Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

CLASSROOM INTERACTION: TEACHER AND STUDENTS PERCEPTION ON DIALOGUE IN PRIMARY SCIENCE CLASSROOM Ramli, Munasprianto; Yohana, Media Putri
EDUSAINS Vol 10, No 1 (2018): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v10i1.8092

Abstract

INTERAKSI DALAM RUANG KELAS : PERSEPSI GURU DAN SISWA MENGENAI DIALOG DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SEKOLAH DASAROOM AbstractThis study aims to explore the teachers and students‟ perspective on classroom dialogue and its purpose in primary science classrooms that implement the new integrated curriculum in Indonesia. Research on the process of teaching and learning through classroom talks has been carried out over the last forty or so years. In the field of science education, classroom talks have become a central issue in developed countries within last twenty years. Although research focused in this topic is growing rapidly in Western countries, this is not the case in Indonesia. Few studies have dealt with classroom talk in Indonesia. We gathered our data during a period of four months by video recording, targeting lessons of classroom discussions in two primary schools in the Greater Jakarta area in Indonesia. To support data generated from classroom observation, I interviewed teachers and a sample of students in each class. Data were analysed using sociocultural discourse analysis. This study suggests that providing a room for students to interact and share with each other has changed the approach of learning science in the classroom. Classroom talk both in small groups and involving the whole class altered to pedagogical dynamics from a teacher centered approach to student centered one. The study also reveals that classroom talks did not only encourage students to develop their zone proximal development but also help them to learn the values of democracy.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi dari guru dan siswa sekolah dasar terkait dengan interaksi dan dialog yang terjadi dalam pembelajaran sains di kelas mereka. Penelitian terkait interaksi dan dialog dalam proses belajar mengajar sudah berlangsung selama empat puluh tahun lebih. Dalam  bidang pendidikan sains, topik ini baru menjadi salah satu isu sentral penelitian dalam dua puluh tahun terakhir, khususnya di negara maju. Sayangnya di Indonesia, kajian ini belum banyak di teliti. Literatur dan kajian terkait dialog dalam pembelajaran sains baik di sekolah dasar maupun sekolah menengah masih sangat terbatas sekali. Data dalam penelitian ini dikumupulkan dalam kurun waktu empat bulan di salah satu sekolah di wilayah selatan Jabodetabek.. Peneliti melakukan interview dengan guru dan siswa berdasarkan gambar dan video pembelajaran kelas mereka. Data kemudian dianalisa dengan menggunakan diskursus analisis sosio kultural. Dari hasil penelitian terlihat bahwa memberikan kesempatan untuk berinteraksi didalam kelas telah mengubah pendekatan dan dinamika dalam pembelajaran sains. Penelitian ini juga menunjukan bagaiaman interaksi dan dialog dalam pembelajajaran sains tidak hanya membantu mengembangkan kemampuan siswa dalam wilayah zone proximal development mereka, akan tetapi juga mendukung siswa dalam belajar nilai kehidupan termasuk nilai-nilai demokrasi. 
“What do fishermen catch?”; Exploring Talk between Students in Primary Science Classroom Implementing Curriculum 2013 Munasprianto Ramli
TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society TARBIYA: JOURNAL OF EDUCATION IN MUSLIM SOCIETY | VOL. 5 NO. 1 JUNE 2018
Publisher : Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tjems.v5i1.7496

