Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

TAREQAT KHALWATIYAH SAMMAN DI DESA TONGKE-TONGKE KEC. SINJAI TIMUR (Eksistensi dan Penyebaran Ajarannya) Anis Anis; Desi Alawiyah; Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Mimbar
Publisher : Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/mimbar.v6i2.431

Abstract

In this study, the implementation of Friday Prayers and Sermons at Sinjai (Phenomenon of Hanging Out outside the Mosque during Khutbah), there are two frameworks that are the focus of research, namely: first, analysis of the conception of the implementation of Friday prayers and sermons based on the arguments of the Qur'an. 'an- Hadith, the paradigm of Friday prayers and sermons from the perspective of religious fiqh schools. Second, the habit of hanging out outside the mosque during the sermon. This study seeks to find the problem that causes this phenomenon to become a reality that tends to be traditional in all mosques where Friday prayers are held in Sinjai Regency. This research uses a qualitative approach to sociological, anthropological, and theological theories. In addition, in the discussion of this research there will be recommendations for problem solutions or alternative steps that can be achieved overcoming the problem. So the results of this study suggest that the Friday Prayers and the Khutbah are an inseparable part of the worship procession on Friday. The existence of the sermon in the Friday prayer procession is very clear in terms of the basis of the arguments and wisdom contained therein for the Muslims. Therefore, the implementation of the prayer procession and Friday sermons requires management from the mosque administrators / ta'mir. For this reason, it is important to have a written concept regarding the planning, implementation and evaluation of the implementation of Friday prayers and sermons. In addition, a mosque as a center of worship for Muslims as well as a gathering place requires adequate facilities. Adequate facilities in the mosque will make the congregation feel at home. The problem of providing facilities in each mosque is usually constrained by the capacity of the mosque's funding. However, this can be overcome with the effort of the mosque administrators to the donors, both individuals and certain institutions for the provision of facilities. One thing to note is that most mosques are built based on community self-help.
Karakter Ideal dalam Pappaseng Bugis : Implikasi Bagi Layanan Bimbingan Konseling Fitriana Fitriana; Andi Wahyu Irawan; Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Mimbar
Publisher : Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/mimbar.v7i1.614

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter ideal konseli dalam pappaseng Bugis dan implikasinya bagi layanan bimbingan konseling. Pappaseng Bugis dinilai memiliki nilai-nilai arif yang menjadi indikator karakter ideal manusia. Konseli atau siswa sebagai sasaran layanan dalam bimbingan konseling, merupakan pribadi yang membutuhkan bantuan dari konselor sekolah (guru bimbingan konseling). Atas dasar itu, maka perlu indikator dalam menilai karakter ideal konseli. Metode penelitian kualitatif hermeneutika Gadamerian digunakan untuk menelusuri pappaseng Bugis. Teks pappaseng Bugis dianalisis dengan menggunakan pendekatan khas hermeneutika Gadamerian. Hasil peneiltian menunjukkan bahwa Nilai-nilai dalam pappaseng Bugis yang menjadi indikator pribadi ideal adalah adalah Siri dan Pesse ( Harga Diri dan Empaty), Awaraningeng (Keberaniaan), Reso (Etos kerja), Alempureng (Kejujuran), Getteng (Keteguhan), Solidaritas, Teppe’ ri Dewataeatausara’ (Kepercayaan terhadap Tuhan), Abulo Sibatang (Persatuan), dan Appasitinajang (Keselarasan). Karakter ideal tersebut berimplikasi terhadap karakter ideal konseli dalam layanan bimbingan konseling, sebagaimana pandangan bahwa konseli juga adalah manusia. Nilai tersebut bisa menjadi pertimbangan dan rekomendasi dalam pelaksanaan konseling lintas budaya.
PERSEPSI PESERTA SUSCATIN TERHADAP BIMBINGAN PERKAWINAN DI KUA SINJAI UTARA KABUPATEN SINJAI Burhanuddin Burhanuddin; Suriyati Suriyati; mustamir murtamir; ardianti ardianti
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 8 No 1 (2022): Journal Mimbar
Publisher : Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/mimbar.v8i1.859

