This Author published in this journals
All Journal JURNAL PANGAN
Doddy A. Darmajana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Kecil Tahu: Studi Kasus IKM Tahu “Sari Rasa” Subang (Efficiency of Water and Energy Use Based on Cleaner Production in Small Tofu Industry: A Case Study of SME Tofu “Sari Rasa” Subang) Doddy A. Darmajana; Nok Afifah; Novrinaldi Novrinaldi; Umi Hanifah; Andi Taufan
JURNAL PANGAN Vol. 22 No. 4 (2013): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v22i4.140

Abstract

Peningkatan efisiensi pada setiap tahapan proses pada IKM tahu akan mengoptimalkan setiap komponen produksi, menghasilkan mutu produk yang baik serta berdampak positif terhadap lingkungan. Salah satu konsep yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan energi di seluruh tahapan produksi dan minimalisasi limbah adalah konsep produksi bersih. Telah dilakukan penelitian untuk merencanakan penerapan konsep produksi bersih di IKM tahu Sari Rasa Subang. Penelitian dilakukan dengan mengukur neraca massa pada setiap tahapan proses, dan menerapkan sistem pemipaan dan tungku pemasakan berbahan bakar gas. Pengambilan data mengikuti alur produksi IKM tanpa mengganggu proses untuk 3 batch produksi. Data yang diperoleh dibandingkan dengan kondisi proses sebelum penerapan produksi bersih dan terhadap industri tahu yang telah menerapkan produksi bersih. Hasil perbandingan menunjukkan penggunaan air proses lebih kecil 21,12 persen dibanding sebelum penerapan produksi bersih dan 15,13 persen terhadap pemakaian air di IKM tahu Kaguma. Hasil proses perancangan berupa penghematan energi listrik pompa dari 0,81 kWh menjadi 0,16kWh dengan menggunakan tangki air atas. Konsumsi energi menggunakan desain tungku baru berbahan bakar gas untuk pemasakan 5 kg kedelai sebesar 11220 kkal, menghemat energi sebesar 72,35 persen dibanding dengan tungku sebelumnya. Bila dibandingan dengan IKM Kaguma, terdapat perbedaan kebutuhan energi untuk proses sebesar 1724,16 kkal.Increasing efficiencies at every stage of the process at SME Tofu will optimize every component of production, yield good quality products, and give positive impact to the environment. One of the concepts that aim to improve the efficient use of raw materials, auxiliary materials and energy at all stages of production and waste minimization is a cleaner production concept. The research was done to design the implementation of the cleaner production concept in SMEs tofu Sari Rasa Subang. The study was conducted by measuring mass balance at each stage of process and applying plumbing system and gasfired furnace for cooking. The data were captured for 3 batches of production in SMEs. The data obtained were compared to the previous data. The comparison demonstrated that water used in SME Sari Rasa was 21.12 percent less than that of the previous and 15.13% more than that of SME Kaguma. The results of redesign process were the electrical energy saving at the pump from 0.81 kWh to 0.16 kWh using water roof tank. The saving of heat energy consumption using new gas-fired furnace for cooking 5 kg soybean was 11220 kcal. The saving energy was found to be 72.35% compared to the previous furnace. There were 1724.16 kkal energy consumption difference compared to SME Kaguma. 
Proses Pembuatan Mi Jagung dengan Bahan Baku Tepung Jagung 60 Mesh dan Teknik (Sheeting-Slitting Process ofCorn Noodles based on Corn Flour 60 Mesh and Sheeting- Slitting Technique) Novita Indrianti; Enny Sholichah; Doddy A. Darmajana
JURNAL PANGAN Vol. 23 No. 3 (2014): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v23i3.258

