Veronica Yoni Kaestri
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perancangan Aransemen Lagu Suwe Ora Jamu dan Cublak-Cublak Suweng Ditinjau Dari Perspektif Ilmu Harmoni Dasar Veronica Yoni Kaestri
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts) Vol 22, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/resital.v22i1.4696

Abstract

Aransemen musik merupakan suatu kreatifitas seorang arranger untuk mengekspresikan ide kreatifnya yang dituangkan dalam sebuah lagu, dimana tidak mengubah bentuk lagu aslinya. Sebagai arranger harus menguasai teori musik yang didalamnya terdapat ritme, melodi dan harmoni. Dalam pembuatan aransemen harus melihat siapakah yang akan memainkan aransemen, tingkat kemampuan pemain, ambitus suara, dan ciri khas nuansa lagu misalnya dalam lagu tradisional. Pembuatan aransemen ini merupakan suatu kreatifitas musisi untuk menuangkan ide-idenya. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan mengacu pada penelitian kualitatif dengan observasi ke sanggar Notoyudan untuk mengetahui kemampuan anak-anak sanggar dalam memainkan instrumen, pengumpulan data baik di lapangan maupun study pustaka dan wawancara dengan pendidik ataupun anak-anak sanggar. Sue ora jamu dan Cublak-cublak suweng merupakan lagu tradisional permainan anak-anak berasal dari Jawa tengah, dengan menggunakan tangga nada pentatonis. Perancangan aransemen ini ditujukan untuk mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah PKL, dikarenakan di luar kampus sangat banyak permintaan masyarakat umum untuk mengaransemen lagu tradisional. Mahasiswa musik harus siap untuk terjun ke masyarakat untuk membuat aransemen dalam bentuk apapun, dengan maksud tidak hanya menggunakan tangga nada diatonis tetapi juga berlatih membuat aransemen dalam tangga nada pentatonis. Hasil dari aransemen ini dimainkan oleh anak-anak sanggar Notoyudan pada saat pementasan. Ilmu harmoni dasar dipergunakan untuk pembuatan perancangan aransemen dan variasi melodi dengan kreativitas ide musikal. Hasil penelitian adalah aransemen dengan penggunaan akor-akor pokok yaitu I, IV dan V, dan dimainkan dalam tangganada A Mayor. Dengan adanya variasi akor-akor harmoni dan variasi penempatan nada dari pecahan akor sesuai dalam penempatannya akan menghasilkan suatu aransemen bernuansa tradisional.
Perpaduan Nada‐nada dalam Perspektif Harmoni dan Aplikasinya Terhadap Mahasiswa V. Yoni Kaestri
PROMUSIKA Vol 3, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v3i2.1701