Abstract

AbstractThe objective of this research is to explore of dialogue in primary science classrooms that implement Curriculum 2013. Dialogue is a term used in a broad sense to mean the exchange of information, thought and ideas from the sources to audiences through both written and spoken language. In this study, the sort of dialogue I am interested in is classroom talk; even more specifically, talk between students in the primary science classroom. A case study approach is employed for this study. I am focusing my study on twelve science lessons at year four of one primary schools in the Greater Jakarta. Data were gathered using classroom observations. I wrote a field note for each lesson and record the observation using audio and video recorder For analysing the data, I employed socio culture discourse analysis. The study shows that talk between students during a science lesson is adapted from both a traditional triadic pattern called Initiation, Response, Feedback (IRF) and a non-triadic pattern of Initiation, Response, Feedback, Response, Feedback (IRFRF) chain. In addition, the findings indicate that students were able to develop the four domains of scientific literacy through talks during science lessons.AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dialog di dalam kelas sains dasar yang menerapkan Kurikulum 2013. Dialog adalah istilah yang digunakan dalam arti luas berarti pertukaran informasi, pemikiran dan ide-ide dari sumber pembicara ke lawan bicara melalui komunikasi baik lisan maupun tulisan. Dalam penelitian ini, jenis dialog yang menarik bagi peneliti adalah pembicaraan di kelas; khususnya, pembicaraan antara siswa di kelas sains tingkat Sekolah Dasar. Pendekatan studi kasus digunakan pada penelitian ini. Fokus penelitian ini adalah dua belas materi ajar mata pelajaran sains pada kelas empat dari salah satu sekolah dasar di Jabodetabek. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan observasi kelas. Peneliti menulis catatan lapangan untuk setiap pengajaran dan merekam kegiatan pengajaran menggunakan audio dan perekam video. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan analisis wacana sosial budaya. Studi ini menunjukkan bahwa perbincangan antara siswa selama pelajaran sains diadaptasi dari pola triadic-tradisional yang disebut Initiation (Inisiasi), Response (Respon), dan Feedback (Timbal Balik) yang disingkat IRF dan pola non-triadic yang disebut Initiation (Inisiasi), Response (Respon), Feedback (Timbal Balik), Response (Respon), Feedback (Timbal Balik) yang disebut denga Rantai IRFRF. Selain itu, temuan menunjukkan bahwa siswa mampu mengembangkan empat domain literasi ilmiah melalui diskusi selama pelajaran ilmu pengetahuan How to Cite : Ramli, M. (2018).  What do fishermen catch?”; Exploring Talk between Students in Primary Science Classroom Implementing Curriculum 2013. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 5(1), 1-10. doi:10.15408/tjems.v5i1.7496. 
MEMBANGUN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PADA MASA PANDEMI MELALUI CHEMISTRY HOME EXPERIMENTS Munasprianto Ramli; Buchori Muslim; Anggit Refo Kurniawan
EduMatSains : Jurnal Pendidikan, Matematika dan Sains Vol 6 No 2 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/edumatsains.v6i2.3455

Abstract

The Covid-19 pandemic that has occurred since the beginning of 2020 has caused chemistry practicum in the laboratory, which is an important part of learning chemistry, to not be carried out during the covid 19 pandemic. The purpose of this study is to analyze how the Chemistry Home Experiment builds science process skills during the pandemic. This research method is a mix method with a convergent design approach. The participants of this research were 96 first year students of chemistry education at UIN Syarif Hidayaullah. The instrument used in this study was an observation sheet consisting of 20 indicators from aspects of science process skills and documentation in the form of practicum videos and practicum reports. Analysis of the data using content analysis quantitatively and qualitatively. The results showed that aspects of science process skills that received very good predicates were aspects of observing/observing, aspects of grouping/classifying, aspects of using tools and materials, aspects of applying concepts and aspects of communicating. Aspects of interpreting and aspects of predicting received good predicates. As for the aspect that gets the predicate less is the hypothesis. Based on these results. From these studies and observations, it can be concluded that the Chemistry Home Experiment can build students' science process skills in learning basic chemistry during the pandemic.
SCIENCE EDUCATORS ATTITUDES TOWARD THE NEW THEMATIC INTEGRATED CURRICULUM IN INDONESIA Munasprianto Ramli
EDUSAINS Vol 6, No 1 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.259 KB) | DOI: 10.15408/es.v6i1.1102

