Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Pemberian Makanan Prelakteal pada Bayi Baru Lahir di Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang Anur Rohmin; Nura Malahayati; Hartati Hartati
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 2 (2015): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.751 KB) | DOI: 10.26630/jk.v6i2.104

Abstract

Makanan prelakteal adalah makanan yang diberikan pada bayi baru lahir satu sampai tiga hari sebelunm ASI keluar. Makanan prelakteal merupakan salah satu penyebab terjadinya kegagalan pemebrian ASI eksklusif. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi praktik pemberian makanan prelakteal pada bayi bayi baru lahir di Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September tahun 2015. Metode penelitian menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang melahirkan dikecamatan bukit kecil pada tahun 2014 berjumlah 1.092 ibu, sedangkan sampel penelitian ibu bersalin primigrvida yang berjumlah 100 orang. Analisis univariat untuk menggambarkan karakteristik responden, analisis bivariat menggunakan chi-square dan spearman rho, analisis multivariat dengan regresi logistic nominal. Hasil Penelitian diperoleh angka kejadian praktik pemberian makanan prelateal sebesar 27%. Berdasarkan analisis bivariat terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan, sikap ibu, tradisi keluarga, pekerjaan  ibu , pendapatan keluarga, IMD dan dukungan keluarga dengan praktik pemberian makanan prelakteal pada bayi baru lahir (p<0,05). Faktor yang paling berpengaruh terhadap praktik pemberian makanan prelakteal adalah  IMD dengan nilai OR 75,167 hal ini menunjukkan bahwa ibu yang tidak melakukan IMD berpeluang 75,167 kali memberikan makanan prelakteal pada bayi. Dapat disimpulkan bahwa praktik pemberian makanan prelakteal pada bayi baru lahir di kecamatan bukit kecil kota palembang tahun 2015 dipengaruhi oleh sikap ibu, tradisi keluarga, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, IMD, dan dukungan keluarga. Saran penelitian ini ditingkatkan kualitas pelayanan petugas kesehatan supaya dapat memberikan edukasi lebih baik terutama tentang ASI eksklusif dan pemberian makanan prelakteal. Kata Kunci: Praktik Pemberian Makanan Prelakteal, Faktor yang Mempengaruhi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Wasting pada Balita Usia 1-5 Tahun di Puskesmas Talang Betutu Kota Palembang Rahmalia Afriyani; Nura Malahayati; Hartati Hartati
Jurnal Kesehatan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.462 KB) | DOI: 10.26630/jk.v7i1.120

Abstract

Wasting merupakan masalah gizi kurang akut yang secara tidak langsung dapat menyebabkan kematian pada balita. Saat ini wasting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat serius di Indonesia dengan prevalensi 12,1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian wasting di Puskesmas Talang Betutu Kota Palembang dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan rancangan cross sectional, sampel adalah ibu/ pengasuh/ keluarga yang memiliki balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Talang Betutu Kota Palembang berjumlah 100 orang, didapat dengan teknik accidental sampling. Analisis data univariat, bivariat menggunakan uji Chi Square, Spearman Rho dan Cochran Mentel Henzel. Hasil penelitian dari 100 orang responden diperoleh angka kejadian wasting sebesar 19% responden memiliki balita yang mengalami wasting, sebagian besar responden memiliki balita dengan asupan nutrisi dalam kategori kurang (51%), tanpa riwayat penyakit infeksi (66%), status imunisasi lengkap (82%) dan mendapat ASI secara eksklusif (75%). Selanjutnya sebagian besar responden berada dalam kategori rumah tangga (65%), dan tingkat pendapatan tinggi (53%). Analisa bivariat menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan nutrisi dengan kejadian wasting (p-value: 0.001). Terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit infeksi dengan kejadian wasting berdasarkan status imunisasi (p-value= 0,000) dengan kejadian wasting pada balita di Puskesmas Talang Betutu Kota Palembang Tahun 2015. Dapat disimpulkan bahwa angka kejadian wasting di Puskesmas Talang Betutu masih tinggi. Faktor yang mempengaruhi kejadian wasting adalah asupan nutrisi dan riwayat penyakit infeksi berdasarkan status imunisasi. Saran penelitian ini perlunya dikembangkan model deteksi dini wasting, pemantauan penyakit infeksi dan cakupan status imunisasi.