Abstract

The combination of tones in the diatonic musical study is called the harmony. Harmony here is intended for the human voice, that encompasses the soprano (S) for high female voice, the alto (A) for low female voice, the tenor (T) for high male voice, and the bass (B) for low male voice. Each sound has a different register, as it was introduced at the beginning part of many harmony text books, for example the one that was written by Gustav Strube. The initial step of tonesarrangements is based on the tonic, dominant, and sub‐dominant chords. Because the triad chord is consists of 3 notes only while the four voices are needed in the SATB arrangement, doubling the one of triad components is necessary. In addition to doubling treatment we should be aware of applying the proper chord positions, whether it is the basic position (bass doubling), the first inversion (soprano doubling), or the second inversion (bass doubling). In the fourth voices chord, eg the dominant seventh chords, although it is possible to treat the doubling by eliminating the element of its tone composite, it is not usually applied due to the number of its chord tones is already four. While in its application to the student, it is better to be based on the memorization of basic chords, for example major, minor, diminished, and augmented chords, after that continued by working on the triad chord, four voice chords, and also the neapolitan sixth.
Jazz dan Wacana Posmodernisme Dalam Komposisi Gitar All the Things You Are Karya Roland Dyens Adi Surya Mahardika; Andre Indrawan; Veronica Yoni Kaestri
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu wacana posmodernisme dalam seni ditandai dengan hilangnya batas antara seni ‘tinggi’ dan populer, bentuk aransemen jazz standard dalam karya All the Things You Are oleh Roland Dyens mengindikasikan hal yang sama mengingat penciptaan aransemen tersebut menggunakan musik jazz populer yang diadaptasi ke dalam repertoar gitar klasik. Penelitian ini bertujuan mencari karakteristik musik jazz dan pengaruh wacana posmodernisme di dalam karya All the Things You Are oleh Dyens baik secara tekstual maupun kontekstual. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan musikologis. Data penelitian meliputi analisis struktur, harmoni, dan aransemen musik. Ilmu musikologi digunakan sebagai instrumen penelitian yang berfungsi sebagai tolok ukur terhadap fenomena yang menjadi fokus penelitian. Sementara tahap penelitian meliputi tahap pendahuluan, pengumpulan, dan tahap analisis data. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa terdapat karakteristik musik jazz dalam komposisinya melalui penggunaan berbagai ekstensi akord, konstruksi akord upper structure, ritme swing, dan figur bas berjalan. Sementara pengaruh posmodernisme secara langsung dalam karya Dyens tersebut meliputi gaya pastiche, persilangan seni ‘tinggi’ dan populer, serta tendensi relativistik. Penelitian ini secara garis besar dapat berkontribusi dalam pengembangan studi maupun interpretasi musik posmodern terlebih pada repertoar gitar klasik era kontemporer.
ANALISIS STRUKTURAL VIOLIN SONATA IN A MAJOR NO.10, OP. POSTH KARYA NICCOLO PAGANINI Risang Augus Rahmanto; Pipin Garibaldi; Veronica Yoni Kaestri
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sonata merupakan karya instrumental yang biasanya terdiri dari tiga hingga empat bagian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis struktural Violin Sonata in A Major No. 10, Op. Posth karya Niccolo Paganini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk dan struktur dari karya tersebut yang memiliki satu bagian dengan form yang berbeda dari sonata pada umumnya, serta untuk mengetahui perbedaan antara Violin Sonata in A Major No. 10, Op. Posth karya Niccolo Paganini dengan bentuk sonata pada umumnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan musikologis yang meliputi tahapan observasi, wawancara, dokumentasi, triangulasi data, dan teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karya ini bukan termasuk ke dalam bentuk sonata meskipun memiliki judul ‘sonata’, melainkan menggunakan bentuk lagu dua bagian (||: A :||: B :||) kemudian dikembangkan dalam bentuk variasi jika ditinjau dari segi bentuk atau form. Kata kunci: Analisis struktural, Sonata, Niccolo Paganini. Sonatas are instrumental works that usually consist of three to four parts. In this study, the researcher conducted a structural analysis of the Violin Sonata in A Major No. 10, Op. Posth by Niccolo Paganini. This research was conducted to find out the form and structure of the work which has one part with a different form from sonatas in general, as well as to find out the differences between the Violin Sonata in A Major No. 10, Op. Posth by Niccolo Paganini with sonata form in general. This research uses qualitative methods using a musicological approach which includes the stages of observation, interviews, documentation, data triangulation, and data analysis techniques. The results of the study show that this work does not belong to the sonata form even though it has the title 'sonata', but uses a two-part song form (||: A :||: B :||) which is then developed in the form of variations when viewed from the form.Keywords: Structural analysis, Sonata, Niccolo Paganini
Penerapan Metode Pembelajaran Pada Instrumen Keyboard Tingkat Dasar Di Sanggar Seni Notoyudan Ane Yosephin Bertus; Rianti Mardalena Pasaribu; Veronica Yoni Kaestri
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode pembelajaran keyboard diartikan sebagai cara atau metode yang digunakan pengajar untuk mengajar memainkan keyboard pada peserta didik untuk mencapai hasil yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran keyboard di Sanggar Seni Notoyudan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif di mana peneliti sebagai instrumen kunci dalam pelaksanaan penelitian. Pengamatan dan pengumpulan data – data yang relevan membantu penulis dalam menjawab rumusan masalah. Pembelajaran keyboard tingkat dasar di Sanggar Seni Notoyudan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, peneliti melihat adanya kolaborasi mengenai penggunaan strategi pembelajaran langsung dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran keyboard tingakt dasar di Sanggar Seni Notoyudan. Pembelajaran keyboard menggunakan metode demonstrasi memberikan dampak positif bagi peserta didik. Anak menjadi lebih mudah dalam menerima pembelajaran dan menjadi lebih berani memainkan keyboard dalam sebuah lagu.
Konstruksi Aransemen Bagimu Negeri Melalui Penerapan Ilmu Harmoni dan Kontrapung Dasar Kaestri, Veronica Yoni; Widodo, Tri Wahyu
PROMUSIKA Vol 9, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v1i1.5776

