Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ACTIVE VOICE CHANGES IN TRANSLATION FROM ENGLISH TO INDONESIAN AND VICE VERSA Mohammad Rizqi
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 14, No 2 (2016): METALINGUA, EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.751 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v14i2.196

Abstract

PENELITIAN ini bertujuan untuk menganalisis perubahan bentuk aktif bahasaInggris ketika menjadi bahasa Indonesia berdasarkan analisis perbandingandalam penerjemahan kalimat bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Bentukaktif pasif adalah kategori gramatikal yang terkait dengan bagaimana bendaatau orang melakukan sesuatu dan bagaimana sesuatu dilakukan benda atauorang (Crystal, 1997). Metode yang digunakan adalah metode kualitatifdeskriptif. Data diperoleh dengan memanfaatkan sekelompok mahasiswa dariUniversitas Serambi Mekah, Banda Aceh yang terdiri atas delapan mahasiswasemester ke-1 dan ke-3, dan 12 mahasiswa semester ke-5 dan di atasnya. Merekadiberi delapan kalimat dalam bahasa Inggris dan diminta untukmenerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia apa adanya sesuai dengan caraberpikir masing-masing. Penggunaan mahasiswa semester awal dan semesterakhir dimaksudkan untuk mencari kesamaan bentuk pilihan kalimatnya dalammenerjemahkan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Hasil analisismenunjukkan bahwa ada kesamaan ciri pada mahasiswa jurusan bahasa Inggrissemester awal dan akhir dalam pilihan kalimatnya dalam menerjemahkan kalimatbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Terjadi perubahan dari kalimataktif bahasa Inggris menjadi kalimat pasif dalam bahasa Indonesia padamayoritas penerjemahan kalimat bahasa Inggris, dan dengan demikian adaperubahan struktur dalam transitivitas. AbstractTHIS writing aims to analyze voice changes from English into Indonesian based oncontrastive analysis in translation of English into Indonesian. Voice is a grammaticalcategory of verbs that is related to what thing or person is acting and what thing orperson is being acted upon (Crystal, 1997). The method used in this research is qualitativedescriptive method. To acquire the data, the writer uses a group of students from theSerambi Mekah University of English Department of Banda Aceh as the subject ofthe study, consisting of eight lower semester students (semester 1 and 3) and twelvehigher semester students (semester 5 and above). They were given eight sentences inEnglish and were asked to translate them into the most natural way that they can thinkof in Indonesian. The use of students from lower and higher semester is intended tofind the similarity of profile in terms of their voice preference in translating the givenEnglish sentences into Indonesian. The result shows that there is similar profile betweenthe lower and higher semester students in terms of their voice preference in translatingthe given English sentences into Indonesian. In the majority of translations from English,a change occurs from syntactic active to passive in Indonesian, and therefore a changein transitivity structures occurs.
EFEKTIVITAS CESSIE SEBAGAI UPAYA BAGI BANK DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN KREDIT MACET (Studi di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Malang) Mohammad Rizqi
Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum Sarjana Ilmu Hukum, Oktober 2022
Publisher : Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mohammad Rizqi, Budi Santoso, Shanti Riskawati. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono No 169 Malang e-mail: mohmdrizqi@gmail.com ABSTRAK Bank memiliki peranan penting guna membantu memenuhi kebutuhan masyarakat melalui suatu penyaluran dana (kredit). Akan tetapi pelaksanaan kredit tidak selalu dapat berjalan lancar dan baik sehingga dimungkinkan terjadinya wanprestasi oleh debitur dengan alasan apapun. Oleh karenanya terdapat upaya yang dapat yang dilakukan oleh Bank untuk mengatasi masalah kredit macet dengan cara penyelesaian kredit melalui proses cessie atau pengalihan piutang. Akan tetapi pada prosesnya, cessie masih memiliki faktor-faktor kendala. Permasalahan hukum yang dikemukakan adalah Bagaimana efektivitas cessie sebagai suatu upaya penyelesaian kredit macet di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Malang dan Apa kendala serta upaya yang dilakukan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Malang dalam melaksanakan cessie. Penulisan ini menggunakan jenis penelitian yuridis empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis. Berdasarkan pembahasan, cessie sebagai upaya yang dilakukan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Malang dapat dikatakan sebagai salah satu upaya penyelesaian kredit macet yang dapat menguntungkan bank, karena memiliki dasar hukum yang kuat serta disisi lain memiliki prosesnya yang cepat, mekanisme yang mudah, dan tidak memerlukan prosedur hukum yang Panjang. Akan tetapi cessie belum dapat berjalan dengan efektif sebagai suatu upaya bank. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi efektivitas cessie, yakni adanya resiko hukum yang cukup tinggi sehingga bank rentan untuk di gugat, kendala pada unsur kultur hukumnya, serta kendala yang dibagi ke dalam faktor internal dan external bank. Kata Kunci : Efektivitas, Cessie, Bank, Kredit Macet ABSTRACT It is common for banks to deal with non-performing loans from clients due to breach of contract and this seems to be inevitable. Regarding this issue, Measures are taken by Bank to settle this bad credit through cessie as the settlement instrument, commonly known as receivables diversion. However, cessie does not come without an issue, and this issue leads to the following problems to investigate: the effectiveness of cessie as a measure to settle non-performing loans in PT Bank Tabungan Negara in the branch office of Malang and the impeding factors and measures taken by PT Bank Tabungan Negara regarding cessie. This research employed empirical-juridical methods and socio-juridical approaches. Cassie is deemed favorable to banks in settling non-performing loans since the process and mechanism are efficient and easy, and this measure does not require any lengthy legal procedure. However, cessie is not performed effectively as the measure taken by the bank to settle the problem concerned. This ineffectiveness involves high legal risk and this situation makes the bank prone to a lawsuit. Other problems involve the legal culture and internal and external factors of the bank. Keywords: effectiveness, cessie, bank, non-performing loans
Membangun Komunikasi Yang Efektif Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan: Peran Leader Member Exchange (LMX) Dalam Organisasi Rofilah Rahadatul Aisyi; Diyana Syafitri; Deva Ekasani; Mohammad Rizqi; M. Isa Anshori
Jurnal Manajemen Bisnis Era Digital Vol. 1 No. 2 (2024): Mei : Jurnal Manajemen Bisnis Era Digital
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jumabedi.v1i2.69

