehingga, tujuan pelatihan ini adalah memperkenalkan dan melatihkan praktik-praktik pengelolaan afeksi yang efektif kepada guru. Pelatihan ini diadakan sebanyak delapan kali (Januari-April 2019) dengan peserta sebanyak tujuh puluh orang guru dari TK-SMP di sekolah Mardi Yuana Cilegon. Materi pelatihan guru yang diberikan adalah: 1) Pentingnya memiliki ekspekstasi positif; 2) Bagaimana membantu siswa agar berhasil; 3) Bagaimana berpenampilan di kelas; 4) Bagaimana membuat siswa tertarik untuk belajar; 5) Bagaimana meningkatkan perilaku positif siswa. Hasil pengamatan selama pembelajaran adalah para guru terlihat antusias mempelajari hal baru. Hasil evaluasi pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman guru mengenai positive expectation di dalam proses pembelajaran.  
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PRAKTIK PEMBELAJARAN BERBASIS PERKEMBANGAN SISWA BAGI GURU DI SD PERSATUAN BINONG Ganda Sari; Bertha Natalina Silitonga; Oce Appulembang; Kimura Tamba
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i3.3914

Abstract

Salah satu aspek dari kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan untuk mengenali karateristik perkembangan siswa. Kemampuan tersebut menunjukkan kemampuan guru melihat karakteristik siswa dalam belajar. Semakin baik guru mengenal karakterisik perkembangan siswa akan semakin peka dalam menyusun RPP dan berdampak pada perkembangan dan hasil belajar siswa yang optimal. Untuk itu, guru perlu belajar dan mampu berefleksi setiap hari untuk mengembangkan potensi dan mengerjakan panggilannya sebagai guru profesional. Pelatihan dan pendampingan praktik pembelajaran berbasis perkembangan siswa bagi guru di SD Persatuan Binong adalah salah satu upaya untuk memberikan penguatan kepada guru akan pentingnya mengenali kebutuhan siswa. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada guru mengenai pentingnya mengenali kebutuhan siswa agar dapat berkembang dan belajar dengan optimal dan mengimplementasikannya dalam penyusunan RPP pada mata pelajaran matematika. Metode yang digunakan yaitu pelatihan dan pendampingan dalam bentuk ceramah interaktif yang disertai tanya jawab, diskusi dan workshop. Hasil yang diperoleh yaitu bahwa kegiatan ini telah berjalan dengan baik dimana guru mendapatkan pemahaman yang baik mengenai pentingnya mengenali kebutuhan perkembangan siswa dan kegiatan belajar. Hal-hal ini menjadi acuan penting untuk menyusun RPP, menentukan media ajar dan pemilihan metode mengajar. Dampak dari penerapan RPP tersebut dialami secara langsung oleh siswa yakni siswa semakin fokus, antusias dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran dibanding sebelumnya.
Peran Guru sebagai Penuntun dalam Mengembangkan Sikap Tanggung Jawab Murid: Sebuah Kajian Epistemologi Kristen [The Role of Teachers as Guides in Developing Students' Attitude of Responsibility: A Study of Christian Epistemology] Ferren Ferren; Bertha Natalina Silitonga
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education Vol 6, No 1 (2024): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/dil.v6i1.7684

Abstract

Responsibility is an attitude needed to shape a person in making decisions and acting. Every student is expected to be responsible for themselves, the community, and the environment. Yet, in reality a lack of responsibility still occur among students. For example, KPAI data in 2020 showed 480 students were victims of bullying. This shows the need for the role of Christian teacher to guide students to an attitude of responsibility according to Christian ethics. Therefore, the purpose of this study are to explain the significance of the teacher's role in the formation of student responsibility and to explain the role of the teacher as a guide to develop the attitude of responsibility of the students. The method used is the literature review method. The results shows that a Christian teacher as a role model is needed for students transformation. Christian teacher is a God's coworker to introduce God and bring students in restoring relationships with God. For the next research it is suggested to explore deeper about the role of Christian teacher in character education, especially the responsibility and implementation of character education to develop students' responsiblity.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Tanggung jawab merupakan sikap yang diperlukan untuk membentuk seseorang dalam mengambil keputusan dan bertindak. Setiap mahasiswa diharapkan dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan lingkungannya. Namun, pada kenyataannya sikap tanggung jawab masih banyak terjadi di kalangan pelajar. Sebagai contoh, data KPAI pada tahun 2020 menunjukkan 480 siswa menjadi korban perundungan. Hal ini menunjukkan perlunya peran guru agama Kristen untuk membimbing siswa memiliki sikap tanggung jawab sesuai dengan etika Kristen. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pentingnya peran guru dalam pembentukan sikap tanggung jawab siswa dan menjelaskan peran guru sebagai pembimbing untuk mengembangkan sikap tanggung jawab siswa. Metode yang digunakan adalah metode tinjauan pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru Kristen sebagai teladan sangat dibutuhkan dalam proses transformasi siswa. Guru Kristen adalah rekan sekerja Tuhan untuk memperkenalkan Tuhan dan membawa siswa dalam memulihkan hubungan dengan Tuhan. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggali lebih dalam mengenai peran guru Kristen dalam pendidikan karakter, khususnya tanggung jawab dan implementasi pendidikan karakter untuk mengembangkan tanggung jawab siswa.