Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SUBJEK PSIKOTIK DALAM CERPEN “KELUARGA M” KARYA BUDI DARMA (Psychotic Subjects in The Short Story “Keluarga M” by Budi Darma) Galih Pangestu Jati
Kandai Vol 16, No 1 (2020): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v16i1.1989

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan pergerakan subjek dalam cerpen “Keluarga M”. Selain itu, penelitian ini juga melihat subjektivitas Budi Darma. Adapun objek material yang digunakan di dalam penelitian ini adalah cerpen “Keluarga M” karya Budi Darma, sedangkan teori yang digunakan adalah teori mengenai subjek dan gaze atau tatapan yang dikembangkan oleh tokoh post-marxist, Slavoj Žižek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah subjek di dalam cerpen “Keluarga M” karya Budi Darma terus mengalami pergerakan. Ia terus-menerus berusaha untuk keluar dari dimensi simbolik dan sosial dan usaha ini pun berhasil. Subjek pun sempat mengalami lack dan mencoba untuk meraih yang imajiner. Akibatnya, subjek sempat mengalami sinis, yakni sadar melakukan hal yang salah, tetapi tetap ia lakukan. Selanjutnya, pada satu saat, subjek sempat masuk dalam momen kosong dan menjadi subjek psikotik karena bisa berjarak terhadap dimensi simbolik dan sosial. Namun, subjek hanya mampu bergerak sampai di situ, ia tidak mampu melakukan tindakan radikal apa pun. Subjek malah kembali kepada dimensi simbolik dan sosial. Kemudian, subjektivitas Budi Darma tampak dari kegagalannya dalam membentuk subjek radikal dan hanya membentuk subjek psikotik.This study aimed to explain the movement of the subject in a short story. In addition, this study also looked at the subjectivity of Budi Darma. The material object used in this study is the short story "Keluarga M" by Budi Darma, while the theory used is a theory about the subject and gaze developed by a post-marxist figure, Slavoj Žižek. The method used in this research is qualitative method. The results of this study showed that the subject in the short story "Keluarga M" by Budi Darma continues to experience movement. He constantly tried to get out of the symbolic and social dimensions and this effort was successful. The subject also had experienced lack and tried to reach the imaginary. As a result, the subject had experienced cynicism, which was conscious of doing the wrong thing, but still he did. Furthermore, at one time, the subject had entered in an empty moment and became a psychotic subject because it could be distance from the symbolic and social dimensions. However, the subject was only able to move there, he was unable to carry out any radical actions. The subject instead returns to the symbolic and social dimensions. Then, Budi Darma's subjectivity appeared from his failure to form a radical subject and only formed a psychotic subject.
Transmisi Memori dan Wacana Rekonsiliasi dalam Cerpen “Perempuan Sinting Di Dapur” Karya Ugoran Prasad: Kajian Postmemory Galih Pangestu Jati
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 9, No 1 (2020): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v9i1.2265

Abstract

This study aims to explain the structure of memory transmission in the short story "Perempuan Sinting di Dapur" by Ugoran Prasad and the reconciliation discourse offered by the author. Overall, this short story raised the 1965 Event in Indonesia. Ugoran Prasad tried to discuss the impact caused by the incident, both in terms of the perpetrators and victims. The theory used is the postmemory theory developed by Marianne Hirsch. The results of this study indicate that the structure of memory transmission in short stories is mediated by behavior and narratives, both from the perspective of victims and perpetrators. Both of these parties turned out to be equally save the deep trauma that was carried throughout his life. Then, through this short story, Ugoran Prasad presented a discourse of reconciliation to those who had a traumatic impact on the 1965 event, both generations who were traumatized and post-generation. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan struktur transmisi memori dalam cerpen “Perempuan Sinting di Dapur” karya Ugoran Prasad dan wacana rekonsiliasi yang ditawarkan oleh penulis. Secara keseluruhan, cerpen ini mengangkat Peristiwa 1965 di Indonesia. Ugoran Prasad berusaha membahas mengenai dampak yang ditimbulkan dari peristiwa itu, baik dari segi pelaku maupun korban. Adapun teori yang digunakan adalah teori postmemory yang dikembangkan oleh Marianne Hirsch. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur transmisi memori dalam cerpen dimediasi oleh perilaku dan narasi atau cerita, baik dari perspektif korban maupun pelaku. Kedua pihak ini ternyata sama-sama menyimpan trauma mendalam yang dibawa seumur hidupnya. Kemudian, melalui cerpen ini Ugoran Prasad menghadirkan wacana rekonsiliasi kepada pihak-pihak yang berdampak trauma akan Peristiwa 1965, baik generasi yang mengalami trauma maupun post-generation
Peristiwa 1965 dalam Cerpen-Cerpen Pilihan Kompas: Analisis Wacana Kritis Nafisah Nafisah; Achmad Muchtar; Galih Pangestu Jati
Puitika Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.18.1.34-48.2022

