Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)

Kualitas Pelayanan dan Kepuasaan Pasien pada Implementasi Program Kesehatan Gratis di Kabupaten Belu: Service Quality and Patient Satisfaction in the Implementation of Free Health Program in Belu Regency Simplexius Asa; Darius Mauritsius; Indriati Andolita Tedju Hinga
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 5: MAY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i5.5281

Abstract

Latar belakang: Kebijakan program kesehatan gratis bagi masyarakat di Kabupaten Belu merupakan salah satu transformasi kesehatan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Belu. Implementasi kesehatan gratis perlu dikaji kebermanfaatan dan keberlanjutan programnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas pelayanan kesehatan dan kepuasaan pasien penerima manfaat implementasi program kesehatan gratis di Kabupaten Belu guna memberi masukan bagi perbaikan program. Metode: Penelitian ini menerapkan metode deskritif kualitatif dan yuridis empiris. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi lapangan menggunakan teknik wawancara, observasi dan focus group discussion yang melibatkan pemangku kebijakan, pelaksana pelayanan kesehatan dan masyarakat penerima manfaat program kesehatan gratis di Kabupaten Belu. Hasil: Ketersediaan sarana prasarana kesehatan di Kabupaten Belu sudah memenuhi syarat, namun pada kondisi geografi dan topografi diwilayah tertentu aksesibilitasnya masih rendah. Sebagian besar tenaga kesehatan sudah memenuhi standar ideal, namun perlu ada kajian dan regulasi lanjutan tentang rasio sumber daya kesehatan dan rasio fasilitas kesehatan agar tercapai standar pelayanan minimum. Keberhasilan program dan layanan kesehatan setelah implementasi program kesehatan gratis meningkat secara signifikan. Sebagian besar masyarakat sangat puas dengan manfaat kesehatan gratis, namun masih terdapat masyarakat yang menyatakan tidak puas karena masih kurangnya empati petugas kesehatan dalam pelayanan. Status peraturan kesehatan gratis juga perlu ditingkatkan menjadi peraturan daerah agar legal standing dan kekuatan hukumnya dapat dipertanggungjawabkan. Kesimpulan: Masyarakat sangat membutuhan keberlanjutan program kesehatan gratis, sehingga perlu dilakukan monitoring dan evaluasi serta sosialiasi program secara kontinue terutama tranformasi etika budaya dan empati tenaga kesehatan, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang humanis dan profesional.