Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TINJAUAN YURIDIS TENTANG KEKUATAN MENGIKAT SUATU AKTA NOTARIS Sasauw, Christin
LEX PRIVATUM Vol 3, No 1 (2015): Lex Privatum
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekuatan akta Notaris sebagai alat bukti terletak pada kekhasan karakter pembuatnya, yaitu Notaris sebagai Pejabat Umum yang secara khusus telah diberkan wewenang untuk membuat akta.Akta otentik sebagai alat bukti yang sempurna merupakan bukti yang cukup untuk kedua belapihak dan orang-orang yang mendapat hak dari pada akta otentik tersebut.Dengan bukti yang cukup atau sempurna diartikan bahwa isi akta otentik yang bersangkutan oleh Hakim dianggap benar, kecuali apabila diajukan bukti perlawanan. Jadi Hakim harus mengakui apa yang tertulis dalam akta selama ketidakbenarannya tidak dapat dibuktikan. Kekuatan akta Notaris sebagai bukti yang sempurna masih dapat digugurkan berdasrkan bukti lawan yang kuat. Misalnya kalau berhasil dibuktikan adanya tanda tangan palsu dalam surat akta Notaris.Pasal 1867 KUHPerdata merumuskan bahwa suatu akta otentik ialah suatu akta yang didalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau dihadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu ditempat dimana akta dibuatnya.Akta otentik mempunyai 3 nilai kekuatan pembuktian yaitu; Pembuktian secara Lahiriah, Formal dan Materil.Pembuktian Lahiriah membuktikan keotentikan suatu akta dilihat dari fisiknya atau dari luarnya. Pembuktian secara Formal membuktikan bahwa para pihak telah menjelaskan apa yang tertulis di dalam akta tersebut. Dan pembuktian secara Materil membuktikan bahwa peristiwa yng tercantum dalam akta itu benar-benar terjadi.
PINJAM PAKAI BARANG BUKTI DALAM KASUS KORUPSI-TINJAUAN HUKUM DAN IMPLIKASINYA Liklikwatil, Chesye; Sasauw, Christin
Journal Evidence Of Law Vol. 2 No. 2 (2023): Journal Evidence Of Law (Agustus)
Publisher : CV. Era Digital Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanganan kasus korupsi memerlukan penggunaan barang bukti sebagai alat pembuktian di pengadilan. Dalam hal ini, pinjam pakai barang bukti menjadi penting untuk memastikan keberlanjutan proses persidangan. Namun, pengaturan hukum mengenai pinjam pakai barang bukti dalam kasus korupsi di Indonesia masih perlu diperjelas. Artikel ini menyelidiki pengaturan hukum pinjam pakai barang bukti dan implikasi hukum serta perlindungan terhadap pemilik barang bukti dalam kasus korupsi. Implikasi hukum mencakup perlindungan terhadap hak kepemilikan, pemeliharaan nilai ekonomis barang bukti, kepentingan korban korupsi, dan perlindungan privasi. Perlindungan pemilik barang bukti perlu melibatkan pengawasan yang ketat dan hak atas ganti rugi jika terjadi kerusakan atau kehilangan barang bukti. Perbaikan lebih lanjut dalam pengaturan hukum dan perlindungan diperlukan untuk memastikan hak-hak pemilik barang bukti terlindungi dengan baik dalam kasus korupsi yang melibatkan pinjam pakai barang bukti.
Grace in Movement, Meaning in Craft: Penguatan Pendidikan Karakter Anak dan Remaja melalui Seni dan Budaya Lokal Papua di PAR Jemaat Immanuel Boswezen Sorong Sherly Gaspersz; I Dewa Ayu Nyoman Utari Sastrani; Christin Sasauw; Antonius Demon Tupen; Diana Nova Aronggear; Marlin Ruth Korwa; Julius Kristian Masan
Jurnal Imiah Pengabdian Pada Masyarakat (JIPM) Vol 3 No 1 (2025): Juli - September
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strengthening character education for children and adolescents has become urgent amid widespread moral degradation, low social empathy, and the influence of popular culture that does not support the formation of noble values, especially in the Southwest Papua region. This community service activity was carried out at the Immanuel Boswezen Sorong with the aim of instilling character values through an approach combining art and local Papua culture. The method used was Project-Based Learning (PjBL), with project activities such as traditional Papua dance, crown making, and bead bracelet crafting. The activity involved 20 participants aged 3–15 years. The results showed improvements in responsibility, cooperation, confidence in public speaking, and a sense of love for local culture. Eighty percent of participants showed a change in attitude, 85% understood cultural symbols, and 100% were able to complete their projects. This programme had a positive social and cultural impact and opened up opportunities for the formation of a sustainable cultural community. The arts and culture approach proved to be an effective strategy for contextual character education in religious communities.
INTEGRASI ISU ETIKA DIGITAL DAN HUKUM SIBER DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS KASUS Gaspersz, Sherly; Sasauw, Christin
JAIM: Jurnal Aliansi Ilmu Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : CV Sentra Nusa Connection