Abstract

Mulai tahun ajaran 2013/2014 pemerintah repubik Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan berencana mengimplementasikan kurikulum baru yang bersifat tematik integratif. Perubahan kurikulum ini dilai sangat terburu-buru dan kurang perencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pendapat para pendidik sains di Indonesia terkait rencana implementasi kurikulum. Dari Interview dan Fokus Gtup diskusi peneliti menemukan bahwa para pendidik sains berharap pemerintah mau lebih mematangkan persipan kurikulum dan memperhatikan maslah mendasar lainnya seperti pelatihan kompetensi guru dan pendidik sains juga berharap mata pelajaran sains tidak dihilangkan di kurikulum sekolah dasar.
ANALYSING THE LEVEL OF ORGANIC CHEMISTRY ANXIETY OF PRE-SERVICE EDUCATION STUDENTS Munasprianto Ramli
EDUSAINS Vol 12, No 2 (2020): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v12i2.17504

Abstract

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN KIMIA ORGANIK MAHASISWA PRA JASA PENDIDIKANAbstractSeveral studies have reported that poor performance of organic chemistry among students has been attributed partly to organic chemistry anxiety. The purpose of this study is to investigate the level of organic chemistry anxiety among chemistry education students. Sequential explanatory mixed methods approach employed in the study. Due to COVID-19 Pandemic, 142 pre-service education students from four universities were chosen using the convenience sampling technique. The questionnaires were distributed to the participants using google form. This quantitative data generation was followed by a semi-structured interview with 2 students from each university. Quantitative data gathered were analyzed using descriptive statistics meanwhile qualitative data from interviews were analyzed using thematic analysis. The results show that 5.63% of students have low anxiety, 81.69% of students have moderate anxiety levels, while 12.68% of students have high anxiety levels.  On average the anxiety level of chemistry education students is at a moderate level with a score was 62. According to students, this anxiety was influenced by the complexity of organic chemistry lesson materials, lecturer strategies in teaching organic chemistry, and their previous knowledge of chemistry. Further study should be carried out to analyze the factors that influence students’ anxiety.AbstrakSejumlah penelitian telah melaporkan bahwa buruknya performa mahasiswa pada mata kuliah kimia organik berkaitan dengan kecemasan mereka terhadap kimia organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan mahasiwa Pendidikan Kimia  terhadap perkuliahan Kimia Organik. Pendekatan metode campuran eksplanatori sekuensial digunakan dalam penelitian ini. Akibat Pandemi COVID-19, sebanyak 142 mahasiswa Pendidikan kimia dari empat universitas dengan menggunakan teknik convenience sampling. Kuisioner dibagikan kepada peserta menggunakan google form. Penyebaran kuesioner ini dilanjutkan dengan wawancara semi struktur dengan 2 mahasiswa dari masing-masing universitas. Data kuantitatif yang terkumpul dianalisis menggunakan statistik deskriptif sedangkan data kualitatif dari wawancara dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan 5,63% siswa memiliki tingkat kecemasan rendah, 81,69% siswa memiliki tingkat kecemasan sedang, sedangkan 12,68% siswa memiliki tingkat kecemasan tinggi. Rata-rata tingkat kecemasan mahasiswa pendidikan kimia berada pada tingkat sedang dengan skor 62. Menurut mahasiswa, kecemasan ini dipengaruhi oleh kompleksitas materi pelajaran kimia organik, strategi dosen dalam pembelajaran kimia organik dan pengetahuan sebelumnya tentang kimia. Studi lebih dapat dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan siswa.  
CLASSROOM DISCOURSE: TEACHER STUDENTS INTERACTION AND GENDER PARTICIPATION IN PRIMARY SCIENCE EDUCATION Munasprianto Ramli
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 16(1), 2020
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/harkat.v16i1.14642

