Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LULUSAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERAGAMA BUDDHA TIDAK MELANJUTKAN SEKOLAH Hendra Dama Susila; Sujiono; Marjianto
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.932 KB) | DOI: 10.53565/pssa.v4i2.105

Abstract

Penelitian ini untuk mendeskripsikan masalah pendidikan, tidak adanya minat untuk melanjutkansekolah serta didukung kurangnya faktor sosial. Jenis penelitian kualitatif berupa studi kasus lapangan.Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 7 orang sebagai lulusan SMP, 6 orang sebagai orang tua lulusan SMPdan 1 orang sebagai guru lulusan SMP yang sudah ditentukan penulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwafaktor yang mempengaruhi lulusan Sekolah Menengah Pertama beragama Buddhatidak melanjutkan sekolahrata-rata menjawab karena terkendala faktor ekonomi keluarga yang kurang mendukung untuk melanjutkansekolah, selain itu sebagian dari informan karena tidak didukung untuk melanjutkan sekolah lagi. Faktorjarak tempuh dari rumah ke sekolah cukup jauh, selain itu juga kendala tidak adanya transportasi umum yangmenuju kesekolahan. Malas untuk melajutkan sekolah dan beranggapan bahwasannya tingkat SekolahMenengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan itu sama bila sudah bekerjananti. Upaya mengatasi permasalahan tersebut orang tua atau guru Sekolah Menengah Pertama mencarikanbeasiswa atau dana anak asuh, serta mencarikan info tentang sekolah gratis bagi lulusan Sekolah MenengahPertama yang kurang mampu, berusaha memberikan pemahaman tentang arti pendidikan dan manfaatpendidikan, serta bagi orang tua hendaknya mengantarkan anaknya kesekolahan atau mencarikan teman yangmemiliki kendaraan untuk berangkat bersama anaknya.
PERAN DOSEN DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT BUDDHA MELALUI PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Marjianto; Platian
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan, sains sosial, dan agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.816 KB) | DOI: 10.53565/pssa.v5i2.108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran dosen dalam pengembangan masyarakat Buddha melalui program pengabdian kepada masyarakat dan untuk menganalisis faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan masyarakat buddha melalui program pengabdian kepada masyarakat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Peran dosen dalam pengembangan masyarakat Buddha melalui program pengabdian kepada masyarakat berusaha meningkatkan dan memberdayakan masyarakat Buddha baik material dan spiritual. Secara material berusaha meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Secara spiritual berusaha meningkatkan pengertian, pemahaman dan pengamalan ajaran Buddha. Beberapa faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan masyarakat Buddha melalui program pengabdian kepada masyarakat yaitu: faktor dana, sasaran atau obyek pengabdian, lokasi, materi, dan metode.
ANALISIS MINAT UMAT BUDDHA DALAM MELAKSANAKAN AṬṬHASĪLA PADA SEBULAN PENGHAYATAN DHAMMA DI VIHARA VIRYA JAYALOKA, DESA GEMBONGAN, KECAMATAN PONGGOK, KABUPATEN BLITAR Dwi Ariyanto; Lery Prasetyo; Marjianto
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan, sains sosial, dan agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.993 KB) | DOI: 10.53565/pssa.v5i2.112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan minat umat Buddha dan menganalisis faktor-faktor yang mendorong dan menghambat umat Buddha dalam melaksanakan Aṭṭhasīla pada Sebulan Penghayatan Dhamma. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskritif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik untuk menguji keabsahan data, yaitu mengunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa minat umat Buddha dalam melaksanakan Aṭṭhasīla pada sebulan penghayatan dhamma belum maksimal. Fakta yang terjadi banyak umat yang masih enggan datang ke vihara dan melaksanakan Aṭṭhasīla. Ada beberapa faktor yang mendorong dan menghambat umat Buddha dalam melaksanakn Aṭṭhasīla. Faktor pendorong dalam melaksanakan Aṭṭhasīla yaitu niat (cetana), semangat (vīrīya), kesadaran (sati), keyakinan (sadha), rasa malu (hīri), lingkungan, keluarga, dan adanya doorprize. Dengan adanya niat yang kuat mampu mendorong seseorang dalam melaksanakan Aṭṭhasīla. Sedangkan faktor yang menghambat seseorang dalam menjalankan Aṭṭhasīla adalah kemalasan, kondisi fisik, teman sebaya, dan acara televisi
MAKNA SIMBOLIK RITUAL SELAMATAN METHIK PARI DALAM PANDANGAN AGAMA BUDDHA DI DESA GEMBONGAN KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR Sindhu Kusalanana Minto; Metta Puspita Dewi; Marjianto Marjianto
SABBHATÃ YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya Vol 1 No 1 (2020): SABBHATA YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya
Publisher : STABN Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/sabbhatayatra.v1i1.149

