Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) KOMBINASI VITAMIN E Putra Chandra; Robiatun Rambe; Depi Yasinta
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 5 No 1 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v5i1.2203

Abstract

Face mask is a beauty mask that serves as a carrier of active ingredients for skin health that is able to remove dead skin cells.. Peel-off face masks have several benefits, including being able toclean dirt on the face whileremoving dead skin cells, preventing skin damage caused by exposure to free radicals, such as acne and black patches, removing fine wrinkles due to premature aging, cleaning oil on the face and moisturizing and nourishing the skin.. The methods in this study use experimental. This research method is experimental. The study included, the creation of pell-off gel mask base orientation, formulating 3% moringa leaf ethanol extract and in combination with vitamin E with concentration variations of1%, 2%, 3%, 4% and 5% in pell-off gel maskpreparations, preparation evaluation tests including organoleptis, homogeneity, pH, scatter power, irritation tests on volunteer skin, as well as dry time, testing of pell-off gel masks. The results showed the evaluation test of the preparation of pell-off gel mask extract of moringa leaf combination of vitamin E in the homogeneity test of all homogeneous concentrations, the pH test showed all dosage concentrations met the pH requirement which ranged from 5-8, in the irritation test all preparations did not cause redness and on the dry time test all preparations met the requirements of under 30 minutes. The conclusion of ethanol extract of moringa leaves combination of vitamin E shows it can be used as an alternative to cosmetics and can be used as a reference for use as a natural cosmetic.
Sosialisasi Penggunaan Masker dan Multivitamin dalam Langkah Memerangi Pandemi Covid 19 Tahun 2021 Putra Chandra; Ovalina Sylvia Br. Ginting
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Edisi Juli 2022
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.385

Abstract

Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan penyuluhan sosial atau sosialisasi sekaligus memberikan pembelajaran terkait dengan penanganan dan pencegahan penularan virus Covid 19 dalam rangka meredam kepanikan di masyarakat. Target utama dari program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah warga di wilayah Desa Namu Ukur Selatan, dengan pertimbangan bahwa mayoritas masyarakat di Desa Namu Ukur Selatan dalam bidang yang sangat vital terhadap penyebaran Virus COVID-19. Kegiatan PKM ini dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) serta sejumlah mahasiswa Universitas Haji Sumatera Utara dari Program Studi Farmasi untuk memberikan wawasan atau edukasi kepada masyarakat mengenai beberapa hal dalam menangani dan mencegah penyebaran Virus COVID-19 pada kehidupan New Normal. Metode pelaksanaan PKM ini berupa sosialisasi dan edukasi melalui pendampingan, penyuluhan, pelatihan, salah satunya dengan memakai masker dengan benar dan mengkonsumsi multivitamin. Dengan adanya program PKM melalui sosialisasi dan edukasi ini, diharapkan target masyarakat dapat mengurangi kepanikan terhadap virus Covid 19, tercipta peningkatan pemahaman masyarakat mengenai Covid-19, tercipta suatu strategi gerakan mencegah dan mengantisipasi penyebaran Covid-19 di daerah setempat, dan tercipta media pembelajaran yang bisa menjadi acuan masyarakat dalam menghadapi penularan virus corona, serta tetap menerapkan protokol kesehatan walau terdapat penurunan tingkat penyebaran sampai pemerintah memberikan instruksi di tahapan kehidupan berikutnya.
Edukasi Pemanfaatan Jahe dalam Bentuk Sediaan Balsem di Kelurahan Bela Rakyat Kabupaten Langkat Tahun 2022 Athaillah Athaillah; Putra Chandra; Aswan Harahap
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Edisi Januari 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.513

