Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Latihan Senam Otak Untuk Meningkatkan Kemampuan Memori Jangka Pendek Pada Anak Disabilitas Intelektual Shulhan Arief Hidayat; Rio Ady Erwansyah; Aulia Nanda Lestari
JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi Juli 2021
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.474 KB) | DOI: 10.51771/jintan.v1i2.61

Abstract

Anak disabilitas intelektual merupakan anak dengan kebutuhan khusus, yang memiliki gangguan utama pada otak. Khususnya fungsi kognitif dan emosi. Anak disabilitas intelektual ringan mempunyai kemampuan memori jangka pendek yang rendah, disebabkan karena adanya abnormalitas bagian otak, terutama pada hipokampus. Salah satu terapi untuk meningkatkan hal tersebut adalah dengan senam otak. Senam otak merupakan serangkaian gerakan sederhana yang digunakan sebagai stimulasi otak untuk mengoptimalkan kinerja otak besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap peningkatan kemampuan memori jangka pendek pada anak disabilitas intelektual ringan. Desain penelitian ini adalah non randomized pretest-posttest design. Rancangan ini tidak menggunakan kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMP berjumlah 30 orang yang berada di SLB Tulungagung dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 03 Februari – 28 Februari 2020. Pengambilan data kemampuan memori jangka pendek pretest dan postest menggunakan lembar observasi, kemudian melalui pengolahan data dengan uji statistik “Paired T test” dengan α 0,05. Berdasarkan uji statistik “Paired T test”, didapatkan nilai signifikan (sig) = 0.000 (sig < 0.05) yang berarti H0 ditolak dan H1diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh senam otak terhadap peningkatan kemampuan memori jangka pendek pada anak disabilitas intelektual ringan, dengan frekuensi 2 kali perminggu selama 3 minggu. Disimpulkan bahwa senam otak dapat meningkatkan kemampuan memori jangka pendek pada anak disabilitas intelektual ringan. Maka dari itu, perlu penerapan senam otak secara rutin untuk membantu dalam perkembangan kognitif dan performa akademis.
Hubungan Pemberdayaan Keluarga Dengan Kemampuan Keluarga Merawat Ibu Nifas Amita Audilla; Nurhidayati; Manggar Purwacaraka; Rio Ady Erwansyah
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v4i1.340

Abstract

Pemberdayaan keluarga merupakan intervensi keperawatan yang dirancang dengan tujuan untuk mengoptimalkan kemampuan keluarga sehingga anggota keluarga memiliki kemampuan secara efektif merawat anggota keluarga dan mempertahankan kehidupan mereka. Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung sampai 42 hari. Perawatan diri pada masa nifas diperlukan karena pada masa nifas wanita akan banyak mengalami perubahan pada dirinya, baik fisik maupun psikologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberdayaan keluarga dengan kemampuan keluarga merawat ibu nifas, selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan, perilaku, dan sikap keluarga dalam memberikan pemberdayaan untuk merawat ibu nifas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional, jumlah sampel 40 ibu nifas. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proposional sampling dengan menggunakan rumus besar sampel. Instrument yang digunakan dalam peneitian ini yaitu dengan menggunakan lembar kuesioner untuk mengukur pemberdayaan keluarga dan kemampuan keluarga merawat ibu nifas yang sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hubungan pemberdayaan keluarga dengan kemampuan keluarga merawat ibu nifas setelah diuji menggunakan independent T-Test didapatkan hasil p value 0,000. P value 0,000 < (α = 0,05), maka H0 ditolak yang artinya ada hubungan pemberdayaan keluarga dengan kemampuan keluarga merawat ibu nifas di Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung
Video Edukasi Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan Membuka Jalan Nafas Untuk Menambah Pengetahuan Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat Akhir Sebagai Pemberi Pertolongan Pertama Di Masyarakat Manggar Purwacaraka; Rio Ady Erwansyah; Shulhan Arief Hidayat
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i2.1248