Abstract

Penelitian ini membahas peristiwa 1965 dalam buku kumpulan cerpen pilihan Kompas. Sejak diterbitkannya kumpulan cerpen pilihan Kompas pertama pada tahun 1992, ditemukan sekitar 20% cerpen yang bercerita mengenai peristiwa 1965. Dalam perjalanannya, pengungkapan peristiwa 1965 di dalam cerpen mengalami perbedaan makna antara yang terbit saat Orde Baru berkuasa dengan masa setelah rezim tersebut lengser.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui narasi dan deskripsi peristiwa 1965 dalam cerpen pilihan Kompas. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis Michel Foucault.Hasil dari penelitian ini adalah cerpen-cerpen mengenai Peristiwa 1965 yang terbit saat Orde Baru berkuasa memuat wacana penempatan massa PKI sebagai pihak yang bersalah. Selain itu, wacana yang lainnya adalah adanya legitimasi kekerasan yang bertumpu pada Peristiwa 1965. Oleh adanya peristiwa ini, pihak lain diperbolehkan untuk melakukan kekerasan terhadap pihak yang bersalah, dalam hal ini PKI. Adapun cerpen-cerpen mengenai Peristiwa 1965 yang terbit setelah Orde Baru berkuasa memuat wacana bahwa orang yang dekat dengan orang-orang komunis dituduh sebagai komunis, padahal mereka tidak berafiliasi dengan PKI. Selain itu, pada masa ini, wacana mengenai Peristiwa 1965 yang dijadikan legitimasi kekerasan masih tampak jelas di dalam cerpen-cerpen Kompas. Hal ini digunakan untuk mendukung wacana yang pertama, yaitu untuk mengungkap bagaimana penderitaan yang disebabkan oleh tuduhan tersebut. 
The Art of Puppetery in Demak: History of Islamic Da'wah and Lakon Carangan Created by Sunan Kalijaga Bagaskara, Akbar; Rokhani, Umilia; Jati, Galih Pangestu
PARADIGMA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN AGAMA, DAN BUDAYA Vol 21 No 2 (2024): PARADIGMA Journal of Science, Religion and Culture Studies
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/paradigma.v21i2.9652

Abstract

The purpose of this article is to analyze in general the phenomenon of puppetry in Demak Regency and its relation to Lakon Carangan created by Sunan Kalijaga as a medium for Islamic preaching. The research method used in this research is a qualitative type with a triangulation validation technique. The results of this research show that Sunan Kalijaga's Lakon Carangan is not just an ordinary story, but a story that is thick with Islamic elements that have been adjusted, as a means of moral and spiritual education that reinforces Javanese Islamic identity. Therefore, the art of puppetry in Demak Regency in the modern era can indirectly contribute to the preservation and sustainable development of Islam in the community
Respons Pesindhen dan Qari’ Terhadap Lantunan Al-Qur’an Langgam Jawa A’yun, Sevi Qurrotu; Maarif, Samsul; Suryati, Suryati; Jati, Galih Pangestu
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 25, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/resital.v25i1.11271

