Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP KETERSEDIAAN HARA N, P, K DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA TANAH GAMBUT Mikola, Nada; Yulies Vitri Indrawati, Urai Suci; Arief, Feira Budiarsyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i1.87654

Abstract

Luasan lahan Gambut di Kalimantan Barat mencapai 1.729.653 ha sehingga memiliki potensi cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai lahan budidaya pertanian. Tanah Gambut memiliki beberapa kendala diantaranya permeabilitas tinggi, pH rendah, ketersediaan unsur N dan K rendah, sehingga kurang optimal bagi budidaya tanaman bawang merah. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman di lahan Gambut adalah dengan penggunaan pupuk kandang ayam. Penelitian merupakan percobaan yang disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan terdiri dari satu faktor yaitu Pukan Ayam (P). Percobaan P0 (kontrol), P1 (600 g/polybag), P2 (1200 g/polybag), P3 (1800 g/polybag), P4 (2400 g/polybag), masing-masing dari perlakuan tersebut diulang sebanyak 5 kali. Setiap unit perlakuan terdiri dari 5 polybag sehingga total 25 polybag. Pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan dianalisis dengan ragam (ANOVA) uji F. Berdasarkan penelitian hasil terbaik P4 (2400 g) pupuk kandang ayam berpengaruh nyata dalam meningkatkan pH 45,01%,  C-organik 3,27%, nitrogen-total tanah 4,28%, fosfor tanah 22,24 %, K-dd tanah 3,4 %, tinggi tanaman 47,7 % dan berat umbi/polybag 2,98% tanaman bawang merah di tanah gambut.
PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR TANKOS DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP SERAPAN UNSUR HARA N,P,K CABAI MERAH BESAR (CAPSICUM ANNUUM L.) DI TANAH ULTISOL Sari, Fitria Nopita; Yulies Vitri Indrawati, Urai Suci; Arief, H. Feira Budiarsyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i2.90568

Abstract

Tanah Ultisol mencakup 25% daratan Indonesia, namun kesuburannya rendah dengan pH masam dan kandungan kation dapat tukar yang rendah. Penambahan biochar dan pupuk kandang ayam dapat meningkatkan kualitas tanah serta mendukung produktivitas cabai merah besar (Capsicum annuum L.), yang merupakan komoditas penting dengan produksi nasional mencapai 1,21 juta ton pada 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar tankos dan pupuk kandang ayam terhadap serapan unsur hara tanaman cabai merah besar (Capsicum annuum L.) di tanah ultisol. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan (27 plot). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan tunggal biochar tankos dengan dosis B3 (30 ton/Ha) memberikan pengaruh positif terhadap serapan P tanaman sebesar 85,71 %. Perlakuan A1B3 memberikan hasil rata-rata tertinggi pada parameter berat kering bagian atas tanaman sebesar 6,54 g dan serapan N tanaman sebesar 0,30 g, sementara itu perlakuan A3B3 memberikan hasil tertinggi pada parameter serapan K tanaman dengan nilai sebesar 0,71 g. 
PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR TANKOS DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP KETERSEDIAAN HARA N, P, K DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI TANAH ULTISOL Yuniasih, Indah Maulida; Yulies Vitri Indrawati, Urai Suci; Nuriman, Muhammad
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i2.90569

Abstract

Tanah Ultisol memiliki potensi besar untuk pertanian, namun karakteristiknya yang kurang subur membatasi produktivitas tanpa pengelolaan yang tepat. Biochar mampu meningkatkan kandungan karbon tanah, retensi air, dan efisiensi hara, sementara pupuk kandang ayam memperbaiki kesuburan tanah dengan menyediakan hara makro dan mikro, meningkatkan KTK, serta mengurangi toksisitas logam berat seperti aluminium, besi, dan mangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara biochar tankos dan pupuk kandang ayam terhadap ketersediaan hara N, P, K dan pertumbuhan tanaman jagung di tanah Ultisol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 27 polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biochar tankos meningkatkan diameter batang jagung sebesar 14,53%. Pupuk kandang ayam meningkatkan pH tanah (6,12%), K-dd (7,87%), dan P-tersedia (119,45%). Kombinasi 900 g biochar tankos dan 900 g pupuk kandang ayam (B3C3) secara signifikan meningkatkan N-total, tinggi tanaman (119,45%), dan diameter batang (23,53%). C-organik tidak menunjukkan pengaruh nyata. Hasil ini menunjukkan bahwa interaksi biochar tankos dan pupuk kandang ayam efektif meningkatkan kesuburan Ultisol dan pertumbuhan jagung.
KEMAMPUAN BEBERAPA JENIS ISOLAT TRICHODERMA PADA TANAH ULTISOL DAN TANAH GAMBUT TERHADAP SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Savira, Veny; Yulies Vitri Indrawati, Urai Suci; Sulakhudin, Sulakhudin
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4237