Abstract

Banyaknya kejadian Out of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) menjadi ancaman keselamatan. Peran individu di sekitar korban krusial untuk meningkatkan kelangsungan hidup. Pengetahuan masyarakat tentang RJP masih rendah. Mahasiswa keperawatan berperan penting sebagai tenaga terlatih dalam melakukan RJP. Penggunaan video edukasi efektif membantu mahasiswa belajar dengan cepat dan mengembangkan keterampilan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan masukan yang dapat direkomendasikan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya  mahasiswa tentang Resusitasi Jantung Paru (RJP). Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat menggunakan metode sosialisasi video  edukasi RJP secara daring melalui aplikasi WhatsApp. Sasaran kegiatan ini adalah 56 mahasiswa keperawatan STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung Guna melihat nilai bagaimana pengetahuan peserta pengabdian, maka sebelum dan setelah kegiatan pengabdian, peserta akan diminta untuk mengisi kuesioner yang dibuat tentang prosedur resusitasi jantung paru. Hasil penelitian menunjukkan skor pengetahuan pre-test didapatkan nilai rata-rata 74,14  dengan   nilai   minimal   dan   maksimal   67-83. Setelah   diberikan sosialisasi video edukasi RJP skor pengetahuan post-test didapatkan hasil rata-rata 85,55 dengan skor minimal dan maksimal 75-100. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdi dapat disimpulkan bahwa Sosialisasi video edukasi dalam memberikan bantuan hidup dasar (BHD) seperti Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan jalan nafas kepada  mahasiswa terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dalam memberikan RJP. Educational Video on Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) and Opening the Airway to Increase Knowledge of Final Level Nursing Undergraduate Students as First Aid Providers in the Community The number of Out of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) incidents has become a safety threat. The role of the individual around the victim is crucial to increase survival. Public knowledge about CPR is still low. Nursing students play an important role as trained personnel in performing CPR. The effective use of educational videos helps students learn quickly and develop skills. This service aims to provide knowledge to STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung students regarding cardiopulmonary resuscitation procedures through educational video media. The method of implementing community service activities uses the online socialization method of RJP educational videos through the WhatsApp application. The target of this activity is 56 nursing students at STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung. In order to see the value of how knowledgeable the service participants are, before and after the service activity, participants will be asked to fill out a questionnaire made about cardiopulmonary resuscitation procedures. The results showed that the pre-test knowledge score obtained an average value of 74.14 with a minimum and maximum value of 67-83. After being given the socialization of the CPR educational video, the post-test knowledge score obtained an average result of 85.55 with a minimum and maximum score of 75-100. Based on the activities carried out by the service team, it can be concluded that the dissemination of educational videos in providing basic life support (BHD) such as Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) and airways to students has proven effective in increasing knowledge in providing CPR
Edukasi Terapi Bermain Dengan Metode Video Pada Anak Disabilitas Intelektual Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Shulhan Arief Hidayat; Manggar Purwacaraka; Rio Ady Erwansyah
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i2.1267