Abstract

Javanese Qur'an chants performed by Yaser Arafat at the State Palace in 2015 during the commemoration of Isra' Mi'raj. The use of Javanese musicals influenced the formation of Javanese cloves in his singing. Javanese cloves as decorations for chanting the Qur'an should be able to make people who listen to it interested. However, in fact it caused controversy. This study aims to determine the Javanese clove formed and the response of a pesindhen and qari'-qari'ah to the chanting of the Javanese Qur'an. The research method used is a qualitative research method with a a musicological approach and case studies. This research has the object to be studied, namely the chanting of QS. Al-Isra' verse 1 and QS. An-Najm verses 1-15. Data collection was carried out by means of desk-based research, interviews, documentation and literature studies which were analyzed musicologically and using the Miles and Huberman model. The results showed that the chanting of the Javanese Qur'an by Yaser Arafat found Javanese cloves in the form of luk. Luk was formed accidentally by adjusting the law of tajweed. Pesindhen's response still appreciates his chants even though only luk was found. However, it does not agree with the use of macapat Pangkur. Similarly, reciters do not approve of using macapat Pangkur in their chants. Meanwhile, the reciter gave a response that did not approve of his chanting because he adhered to the hadith and maqamat of Al-Arabiyyah.
Peran Electronic Dance Music (EDM) Pada Aplikasi Bigo Live Pakpahan, Titan Valentino; Nugroho, Titis Setyono Adi; Jati, Galih Pangestu
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v18i2.13754

Abstract

Electronic Dance Music (EDM) kini telah menjadi fenomena global yang populer di berbagai platform digital, termasuk aplikasi Bigo Live. Penggunaannya kerap kali sebagai musik latar ketika sedang live streaming. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran EDM di Bigo Live. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan netnografi karya Robert Kozinet. Data dikumpulkan melalui observasi partisipan di Bigo Live, wawancara mendalam dengan tiga orang streamer aktif di Bigo Live yang sering menggunakan EDM ketika sedang live dan analisis konten media digital yang terkait EDM di Bigo Live. Temuan penelitian menunjukkan bahwa EDM memainkan peran penting dalam interaksi sosial di Bigo Live. Penggunaan Electronic Dance Music (EDM) di Bigo Live memainkan peran yang kompleks dan multidimensi. EDM tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai alat untuk membangun identitas, meningkatkan mood, mengekspresikan diri, membangun sosial antar pengguna, mempengaruhi perilaku seseorang, memperkuat brand pengguna dan dapat menciptakan pengalaman yang menarik dan interaktif bagi pengguna Bigo Live, dan membantu membangun suasana yang enjoy, dan membuat suasana antara streamer dan penonton lebih nyaman, dan dapat sebagai penghubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami peran EDM dalam konteks media sosial dan interaksi online di Bigo Live. Temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai tinjauan untuk peneliti selanjutnya dan pengembang platform digital dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan pengalaman pengguna yang lebih inklusif dan positif.
Studi Viralitas Refrain dalam Lagu Populer: Studi Kasus Lagu "Bunga Hati" Oleh Salma Salsabil Josephine, Florisia Revanya; Kaestri, Veronica Yoni; Jati, Galih Pangestu
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 19, No 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v19i1.17349

Abstract

AbstrakPerkembangan teknologi yang semakin maju membuat banyaknya orang yang memanfaatkan perkembangan ini, salah satunya musisi. Musisi yang memanfaatkan teknologi digital saat ini salah satunya adalah Salma Salsabil. Salma Salsabil merupakan pemenang ajang menyanyi Indonesian Idol XII dan mahasiswi Institut Seni Indonesia Yogyakarta Fakultas Seni Pertunjukan Prodi Penyajian. TikTok menjadi salah satu platform digital yang digunakan untuk mempromosikan karyanya dan mendongkrak popularitasnya dalam industri musik. Salah satu lagu yang Salma rilis berjudul "Bunga Hati". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis refrain dalam lagu "Bunga Hati" dan bagaimana fenomena viralitas refrain lagu "Bunga Hati" sehingga sering digunakan oleh konten kreator dalam platform TikTok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode netnografi dengan pendekatan kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah aspek musik sedatif dan musik yang catchy sangan berperan penting dalam mendongkrak lagu Bunga Hati menjadi viral.Kata kunci: Viralitas, Refrain, TikTok, Lagu Bunga HatiAbstractThe rapid growth of technology has led people to increased utilization of digital platform by musicians, one of them is Salma Salsabil. She is the winner of Indonesian Idol XII and a student at Institut Seni Indonesia Yogyakarta's Faculty of Performing Arts, exemplifies this trend. She uses TikTok to promote her work and boost her music industry presence. Her song "Bunga Hati" has gained significant traction on TikTok, particularly its refrain. This study investigates the viral phenomenon of the song's refrain among content creators.  The virality of a song can be seen on how many times the song used by content creators on TikTok. The purpose of this study is to find the phenomena behind the virality refrain of Bunga Hati so it is often used as contents on TikTok platform. This study is using netnography method with qualitative approach. The result show that catchy music and sedatif elements within the song contributed substantially to its virality.Keywords: Virality, Catchy Music, Sedative, Popular Music*This is an open-access article under the Open Journal System (OJS)
Kontestasi Memori dalam Novel Tiba Sebelum Berangkat Karya Faisal Oddang Jati, Galih Pangestu; Rokhani, Umilia; Bagaskara, Akbar
Puitika Vol. 20 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.v20i2.610