Abstract

Tujuan penelitian menjelaskan sejarah ritual selamatan methik pari,menjelaskan simbol ritual selamatan methik pari dan mengkaitkan makna simbolik selamatan methik pari dengan pandangan Agama Buddha. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tempat penelitian di Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi tehnik dan triangulasi sumber. Teknik analisis data mengacu pada konsep Milles & Huberman dengan pengumpulan data, redusksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan sejarah ritual selamatan methik pari,menjelaskan makna simbolik ritual selamatan methik pari, dan mengkaitkan makna simbolik ritual selamatan methik pari dengan pandangan Agama Buddha diwujudkan dalam bentuk (1) Pattidana yang digambarkan sesajian cokbakal; (2) Mahabuta 4 dan dana digambarkan dalam sesajian nasitakir; (3) Keharuman kebajikan yang digambarkan dalam bentuk persembahan dupa
MAKNA SIMBOLIK MAKNA SIMBOLIK TRADISI SEDEKAH BUMI DI DESA MEDANI KECAMATAN CLUWAK KABUPATEN PATI Heri Heri; Situ Asih; Marjianto Marjianto
SABBHATÃ YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya Vol 2 No 2 (2021): SABBHATA YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya
Publisher : STABN Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/sabbhatayatra.v2i2.360

Abstract

Sedekah Bumi tradition is one of rituals traditional society in Java that has been going for generations from the ancestors’ Javanese people. The purpose of this study is to describe the process implementation of Sedekah Bumi Tradition, it carryout by society of Medani, Cluwak Pati. This research was a descriptive qualitative research. Data collection methods were through observation, interviews, and documentation, and the technique of validity the data through triangulation techniques. The location of this research is in Medani, Cluwak, Pati. This research was carried out from March to August 2021. Several processions are carried out in Sedekah Bumi Tradition (kabumi), namely Manganan, Kondangan, Mbangun tumbal, art and closings. The results of this study shows that the symbols that exist in Sedekah Bumi tradition as a tribute to the almighty. The symbolic meanings in Sedekah Bumi is interpreting human nature and teach virtue. The relevance of Sedekah Bumi tradition in Buddhism is existence of moral values as contained in the Buddhist’ Pancasila, harmony and love.
ANALISIS UPACARA TRIBUANA MANGGALA BHAKTI (Studi Interaksionisme Simbolik Umat Buddha Desa Jatimulyo Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo) Legiyanti Legiyanti; Marjianto Marjianto; Lery Prasetyo
Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 2 (2019): JURNAL AGAMA BUDDHA DAN ILMU PENGETAHUAN
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/abip.v2i2.83

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukan bahwa: (1) Upacara ini menggabungkan tradisi Jawa dengan Buddhis, yang ditandai dengan melakukan tiga ritual yakni matra bumi dengan penanaman pohon (bija-niyama), matra air dengan penanaman pohon diberbagai sumber mata air, pelepasan ikan (fangsen dan pengembangan metta) dan matra udara atau cahaya dengan melakukan pelepasan burung. (2) Faktor yang melatarbelakangi terbentuknya upacara Tribuana Manggala Bhakti yakni: faktor internal dari dharmaduta Desa Jatimulyo yang menggagas ide upacara ini dan faktor dari eksternal dari masyarakat dan pemerintah daerah Desa Jatimulyo yang mendukung adanya upacara ini. (3) Pelaksanaan upacara ini terdapat keterikatan antara agama Buddha dan Budaya Jawa yakni: sabda Sang Buddha yang tertulis di Dhammapada puppha vagga 49 yang memiliki isi bahwa mengambil sesuatu dari alam, hendaknya tidak merusak alam dan Vanaropa Sutta yang menekankan bahwa menjaga pelestarian alam adalah bagian dari praktik kebijaksanaan yang luhur. Tetapi sebaliknya harus bermanfaat bagi alam, hal tersebut sejalan dengan ajaran para leluhur yakni bapa langit, ibu bumi yang menyatakan bagaimana menyayangi, melindungi, menghormati bumi dan langit sebagaimana orang tua.
PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT BUDDHA MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MINUMAN JAHE KELOR PADA UMAT BUDDHA DI DESA TUNAHAN KECAMATAN KELING KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH Dwi Maryani Rispatiningsih; Mugiyo; marjianto
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 11: April 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i11.1858