Abstract

Jahe sering dimanfaatkan oleh mansyarakat dengan cara kompres jahe hangat untuk mengurangi intensitas nyeri pada sendi, meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi edema, meningkatkan relaksasi otot, menyehatkan jantung, mengendorkan otot-otot, menghilangkan stres, meringankan kekakuan otot, nyeri otot, meringankan rasa sakit, meningkatkan permeabilitas kapiler, memberikan kehangatan bagi tubuh. jahe dapat diaplikasikan dalam bentuk sediaan balsem. Balsem merupakan sediaan obat luar dalam bentuk padat. Kelurahan Bela Rakyat membudidayakan jahe di pekarangan rumah sebagai tanamam obat. Balsem jahe dibuat di laboratorium Universitas Haji Sumatera Utara dan dibagikan kepada peserta. Hasil kegiatan diperoleh bahwa materi yang disampaikan tentang pemanfaatan jahe dalam bentuk balsem dan cara pembuatan balsem jahe dipahami oleh peserta dan peserta tertarik untuk mencoba membuat balsem jahe secara mandiri.
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Lipstik Dari Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Dan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Sebagai Pewarna Dan Pelembab Alami Athaillah Athaillah; Dwi Sundari; Aswan Pangondian; Putra Chandra
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 6 Nomor 1 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.85 KB) | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i1.31

Abstract

Red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) contains the chemical betacyanin, which functions as a natural dye, and aloe vera (Aloe vera) also has a polysaccharide derivative lignin which functions as a binder of skin moisture. The combination of red dragon fruit extract and aloe vera can be made as a pharmaceutical preparation in the form of lipstick. This study aimed to determine the optimum concentration of red dragon fruit extract and aloe vera on the physical properties of lipstick. This research is an experimental study with the stages of making extracts by maceration method with betacyanin phytochemical test on red dragon fruit and infundation method with a phytochemical test of lignin on aloe vera before making lipstick. Making lipstick with six variations of concentration of red dragon fruit extract 30,25,20,15,10,5% (w/v) and aloe vera 5,10,15,20,25,30% (w/v) and organoleptic test, homogeneity test, pH test, smear test, melting point test, hardness test, irritation test and tested the physical stability of lipstick preparation with a stability test of 3 cycles. The result of maceration on red dragon fruit was 57 ml, and aloe vera infundation was 57 ml. The results of the phytochemical test showed that the red dragon fruit extract was positive for betacyanin and the aloe vera extract was positive for lignin. The formula (F) in this study is concentration. The results showed that the concentration of red dragon fruit extract by an organoleptic test with Formula 1 (F1) to formula 6 (F6) produced good color, smell, and shape. The pH test results of all formulas have a pH below the standard range of skin pH, namely pH 8. The smear test results show that all formulas have good smearing power. The melting point test results show that formula 4 (F4) has a melting point of 66̊ C. The hardness test results showed that Formula 6 (F6) produces a strong textural power. The results of the irritation test showed that all of the formulas did not produce an itchy or swollen effect when applied successively for three days and the results of the stability test showed that formulas 3 (F3) to formula 6 (F6) produced discoloration such as drastic fading and melting texture at the bottom of the preparation happened on day 4 of being at extreme temperatures. The optimum lipstick formulation in the standard range is formula 1 (F1) with a concentration of 30% red dragon fruit and 5% aloe vera, which is quite good and can be formulated as a lipstick preparation.
Edukasi Pemanfaatan Jahe dalam Bentuk Sediaan Balsem di Kelurahan Bela Rakyat Kabupaten Langkat Tahun 2022 Athaillah Athaillah; Putra Chandra; Aswan Pangondian
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Edisi Januari 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.513

