Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Characteristics and Compliance of Tuberculosis Patients to the Use of Synthetic Drug and Herbal Medicine in Makassar City Rusli Rusli; Rusdiaman Rusdiaman; Raymundus Chaliks; Rudy Hartono; Subriah Subriah; Agustina Ningsih; Zizka Zizka; Sainal Edi Kamal; Zulfiah Zulfiah; Rina Asrina; Rusmin Rusmin; Agust Dwi Djajanti
Health Notions Vol 5, No 10 (2021): October
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hn51001

Abstract

The high problem of TB in Indonesia is caused by, among other things, case finding and complete treatment, which are less rapid than the spread of the disease. The main goal of treating TB patients is to reduce mortality and morbidity and prevent transmission by curing patients. Characteristics of respondents, duration of TB treatment, resistance and side effects of TB drugs are problems to increase patient compliance in using these TB drugs. Treatment patterns and strategies are important in addressing the use of drugs that are good, correct and safe. The duration of tuberculosis treatment for 6 months, 9 months, and 12 months is the reason for the patient's non-compliance to treatment so that the achievement of successful treatment is difficult to avoid. The use of medicinal herbs as an alternative and to support modern medicine is an option in addressing this problem. Rapid urbanization in developing countries and the economic status of individuals also affect a person's susceptibility to infection. The TB burden follows the socio-economic level. The prevalence of tuberculosis in men is 3 times higher than in women. The same is happening in other countries. This happens because men are more exposed to TB risk factors such as smoking, exposure to air in the work environment and lack of non- compliance to taking medication. The purpose of this study was to analyze the characteristics of tuberculosis patients in carrying out treatment and patient compliance with the use of synthetic drugs and medicinal herbs in the city of Makassar. The type of research is quantitative research with a cross sectional study design. This study uses a survey method using a questionnaire instrument. The sample size in this study was 200 respondents. Statistical processing and analysis were univariate and multivariate. The results showed that there was a correlation between the socioeconomic characteristics of the respondents towards TB treatment using synthetic drugs and medicinal herbs and the level of adherence was still low.Keywords: characteristics; patient compliance; tuberculosis
KOMBINASI ELEKTROKOAGULAI DENGAN MEDIA CLAY FILTER DALAM MENURUNKAN KADAR FOSFAT (PO4) LIMBAH LAUNDRY Ain Khaer; Rusli Rusli
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1160

Abstract

Air limbah laundry mengandung kadar fosfat (PO4) akan terakumulasi diperairan menimbulkan eutrofikasi terjadinya ledakan pertumbuhan alga mengakibatkan menurunya oksigen terlarut dalam air, sehingga badan air jadi anoksik, kematian biota perairan dan terjadi penurunan kualitas air, sehingga diperlukan pengolahan air limbah laundry sebelum dibuang  ke media lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengetahui penurunan kadar fosfat (PO4) Setelah melalui proses perlakuan kombinasi elektrokoagulasi dengan media clay filter dengan waktu  90 menit, 120 menit dan 150 menit. Jenis penelitian yang dilakukan kuantitatif eksprimental dengan rancangan pre-test post-test, yaitu pengujian dengan membandingkan   kadar fosfat (PO4) sebelum dan setelah perlakuan. Pengolahan dan penyajian data dalam bentuk tabel. Data dianalisis dengan uji  statistik kruskal – wallis. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar fosfat (PO4) setelah perlakuan kombinasi elektrokoagulasi dengan media clay filter. Waktu 90 menit efesiensi penurunan  3,49 mg/l (90,72%), waktu 120   3,60  mg/l (92,49%) dan waktu 150 3,51 mg/l (94,33%). Dan hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p (0,285) p > α (0,05) maka tidak ada perbedaan yang signifikan penurunan kadar fosfat (PO4) antara waktu 90 menit, 120 menit dan 150 menit. Pengolahan kombinasi elektrokoagulasi dengan media clay filter dapat digunakan pengusaha laundry untuk mengolah air limbahnya. Sebagai saran kepada peneliti selanjutnya, sebaiknya menguji parameter  lain dalam air limbah laundry dengan menggunakan tegangan diatas 24 volt, menambahkan jumlah elektroda  dan  arang aktif   ditambahkan pada media filtrasiKata Kunci : Air Limbah laundry, kombinasi elektrokoagulasi media clay filter, waktu perlakuan,  kadar fosfat (PO4)
Pemanfaatan Pati Singkong Tergelatinasi Sebagai Pengikat Tablet Asetosal Yang Dibuat Dengan Metode Kempa Langsung Hesty Setiawati; Ariyani Buang; Rusli Rusli; Hendra Stevani; Ratnasari Dewi
Media Farmasi XXX Vol 16, No 2 (2020): MEDIA FARMASI
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v16i2.1819

