Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengolahan Temulawak (Curcuma xanthorriza Robx) Menjadi Serbuk Temulawak Instan Sebagai Obat Napsu Makan Pada Anak Sisilia Teresia Rosmala Dewi; Sainal Edi Kamal; Zulfiah Zulfiah; Rina Asrina
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 2, No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.337 KB) | DOI: 10.32382/jpk.v2i2.2308

Abstract

Curcuma xanthorrhiza Roxb. (Keluarga Zingiberaceae, umumnya dikenal sebagai temulawak atau kunyit Jawa di Indonesia), yang ditemukan baik di alam liar maupun dibudidayakan di Indonesia, telah digunakan secara tradisional untuk tujuan pengobatan. C. xanthorrhiza juga digunakan sebagai dan jamu cegok untuk menambah napsu makan dan  tonik di Indonesia. Xanthorrhizol (XNT) adalah senyawa seskuiterpenoid tipe bisabolane yang diekstrak dari Curcuma xanthorrhiza Roxb. Memiliki berbagai aktivitas biologis seperti appetite (napsu makan), antikanker, antimikroba, anti-inflamasi, antioksidan, antihiperglikemik, antihipertensi, antiplatelet, nephroprotective, hepatoprotektif, estrogenik dan efek anti-estrogenik. Karena banyak obat sintetik memiliki efek samping toksik dan tidak mampu mendukung peningkatan prevalensi penyakit, ada minat yang signifikan untuk mengembangkan produk alami sebagai terapi baru. XNT merupakan senyawa bioaktif alami yang sangat potensial yang dapat memenuhi kebutuhan penemuan obat baru saat ini. Untuk menghilangkan rasa pahit dari temulawak dirancang suatu produk Temulawak Instan yang digemari anak-anak. Pelatihan pembuatan produk ini ditujukan kepada ibu-ibu kader dan IRT Kelurahan Sambung Jawa Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Lokasi ini dipilih dengan alasan anak-anak di daerah tersebut rata-rata mempunyai napsu makan yang sangat rendah dan MOU dengan Jurusan Farmasi Poltekkes Makassar. Diharapkan setelah pengabdian masyarakat ini, ibu-ibu kader dan IRT dapat menambah wawasan dan mempraktekkan pembuatan produk Temulawak Instan. Adapun luarannya berupa modul, video pembuatan produk dan materi.Kata kunci : Temulawak, Temulawak Instan, Napsu Makan Anak
Aktivitas Antioksidan pada Kopi Arabika (Coffea arabica L.) yang Diolah Dengan Mesin Espresso dan Manual Brew Pour Over V60 Rina Asrina; Zulfiah Zulfiah; Sainal Edi Kamal; Alfreds Roosevelt; Gerfan Patandung; Murniati Murniati; Achmad Amiruddin; Agust Dwi Djajanti; Rusli Rusli
Media Farmasi XXX Vol 17, No 2 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i2.2305

Abstract

Arabica coffee (Coffea arabica L.) is a type of coffee that is very popular with the public, usually consumed in the form of a drink by brewing coffee grounds where the content of saponins, phenols, chlorogenic acid, mangiferin and flavonoids shows the presence of antioxidant activity that is needed to fight free radicals. Coffee connoisseurs can choose coffee processing methods to obtain high antioxidants. This study aims to determine the antioxidant activity of Arabica coffee processed with an espresso machine and manual brew pour over V60. The design of this study was a laboratory observation study using the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method. Antioxidant activity was determined by comparing the IC50 values. The results showed that the highest % inhibition of each filtrate based on espresso machine processing and manual brew pour over v60 was 73.750% and 77.632%, respectively. The IC50 values for espresso and manual brew filtrates were 324,289 ppm and 447.352 ppm, respectively. As for ascorbic acid as a comparison, the inhibition percentage was 79.585% with an IC50 value of 6.185 ppm. With this it can be concluded that the highest antioxidant activity is found in coffee filtrate processed with an espresso machine, but both coffee bean filtrates have very weak antioxidant activity because they are in the range > 200 ppm.Keywords: Antioxidant, arabica coffeeKopi arabika (Coffea arabica L.) merupakan jenis kopi yang sangat digemari masyarakat, biasanya dikonsumsi dalam bentuk minuman dengan menyeduh bubuk kopidimana kandungan senyawa saponin, fenol, asam klorogenat, mangiferin dan flavonoid menunjukan adanya aktivitas antioksidan yang sangat diperlukan untuk melawan radikal bebas. Penikmat kopi bisa memilih metode pengolahan kopi untuk memperoleh antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan kopi arabika yang diolah dengan mesin espresso dan manual brew pour over V60. Desain penelitian ini adalah penelitian observasi laboratorium menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Aktivitas antioksidan ditentukan dengan membandingkan nilai IC50nya. Hasil penelitian menunjukkan %inhibisi tertinggi masing-masing filtrat berdasarkan pengolahan mesin espresso dan manual brew pour over v60 yaitu sebesar 73,750% dan 77,632%. Nilai IC50 filtrat espresso dan manual brew adalah 324,289 ppm dan 447,352 ppm. Sedangkan untuk asam askorbat sebagai pembanding %inhibisinya yaitu 79,585% dengan nilai IC50 6,185 ppm. Dengan ini  dapat disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada filtrat kopi yang diolah dengan mesin espresso, namun kedua filtrat biji kopi tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong sangat lemah karena berada pada range >200 ppm.Kata kunci : Antioksidan, kopi arabika