sukma saini
Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENERAPAN TEKNIK BATUK EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU: Effective Cough Technique Implementation to Overcome Ineffective Airway Clearance in Pulmonary Tuberculosis Patients Iwan; Sukma Saini; Alfi Syahar Yakub
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 2 (2024): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan teknik batuk efektif dalam mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien tuberculosis paru di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar. Metode penelitian menggunakan studi kasus dengan subjek 3 pasien tuberculosis paru yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi medik pasien sebelum dan sesudah penerapan teknik batuk efektif selama 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan kondisi pasien setelah penerapan teknik batuk efektif yang ditandai dengan berkurangnya frekuensi pernapasan, suara napas, dan meningkatnya ketahanan pasien untuk mengeluarkan dahak. Dapat disimpulkan bahwa teknik batuk efektif efektif dalam mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien tuberculosis paru.
IMPLEMENTASI PEMBERIAN TERAPI NON REBREATHING MASK (NRM) DALAM MEMPERTAHANKAN OKSIGENASI PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF).: Implementation of Non-Rebreathing Mask (NRM) Therapy in Maintaining Oxygenation of Congestive Heart Failure (CHF) Patients Muhammad Basri; Sukma Saini; Sitti Rahmatia; Nur Safitri
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 2 (2024): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Congestive Heart Failure adalah kondisi yang terjadi ketika fungsi jantung sangat terganggu sehingga pompa jantung tidak bisa lagi membuat darah bergerak melalui jantung. Non Rebreathing Mask (NRM) merupakan alat medis yang membantu meningkatkan pasokan oksigen saat keadaan darurat. Tujuan penelitian yaitu diketahuiny gambaran implementasi terapi NRM dalam mempertahankan oksigenasi pasien CHF. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif desain studi kasus dengan sampel tunggal. Pengambilan data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Hasil yang didapatkan bahwa melakukan pemasangan terapi NRM responden mengatakan sesak berkurang dan tenang dengan ditandai saturasi oksigen meningkat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi terapi oksigen NRM (Non-Rebreathing mask) dapat mempertahankan oksigenasi pasien Congestive Heart Failure (NRM) dengan ditandai saturasi oksigen responden meningkat dan frekuensi pernapasan menurun.
HUBUNGAN PARAMETER ANTROPOMETRI, PROFIL METABOLIK, DAN RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PEGAWAI JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES MAKASSAR: Relationship between Anthropometric Parameters, Metabolic Profile, and the Risk of Cardiovascular Disease Among Employees of the Nursing Department at Makassar Polytechnic Ismail Ismail; Simunati Simunati; Muhammad Nur; Sukma Saini
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2025): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian global dan dikaitkan dengan berbagai faktor risiko metabolik, termasuk obesitas dan dislipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara parameter antropometri, profil metabolik, dan risiko penyakit kardiovaskular pada pegawai Jurusan Keperawatan Poltekkes Makassar. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional terhadap 42 responden yang dipilih dengan metode total sampling. Data dikumpulkan melalui pengukuran indeks massa tubuh (IMT), lingkar perut, tekanan darah, kadar gula darah puasa, dan kolesterol total, yang kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson atau Spearman serta regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki IMT dalam kategori obesitas (61,9%) dengan rata-rata lingkar perut 93,00 ± 9,98 cm. Sebanyak 47,6% responden dikategorikan sebagai diabetes, sementara tekanan darah tinggi lebih sering ditemukan pada individu dengan lingkar perut yang lebih besar. Analisis statistik mengungkapkan hubungan yang signifikan antara IMT dan lingkar perut dengan kadar gula darah puasa serta tekanan darah (p < 0,05), mengindikasikan bahwa obesitas abdominal berperan penting dalam meningkatkan risiko penyakit metabolik dan kardiovaskular. Hasil ini menekankan perlunya strategi pencegahan berbasis tempat kerja, termasuk pemeriksaan kesehatan rutin, edukasi pola makan sehat, dan peningkatan aktivitas fisik guna menurunkan risiko sindrom metabolik serta meningkatkan kesehatan tenaga kesehatan secara keseluruhan.