Abstract

Leader-Member Exchange (LMX) is a concept that describes the dynamics of the relationship between a leader and each member of the work team in an organizational unit. LMX plays a crucial role in creating employee job satisfaction within an organization. This study aims to provide readers with a deeper understanding of the application of LMX theory in a corporate context, as well as its implications in managerial practice. Through this research, data from various sources are compared and analyzed, which come from several journals that are the main references. This research is an important first step in understanding the complex relationship between leaders and team members in an organization, and its consequences in achieving optimal organizational performance.
PERAN PENGEMBANGAN SDM DAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN Mohammad Rizqi; Mudji Kuswinarno
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 12 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Desember
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/kpnx2813

Abstract

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kepuasan kerja merupakan dua faktor yang saling terkait dan memiliki peranan penting dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. Pengembangan SDM merujuk pada upaya untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan karyawan melalui pelatihan, pendidikan, serta pengembangan karir. Dengan peningkatan kemampuan ini, karyawan dapat bekerja dengan lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kinerja perusahaan. Selain itu, kepuasan kerja karyawan berhubungan langsung dengan motivasi dan komitmen mereka terhadap pekerjaan. Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan mereka cenderung memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi, karena mereka lebih terlibat, loyal, dan termotivasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu faktor penting dalam meningkatkan kepuasan kerja adalah lingkungan kerja yang mendukung, pengakuan terhadap prestasi, serta adanya peluang untuk pengembangan karir. Ketika karyawan merasa dihargai dan diberikan kesempatan untuk tumbuh, mereka akan merasa lebih termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik mereka. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengintegrasikan program pengembangan SDM dengan upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan guna menciptakan hubungan yang saling menguntungkan. Dengan pendekatan yang tepat, produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan secara signifikan, karena karyawan yang terlatih dan puas akan lebih bersemangat dalam menjalankan tugas dan mencapai tujuan organisasi.