Abstract

Abstract. The objective of this research is to explore teachers-students domination and gender participation during classroom interaction primary science. This research employed descriptive case study approach. I am focusing my study on twelve science lessons at year four of two primary schools in the Greater Jakarta. Data were gathered using classroom observations. I wrote a field note for each lesson and record the observation using video recorder. The data gathered then analyze using descriptive statistics and thematic analysis approach.  The study shows that students speak just as frequently as teachers during the talk. However, this is not the case for talk coverage as teachers dominate classroom talk during a science lesson. In terms of gender participation during classroom talk, there is no evidence of gender domination. The study shows that the domination of one gender in each of these classes is not caused by a gender stereotype, but rather is due to the teacher’s strategies in maintaining social interaction in their classes. Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana dominasi guru-siswa serta  partisipasi gender saat interaksi dalam pembelajaran sains di sekoah dasar.Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif. Peneliti memfokuskan studi pada dua belas pelajaran sains di kelas empat dari dua sekolah dasar di bagian selatan kota Jakarta. Data dikumpulkan menggunakan observasi kelas. Peneliti menulis catatan lapangan untuk setiap pelajaran dan merekam kegiatan pembelajaran. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan pendekatan analisis tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari segi frekuensi, siswa dan guru mempunyai frekuensi pembicaraan yang hampir sama. Akan tetapi dari segi durasi, guru terlihat mendominasi percakapan. Dalam hal partisipasi gender selama pembicaraan di kelas, terlihat bahwa tidak ada bukti dominasi gender secara umum.. Adanya partisipasi gender dalam beberapa pertemuan  bukan disebabkan oleh stereotip jenis kelamin, tetapi lebih disebabkan oleh strategi guru dalam menjaga interaksi sosial di kelas mereka. 
Pengembangan Media ICT Berbasis Chemoedutainment Berupa Chemblocks Games Untuk Memfasilitasi Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 Nillam Puspitaningrum; Munasprianto Ramli; Luki Yunita
Edukimia Vol 3, No 3 (2021): Edukimia - Vol. 03, Issue 03
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ekj.v3.i3.a293

Abstract

The use of ICT learning media is needed to support the learning process. This is due to the implementation of the 2013 curriculum, technological developments in the era of the industrial revolution 4.0, and the COVID-19 pandemic. One example of ICT media that is in great demand by students is learning multimedia in the form of educational games with the Chemoedutainment method. This study aims to produce an educational game application called Chemblocks Games based on Chemoedutainment on chemical bonding materials. The subjects in this study were expert validators, teachers, and students. This study uses the TSRD model R and D method, which consists of the following stages Pre development, Development, and Post Development. The instruments used are a mix of teacher needs analysis interviews, student needs analysis questionnaires, validation sheets, also teacher and student response questionnaires. Validation data processing techniques and response questionnaires use a Likert scale. Data analysis was carried out by converting the results of the Likert scale points into percentages. Chemblocks Games received an assessment from material experts of 88.61 percent, media experts of 83.5 percent and teacher participant test assessments of 94 percent. So the Chemblocks Games product is in the very decent category. Based on the results of the student response questionnaire in the limited test, the percentage obtained was 84.5 percent in the material aspect, 86.5 percent in the language aspect, and 87 percent in the attractiveness aspect. So the students response to the Chemblock Games application is in the Very Good category.
INTEGRASI PENCEMARAN LOGAM BERAT DAN ISLAM MENGGUNAKAN METODE 4-STMD Munasprianto Ramli; Buchori Muslim; Silvi Nur Fajriah
Jurnal As-Salam Vol. 3 No. 3 (2019): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37249/as-salam.v3i3.141