Abstract

Tanaman kelor dan jahe merupakan tanaman yang sangat potensi dapat tumbuh subur di desa Tunahan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Masyarakat daerah tersebut sebagian besar juga bermata pencaharian sebagai petani. Melalui usaha minuman herbal yang bahan bakunya jahe dan kelor sangat potensi untuk dikembangkan dan mudah dipasarkan. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan cara pelatihan memberikan keterampilan kepada umat buddha di desa Tunahan, Kecamatan Keling Kabupaten Jepara Pelatihan ini menggunakan ahli dalam bidang masing-masing. Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk pemberdayaan umat bidang ekonomi, bagi umat beragama Buddha. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi bekal unutk memenuhi nutrisi keluarga dalam menjaga imun tubuh khususnya dan untuk masyarakat luas pada umumnya. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan pendampingan produksi dan pemasaran dari teh jahe kelor dapat meningkatkan perekonomian dari umat Buddha di Desa Tunahan
KOMUNIKASI RITUAL NGALAP BERKAH PESUGIHAN DALAM PANDANGAN AGAMA BUDDHA (STUDI KASUS DI GUNUNG KEMUKUS KABUPATEN SRAGEN JAWA TENGAH) Marjianto
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.601 KB)

Abstract

Communication Ritual Ngalap Berkah Pesugihan on the Perspective of Buddhism. (A case study at Gunung Kemukus Sragen Regency, Central Java). Research. State Buddhist College of Raden Wijaya Wonogiri Central Java. This reserach aims to explain the functions of communication ritual ngalap berkah pesugihan, to know the origin of Prince Samudra’s graveyard became a place of ngalap berkah pesugihan ritual, to know the procedures of ngalap berkah pesugihan ritual, to describe ngalap berkah pesugihan ritual in Gunung Kemukus on the perspective of Buddhism. This research uses qualitative approach. Through qualitative approach will be obtained data completely, certainly, so that it has high credibility. Case study is a strategy which is plenty used in qualitative research, the focus of a case study is stick on the paradigm that is naturalistic, holistic, culturalistic, and phenomenology. The researcher tries to describe the communication ritual of ngalap berkah pesugihan in Gunung Kemukus and to analyze through Buddhism perspective. The Phenomenon of ngalap berkah pesugihan in Gunung Kemukus with sex ritual on pon Thursday night or Kliwon Thursday night is clearly contradict with Buddhism’s teaching that is about morality on the five Buddhist precepts to three. There are four ways to achieve the prosperity; 1) Perfection in the initiative, diligent and eager to work, 2) perfection in the protection, keep the wealth acquired, 3) good friendship, make friend with the wise, 4) balance in life, do not waste the money but do not miserly as well. In addition to increasing worldly wealth source is: do not play a woman, do not get drunk, do not gamble and do not have a friendship that is not good.
OPTIMALISASI NILAI-NILAI PANCASILA BUDDHIS DALAM MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG PADA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI RADEN WIJAYA Fegik Prasetiyo; Marjianto *; Sudarto *
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol. 23 No. 2 (2023): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v23i2.4889

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena ada perilaku menyimpang yang terjadi di lingkungan mahasiswa. Salah satu faktor penyebab yakni pola pembinaan, pengaruh lingkungan dan pergaulan selama menjadi mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan manfaat melaksanakan Pancasila Buddhis, hubungan pancasila Buddhis terhadap perilaku menyimpang dan faktor-faktor mahasiswa Buddhis masih ada yang berperilaku menyimpang. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Buddha Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Keabsahan data diuji menggunakan triangulasi sumber, selanjutnya analisis data dengan menyusun secara sistematis. Data diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah membaca dan menjalankan nilai-nilai Pancasila Buddhis banyak manfaat yang diperoleh antara lain, yakin akan dasar atau pedoman sebelum bertindak, lebih hati-hati jika melakukan tindakan, merasa takut jika melakukan perbuatan yang tidak benar, hati menjadi tenang dan bahagia, menimbulkan percaya diri, mempunyai welas asih, memperoleh ketenangan batin. Pancasila Buddhis memiliki hubungan yang dapat mengurangi tindakan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh mahasiswa Buddhis.