Abstract

Gangguan perkembangan akibat disabilitas intelektual menciptakan hambatan dalam kehidupan individu, terutama dalam keterampilan sosial. Terapi bermain merupakan cara efektif untuk mengatasi interaksi sosial yang kurang adaptif pada anak dengan disabilitas. Media video juga menjadi salah satu media pembelajaran efektif yang meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak-anak disabilitas. Dengan menggunakan media video, anak-anak dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka. Pengabdian ini bertujuan untuk  membatu meningkatkan keterampilan sosial pada anak-anak dengan disabilitas melalui edukasi terapi bermain dengan media video edukasi. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat menggunakan metode observasi pada kegiatan terapi bermain. Sasaran kegiatan ini adalah 36 siswa SD SLB C Kabupaten Tulungagung Guna melihat nilai keterampilan  peserta pengabdian, maka sebelum dan setelah kegiatan pengabdian, peserta akan observasi kemampuan keterampilan sosial sesudah dan sebelum edukasi terapi bermain dengan metode video. Hasil pengabdian menunjukkan skor keterampilan sosial pre-test didapatkan nilai rata-rata 69,67 dengan nilai minimal dan maksimal   53-88, setelah   diberikan edukasi terapi bermain dengan metode video skor keterampilan sosial post-test didapatkan hasil rata-rata 74,61 dengan skor minimal dan maksimal 55-93. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdi dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video dan strategi pengajaran interaktif dapat meningkatkan keterampilan sosial dan pengetahuan anak-anak dengan disabilitas. Maka dari itu penting untuk mengintegrasikan strategi pengajaran interaktif dengan penggunaan media audio visual guna meningkatkan efektivitas pembelajaran. Educational Play Therapy Using Video Methods for Children with Intellectual Disabilities to Improve Social Skills  Developmental disabilities due to intellectual disability create barriers in an individual's life, especially in social skills. Play therapy is an effective way to deal with less adaptive social interactions in children with disabilities. Video media is also one of the effective learning media that increases the knowledge and skills of children with disabilities. By using video media, children can improve their understanding and skills. This service aims to help improve social skills in children with disabilities through play therapy education with educational video media. The method of implementing community service activities uses the observation method in play therapy activities. The target of this activity is 36 students from SD SLB C Tulungagung Regency. In order to see the value of the skills of the service participants, before and after the service activities, participants will observe the ability of social skills after and before play therapy education using the video method. The results showed that the pre-test social skills score obtained an average value of 69.67 with a minimum and maximum value of 53-88. After being given play therapy education using the video method, the post-test social skills score obtained an average result of 74.61 with a score minimum and maximum 55-93. Based on the activities carried out by the service team, it can be concluded that the use of video media and interactive teaching strategies can improve the social skills and knowledge of children with disabilities
Barriers to People with HIV in Accessing Work: Systematic Review Rio Ady Erwansyah; Amita Audilla; Ossi Dwi Prasetio; Nursalam Nursalam
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 11, No 3: July 2023
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/j-ps.v11i3.8023

Abstract

Problems that are often experienced by PLHIV are health, social, and economic problems. In addition, in everyday life, PLHIV experience problems in caring for themselves, meeting their social, economic, and psychological needs. PLHIV in accessing work are often hampered because of the stigma and discrimination they get and because of health factors that are easily exhausted. This research aims to find out the obstacles of PLHIV in accessing work. Systematic reviews were identified in four electronic databases published from 2016 to 2021. The quality of the reviewed studies was checked using the Critical Assessment Skills Program. The data were extracted by researchers and analyzed using thematic analysis. This review includes twelve eligible studies. The review found that stigma, support, environment and empowerment were the solutions and obstacles for PLHIV in accessing work. By providing support, there is no stigma, a good environment and empowering PLHIV can improve the quality of life and meet the primary needs of PLHIV. Barriers to accessing work experienced by PLHIV can be controlled through environmental empowerment by forming a support group.
Hubungan Ketepatan Triase Dengan Keberharhasilan Penatalaksanaan Tindakan Keperawatan Kegawatdaruratan Ruang IGD Di Rumah Sakit Daerah Tulungagung Manggar Purwacaraka; Rio Ady Erwansyah; Shulhan Arief Hidayat; Farida Farida
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 2 (2024): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i2.681

Abstract

Emergency is a critical situation that requires prompt action to save lives. Triage in the Emergency Department (ED) is a crucial step in managing patients with emergency conditions. Emergency nurses must possess triage skills both in the pre-hospital phase and within the hospital setting. The success of patient management in the hospital significantly depends on the accuracy of triage implementation. This research aims to determine the relationship between triage accuracy and the success of emergency nursing care management in the ED of Tulungagung Regional Hospital. The study employs a correlational analytic quantitative approach with a cross-sectional design, involving a sample of 52 nurses from both Type B and Type C Hospitals in Tulungagung. Data are analyzed through univariate and bivariate analyses using the Chi-Square Test. The results indicate that out of the total respondents (52 individuals), 38 (73.1%) successfully conducted accurate triage, and 42 (80.8%) succeeded in emergency care management. The statistical test results yield a p-value of 0.000 (Pvalue> 0.05), concluding that there is a significant relationship between triage accuracy and the success of emergency nursing care management in the ED of Tulungagung Regional Hospital. The precision of triage by nurses directly impacts the effectiveness of emergency care management
Hubungan Pengetahuan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Ibu Balita Dengan Kejadian Penyakit Diare Di Posyandu Melati 3 Desa Gilang Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Shulhan Arief Hidayat; Manggar Purwacaraka; Rio Ady Erwansyah; Ossi Dwi Prasetio; Amita Audilla; Wiwid Yuliastuti; Intan Munawaroh
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 2 (2024): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i2.691