Abstract

Gagasan integrasi ilmu muncul karena adanya dikotomi atau pemisahan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum lainnya. Seiring dengan perkembangan gerakan integrasi keilmuan khususnya ilmu agama dan sains maka Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta hadir untuk melakukan gerakan integrasi keilmuan ini. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis aspek integrasi Islam berupa Al-Qur’an, hadist, fiqih dan usul fiqih, ayat kauniyah dan sejarah Islam dengan ilmu kimia pada materi pencemaran logam berat menggunakan metode 4S-TMD (Four Step Teaching Material Development). Metode 4S-TMD ini dilakukan dengan menggunakan empat tahap yang harus ditempuh, yang terdiri dari seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Pada tahap seleksi didapatkan 15 konsep kimia terintegrasi keislaman. Pada tahap strukturisasi didapatkan 6 konsep utama kimia terintegrasi keislaman. Pada tahap karakterisasi didapatkan hasil menunjukkan sebagian besar konsep-konsep materi yang terdapat pada bahan ajar tergolong konsep mudah, dengan persentase penulisan ide pokok sebesar 94,72% dan kualifikasi pemahaman mahasiswa angkatan 2015 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap konsep yang terintegrasi dikategorikan baik. Peneliti tidak menggunakan tahap reduksi dikarenakan tingkat keterpahaman mahasiswa sudah baik. Konsep-konsep kimia terintegrasi keislaman ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran terintegrasi keislaman pada program studi pendidikan kimia Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
INTEGRASI PENCEMARAN LOGAM BERAT DAN ISLAM MENGGUNAKAN METODE 4-STMD Munasprianto Ramli; Buchori Muslim; Silvi Nur Fajriah
Jurnal As-Salam Vol. 3 No. 3 (2019): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.998 KB) | DOI: 10.37249/as-salam.v3i3.141

Abstract

Gagasan integrasi ilmu muncul karena adanya dikotomi atau pemisahan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum lainnya. Seiring dengan perkembangan gerakan integrasi keilmuan khususnya ilmu agama dan sains maka Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta hadir untuk melakukan gerakan integrasi keilmuan ini. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis aspek integrasi Islam berupa Al-Qur’an, hadist, fiqih dan usul fiqih, ayat kauniyah dan sejarah Islam dengan ilmu kimia pada materi pencemaran logam berat menggunakan metode 4S-TMD (Four Step Teaching Material Development). Metode 4S-TMD ini dilakukan dengan menggunakan empat tahap yang harus ditempuh, yang terdiri dari seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Pada tahap seleksi didapatkan 15 konsep kimia terintegrasi keislaman. Pada tahap strukturisasi didapatkan 6 konsep utama kimia terintegrasi keislaman. Pada tahap karakterisasi didapatkan hasil menunjukkan sebagian besar konsep-konsep materi yang terdapat pada bahan ajar tergolong konsep mudah, dengan persentase penulisan ide pokok sebesar 94,72% dan kualifikasi pemahaman mahasiswa angkatan 2015 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap konsep yang terintegrasi dikategorikan baik. Peneliti tidak menggunakan tahap reduksi dikarenakan tingkat keterpahaman mahasiswa sudah baik. Konsep-konsep kimia terintegrasi keislaman ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran terintegrasi keislaman pada program studi pendidikan kimia Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
KONDISI PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA PADA ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA Astri Fadilah; Munasprianto Ramli; Luki Yunita
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/dl.v6i2.11078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada adaptasi kebiasaan baru, membandingkan nilai rata-rata berdasarkan angkatan, jenis kelamin, aktivitas kerja dan aktivitas organisasi. Data penelitian dikumpulkan menggunakan angket secara online Google Form yang diadopsi dari Academic Procrastination Scale (APS) Mccloskey dan Scielzo. Data penelitian dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa Pendidikan Kimia pada adaptasi kebiasaan baru umumnya berada pada kategori sedang, yaitu sebesar 61% dengan aspek gangguan perhatian sebagai aspek yang paling mempengaruhi perilaku prokrastinasi akademik. Mahasiswa angkatan 2021 memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa angkatan 2019 dan 2020. Mahasiswa berjenis kelamin laki-laki  memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan mahasiswi. Mahasiswa yang bekerja memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang tidak bekerja dan mahasiswa yang berorganisasi memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang tidak berorganisasi.