Abstract

This study aims to determine the discourse of memory contestation in the novel Tiba Sebelum Berangkat by Faisal Oddang. This cannot be separated from the relationship between memory and the formation of a person's identity. By using qualitative research methods, this study is divided into three stages, namely data collection, data analysis, and presentation of research results. Data collection is carried out by repeated reading of various data related to formal objects and material objects. Meanwhile, data analysis is carried out by looking for relationships between data to achieve a unity. The theory used is the social theory of remembering developed by Barbara Misztal. The results of the study are the existence of collective memory contestation that causes the identity of a person or group of people to experience a crisis. As a result, the individual commits various sexual deviations as a projection of the crisis.
Implementation and Benefits of Arranged Drum Band Repertoire in Extracurricular Activities at Paliyan II Elementary School, Gunungkidul Pahriyawan, Deni; Indrawan, Andre; Jati, Galih Pangestu
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v18i2.13118

Abstract

Pendidikan memainkan peran krusial dalam membentuk masa depan individu, dan setiap anak berhak mendapatkan pendidikan dasar. Namun, terdapat kesenjangan yang signifikan dalam kualitas dan akses pendidikan, termasuk pendidikan musik, yang dapat berdampak negatif pada perkembangan anak-anak. Kesenjangan ini disebabkan oleh akses yang tidak merata terhadap sumber daya pengajaran musik, prioritas dan kebijakan sekolah yang lebih mengutamakan mata pelajaran akademis, serta faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kualitas dan penerapan aransemen dalam kegiatan ekstrakurikuler drumband. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif musikologis. Pengumpulan data dilakukan di SD Paliyan II Gunungkidul, yang terletak di Desa Karangduwet, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan musikal siswa di SD Paliyan II berkembang dengan baik melalui penerapan repertoar drumband yang sudah diaransemen. Ini terlihat dari pemahaman musik, nada, irama, ketukan, serta meningkatnya semangat dan antusiasme dalam berlatih. Bentuk aransemen repertoar drumband yang dipelajari siswa adalah bentuk lagu tiga bagian (A A’ B C C’).Kata kunci: Drumband, Bentuk musik, Kecerdasan musik, RepertoarAbstractEducation plays a crucial role in shaping an individual's future, and every child has the right to basic education. However, there is a significant disparity in the quality and access to education, including music education, which can negatively impact children's development. This gap is caused by unequal access to music teaching resources, school priorities and policies that favor academic subjects, and socioeconomic factors that influence access. The purpose of this study is to examine the quality and implementation of arrangements in extracurricular drum band activities. The research method used is qualitative musicological research. Data collection was conducted at SD Paliyan II Gunungkidul, located in Desa Karangduwet, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. The results of the study show that the musical intelligence of students at SD Paliyan II has developed well through the implementation of arranged drum band repertoire. This is evident in their understanding of music, notes, rhythm, and beats, as well as their increased enthusiasm and motivation in practice. The form of the drum band repertoire arrangement studied by the students is a three-part song form (A A’ B C C’).Keywords: Drumband, Musical forms, Musical intelligence, Repertoire