Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PETANI DALAM PENGGUNAAN PESTISIDA DI DESA LIMAN BENAWI KECAMATAN TRIMURJO Wibowo Ady Sapta; Selfi Octaviani Lestari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.17637

Abstract

Pestisida digunakan dalam pertanian sayuran untuk mengendalikan hama, tetapi penggunaan yang tidak tepat dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Di Kabupaten Trimurjo, sentra pertanian padi yang signifikan, pestisida banyak digunakan. Karena sebagian besar dari 1.596 penduduk adalah petani, risiko penyalahgunaan pestisida lebih tinggi, yang mengakibatkan keracunan dan pencemaran lingkungan. Dalam analisis cross-sectional ini, 100 responden dipilih secara acak. Temuan menunjukkan 38% petani memiliki pengetahuan yang baik tentang pestisida, sementara 62% kurang memahami. Demikian pula, 42% menunjukkan sikap positif, sedangkan 58% menunjukkan sikap negatif. Perilaku aktual menunjukkan 47% mematuhi praktik yang benar, 53% praktik salah. Analisis Chi Square menegaskan hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku (p <0,05). Temuan ini menggarisbawahi pentingnya peningkatan pengawasan dan penyuluhan tentang penggunaan pestisida bagi petani. Dengan memberikan panduan yang tepat, petani dapat lebih memahami cara penggunaan pestisida yang tepat, sehingga meminimalkan risiko keracunan dan kerusakan lingkungan. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang penggunaan pestisida yang bertanggung jawab dapat berkontribusi secara signifikan terhadap praktik pertanian yang lebih aman dan berkelanjutan di wilayah tersebut. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menekankan pentingnya peran pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam penggunaan pestisida di kalangan petani. Dengan mempromosikan praktik pestisida yang tepat dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang risiko yang terkait, kita dapat mengupayakan sektor pertanian yang lebih aman dan ramah lingkungan di Kabupaten Trimurjo.
HUBUNGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN CURAH HUJAN PADA KONDISI PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERINGIN RAYA Sapta, Wibowo Ady; Helmy, Helina; Sudrajat, Nadia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35977

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan serius di negara-negara tropis seperti Indonesia, terutama saat musim hujan ketika curah hujan tinggi menyebabkan banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Peningkatan kasus DBD sering terjadi selama musim hujan, tetapi hubungan antara curah hujan dan kasus DBD belum sepenuhnya dipahami. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara curah hujan dan jumlah kasus DBD guna mendukung kebijakan pencegahan yang lebih tepat. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain studi ekologi time series menggunakan data sekunder dari Puskesmas Beringin Raya dan BMKG. Populasi penelitian adalah seluruh kasus DBD di wilayah tersebut pada periode 2020-2022, dengan metode total sampling. Variabel bebasnya adalah curah hujan, sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah kasus DBD. Analisis data dilakukan menggunakan korelasi dan regresi untuk melihat hubungan antara kedua variabel. Selama penelitian, PPKM akibat pandemi Covid-19 diterapkan, yang mempengaruhi pola aktivitas. Uji Korelasi Spearman menunjukkan nilai p=0,946 (p>?), sehingga tidak ditemukan hubungan signifikan antara curah hujan dan kejadian DBD, dengan korelasi sangat lemah (r=0,012). Ketiadaan hubungan ini mungkin dipengaruhi oleh cakupan wilayah yang kecil, kondisi pandemi, serta faktor-faktor lain seperti kepadatan penduduk. Puskesmas perlu memperkuat program pengendalian DBD, terutama saat musim hujan.
ANALISIS PENGARUH PENYEDIAAN AIR MINUM RUMAH TANGGA PADA KELUARGA BALITA STUNTING DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS ADILUWIH TAHUN 2024 Sapta, Wibowo Ady; Adetia, Surya Velinda; Rosita, Yeni
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41655

Abstract

Puskesmas Adiluwih Pringsewu pada tahun 2023 mencatat cakupan sumber air layak dan makanan rumah tangga sebesar 100%. Namun, pemeriksaan kualitas air minum rumah tangga dari 20 sampel menunjukkan bahwa 12 di antaranya tidak memenuhi standar mikrobiologis. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko penularan penyakit berbasis air, terutama bagi keluarga dengan balita stunting. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis penyediaan air minum rumah tangga pada keluarga stunting, mencakup sumber air, penyimpanan, kualitas mikrobiologis, dan faktor risiko pencemaran di wilayah kerja Puskesmas Adiluwih. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengamatan dilakukan terhadap sumber air, penyimpanan, kualitas mikrobiologi, dan risiko pencemaran pada keluarga balita stunting. Dari total populasi 91 keluarga, sampel diambil menggunakan rumus Slovin dengan margin of error 10% melalui teknik simple random sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga menggunakan sumur gali, sumur bor, dan air isi ulang, di mana 74% tidak memenuhi syarat. Penyimpanan air minum 68% tidak layak, sementara kualitas mikrobiologis sumber air dan air minum masing-masing 92% dan 82% tidak memenuhi syarat. Analisis chi-square menunjukkan hubungan signifikan antara kualitas mikrobiologis air minum dan tempat penyimpanan. Untuk meningkatkan kualitas air minum, disarankan melakukan klorinasi, menjaga kebersihan tempat penyimpanan, dan memastikan monitoring kualitas air pada sumber air minum isi ulang.
GAMBARAN IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SELAMA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS KEDATON KOTA BANDARLAMPUNG PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020-2021 Hasyim, Deddy Maulana; Sapta, Wibowo Ady; Lestari, Selfi Octaviani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47511

