Melihat potensi pasar tanaman hias yang cukup pesat di kota Kendari maka perlu dikembangkan dalam skala luas sehingga memerlukan jumlah tanaman hias yang bermutu cukup banyak dan tersedia setiap saat. Kelompok tani Wulele Mowila (mitra 1) dan Sekar Mereka (mitra 2) telah mengembangkan usaha tanaman hias dalam skala luas, namun kelompok tani tersebut masih menggunakan cara konvensional, dengan kondisi seperti ini maka anggota kelompok ini akan mengalami masalah yang sangat berati dalam hal penyediaan bibit tanaman hias yang bermutu. Oleh karena itu, memerlukan suatu metode untuk perbanyakan tanaman hias yang baru. Salah satu alternatif tersebut adalah dengan teknik kultur jaringan tanaman. Tujuan pelaksanaan program IbM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani tanaman hias Wulele Mowila (mitra 1) tentang perbanyakan bibit tanaman hias melalui kultur jaringan skala rumah tangga, dengan laboratorium kultur yang sederhana dengan penggunaan alat dan bahan yang sederhana serta metode praktis sehingga dapat dilakukan oleh kelompok tani tanaman hias Wulele Mowila agar dapat menghasilkan bibit tanaman hias hasil kultur jaringan, serta menumbuhkan jiwa berwirausaha dengan membentuk jaringan kemitraan antara petani tanaman hias. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan penyuluhan serta demonstrasi langsung kepada anggota kelompok tani yaitu pengenalan dan penggunaan laboratorium skala rumah tangga, sterilisasi alat dan bahan, pembuatan media sederhana dan pelaksanaan proses perbanyakan bibit tanaman hias, serta membentuk jaringan kemitraan antara mitra 1 dan mitra 2. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa anggota kelompok mitra 80 % peserta pelatihan meningkat pengetahuannya tentang kultur jaringan tanaman skala rumah tangga, dan terampil dalam merakit dan menggunakan alat-alat laboratorium serta terampil melaksanakan prinsip-prinsip kerja yang aseptik membuat media kultur. Selain itu 70% anggota peserta pelatihan yang meningkat pengetahuan dan keterampilan teknik perbanyakan tanaman hias secara kultur jaringan.