Abstract

Artikel ini mengungkapkan proses aktivitas belajar mahasiswa dalam memahami ilmu harmoni dan kontrapung dasar dalam membentuk sebuah aransemen musik. Ilmu harmoni dan kontrapung merupakan ilmu dasar dalam memperlajari penyusunan nada. Dalam proses penyusunan nada terdapat pengetahuan akur, yang terbagi dalam empat suara yaitu sopran, alto, tenor dan bass tersusun secara horisontal. Unsur empat suara memiliki aturan-aturan yang berlaku dalam ilmu harmoni, sedangkan kontrapung dalam proses pembelajaran mempelajari kontrapung instrumental dengan tanganada diatonik dan termasuk dalam musik gaya polifonik. Artikel ini merupakan hasil penelitian proses aplikasi ilmu harmoni dan kontrapung dengan cara mempraktikan membuat aransemen lagu Bagimu Negeri.  Tujuan dari penelitian adalah mengajak mahasiswa dan memahami dalam mengaplikasikan ilmu harmoni dan kontrapung. Melalui cara eksperimen merupakan kegiatan dari proses membuat aransemen lagu Bagimu Negeri dengan pendekatan musikologi. Konstruksi aransemen musik melalui penerapan ilmu harmoni dan kontrapung dengan pendekatan musikologi bermanfaat untuk memberikan pengetahuan pada mahasiswa bagaimana mengaransemen lagu. Hasil akhir penelitian yaitu bagaimana mahasiswa praktik mengaransemen lagu menggunakan ilmu harmoni dan kontrapung yang mengkolaborasi antara ilmu harmoni dan kontrapung. Keterbatasan dalam penelitian ini belum mengungkap kontur dan tekstur harmoni dalam aplikasi aransemen musik. Oleh karena itu memerlukan studi yang lebih jauh kembali dalam memahami aplikasi harmoni dan kontrapung dalam proses aransemen.AbstractThe construction of the music arrangement Bagimu Negeri for the application of harmony and basic counterpunch. This article reveals the learning activity process of students of the S-1 Music Study Program of the Faculty of Performing Arts, Yogyakarta Indonesian Institute of Arts, in understanding the science of harmony and contra punt in forming a musical arrangement. The science of harmony and contra punt is a basic science in learning the preparation of tone. There is knowledge of getting along in composing the tone, divided into four sounds: soprano, alto, tenor, and bass arranged horizontally. Element four sounds have rules that apply in the science of harmony. At the same time, contra punt in the learning process learns instrumental contra punt with diatonic hands and in polyphonic style music. This article results from research in the application process of harmonic and counter punt science by making arrangements for songs for the country.  The study aims to invite students and understand in applying the science of harmony and contra punt. The way of experimentation is to make arrangements of songs for the country with a musical approach. Construction of music arrangements through the application of harmonic science and contra punt with a musicology approach is helpful for students to arrange songs. The final result of the study is how students practice arranging songs using the science of harmony and contra punt that collaborate between the science of harmony and contra punt. Limitations in this study have not revealed the contours and textures of harmony in musical arrangement applications. It, therefore, requires a further analysis back in understanding the application of harmony and contra punt in the arrangement process.Keywords: the science of harmony and contra punt; musical arrangements; Bagimu Negeri; Harmonic texture
Studi Viralitas Refrain dalam Lagu Populer: Studi Kasus Lagu "Bunga Hati" Oleh Salma Salsabil Josephine, Florisia Revanya; Kaestri, Veronica Yoni; Jati, Galih Pangestu
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 19, No 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v19i1.17349

Abstract

AbstrakPerkembangan teknologi yang semakin maju membuat banyaknya orang yang memanfaatkan perkembangan ini, salah satunya musisi. Musisi yang memanfaatkan teknologi digital saat ini salah satunya adalah Salma Salsabil. Salma Salsabil merupakan pemenang ajang menyanyi Indonesian Idol XII dan mahasiswi Institut Seni Indonesia Yogyakarta Fakultas Seni Pertunjukan Prodi Penyajian. TikTok menjadi salah satu platform digital yang digunakan untuk mempromosikan karyanya dan mendongkrak popularitasnya dalam industri musik. Salah satu lagu yang Salma rilis berjudul "Bunga Hati". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis refrain dalam lagu "Bunga Hati" dan bagaimana fenomena viralitas refrain lagu "Bunga Hati" sehingga sering digunakan oleh konten kreator dalam platform TikTok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode netnografi dengan pendekatan kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah aspek musik sedatif dan musik yang catchy sangan berperan penting dalam mendongkrak lagu Bunga Hati menjadi viral.Kata kunci: Viralitas, Refrain, TikTok, Lagu Bunga HatiAbstractThe rapid growth of technology has led people to increased utilization of digital platform by musicians, one of them is Salma Salsabil. She is the winner of Indonesian Idol XII and a student at Institut Seni Indonesia Yogyakarta's Faculty of Performing Arts, exemplifies this trend. She uses TikTok to promote her work and boost her music industry presence. Her song "Bunga Hati" has gained significant traction on TikTok, particularly its refrain. This study investigates the viral phenomenon of the song's refrain among content creators.  The virality of a song can be seen on how many times the song used by content creators on TikTok. The purpose of this study is to find the phenomena behind the virality refrain of Bunga Hati so it is often used as contents on TikTok platform. This study is using netnography method with qualitative approach. The result show that catchy music and sedatif elements within the song contributed substantially to its virality.Keywords: Virality, Catchy Music, Sedative, Popular Music*This is an open-access article under the Open Journal System (OJS)