Abstract

Jahe sering dimanfaatkan oleh mansyarakat dengan cara kompres jahe hangat untuk mengurangi intensitas nyeri pada sendi, meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi edema, meningkatkan relaksasi otot, menyehatkan jantung, mengendorkan otot-otot, menghilangkan stres, meringankan kekakuan otot, nyeri otot, meringankan rasa sakit, meningkatkan permeabilitas kapiler, memberikan kehangatan bagi tubuh. jahe dapat diaplikasikan dalam bentuk sediaan balsem. Balsem merupakan sediaan obat luar dalam bentuk padat. Kelurahan Bela Rakyat membudidayakan jahe di pekarangan rumah sebagai tanamam obat. Balsem jahe dibuat di laboratorium Universitas Haji Sumatera Utara dan dibagikan kepada peserta. Hasil kegiatan diperoleh bahwa materi yang disampaikan tentang pemanfaatan jahe dalam bentuk balsem dan cara pembuatan balsem jahe dipahami oleh peserta dan peserta tertarik untuk mencoba membuat balsem jahe secara mandiri.
Edukasi Pemanfaatan Pengawetan Bahan Alam Dengan Metode Simplisia Pada Siswa SMP Pahlawan Medan Aswan Pangondian; Athaillah Athaillah; Putra Chandra; Refli Renaldi
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Edisi Juli 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v3i2.651

Abstract

Indonesia memiliki sumber daya alam hayatinya yang sangat melimpah. Lebih dari  80.000 spesies atau jenis tumbuhan yang terdapat di dalam Indonesia, baik itu di darat maupun di laut. Hanya Sebagian kecil tumbuhan yang sudah di lakukan penelitian dan pemanfaat tumbuhan sebagai bahan dasar atau obat di masyarakat.  Sehingga Masyarakat hanya  sedikit yang memahami bagaimana  pe manfaatan dan kegunaan dari tumbuhan tersebut. Tumbuhan termasuk dalam metabolit sekunder yang merupakan sumber dari obat-obatan yang sering  digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit yang diderita oleh manusia. Beberapa tumbuhan yang digunakan untuk berbagai penyakit dimasyarakat adalag sebagai stimulan jantung dan peredaran darah, antitumor, antipiretik, antiepilepsi, antiinflamasi, antiulcer, diuretik, antihipertensi, menurunkan kolesterol, antioksidan, antidiabetik, antibakteri, dan antijamur. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pelatihan secara langsung kepada siswa SMP Pahlawan di Kota Medan. Kegiatan dilaksanakan di Sekolah menengah pertama (SMP) Kota Medan, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan,  Provinsi Sumatera utara,  Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara sosialisasi dan Praktek, dimulai dari manfaat simplisia serta cara pengolahan pembuatan simplisia kemudian dilanjut dengan Menunjukkan salah satu contoh simplisia yang sudah jadi, lalu menyususn rencana tindak lanjut. Luaran yang diharapkan untuk isntitusi adalah Laporan pengabdian masyarakat dan Jurnal Nasional terakreditasi dan luaran yang diharapkan untuk masyarakat dalam kegiatan ini adalah 1) Terciptanya Pemahaman Masyarakat dalam pemanfaatan pengawetan bahan alam dengan metode simplisia; 2) Terbukanya peluang bisnis bagi masyarakat mitra; 3) Terbentuknya masyarakat yang peduli kesehatan
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN EMULGEL EKSTRAK ETANOL DARI SERAI (Cymbopogon citratus) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acne Putra Chandra; Fahma Shufyani; Athaillah Athaillah; Ovalina Sylvia Br. Ginting; Mustaqim Nasution
FORTE JOURNAL Vol 3 No 2 (2023): Edisi Juli 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v3i2.631