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63545/jaim.v1.i2.157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran Bahasa Inggris berbasis kasus yang mengangkat isu etika digital dan hukum siber pada mata kuliah Pendidikan Karakter di Universitas Victory Sorong. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan case based learning mampu meningkatkan keterampilan berbahasa mahasiswa (speaking, reading, writing, dan listening) secara kontekstual. Selain itu, mahasiswa juga menunjukkan peningkatan kesadaran terhadap isu-isu etika digital seperti plagiarisme, hoaks, dan pelanggaran hak cipta. Persepsi mahasiswa terhadap model pembelajaran ini positif karena dianggap relevan, aplikatif, dan mendorong keberanian mereka dalam berekspresi dalam Bahasa Inggris. Model ini menjadikan Bahasa Inggris bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana membangun karakter sebagai digital citizens. Temuan ini diharapkan memberikan kontribusi dalam pengembangan kurikulum pembelajaran Bahasa Inggris yang lebih kontekstual di era digital.
Mengubah Kehidupan Sehari-hari:: Dampak Implementasi Internet of Things (IoT) Manuhutu, Abraham; Warella, Samuel; Likliwatil, Chesye; Sasauw, Christin; Sitopu, Joni Wilson
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.2019

Abstract

Penelitian ini membahas dampak implementasi Internet of Things (IoT) terhadap kehidupan sehari-hari, khususnya dalam konteks rumah pintar, kesehatan, dan transportasi. IoT memberikan kemudahan dan efisiensi dalam pengelolaan energi, pemantauan kesehatan secara real-time, serta pengelolaan transportasi yang lebih cerdas. Meskipun manfaatnya sangat besar, tantangan seperti keamanan data, privasi, dan infrastruktur teknologi menjadi hal yang perlu diatasi agar IoT dapat diterapkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi dan tantangan dalam pengembangan IoT, serta bagaimana IoT dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di masa depan. Dengan adanya teknologi IoT, diharapkan dapat menciptakan kehidupan yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.
Peran Unit Perlindungan Perempuan Dan Anak (PPA) Polres Sorong Kota Dalam Upaya Preventif Dan Represif Tindak Pidana Kekerasan Seksual Terhadap Anak Chesye F. Liklikwatil; Christin Sasauw
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 7 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak merupakan anugerah Tuhan yang harus dibentuk kepribadiannya dengan baik agar kelak diharapkan dapat bertanggung jawab baik kepada bangsa maupun kepada negara. Setiap anak wajib mendapatkan perlindungan yang optimal baik secara mental, fisik bahkan sosial di masyarakat. Namun di Kota Sorong masih banyak tindak kejahatan yang dilakukan kepada anak terutama kejahatan yang berupa kekerasan seksual kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari Unit Perlindungan Perempuan Dan Anak (PPA) Polres Sorong Kota dalam upaya preventif dan represif tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur ditinjau dari Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif empiris dengan pengumpulan data primer dan sekunder kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu dilakukannya upaya preventif berupa kerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Anak Kota Sorong, melakukan sosialisasi, hingga pengawasan dan patroli secara bertahap. Sedangkan upaya represif yang dilakukan oleh Unit PPA Polres Sorong Kota dalam penanggulangan kasus tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak dilakukan secara maksimal mulai dari tahapan penerimaan laporan hingga melakukan monitoring persidangan.dibuat jelas dan ringkas berisikan latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan.
Urgensi Pembentukan Pengaturan Perlindungan Data Pribadi Dilihat Dari Konsep Dan Prinsip Hukum Di Indonesia I Dewa Ayu Nyoman Utari Sastrani; La Ode Ghondohi; Christin Sasauw; Chesye F. Liklikwatil
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 14 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perlindungan data pribadi merupakan diskursus yang belakangan ini banyak dibicarakan dikarenakan kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, yang memiliki efek positif dan negatif. Salah satunya adalah potensi kerugian material dan immaterial jika informasi rahasia yang berkaitan dengan data pribadi dibuka. Jika ada masalah dengan kebocoran data pribadi, penting bagi kita untuk memahami cara mengajukan tuntutan hak dan menyelesaikan sengketa. Tulisan ini mengkaji secara normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach) untuk mendapatkan hasil berkaitan dengan penyelesaian sengketa perlindungan data pribadi dalam undang-undang yang berlaku saat ini dan dalam rancangan undang-undang perlindungan data pribadi. Penyelesaian sengketa data pribadi pada masa kini dapat ditempuh dengan jalur litigasi maupun non litigasi, Sedangkan upaya penyelesaian sengketa yang lebih khusus diatur dalam ketentuan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, yang saat ini masih dalam tahap pembahasan legislatif.