Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DINAMIKA BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PENDEKATAN METAKOGNITIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIGH ORDER THINKING SKILLS Itgo Hatchi; Dwi Aninditya Siregar; Lia Purnama Sari; Suryadi Fajri
Jurnal Education and Development Vol 7 No 3 (2019): Vol.7.No.3.2019
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.68 KB) | DOI: 10.37081/ed.v7i3.1186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dinamika budaya sekolah di MAN 2 Padangsidimpuan dalam proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di MAN 2 Padangsidimpuan, sedangkan untuk sampelnya adalah siswa kelas XI MIA 2. Hasil analisis data setelah penelitian didapatkan data observasi bahwa siswa di MAN 2 Padangsidimpuan memiliki dua kompetensi budaya sikap yaitu budaya spiritual dan budaya sosial. Pada kriteria budaya spiritual ini ada sepuluh aspek budaya sikap yang diamati. Didapatkah bahwa sembilan dari sepuluh budaya spiritual telah dimiliki oleh siswa MAN 2 Padangsidimpuan. Aspek yang tidak dimiliki yaitu menghargai perbedaan agama karena seluruh siswa di MAN 2 Padangsidimpuan beragama Islam. Untuk budaya sosial ada 4 aspek yang diamati dengan masing-masing kriterianya. Ternyata kriteria yang belum dimiliki oleh siswa MAN 2 Padangsidimpuan yaitu pada aspek nasinalisme rela berkorban. Jadi, secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa MAN 2 Padangsidimpuan telah memiliki dinamiki budaya sekolah yang bagus.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA PADA KELAS XI IS MAN 1 PADANG Suryadi Fajri; Raudhatul Jannah; Refli Surya Barkara; Sandijal Putra
Jurnal Education and Development Vol 8 No 4 (2020): Vol.8.No.4.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.274 KB) | DOI: 10.37081/ed.v8i4.2155

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil belajar sejarah yang masih rendah dan berada dibawah KKM. Hal ini disebabkan rendahnya minat belajar dari peserta didik dan pelaksanaan pembelajaran yang masih menggunakan teknik konvensional dalam proses pembelajaran di kelas. Model Guided inquiry yang bertujuan mendskripsikan hubungan Guided inquiry dan minat belajar pada prestasi belajar siswa Hasil penelitian diperoleh (Pertama) Prestasi belajar peserta didik melalui Guided inquiry melebihi dari pada Prestasi belajar peserta didik secara konvensional, dibuktikan dengan Nilai ????ℎ????????????ng 2,882 dengan taraf signifikan 0,005. (Kedua), Prestasi belajar peserta didik melalui Guided inquiry dengan minat tinggi lebih tinggi dari proses prestasi belajar peserta didik melalui yang memiliki minat tinggi secara konvensional dibuktikan nilai ????ℎ???????????????????? 2,226 dengan taraf signifikansi 0,034. (Ketiga), secara yang memiliki minat rendah melalui Guided inquiry secara signifikan lebih tinggi dari proses Prestasi belajar siswa memiliki minat rendah dengan secara konvensional dibuktikan dari nilai ????ℎ????????????????????2,226 dan nilai signifikansi 0,034. (Keempat) tidak adanya terdapat interaksi minat antara motivasi dengan model guide inguiry dalam mempengaruhi Prestasi belajar siswa dibuktikan dengan hasil perhitungan ANAVA dua jalur diperoleh Fℎ???????????????????? 0,238 dan nilai Sig. 0,627. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dengan menggunakan quide inquiry dan minat belajar terhadap sisiwa dalam pembelajaran sejarah kelas XI IS MAN 1 Padang.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Mengatasi Krisis Identitas Akibat Penggunaan Media Sosial Taufiq Hidayat; Suryadi Fajri
Journal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol 16 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is motivated by the influence of social media on identity crises. Students at the junior high school level are active social media users. Because social media has become a center for information. An identity crisis arises in students if they become a minority on social media. The influence of social media on students includes aspects of how to think, adapt and behave socially. The aim of this research is to develop ideal and confident student character. This research is the result of research based on a literature review (library research). Because the research method used is a qualitative method which is presented descriptively and analytically. The results of this research are to provide understanding to social studies teachers in efforts to overcome identity crises in students. Basically, social studies education has an influence on increasing students' self-confidence, namely; foster feelings of respect in one's environment and accept one's own situation without comparing it with others.
Tolerance Education in Muslim Minority Educational Institutions in Cambodia, Thailand, and Indonesia Kosim, Muhammad; Martin Kustati; Hosen Mohamad Farid; Mahamadaree Waeno; Wahida Raihan Sirait; Suryadi Fajri
Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 22 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpai.v22i1.11101

Abstract

Purpose – This study aims to analyze tolerance education policies and their integration into the curriculum of Islamic educational institutions in Muslim-minority areas: Phnom Penh (Cambodia), Hat Yai (Thailand), and Mentawai (Indonesia). Highlighting good practices in tolerance education is essential to strengthen Islamic education and counteract negative stigmas of Muslim minorities as intolerant or extremist. Design/methods/approach – Employing a mixed-methods approach with a cross-sectional design, this research prioritizes qualitative methods supported by quantitative data. Data were collected through in-depth interviews, Focus Group Discussions (FGDs), documentation, and questionnaires. Findings – Tolerance education is implemented contextually, shaped by each country’s socio-political environment. In Cambodia, it is promoted through harmonious intergroup relations, a flexible curriculum, and state support, particularly from the monarchy and the Mufti’s autonomy in developing Islamic schools. In Thailand, private Islamic schools implement tolerance by aligning with the royal education framework, encouraging interfaith student interaction, and emphasizing Islamic teachings as rahmatan lil 'alamin. In Indonesia, state madrasas incorporate tolerance education systematically through national programs like Religious Moderation. Research implications/limitations – The findings underscore the importance of context-responsive educational policies to foster social harmony and prevent early signs of intolerance. This research is limited to specific regions but offers transferable insights. Originality/value – This study contributes original insights into how tolerance education can be effectively embedded within Islamic education curricula in minority Muslim contexts by adapting to local policies and cultural dynamics, fostering inclusive Islamic communities based on principles of mercy and coexistence.