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru dan disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui udara ketika penderita batuk, bersin, atau meludah. WHO mencatat bahwa sekitar seperempat populasi dunia telah terinfeksi, meskipun tidak semuanya berkembang menjadi penyakit aktif. Dengan angka kematian sebesar 1,5 juta pada tahun 2020, Tuberkulosis menjadi penyebab kematian tertinggi kedua akibat penyakit menular, setelah COVID-19. Sebagian besar kasus terjadi di negara-negara berkembang, terutama di wilayah Asia Tenggara dan Afrika.. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi program penanggulangan Tuberkulosis saat masa pandemi COVID - 19 di Puskesmas Kedaton, Kota Bandarlampung Provinsi Lampung Tahun 2020-2021. Penelitian ini menggunakan desain Rapid Assessment Procedures (RAP), yaitu suatu penelitian kualitatif yang dilakukan secara cepat (1-2 bulan) yang bertujuan untuk menganalisis implementasi Program Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis Puskesmas Kedaton, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung Tahun 2020-2021. Sumber data penelitian terdiri dari Kepala Puskesmas, Petugas Tuberkulosis, Analis Tuberkulosis, Kader Tuberkulosis, Penderita Tuberkulosis dan Pengawas Minum Obat. Pencapaian Case Detection Rate (CDR) adalah indikator kunci dalam program penanggulangan Tuberkulosis (TB) yang mencerminkan keberhasilan deteksi kasus TB di suatu wilayah. Di Puskesmas Kedaton, pencapaian CDR selama 2018–2021 mengalami variasi, dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dampak pandemi COVID-19. Untuk memahami perubahan ini dan mengidentifikasi langkah perbaikan, dilakukan studi kualitatif pada tahun 2021 melalui wawancara mendalam dan observasi dokumen terkait implementasi program penanggulangan TB.
HUBUNGAN FAKTOR IKLIM TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2022-2024 Sapta, Wibowo Ady; Rosita, Yeni; Astuti, Maida
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.46984

Abstract

Demam Berdarah  dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Peningkatan kasus DBD seringkali berkaitan dengan faktor iklim, seperti suhu, kelembaban udara, dan curah hujan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor iklim (suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan) terhadap kejadian DBD di Kabupaten Lampung Barat selama periode 2022-2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan uji korelasi dengan pendekatan studi ekologi. Teknik pengambilan sampel menggunakan exhaustive sampling. Sumber data menggunakan data sekunder yaitu jumlah kejadian DBD dari Dinas Kesehatan Lampung Barat dan Data Iklim dari BMKG Lampung Utara. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson karena data terdistribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2025. Variabel independent yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan, sedangkan variabel dependent yaitu kejadian Demam Berdarah  dengue (DBD).Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara suhu udara (p=0,011), kelembaban udara (p=0,000), dan curah hujan (p=0,008) dengan kejadian DBD. Kelembaban udara menunjukkan korelasi tertinggi (r=0,637), diikuti curah hujan (r=0,438), dan suhu udara (r=0,421). Kesimpulan ada hubungan antara suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan dengan kejadian DBD di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2022-2024. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengendalian DBD perlu mempertimbangkan faktor iklim.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SISWA PONDOK PESANTREN NURUL HUDA KABUPATEN PRING SEWU TAHUN 2023 Sapta, Wibowo Ady; Musyarofah, Mela
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27989

Abstract

Skabies merupakan penyakit kulit menular disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei var hominis. S. Skabies menjadi masalah yang umum di dunia, karena hampir semua golongan usia, jenis kelamin, ras, dan kelompok sosial ekonomi. Di Indonesia penyakit ini sering diidentikkan dengan penyakit penghuni Pondok Pesantren dimana penularannya sangat diasosiasikan dengan faktor kondisi lingkungan, perilaku hidup bersih, sikap dan pengetahuan, seperti kebiasaan saling tukar menukar pakaian, menggunakan handuk dan perlengkapan mandi bersama, dan kepadatan ruangan tidur asrama melebihi kapasitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui menganalisis hubungan pengetahuan, dan prilaku Personal Hygiene dengan kejadian penyakit skabies pada siswa MTS Pondok Pesantren Nurul Huda Tahun 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan studi Cross Sectional. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan variabel independent dengan kejadian penyakit skabies. Variabel independent yang memiliki hubungan dengan kejadian penyakit Skabies adalah jenis kelamin (p value:0,000); pengetahuan (p value:0,021) dan Personal Hygiene (p value:0,011); Dimana Personal Hygiene merupakan akumulasi dari kebersihan kulit (p value:0,009), kebersihan pakaian (p value:0,011), kebersihan tangan dan kuku (p value : 0,041), kebersihan handuk (p value : 0,001). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu diperlukannya penyuluhan tentang prilaku Personal Hygiene untuk mencegah terjadinya penyakit skabies, penambahan dan perbaikan fasilitas sarana sanitasi dasar agar para santri dapat memperbaiki kualitas prilaku Personal Hygiene dengan baik dan dapat terbebas dari segala macam penyakit terutama penyakit kulit.