Pola asuh merupakan perilaku orang tua dalam mengasuh balita. Pola asuh buruk mengakibatkan anak mengalami stunting yang dapat berpengaruh pada penurunan kemampuan gerak, daya ingat, hingga keterampilan kognitif anak di masa depan. Oleh sebab itu, peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai bagaimana pola asuh orang tua yang memiliki balita stunting. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini didapatkan sejumlah 10 informan dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara semi terstruktur. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara, perekam suara dan catatan lapanagan. Validitas data uji dilakukan dengan triangulasi metode. Analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data. Hasil Penelitian ini didapatkan 4 tema (komponen) yaitu Pengetahuan Pola asuh, Pemberian Makan, Pemberian ASI Eksklusif dan MPASI, dan Pemeliharaan Kesehatan Anak. Sebagian besar informan tidak mengetahui mengenai macam pola asuh terhadap balita, frekuensi makan tiga kali sehari dengan komposisi makanan yang tidak seimbang, tidak melakukan ASI eksklusif dan memberikan MPASI kurang dari 6 bulan, serta kesulitan untuk datang ke posyandu. Seluruh komponen dalam penelitian ini memiliki keterkaitan satu dengan lainnya sehingga dapat menggambarkan bagaimana pola asuh orang tua terhadap balita stunting. Pola Asuh orang tua berimplikasi terhadap pemberian makanan, ASI Eksklusif dan MPASI pada balita stunting. Selain itu, kontak dengan tenaga kesahatan dalam pemeliharaan kesehatan balita dapat menjadi indikator bagaimana pola asuh orang tua terhadap balita stunting. Peneliti berharap, penelitian selanjutnya dapat mengembangkan teknologi informasi berbasis android mengenai pola asuh orang tua yang tepat bagi balita stunting sebagai upaya pemanfaatan teknologi dalam mencegah terjadinya stunting.