Abstract

Kejadian diare pada balita merupakan penyakit yang masih banyak terjadi di indonesia, dengan meningkatkan pengetahuan ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat diharapkan balita menjadi terhindar dari kuman dak bakteri sehingga kejadian diare pada balita dapat dihindari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat ibu balita dengan kejadian penyakit diare di Posyandu Melati 3 Desa Gilang Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2021. Jenis penelitian observasional dengan rancangan studi kasus kontrol. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki balita dari bulan Juli hingga Agustus 2021 di Posyandu Melati 3 Desa Gilang Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, dengan insidental sampling didapatkan 32 sampel dan data dianalisis menggunakan uji Chi-Square Test. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat kurang baik yaitu sebanyak 24 responden (75%), sebanyak 22 anak (68,8%) tidak mengalami kejadian penyakit diare. Uji statistik Chi-Square Test pada tabel Fisher Exact Test didapatkan nilai Pvalue (Sig. 2 tailed) sebesar 0,005, karena Pvalue < α (α = 0,05) maka H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat ibu balita dengan kejadian penyakit diare di Posyandu Melati 3 Desa Gilang Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Pengetahuan ibu tentang perilau hidup bersih dan sehat merupakan variabel yang memiliki peranan penting dalam menurunkan kejadian diare pada balita. Dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan sebelum melakukan sesuatu, menggunakan air bersih, persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan, memberi ASI Eksklusif dan lain sebagainya maka balita akan memutus rantai masuknya kuman ketubuh balita sehingga kejadian diare dapat ditanggulangi.
Pelatihan Resusitasi Jantung Paru sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Motivasi Mahasiswa sebagai Bystander di Masyarakat Manggar Purwacaraka; Rio Ady Erwansyah; Shulhan Arief Hidayat
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i1.1109

Abstract

Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan tindakan pertama untuk menolong pasien dengan henti nafas dan henti jantung. Perawat diharapkan bisa melakukan tindakan tersebut untuk dapat menolong pasien atau korban kecelakaan yang mengalami henti nafas dan henti jantung. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung terkait prosedur RJP. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) adalah dengan pendampingan secara luring yang dilatih oleh tenaga professional dan menguasai tentang RJP. Peserta pendampingan adalah perwakilan prodi Sarjana Keperawatan dan D3 Keperawatan semester akhir yaitu sebanyak 42 mahasiswa. Guna melihat nilai bagaimana pengetahuan peserta pengabdian, maka sebelum dan setelah kegiatan pengabdian, peserta diminta untuk mengisi kuesioner tentang prosedur RJP dan Motivasi melaksanakan RJP. Hasil penilaian menunjukkan nilai rata-rata pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pendampingan adalah 64,25 dan 87,50 sedangkan nilai rata-rata motivasi melakukan RJP sebelum dan sesudah pendampingan adalah 65 dan 85. Kegiatan pengabdian ini dapat berjalan dengan lancar. Kesimpulanya adalah terdapat peningkatan pengetahuan peserta tentang prosedur resusitasi jantung paru dari pentingnya 3A, assessment, Call for Help, melakukan RJP dengan benar hingga evaluasi akhir dan terdapat peningkatan motivasi peserta yang sebelumnya enggan melakukan RJP menjadi termotivasi untuk melakukan RJP. Cardiopulmonary Resuscitation Training as an Effort to Increase Knowledge and Motivation of Students as Bystanders in the Community Cardiopulmonary resuscitation (CPR) is the first action to help patients with respiratory and cardiac arrest. Nurses are expected to be able to take these actions to help patients or accident victims who experience respiratory and cardiac arrest. This service aims to provide knowledge to STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung students regarding CPR procedures. The method of implementing community service activities (PkM) is by offline mentoring trained by professionals and mastering CPR. Mentoring participants are representatives of the Bachelor of Nursing and D3 Nursing study program in the final semester of 42 students. In order to see the value of the knowledge of service participants, before and after service activities, participants were asked to fill out a questionnaire about CPR procedures and motivation to carry out CPR. The results of the assessment show that the average value of participants' knowledge before and after mentoring is 64.25 and 87.50 while the average value of motivation to perform CPR before and after mentoring is 65 and 85. This service activity can run smoothly. The conclusion is that there is an increase in participants' knowledge about cardiopulmonary resuscitation procedures from the importance of 3A, assessment, Call for Help, doing CPR correctly to the final evaluation and there is an increase in the motivation of participants who were previously reluctant to do CPR to become motivated to perform CPR.
Simulasi Tanggap Darurat Bencana Tsunami Pada Masyarakat di Desa Keboireng Tulungagung Manggar Purwacaraka; Rio Ady Erwansyah; Shulhan Arief Hidayat
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 1 (2024): February
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i1.1749