Abstract

Direct compression is the simplest and most efficient method of making tablets, but not all additives adopt this method. This research aims to analyze the ability of gelatinized cassava starch (Manihot utillissima) as an additive for the manufacture of tablets by direct compression using the acetosal active ingredient with a concentration of 100 mg. Furthermore, the cassava starch made from tubers (Manihot utillissima) is gelatinized by heating and then used as an additive in the manufacturing of acetosal tablets by direct compression. The results showed that the gelatinized cassava starch (Manihot utillissima) powder had good flow and compressibility properties and the acetosal acetosal tablets produced had good physical properties and solubility, therefore it was concluded that it is used as an additional ingredients in manufacturing acetosal tablets with direct compression methodKeywords : Gelatinized Cassava Starch (Manihot utillissima), Direct Compression, AsetosalKempa Langsung merupakan metode pembuatan tablet yang paling sederhana dan efisien, namun tidak semua bahan tambahan tablet dapat digunakan dalam metode kempa langsung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pati singkong (Manihot utillissima) yang tergelatinasi sebagai bahan tambahan dalam pembuatan tablet secara kempa langsung dengan menggunakan bahan aktif asetosal dengan konsentrasi 100 mg. Pati singkong dari umbi singkong (Manihot utillissima) dibuat tergelatinasi dengan pemanasan lalu digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan tablet asetosal dengan metode kempa langsung. Hasil penelitian menunjukan serbuk pati singkong (Manihot utillissima) tergelatinasi memilki sifat Alir dan kompresibilitas yang baik dan tablet Asetosal asetosal yang dihasilkan memilki sifat fisik dan kelarutan yang baik, sehingga dapat disimpulkan Pati Singkong tergelatinasi dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan tablet Asetosal dengan meode kempa langsungKata kunci : Pati Singkong (Manihot utillissima) tergelatinasi, Kempa Langsung, Asetosal 
Aktivitas Antioksidan pada Kopi Arabika (Coffea arabica L.) yang Diolah Dengan Mesin Espresso dan Manual Brew Pour Over V60 Rina Asrina; Zulfiah Zulfiah; Sainal Edi Kamal; Alfreds Roosevelt; Gerfan Patandung; Murniati Murniati; Achmad Amiruddin; Agust Dwi Djajanti; Rusli Rusli
Media Farmasi XXX Vol 17, No 2 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i2.2305

Abstract

Arabica coffee (Coffea arabica L.) is a type of coffee that is very popular with the public, usually consumed in the form of a drink by brewing coffee grounds where the content of saponins, phenols, chlorogenic acid, mangiferin and flavonoids shows the presence of antioxidant activity that is needed to fight free radicals. Coffee connoisseurs can choose coffee processing methods to obtain high antioxidants. This study aims to determine the antioxidant activity of Arabica coffee processed with an espresso machine and manual brew pour over V60. The design of this study was a laboratory observation study using the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method. Antioxidant activity was determined by comparing the IC50 values. The results showed that the highest % inhibition of each filtrate based on espresso machine processing and manual brew pour over v60 was 73.750% and 77.632%, respectively. The IC50 values for espresso and manual brew filtrates were 324,289 ppm and 447.352 ppm, respectively. As for ascorbic acid as a comparison, the inhibition percentage was 79.585% with an IC50 value of 6.185 ppm. With this it can be concluded that the highest antioxidant activity is found in coffee filtrate processed with an espresso machine, but both coffee bean filtrates have very weak antioxidant activity because they are in the range > 200 ppm.Keywords: Antioxidant, arabica coffeeKopi arabika (Coffea arabica L.) merupakan jenis kopi yang sangat digemari masyarakat, biasanya dikonsumsi dalam bentuk minuman dengan menyeduh bubuk kopidimana kandungan senyawa saponin, fenol, asam klorogenat, mangiferin dan flavonoid menunjukan adanya aktivitas antioksidan yang sangat diperlukan untuk melawan radikal bebas. Penikmat kopi bisa memilih metode pengolahan kopi untuk memperoleh antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan kopi arabika yang diolah dengan mesin espresso dan manual brew pour over V60. Desain penelitian ini adalah penelitian observasi laboratorium menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Aktivitas antioksidan ditentukan dengan membandingkan nilai IC50nya. Hasil penelitian menunjukkan %inhibisi tertinggi masing-masing filtrat berdasarkan pengolahan mesin espresso dan manual brew pour over v60 yaitu sebesar 73,750% dan 77,632%. Nilai IC50 filtrat espresso dan manual brew adalah 324,289 ppm dan 447,352 ppm. Sedangkan untuk asam askorbat sebagai pembanding %inhibisinya yaitu 79,585% dengan nilai IC50 6,185 ppm. Dengan ini  dapat disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada filtrat kopi yang diolah dengan mesin espresso, namun kedua filtrat biji kopi tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong sangat lemah karena berada pada range >200 ppm.Kata kunci : Antioksidan, kopi arabika
IDENTIFIKASI MEDICATION ERROR FASE COMPOUNDING PADA PASIEN ANAK RAWAT JALAN DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Raimundus Chalik; Rusli Rusli; Nurul Hasanah
Media Farmasi XXX Vol 13, No 2 (2017): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.206 KB) | DOI: 10.32382/mf.v13i2.829

