Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENENTUAN VARIASI GENETIK IKAN BATAK (Tor soro) DARI SUMATERA UTARA DAN JAWA BARAT DENGAN METODE ANALISIS RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHISM DNA (RAPD) Sidi Asih; Estu Nugroho; Anang Hari Kristanto; Mulyasari Mulyasari
Jurnal Riset Akuakultur Vol 3, No 1 (2008): (April 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.532 KB) | DOI: 10.15578/jra.3.1.2008.91-97

Abstract

Variasi genetik ikan batak yang dikoleksi dari daerah Asahan, Aek Sarul (Tarutung), Aek Sirambe, Bahorok (Sumatera Utara), dan Sumedang (Jawa Barat) telah diteliti menggunakan metode Random Amplified Polymorphism DNA (RAPD). Primer yang digunakan untuk analisis adalah OPC-01 dan OPC-02. Dari 2 primer yang digunakan hanya OPC-01 yang menunjukkan hasil PCR yang memberikan Polimorfisme. Berdasarkan nilai rata-rata heterozigositas (0,08—0,1250) dan persentase lokus polimorfik (22%—33%) secara umum menunjukkan bahwa keragaman genetik ikan batak yang dianalisis tergolong rendah. Hasil analisis RAPD juga menunjukkan bahwa secara genetik tidak ada perbedaan yang nyata di antara kelima populasi ikan batak.The genetic variabilities of Tor soro collected from Asahan, Aek Sarula (Tarutung), Aek Sirambe, Bahorok (North Sumatra), and Sumedang (West Java) were examined by RAPD. Primers used for analysis were OPC-01 and OPC-02. From both of the primers, only OPC-01 showed polymorphism. Based on the heterozigosity (0.08—0.1250) and percentage of polimorphyc locus value (22%—33%), indicated that genetic variation of Tor soro of North Sumatra was low. The RAPD analisis showed that no significantly difference among five population.
EVALUASI KERAGAMAN GENETIK IKAN KANCRA DENGAN MENGGUNAKAN MARKER Mt DNA D-loop DAN RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHISM DNA (RAPD) Estu Nugroho; Jojo Subagja; Sidi Asih; Titin Kurniasih
Jurnal Riset Akuakultur Vol 1, No 2 (2006): (Agustus 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.046 KB) | DOI: 10.15578/jra.1.2.2006.211-217

Abstract

Variasi genetik ikan kancra yang dikoleksi dari daerah Kuningan (Pesawahan, Gandasoli, dan Ragawacana) dan Sumedang di Jawa Barat telah diteliti dengan menggunakan polimorfisme Mitokondria DNA D-loop dan Random Amplified Polymorphism DNA (RAPD). Berdasarkan analisis Mt DNA tidak terdapat perbedaan yang nyata antara ras ikan kancra dari empat lokasi tersebut. Sedangkan analisis RAPD menunjukkan perbedaan yang nyata. Panjang daerah Mt DNA D-loop ikan kancra berkisar antara 700--800 bp. Satu komposit haplotype terdeteksi dengan menggunakan 4 enzim restriksi yaitu Rsa I, Nde II, Taq I, dan Sac I pada sekuens D-loop. Dua dari 20 primer RAPD menunjukkan perbedaan yang nyata di antara keempat populasi ikan kancra. Jarak genetik berdasarkan polimorfisme dua primer tersebut adalah 0,349.The aim of this research was to evaluate genetic variability of Tor soro. The genetic variability of Tor soro collected from Kuningan (Pesawahan, Gandasoli, and Ragawacana) and Sumedang, West Java were examined using polymorphism of the mitochondria DNA (MtDNA) D-loop and RAPD markers. Based on MtDNA D-loop analysis, there was no significant different among collection. The length size of MtDNA D-loop region was approximately 700--800 bp. A composite haplotype was detected using four endonuclease i.e. Rsa I, Nde II, Taq I, and Sac I. Two of 20 RAPD primers showed significantly different among collections. Average genetic distance based on the polymorphism of two primers was 0.349.
KARAKTERISASI REPRODUKSI DAN MORFOMETRIK IKAN BATAK DARI DUA LOKASI (SUMATERA UTARA DAN JAWA BARAT) Anang Hari Kristanto; Sidi Asih; Winarlin Winarlin
Jurnal Riset Akuakultur Vol 2, No 1 (2007): (April 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.817 KB) | DOI: 10.15578/jra.2.1.2007.59-65

Abstract

Karakterisasi morfometrik dan reproduksi induk ikan batak dan keturunannya yang dipelihara di kolam dan induk ikan batak yang dipelihara di keramba telah dilakukan. Karakterisasi morfometrik meliputi sirip perut, sirip dubur, sirip punggung, sirip ekor, sirip dada, sisik linea latelaris kiri, dan sisik linea lateris kanan. Karakterisasi reproduksi meliputi panjang dan bobot ikan pada saat matang gonad, diameter telur, jumlah telur per kg induk, indek ovosomatik, laju pembuahan, laju penetasan, waktu laten, lama penetasan, panjang larva setelah habis kuning telur dan jumlah larva per kg induk dari masing-masing populasi. Populasi ikan Tor soro dari Jawa Barat dan Sumatera Utara mempunyai karakteristik morfometrik yang sama. Induk ikan generasi pertama (F1) ikan batak yang berada di Cijeruk, Jawa Barat menghasilkan jumlah larva yang lebih besar (259 ± 58) ekor/kg induk dibandingkan induk tetuanya (190 ± 70) ekor/kg induk, sedangkan ikan dari Ambarita, Sumatera Utara belum dapat menghasilkan larva.Reproductive and morphometric characterization of Tor soro broodstocks and their descent reared in the pond and tor soro broodstock reared in the cage were conducted. The reproductive characterizations include the length and weight at the maturation stage, eggs diameter, number of eggs per kg body weight, index ovosomatic, fertilization rate, hatching rate, and number of larvae per kg body weight of broodstock. The morphometric characterizations include the total length, standard length, body hight, ration body hight/standard length, abdominal fin, anal fin, dorsal fin, tile fin, left lenea latelaris and right linea lateralis. Population of Tor soro from West Java and North Sumatra had the same morphometric characterization. The first generation of Tor soro in Cijeruk, West Java produced more larvae (259 ± 58) fish/kg than their parent (190 ± 70 ) fish/kg, while the fish from Ambarita, North Sumatra has not produced the larvae yet.
MANAJEMEN INDUK DALAM PEMBENIHAN IKAN Tor soro Jojo Subagja; Sidi Asih; Rudhy Gustiano
Media Akuakultur Vol 1, No 1 (2006): (April 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.838 KB) | DOI: 10.15578/ma.1.1.2006.7-11

Abstract

Untuk menghasilkan benih ikan Tor soro yang baik, maka penenganan induk sangat penting yang meliputi: cara pemeliharaan, penanganan induk, aplikasi bioteknologi melalui terapi hormon, dan pemeriksaan induk siap pijah.