Abstract

Ancaman bencana geologis seperti gempa bumi dan tsunami di Indonesia, meskipun jarang terjadi dalam skala besar dibandingkan dengan bencana hidrometeorologis, dapat menyebabkan kerusakan yang serius dan korban jiwa besar. Kesiapsiagaan yang rendah dalam menghadapi risiko bencana merupakan penyebab utama dampak negatif. Wilayah pesisir Kabupaten Tulungagung, terutama terhadap tsunami, memiliki peran sebagai pelindung alam namun juga rentan terhadap bencana. Diperlukan peningkatan pengetahuan terkait upaya mitigasi bencana tsunami di wilayah tersebut. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kesiapsiagaan masyarakat tentang tanggap darurat menghadapi bencana tsunami. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat menggunakan metode sosialisasi dan roleplay simulasi tanggap darurat bencana tsunami. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat desa Keboireng yang berada pada pesisir pantai gemah sebanyak 40 orang. Guna melihat nilai bagaimana pengetahuan peserta pengabdian, maka sebelum dan setelah kegiatan pengabdian, peserta akan diminta untuk mengisi kuesioner yang dibuat tentang kesiapsiagaan tanggap darurat bencana tsunami. Hasil hasil penelitian, skor pengetahuan pre-test didapatkan nilai rata-rata 74,80 dengan   nilai   minimal   dan   maksimal   67-83. Setelah   diberikan sosialisasi dan simulasi tanggap darurat bencana tsunami skor pengetahuan post-test didapatkan hasil rata-rata 84,25 dengan skor minimal dan maksimal 75-95. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdi dapat disimpulkan bahwa kegiatansimulasi ini terbukti sangat efektif dalam memberikan pemahaman mendalam tentang langkah-langkah setelah menerima peringatan bencana, termasuk strategi penyelamatan diri dan jalur evakuasi. Emergency Response Simulation for Tsunami Disaster in the Community of Keboireng Village, Tulungagung Geological disaster threats such as earthquakes and tsunamis in Indonesia, although occurring less frequently on a large scale compared to hydro-meteorological disasters, can cause severe damage and significant loss of life. Low preparedness in facing disaster risks is a major contributor to negative impacts. The coastal area of Tulungagung Regency, particularly in relation to tsunamis, plays a role as a natural protector but is also vulnerable to disasters. Enhancing knowledge related to tsunami disaster mitigation efforts is necessary in this area. This community service aims to improve the community's knowledge of emergency response to tsunami disasters. The implementation method involves socialization and role-play simulation of emergency response to tsunami disasters. The target participants are 40 residents of Keboireng village located on the Gemah coastal area. To assess the participants' knowledge, a questionnaire on emergency response preparedness for tsunami disasters will be administered before and after the community service. The research results show that the pre-test knowledge score averages 74.80, with a minimum and maximum score of 67-83. After receiving socialization and simulation of emergency response to tsunami disasters, the post-test knowledge score averages 84.25, with a minimum and maximum score of 75-95. Based on the activities carried out by the service team, it can be concluded that this simulation activity is proven to be highly effective in providing in-depth understanding of the steps to take after receiving disaster warnings, including self-rescue strategies and evacuation routes.