Abstract

Serai (Cymbopogon citratus) mengandung Alkaloid, Flavonoid, dan beberapa monoterpene. Zat-zat ini berfungsi sebagai antiprotozoal, anti-inflamatori, antimikrobial, antibakterial, anti-diabetik, antikolinesterase, molluscidal, dan antifungal. Propionibacterium acnes merupakan bakteri gram positif berbentuk batang dan merupakan flora normal kulit yang ikut berperan dalam pembentukan jerawat, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas antibakteri emulgel ekstrak serai (Cymbopogon Citratus.) pada semua konsentrasi yang dapat memberikan efek sebagai antibakteri serta membandingkan efektivitasnya dengan Veril Gel.  Jenis penelitian ini dilakukan secara eksperimental terdiri dari penyiapan sampel, identifikasi sampel, pembuatan ekstrak serai, skrining fitokimia, Formulasi sediaan emugel F0 : basis emulgel, F1(1%), F2(3%) dan F3(5%), evaluasi terhadap sediaan emulgel meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji cycling test, uji tipe emulsi serta uji aktivitas efek antibakteri, penelitian dilakukan di Lab Mikrobiologi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Haji Smuatera Utara Hasil ekstrak serai diperoleh rendemen ekstrak sebesar 13%. Hasil uji skrining fitokimia terhadap flavonoid, saponin, terpenoid, tanin adalah positif, dan alkaloid negatif. Hasil Evaluasi sediaan emulgel diperoleh hasil untuk uji organoleptis Emulgel F0,F1,F2,F3 memiliki bentuk setengah padat, F0 memiliki warna putih susu, F1 memiliki warna putih kecoklatan, F2,F3 memiliki warna coklat, F0 memiliki bau tween 80, dan F1,F2,F3 memiliki bau khas ekstrak serai. Hasil uji homogenitas emulgel F0,F1,F2 dan F3  adalah homogen. Hasil uji pH memiliki pH rata rata 5,6. Hasil uji cycling test sediaan emulgel tidak memisah. Hasil uji tipe emulsi membentuk tipe emulsi M/A, dan hasil uji antibakteri pada sediaan emulgel F0,F1,F2,F3 tidak memiliki daya hambat. Sedangkan Veril gel sebagai kontrol (+) memiliki daya hambat sebesar 3,5mm Kesimpulan Emulgel ekstrak Serai (Cymbopogon citratus.) dapat diformulasikan kedalam bentuk sediaan emulgel yang memenuhi persyaratan dalam evaluasi sediaan. Akan tetapi uji daya hambat Pada Sediaan emulgel ekstrak etanol serai tidak memiliki daya hambat terhadap bakteri Propionibacterium acne. Hal yang menyebabkan tidak adanya daya hambat antibakteri pada sediaan emulgel yang telah diuji pada bakteri Propionibacterium acne hal ini dikarenakan rendahnya konsentrasi ekstrak serai yang diformulasikan kedalam sediaan emulgel sehingga tidak terdapatnya daya hambat.
Efek antidiabetes minuman GEMAR (Germinated Black Rice) pada tikus model diabetes melitus Sudana Fatahillah Pasaribu; Putra Chandra; Reno Irwanto; Citra Dewi Anggraini; Herviana Herviana
Journal of Pharmaceutical and Sciences Suppl. 1, No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i5-si.315

Abstract

Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is a degenerative disease caused by increased blood glucose levels. Therapeutic recommendations for treating T2DM are the implementation of healthy lifestyle and pharmacological interventions. Germinated Black Rice contain high levels of fiber, anthocyanins and flavonoids. Functional beverage products Germinated Black Rice (GEMAR) is expected to help improve blood glucose levels and body weight in T2DM sufferers. This study aims to analyze the effect of beverage GEMAR at doses of 3.8 and 7.6 g/200 gBW on fasting blood glucose and body weight in T2DM rats. Laboratory experimental research method with design pre-posttest control group design. Samples of 30 male Wistar rats were divided into 5 groups. The results of the study found that the fasting blood glucose (GDP) of the acarbose drug group, P1 (GEMAR 3.8 g/200 g BW) and P2 (GEMAR 7.6 g/200 g BW) were significantly different (p<0.001) compared to the negative control group. GDP reducing effect of acarbose drug treatment (148%), P1 (177%), and P2 (128%). Body weight in the acarbose, P1 and P2 drug groups were significantly different (p<0.001) compared to the negative control. The improved effect of the drug groups acarbose (4%), P1 (7%), and P2 (5%) compared with adaptation. This research concludes that GEMAR P1 and P2 functional beverage can reduce GDP levels and improve body weight T2DM rats.
GERMINATED BLACK RICE (GEMAR) FUNCTIONAL BEVERAGE POWDER: A POTENTIAL ANTIOXIDANT FOR MANAGING DIABETES MELLITUS Sudana Fatahillah Pasaribu; Putra Chandra; Reno Irwanto; Nisya Ayu Rachmawati; Ratna Sari Dinaryanti
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol. 8 No. 2 (2023): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/bikdw.v8i2.778