Abstract

Compounding error adalah suatu kesalahan yang terjadi pada proses peracikan, peracikan obat umumnya menjadi solusi terhadap keterbatasan formula obat untuk anak, yang berkaitan dengan medication error (ME). Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kejadian ME fase compounding. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif rangcangan penelitian adalah cross sectional study. Hasil penelitian menemukan bahwa terjadi kesalahan pada Kebersihan alat dan meja racik 19,33%, obat tumpah pada saat pembuatan kapsul/puyer 14,66%, tidak mencuci tangan/memakai sarung tangan pada saat meracik obat 19,33%, perhitungan obat yang kurang akurat (seperti dibelah) 13,33%, dosis kurang karena menempel pada mortir dan blender 13,33%, dan meracik menggunakan blender 11,33%. hasil penelitian menyimpulkan bahwa terjadi medication error pada fase compounding. Kata kunci : medication error, compounding error
Tinjauan Pengetahuan Masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap tentang Penggunaan Obat Tradisional Rusli Rusli; Djuniasti Karim; Agust Dwi Djajanti; Chichi Ramadhani
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 2 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.732 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i2.246

Abstract

Pengobatan tradisional merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern dan dipergunakan sebagai alternatif pengobatan. Penggunaan tanaman obat untuk penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada pengalaman yang secara turun – temurun yang diwariskan oleh generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. Tanaman obat tradisional merupakan suatu komponen penting dalam pengobatan tradisional. Selain lebih ekonomis, efek samping dari obat tradisional sangat kecil. Karena itu, penggunaan obat tradisional dengan formulasi yang tepat sangat penting dan tentunya lebih aman dan efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Kecamatan Panca Rijang terhadap penggunaan obat tradisional
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pengobatan Sendiri (Swamedikasi) Di Tiga Apotek Kota Makassar Rusli Rusli; Sri Yuliani Usman
Jurnal Farmasi Sandi Karsa Vol 4 No 6 (2018): Jurnal Farmasi Sandi Karsa (JFS)
Publisher : Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif, bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengobatan sendiri (swamedikasi). Pengambilan sampel ini dilakukan dengan metode Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel yang didasarkan atas pertimbangan tertentu.pengambilan data berlangsung selama dua bulan dengan menggunakan instrument angket (kuesioner) sebagai pengumpulan data terhadap 90 responden. Melalui data primer yang di peroleh berupa pertanyaan-pertanyaan yang di bagikan kepada responden yang datang membeli obat di Apotek. Data yang di peroleh dengan mengumpulkan hasil jawaban dari kuesioner kemudian di tabulasikan, di skoring, dan di persentasikan. Berdasarkan hasil penilitian di simpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pengobatan sendiri (swamedikasi) di tiga Apotek Kota Makassar , yang menyatakan tahu 77,19% kurang tahu 14,67% dan tidak tahu 8,12% . Sehingga di simpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pengobatan sendiri termasuk dalam kategori tinggi yaitu 77,19%.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Masyarakat Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar Terhadap Krim Pemutih Wajah Cici Nirwanti; Raimundus Chaliks; Rusli; Hidayati
An-Najat Vol. 1 No. 3 (2023): AGUSTUS : An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v1i3.94