Abstract

Trichoderma spp. can act as a biofactor to accelerate decomposition, as a phosphate solvent and to control pests and diseases. This research aims to determine the effect of Trichoderma species and soil type on P uptake and growth of soybean plants (Glycine max.L). The research was carried out at the experimental field of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University. The experiment was carried out using the field experimental method with a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 2 factors. Factor A is the type of soil and factor B is the type of Trichoderma. Factor A consists of 2 treatment levels and factor B consists of 3 treatment levels with 5 replications so that there are a total of 30 polybags. Factor A consists of 2 levels, namely peat soil and Ultisol and factor B consists of 3 levels, namely Trichoderma harzianum, Tricoderma koningii, and Trichoderma viride. The effect of treatment on observation parameters was analyzed using Analysis of Variance / Two way ANOVA. If there is a real effect of treatment on diameter, continue with the Tukey's Honestly Significant Difference Test (HSD-Tukey's). The results show that soil type and Trichoderma type have a significant effect on soil pH. Soil type treatment has a significant effect on plant height, plant dry weight, soil pH, soil organic carbon and soil available phosphorus. Treatment of Trichoderma types has a real influence on soil pH. The interaction between soil type and Trichoderma treatment had a significant effect on soil pH. Keywords: peat, P uptake, soybean,, Trichoderma, Ultisol. INTISARITrichoderma spp. dapat berperan sebagai biofaktor untuk percepatan dekomposisi, sebagai pelarut fosfat dan pengendalian hama penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis Trichoderma dan jenis tanah terhadap serapan P dan pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max.L). Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Percobaan dilakukan menggunakan metode eksperimen lapangan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri 2 faktor. Factor A adalah jenis tanah dan factor B adalah jenis Trichoderma. Faktor A terdiri 2 taraf perlakuan dan faktor B terdiri 3 taraf perlakuan dengan 5 ulangan sehingga total ada 30 polybag. Faktor A terdiri dari 2 taraf yaitu tanah gambut dan Ultisol dan factor B terdiri dari 3 taraf, yaitu Trichoderma harzianum, Tricoderma koningii, dan Trichoderma viride. Pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan dianalisis dengan Analysis of Variance / ANOVA Two way. Apabila terdapat pengaruh nyata perlakuan terhadap diameter, dilanjutkan dengan uji Uji Beda Nyata Jujur Tukey’s (HSD-Tukey’s). Hasil menunjukkan bahwa jenis tanah dan jenis Trichoderma berpengaruh nyata terhadap pH tanah. Perlakuan jenis tanah berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat kering tanaman, pH tanah, karbon organik tanah, dan fosfor tersedia tanah. Perlakuan jenis Trichoderma memberikan pengaruh nyata terhadap pH tanah. Interaksi perlakuan jenis tanah dan jenis Trichoderma berpengaruh nyata terhadap pH tanah. Kata kunci : gambut, kedelai, serapan P, Trichoderma, ultisol.
PENGARUH PEMBERIAN POC KOTORAN AYAM TERHADAP KETERSEDIAAN HARA N, P, K SERTA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN DI LAHAN GAMBUT Pratama, Dafib Brilian; Yulies Vitri Indrawati, Urai Suci; Widiarso, Bambang
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4253