Abstract

Background Diabetes mellitus (DM) is a degenerative disease and a leading global cause of death, often linked to increased oxidative stress and free radicals. Prolonged DM can lead to various complications, including kidney issues, heart problems, vision impairment, and more. Dietary regulation is a recommended approach to managing DM. GEMAR beverage powder, derived from germinated black rice and mung bean, holds the potential as a source of antioxidants and is beneficial for individuals with DM due to its rich phytochemical content. Objective This study aims to determine the yield and antioxidant activity of GEMAR powder beverage as a therapy for DM. Methods This is a quantitative research study employing a true experimental design, which will be analyzed descriptively. The ingredients GEMAR beverage powder germinated black rice, germinated mung bean, tempeh, red spinach, skimmed milk, soy protein isolate, and maltodextrin. The GEMAR beverage powder production includes sorting, mixing, roasting, drying, milling, and filtration stages. The GEMAR beverage yield value was obtained by comparing the final powder weight and the initial powder weight. Analysis of the antioxidant activity of GEMAR beverage powder using the DPPH method. Results The yield of GEMAR beverage powder was 41,6% and the antioxidant activity of GEMAR powder beverage was 24,30±0,07%. Conclusion This study concluded that GEMAR beverage powder is a functional beverage that has antioxidant activity and has the potential to be used as a therapy for DM. Keywords: antioxidants; functional beverages; black rice; diabetes mellitus.
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN WASH OF MASK CLAY DARI EKSTRAK KULIT BUAH PISANG BARANGAN (Musa paradisiaca L.) SEBAGAI PENCERAH KULIT WAJAH Athaillah Athaillah; Alisa Wani Mega Putri; Putra Chandra; Ovalina Sylvia Br. Ginting
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.994

Abstract

Wash of mask adalah masker yang penggunaannya dengan mengoleskan kekulit wajah dan dibilas. Wash of mask berupa clay, krim, gel, dan bubuk.  Wash-off mask  dengan tipe clay telah banyak digunakan karena kemampuannya yang mampu meremajakan kulit dan mencerahkan kulit. Perubahan kulit terasa  ketika memberikan efek yang menarik lapisan kulit ketika masker mengering. Untuk mengetahui adanya senyawa aktif yang berfungsi sebagai pencerah kulit wajah dari ekstrak kulit buah pisang barangan (Musa paradisiaca L..). Untuk mengetahui ekstrak kulit buah pisang barangan (Musa paradisiaca yang dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan wash of Mask. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental.dengan memformulasikan sediaan Wash of mask Clay ekstrak etanol kulit pisang dengan konsentrasi 0% (F0); 6% (F1) ; 8% (F2); 10% (F3). Evaluasi sediaan meliputi uji organoleptis , uji homogenitas, uji pH, uji waktu sediaan mengering, Uji Stabilitas, uji daya sebar  dan Uji Iritasi. Sediaan Wash of mask clay yang dihasilkan memiliki konsentrasi optimum yaitu uji Organoleptis, uji Iritasi,uji pH memenuhi syarat sedangkan uji homogenitas, uji waktu sediaan mengering, uji stabilitas dan uji daya sebar  tidak memenuhi syarat. Uji homogentitas pada F3 memiliki partikel partikel kecil yang mengakibatkan sediaam tidak homogen. Uji waktu sediaan mengering pada F3 terjadi pada menit ke 35, waktu terbaik berkisaran 15-30 menit.  Uji stabilitas pada F1 dan F3 memiliki perubahan pada sediaan dari berbau pisang menjadi bau asam, dan munculnya gumpalan gumpalan. Ekstrak kulit buah pisang barangan ( Musa paradisiaca L. ) mengandung  senyawa  Flavonoid dan Vitamin C  yang berfungsi sebagai pencerah kulit  Wajah. Formulasi Optimum adalah formulasi 2 dengan konsentrasi 8%.