Abstract

Sebagian besar orang di Indonesia memiliki kulit sawo matang. Sementara itu, memiliki kulit putih adalah salah satu cita-cita kecantikan yang semakin merasuk ke dalam masyarakat. Kosmetik adalah alat yang digunakan seseorang untuk tampil cantik. Salah satu jenis kosmetik yang disebut krim pemutih adalah racikan bahan kimia dan/atau komponen lain yang memiliki kemampuan untuk mencerahkan area gelap (hitam) pada kulit. Penggunaan krim pemutih dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan pigmentasi permanen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, sikap, dan hubungan antara pengetahuan dengan sikap tentang krim pemutih wajah pada warga Kelurahan Tello Baru Kecamatan Panakukang Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga Kelurahan Tello Baru Kecamatan Panakukkang Kota Makassar.
Activity of Horseshoe Leaf Extract (Ipomoea pescaprae L.) As Analgesic and Antipyretic in Mice (Mus musculus) Sainal Edi Kamal; Firmansyah Firmansyah; Rusli Rusli; Gerfan Patandung
Jurnal Farmasi Sandi Karsa Vol 7 No 2 (2021): Jurnas Farmasi Sandi Karsa (JFS)
Publisher : Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36060/jfs.v7i2.84

Abstract

Analgesics or painkillers are substances that reduce or eliminate pain without losing consciousness (in contrast to general anesthetics while antipyretics are drugs or substances that can reduce body temperature in a feverish state. This study aims to determine the activity of leaf extracts Tapak Kuda (Ipomoea pescaprae L.) as an analgesic and antipyretic in mice (Mus musculus) and to determine the dose of ethanol extract of Tapak Kuda leaf which has analgesic and antipyretic effects. The method used was sample extraction by maceration using 96% ethanol solvent and extract The results obtained were divided into 3 concentrations, namely 100, 300, and 500 mg/kgBW mice, then paracetamol was used in the positive control group. In the analgesic study, acetic acid was used as a pain inducer and in the antipyretic study, 10% peptone was used as a fever inducer. Male mice 15 adults used g were divided into 5 groups and each group consisted of 3 tails. Group I was treated with 1% Na-CMC as a negative control. Group II positive control of paracetamol with treatment given orally at a dose of 1 ml/30 grams of body weight to mice. Groups III, IV, and V as the test group were given ethanol extract of the leaves of Tapak Kuda (Ipomoea pescaprae L.) with extract doses of 100, 300 and 500 mg/kg BW with a volume of 1 ml / 30 gram BW. The results showed that in the analgesic test the administration of the ethanol extract of the leaves of Tapak Kuda (Ipomoea pescaprae L.) with extract doses of 300 mg/kgBW and 500 mg/kgBW could provide an analgesic effect, while the results of the antipyretic test on the administration of the ethanolic extract of the leaves of Tapak Kuda (Ipomoea pescaprae L.) with extract doses of 100, 300, and 500 mg/kgBW also had antipyretic effects.
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kel.Manuruki Mengenai Pengelolaan Obat Rusak dan Kedaluwarsa di Rumah Tangga Asdar Lallo; Ida Adhayanti; Rusli
An-Najat Vol. 1 No. 3 (2023): AGUSTUS : An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v1i3.58

Abstract

Ibu rumah tangga adalah orang yang berperan penting di rumah tangga termasuk dalam pengelolan obat rusak dan kedaluwarsa di tingkat rumah tangga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga terhadap pengelolaan obat rusak dan kedaluwarsa di tingkat rumah tangga. metode dalam penelitian lintang potong (cross sectional). Lokasi penelitian di lakukan di kelurahan Manuruki, Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang berumur 20-60 tahun dengan jumlah responden sebanyak 205 responden kesimpulan dari penelitian ini adalah Ibu rumah tangga di kelurahan manuruki yang mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang terhadap pengelolaan obat rusak dan kedaluwarsa di rumah tangga dengan nilai rata-rata 50,60. Ibu rumah tangga di kelurahan manuruki mempunyai sikap yang baik terhadap pengelolaan obat rusak dan kedaluwarsa di rumah tangga dengan nilai rata-rata 29,52. Di peroleh hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga terhadap pengelolaan obat rusak dan kedaluwarsa di rumah tangga.