Abstract

Mi jagung dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui diversifikasi pangan pokok non gandum dan non beras. Salah satu faktor utama dalam pembuatan mi non gandum adalah tidak adanya fraksi gluten sehingga perlu dilakukan rekayasa proses dari jumlah penambahan air dan prosespemadatan adonan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan proses pembuatan mi jagung dengan perlakuan jumlah penambahan air dan pemadatan adonan. Bahan yang digunakan adalah tepung jagung 60 mesh (90 persen), tapioka (10 persen), guar gum, garam, dan air. Mi Jagung dibuat dengan tekniksheeting-slitting dengan tahapan proses : pencampuran 1, pengukusan, pencampuran 2, pemadatan adonan, pembuatan lembaran, pencetakan mi, pengukusan, pengeringan, dan pengemasan. Perlakuan yang digunakan adalah 2 (dua) faktor yaitu jumlah penambahan air (50 persen, 53 persen, dan 55 persen terhadap tepung) dan banyaknya ulangan pemadatan adonan (2 kali, 8 kali, dan 15 kali). Parameter yang dianalisa pada masing-masing perlakuan meliputi karakteristik operasi (waktu pemadatan dan sisa bahan padat), karakteristik mi jagung (elongasi, cooking loss, kekerasan, kelengketan, dan kekenyalan). Proses pembuatan mi jagung dengan teknik sheeting-slitting yang paling baik dilakukan dengan penambahan air 53 persen dan pemadatan adonan 2 kali.Corn noodle developed to improve food security through diversification of non-staple food grain and non-rice. One of the major factors in the manufacture of non-wheat noodles is not that a significant fraction of gluten so it is necessary to process engineering of the amount of additionalwaterand dough compaction process. The purpose of this study is to process of making corn noodles with addition of water and the amount of compaction variables. The materials used were corn flour 60 mesh (90 percent), tapioca (10 percent), guargum, salt, and water. Corn noodles weremade with sheeting-slitting techniques with steppingprocess: mixing, steaming, mixing, compaction dough, sheet-making, printing noodles, steaming, drying, and packaging. The amount of water variables are 50 percent, 53 percent and 55 percent of flour. The number of replication in the dough compaction process variables are twice, eight times ang fifteen times. Parameters being measured by the characteristic of corn noodles produced, i.e.: cooking loss, elongation, hardness, adhesiveness, elasticity and the operating process characteristics such as compaction time and residual material. The result show that the best of amount of water to be added was 53 percent of the flour.While compaction time for the dough was twice. 
Pengaruh Variasi Ukuran Partikel Tepung Jagung terhadap Karakteristik Fisikokimia Mi Jagung Instan Effect of Particle Size Variation of Corn Flour on Physicochemical Characteristics of Instant Corn Noodle Doddy A. Darmajana; Riyanti Ekafitri; Rima Kumalasari; Novita Indrianti
JURNAL PANGAN Vol. 25 No. 1 (2016): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v25i1.301

Abstract

Ukuran partikel tepung jagung adalah salah satu faktor yang menentukan kualitas mi jagung instan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh ukuran partikel tepung jagung terhadap karakteristik fisikokimia mi jagung instan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan faktor tunggal, yaitu ukuran partikel jagung sebesar 400 µm, 250 µm, dan 149 µm. Analisis terhadap perlakuan meliputi kekerasan, kelengketan, kekenyalan, kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar karbohidrat. Hasil penelitian menunjukkan ukuran partikel tepung jagung berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap elastisitas, cooking loss, dan kadar protein, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kekerasan, kelengketan, kekenyalan, kadar air, abu, lemak, dan karbohidrat mi jagung instan yang dihasilkan. Ukuran partikel tepung jagung 149 µm (100 mesh) menghasilkan mi jagung instan terbaik dengan karakteristik fisikokimia cooking loss 23,10 persen, kekenyalan 0,47 persen, elastisitas 67,80 persen, kekerasan 3.881 gf, kelengketan -30,55 gs, kadar air 4,87 persen, abu 1,22 persen, protein 4,86 persen, lemak 23,72 persen, dan karbohidrat 58,62 persen.Particle size of corn flour determines the quality of corn instant noodle products. This research aimed to examine the effect of particle size of corn flour on physico-chemical characteristics of instant corn noodles. This study uses a Randomized Block Design (RBD), single factor particel size of corn flour i.e. 400 μm, 250 μm, and 149 μm. An analysis of the treatments, i.e. hardness, plasticity, stickiness, elasticity, cooking loss, moisture, ash, fat, protein and carbohydrate content.The result showed that particle size of corn flour affected significantly (p<0,05) to the elasticity, cooking loss, and protein, but did not affect the hardness, plasticity, stickiness,  moisture, ash, fat, and carbohydrate content of instant corn noodles. The best product was instant corn noodles using 149 µm (100 mesh) particle size of corn flour, with physico-chemical characteristics : cooking loss 23,10 percent, plasticity 0,47 percent, elasticity 67,80 percent, hardness 3.881 gf, stickiness -30,55 gs, moisture 4,87 percent, ash 1,22 percent, protein 4,86 percent, fat 23,72 percent, and carbohydrate content 58,62 percent.