Abstract

One effort to increase cucumber productivity is to increase fertilizer input. One of the fertilizer products on the market is Organic Liquid Compost (OLC). This research aims to determine the effect of giving chicken manure OLC on the availability of N, P, K nutrients as well as the growth and yield of cucumber plants in peat soil. The research consisted of 5 treatments and 4 replications, so there were 20 experimental units. The parameters used in this research include: soil pH, soil C-Organic, soil N-total, soil available P, soil K-DD, fruit length per plant, number of fruit per plant, fruit weight per plant, plant height, and number of leaves per plant. From the research results it is known that the OLC treatment of 300 ml/l chicken manure gave the best results in P-available, namely 2077 ppm, in fruit length per plant, namely 23.66 cm, in the number of fruit per plant, namely 2.25 fruit, in fruit weight per plant, namely 366.6 grams, as well as plant height, namely 101.35 cm. Keywords: cucumber plant, olc chicken manure, pead soil INTISARISalah satu upaya meningkatkan produktivitas mentimun adalah dengan meningkatkan input pupuk. Salah satu produk pupuk yang beredar di pasaran adalah Pupuk Organik Cair (POC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC kotoran ayam terhadap ketersediaan hara N, P, K serta pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun di tanah gambut. Penelitian terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: pH tanah, C-Organik tanah, N-total tanah, P-tersedia tanah, K-dd tanah, panjang buah per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, tinggi tanaman, dan jumlah daun per tanaman. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan POC kotoran ayam 300 ml/l memberikan hasil terbaik pada P-tersedia, yaitu 2077 ppm, pada panjang buah per tanaman, yaitu 23,66 cm, pada jumlah buah per tanaman, yaitu 2,25 buah, pada berat buah per tanaman, yaitu 366,6 gram, serta pada tinggi tanaman, yaitu 101,35 cm. Kata kunci: poc  kotoran ayam, tanaman mentimun, tanah gambut
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PARIT KELADI II DENGAN PEMBUATAN BIOCHAR BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL Yulies Vitri Indrawati, Urai Suci; Hazriani, Rini; Manurung, Rinto
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 2 MEI 2021
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i2.13497

Abstract

ABSTRAK Program PKM ini bertujuan untuk mentransfer teknologi pembuatan biochar berbasis limbah pertanian dengan alat pirolisis sederhana, sebagai solusi bagi para petani di Desa Parit Keladi II, Kecamatan Sei Kakap yang mengalami permasalahan berkurangnya produksi hasil pertanian dan pemanfaatan limbah pertanian.  PKM dilaksanakan selama 6 (enam) bulan dimulai dari kegiatan persiapan, sosialisasi ke Kelompok Tani (Poktan) Bersatu Karya Tani dan dilanjutkan dengan pelaksanaan program inti yaitu penyampaian materi dan praktek pembuatan biochar  dan  diakhiri dengan evaluasi dan pelaporan. Khalayak yang dituju adalah petani padi dan hortikultura yang bergabung dalam Poktan Bersatu Karya Tani. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, ceramah, diskusi, tanya jawab dan evaluasi. Pada prinsipnya bentuk kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang manfaat biochar untuk budidaya di lahan Alluvial.  Pelaksanaan kegiatan berupa penyampaian materi dan praktek pembuatan biochar dari sekam padi, dan diakhiri dengan evaluasi dan pelaporan. Pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan biochar dari sekam merupakan kunci agar masyarakat tani dapat melaksanakannya dengan hasil yang baik. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah masyarakat sangat antusias terhadap materi yang disampaikan karena mereka belum mengetahui hal ini sebelumnya. Pasca kegiatan ini disarankan agar pembinaan kegiatan ini terus dilakukan di bawah naungan PPL dari Kelurahan. Kata kunci: Alluvial, biochar, limbah pertanian, pirolisis sederhana, sekam padi.   ABSTRACT This Community Service Program aims to transfer the technology of making biochar based on agricultural waste with simple pyrolysis tools, as a solution for farmers in Parit Keladi II Village, Sei Kakap District who experience problems with reduced agricultural production and utilization of agricultural waste. The service was carried out for 6 (six) months starting from preparation activities, socialization to the Bersatu Karya Tani  Farmers Group and continued with the implementation of the core program, namely the delivery of materials and practice of making biochar and ending with evaluation and reporting. The target audience is rice and horticultural farmers who join the Bersatu Karya Tani Farmers Group. The methods used are counseling, lectures, discussions, questions and answers, practice and evaluation. In principle, this form of activity includes counseling on the benefits of biochar for cultivation in Alluvial land. Implementation of activities in the form of delivering material and practice of making biochar from rice husks, and ending with evaluation and reporting. Knowledge and skills in making biochar from husks are the key so that the farming community can carry it out with good results. The conclusion that can be drawn from this activity is that the community is very enthusiastic about the material presented as the technology is a new knowledge. After this activity, it is suggested that the coaching of this activity be carried out under the supervision of the agricultural extension officer (PPL) from the local government at sub-district level. Keywords: Alluvial, biochar, agricultural waste, simple pyrolysis, rice husk.