Abstract

This article aims to find out how the suscatin participants' perceptions of marriage guidance activities at the North Sinjai KUA office. Thisrresearch is a filedrresearchrresearch, thisrresearch is a qualitative research with a psychological approach, the data collection technique is interview, where this interview is conducted by obtaining data from suscatin participants. implementation of this research. The primary data in this study were suscatin participants and the secondary was a marriage advisor at the North Sinjai KUA. In terms of managing and analyzing it, the author uses data reduction, data display and conclusion. The results of this study can conclude that this suscatin is very important to implement because it can provide knowledge for participants, both prospective husbands and prospective wives, how to deal with households with their partners, then there are many benefits in implementing suscatin where they understand each other's responsibilities, provide solutions what is good in a household, how to overcome conflict in a household and the duties of a husband as well as for his wife. Basically, this suscatin is important to carry out even though the time is short, but it can provide material for suscatin participants how to deal with married life with a partner. The hope of the suscatin participants that the implementation of suscatin is to add material and later time is consistent with the time that has been set so that participants do not accidentally arrive late.
Kepemimpinan Pendidikan Islam Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 11 No 1 (2019): Volume 11 Nomor 1 Juni 2019
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.44

Abstract

Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu, yaitu tujuan bersama. Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan orang lain agar ia menerima pengaruh itu. Secara garis besar tugas dan fungsi Kepala Sekolah adalah sebagai berikut: 1. Sebagai pendidik (educator). 2. Sebagai manager. 3. Sebagai administrator. 4. Sebagai supervisor. 5. Sebagai pemimpin (Leader). 6. Sebagai inovator
SIKAP NEPOTISME Burhanuddin Burhanuddin
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.175

Abstract

Sikap atau praktek Nepotisme dalam arti mengutamakan seseorang atau kelompok tertentu untuk mendapatkan bagian, apakah hadiah atau jabatan telah terjadi sejak zaman Nabi Saw.Praktek itu ternyata berlanjut dari generasi ke generasi berikutnya. Sejak Nabi Saw wafat (632 M) kaum Anshar menuntut untuk dipilih dan diangkat menjadi khalifah, karena pada masa hidup Nabi Saw merekalah yang banyak membantu Nabi Saw, baik dalam keadaan aman maupun dalam keadaan genting. Pada sisi lain, kaum muhajirin juga meminta untuk dipilih dan diangkat untuk menjai khalifah dengan mencalonkan Abu Bakar sebagai pilihan tunggal yang terbaik.Demikian gambaran umum sikap sahabat Nabi Saw, mereka pada awalnya juga tetap mementingkan sikap nepotisme.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM: MERESPON TANTANGAN GLOBALISASI Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 1 (2015): Volume 7 Nomor 1 Juni 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i1.178

Abstract

Dalam konteks ke-Indonesiaan, banyak hal perlu dicermati dalam kerangka terhadap Pendidikan Islam dan Globalisasi. Karena itu, secara konsesional umat Islam Indonesia bertanggung jawab dan memiliki kontribusi besar atas perkembangan dan kemajuan Indonesia dalam semua aspek pembangunan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Untuk menguraikan pembahasan tentang perkembangan pendidikan Islam dalam merespon tantangan globalisasi, maka pembahasan di arahkan melalui tiga rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana hakikat pendidikan Islam?; 2) Globalisasi dan Dampaknya Dalam Dunia Pendidikan?; dan 3) Tantangan dan Peluang Pendidikan Islam? Hasi pembahasan menunjukkan diperlukan adanya perombakan pada kebijakan yang menyangkut masalah pendidikan dengan menelurkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada kaum miskin, komersialisasi pendidikan mutlak harus dihentikan karena hanya memunculkan sekelompok orang yang menggunakan pendidikan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan. Upaya memformulasikan kembali teori dan praktek pendidikan Islam sehingga dapat dilakukan kontekstualisasi arus global dengan menghilangkan batas pendidikan Islam yang dikotomik menuju pendidikan yang integralistik.
PERANAN KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAAN EMOSIONAL ANAK Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Volume 7 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i2.190

Abstract

Saat ini, banyak orang tua yang cukup puas dan senang ketika anak- anaknya mendapat nilai akademik yang bagus, tetapi tak cukup peduli terhadap sikap dan tingkah laku anak di luar rumah. Berdasarkan hasil survey di AS tentang IQ, ternyata ditemukan sebuah paradoks yang membahayakan. Skor IQ anak-anak makin tinggi, kecerdasan emosi mereka justru menurun. Disinilah pentingnya peranan keluarga di dalam melatih dan mengembangkan aspek emosional anak yang akan berpengaruh terhadap sikap dan tingkah laku anak di dalam maupun di luar rumah. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan pokok, yaitu : Bagaimana peranan keluarga terhadap perkembangan emosional anak ? Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga mempunyai peranan penting dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak, karena keluarga merupakan wahana untuk mendidik, mengasuh dan mensosialisasikan anak. Peran lingkungan keluarga di dalam mengembangkan dan mendidik aspek emosional anak diantaranya: Menciptakan suasana yang baik dalam lingkungan keluarga, setiap anggota keluarga melaksanakan hak dan kewajibannya masing-masing, menghindari segala sesuatu yang dapat merusak pertumbuhan jiwa anak, misalnya saling mengejek sesama anggota keluarga dan memberi kesempatan kepada anak untuk bergaul dengan teman-temannya di luar lingkungan keluarga.
PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA ANTARA CINTA DAN FAKTA Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 2 (2016): Volume 8 Nomor 2 Desember 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i2.229

