Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan

Peran Human Capital Dan Orientasi Kewirausahaan Pada Proses Internasionalisasi UKM Ekspor di Bali Ni Putu Ayu Darmayanti; Ni Putu Santi Suryantini; Ayu Desi Indrawati; I Wayan Edi Arsawan
Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 17 No. 3 (2021): JBK-Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.366 KB) | DOI: 10.31940/jbk.v17i3.269-278

Abstract

Literasi teknologi dari para pelaku UKM semakin meningkat dan perubahan dalam ekonomi global memiliki dampak yang sangat besar bagi UKM, dimana perubahan tersebut menawarkan peluang baru untuk berkembang, yaitu terbukanya ekspansi untuk melakukan internasionalisasi. Proses internasionalisasi bukanlah hal yang mudah karena ada permasalahan yang dihadapi meliputi pengetahuan yang kurang tentang pasar karena kurangnya pengalaman dan informasi untuk memperkenalkan produk UKM ke pasar internasional. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh human capital pada proses internasionalisasi UKM di Provinsi Bali serta menganalisis peran orientasi kewirausahaan dalam memoderasi pengaruh kedua variabel tersebut dengan teknik analisis yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan human capital berpengaruh signifikan terhadap proses internasionalisasi UKM ekspor di Provinsi Bali. Orientasi kewirausahaan ditemukan berpengaruh signifikan terhadap proses internasionalisasi UKM ekspor namun tidak berperan sebagai variabel pemoderasi dari pengaruh human capital pada proses internasionalisasi UKM ekspor di Provinsi Bali. Para pelaku UKM harus memiliki tingkat human capital (kemampuan, keahlian, pengalaman, pengetahuan) yang tinggi agar proses internasionalisasi dilakukan sesuai target, mampu mengambil risiko dengan baik dan proaktif melakukan penjajagan terkait dengan perkembangan usahanya, serta mampu melihat berbagai peluang ataupun ancaman yang dihadapi ketika UKM melakukan proses internasionalisasi.
Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Di Propinsi Bali Ni Putu Santi Suryantini; Ni Putu Ayu Darmayanti; I Made Artha Wibawa; I Gusti Ketut Gede
Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 18 No. 1 (2022): JBK-Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.01 KB) | DOI: 10.31940/jbk.v18i1.40-51

Abstract

Pembangunan nasional adalah proses pembangunan seluruh sistem pemerintahan suatu negara untuk mewujudkan tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kinerja keuangan daerah dengan pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Bali. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (rasio kinerja keuangan daerah seperti rasio kemandirian, rasio efektivitas, rasio efisiensi, rasio aktivitas, dan rasio pertumbuhan), dan variabel terikat (pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan daerah). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik analisis SEM PLS. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi dan menggunakan data sekunder. Studi dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali dengan periode penelitian 2013-2019. Sumber data berasal dari Badan Pusat Statistik berupa data sekunder berupa APBD dan PDRB kabupaten/kota di seluruh Provinsi Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio kemandirian dan rasio efisiensi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan t-statistik > 1,96 sedangkan rasio efektivitas, rasio aktivitas, dan rasio pertumbuhan tidak signifikan dengan t-statistik < 1,96. hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan ketimpangan wilayah tidak signifikan dengan h t-statistik < 1,96. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam mengambil keputusan mengenai pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan wilayah. Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan daerah, pemerintah kabupaten/kota perlu meningkatkan pendapatan asli daerah yang dapat mengurangi ketergantungan daerah kepada pusat dan meningkatkan kinerja dalam mengelola aset daerah (belanja daerah) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.