Abstract

Proses Pendidikan Islam di Indonesia yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidikan formal yang umumnya madrasah ibtidayyah, tsanawiyah dan aliyah harus diberikan materi pendidikan keagamaan yang sejalan denhgan irama perkembangan zaman, sehingga ada relevasi yang jelas antara materi pendidikan islam yang diajarkan dengan situasi dan kondisi dalam lingkungan masyarakat. Konsep pemikiran ini berpijak pada suatu kenyataan bahwa doktrin agama itu harus dititbratkan pada amaliyah anak-anakKondisi pendidikan islam di Indonesia diasumsikan mempunyai peran strategi dengan membangun system pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia berkualitas yang dilandasi dengan nilai –nilai ilahiyah, insyaniyah, masyarakat, lingkungan dan berbudaya.
Metode dalam memahami Hadis Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v3i1.210

Abstract

Al-Hadis adalah pedoman muslim yang diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab, penuh dengan kaidah tata bahasa yang agung dan susunan ungkapan yang sangat indah sehingga ketika akan memahami maksudnya diperlukan penguasaan bahasa Arab tentang bagaimana pemahaman makna dalam menerjemahkannya atau menafsirkannya.Ada beberapa cara dalam menafsirkan atau pemahaman hasits yang dilakukan Para ulama dahulu. telah banyak mencoba melakukan penafsiran atau pemahaman hadis yang terdapat dalam al-Kutub al-Sittah, yakni dengan menulis kitab syarah terhadap kitab tersebut. Namun dari beberapa metode yang dipergunakan oleh para ulama dalam menyusun kitab syarh tersebut dapat diklasifikasikan beberapa metode pemahaman (syarh) hadis, para ulama menggunakan 3 metode, yaitu metode tahli>li> (analitis), metode ijma>li> (global), dan metode muqa>rin (perbandingan). Ibarat gading tak retak, ketiga metode itu mempunyai kelebihan maupun kelemahan masing-masing. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka tak diragukan lagi akan muncul metode maupun pendekatan baru untuk memahami hadis, karena hadis merupakan salah satu sumber pokok hukum Islam kedua setelah al-Qur’an tak kan lepas dari kajian maupun penelitian. Wallahu’alam bi al-s}a>wa>b. Dari metode tersebut dapat memberikan cara agar dapat paham tentang hadist yang akan ditafsirkan.
STRATEGI DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PAI DI KELAS X SMA NEGERI 2 SINJAI Nofaris Manti; Hardianto Rahman; Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Al-Ilmi: Jurnal Riset Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2020): Volume 01 Nomor 01 September 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.411 KB) | DOI: 10.47435/al-ilmi.v1i1.406

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan kreativitas yang dilakukan oleh guru matapelajaran PAI dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik pada kelas X SMA Negeri 2 Sinjai.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan naturalistic.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan pencatatan dokumen. Hasilpenelitian dapat disimpulkan sebagai berikut, 1) Strategi yang dilakukan guru dalam prosespembelajaran mampu mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik, hal tersebut dapatdiketahui dari perolehan hasil belajar peserta didik yang mengalami peningkatan dari tes pertamadan tes kedua. Kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik adalah pencapaian hasil belajaryang rendah atau Under Achiever dan lambat dalam belajar atau Slow Rearner. strategi yangdilakukan guru adalah melakukan pengumpulan data, pengolahan data, diagnosa, prognosa,treatmen dan evaluasi terhadap kesulitan belajar peserta didik. 2) Kreativitas yang dilakukan olehguru merupakan lanjutan dari strategi yang telah ditetapkan berupa, penerapan metodepembelajaran yang variatif, pelaksanaan kompetisi belajar, pemberian penghargaan, motivasi danapresiasi serta memberikan, penugasan