Claim Missing Document
Check
Articles

Labelisasi halal terhadap keputusan pembelian Produk makanan dalam kemasan Hardianto Rahman Hardianto
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Mimbar
Publisher : Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/mimbar.v1i1.269

Abstract

Semakin meningkatnya persaingan bisnis mendorong produsen untuk lebih berorientasi pada konsumen atau pelanggan. Untuk mendukung upaya tersebut diperlukan pengetahuan mengenai konsumen terutama megenai perilakunya. Laudon dan Della Bitta memberi definisi perilaku konsumen sebagai berikut : ” the decicion process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services” (proses keputuasn dan aktivitas fisik yang dilakukan oleh individu ketika mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, atau membuang barang dan jasa).
MISKONSEPSI PENDIDIKAN GRATIS Hardianto Rahman
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk yaitu untuk mengungkapkan miskonsepsi tentang pendidikan gratis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu: metode kritis, , metode dialektis dan metode skolastik. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan. Penulis berusaha mencari data-data, teori-teori yang berkaitan dengan persoalan yang diangkat dalam berbagai literature atau referensi yang ditemukan penulis kemudian dibandingkan dengan menggunakan metode tersebut di atas. Kesimpulan dari penelitian ini ialah "Program Pendidikan Gratis" di daerah sebaiknya dihilangkan dan tidak lagi dipergunakan sebagai nomenklatur oleh jajaran pemerintahan mana pun. Dengan menhilangkan pendidikan gratis, maka pemerintahan pada berbagai tingkatan mana pun tak mungkin lagi leluasa mempolitisasi pendidikan hanya untuk kepentingan super pragmatis kekuasaan
KONSEP BUDAYA SIRIK NA PACCE DAN PENDIDIKAN KARAKTER (STUDI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF) Hardianto Rahman
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.165

Abstract

Dalam konteks pendidikan pendidikan, dibutuhkan pencarian dan pengembangan kearifan-kearifan lokal (Local Wisdoms), Penerapan kearifan-kearifan lokal (budaya sirik na pace) dalam pendidikan karakter diharapkan mampu membetuk karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dalam daerahnya. Selain itu, mereka sadar bahwa leluhur mereka memiliki ajaran-ajaran luhur yang amat menghargai kejujuran, keadilan, dan integritas. Sirik na Pacce (Bahasa Makassar) atau sirik’ na Pesse ( Bahasa Bugis ) adalah dua kata yang tidak dapat dipisahkan dari karakter orang Bugis-Makassar dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Kedua konsept tersebut mutlak untuk di desain dalam bentuk pembelajran integratif dalam rangka memperbaiki sistem pendidikan.
PEMBELAJARAN PAI DALAM KERANGKA PENDIDIKAN NILAI Hardianto Rahman
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 1 (2015): Volume 7 Nomor 1 Juni 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i1.180

Abstract

Pendidikan nilai pada hakikatnya adalah memanusiakan manusia, membentuk generasi bangsa yang lebih unggul dan berkepribadian humanis, intelektual dan spiritual, pada realitasnya kini pendidikan belum dapat dimaksimalkan peranannya dalam membentuk nilai peserta didik tersebut, pengaruh negatif lingkungan serta kemajuan globalisasi turut menggeser kadar nilai peserta didik dari waktu kewaktu sehingga degradasi moral pun kian tak terbendung, penyakit sosial yang kian hari mewarnai dunia pendidikan dan lingkup suatu masyarakat. Maka pendidikan nilai disini sangat urgen diperlukan sebagai langkah terdepan dalam membawa kondisi generasi bangsa kearah yang lebih bernilai dan berkarakter. Pendidikan Islam yang didalamnya mengandung unsur kegiatan pembelajaran PAI merupakan mata pelajaran yang sangat mendominasi dalam pembentukan nilai ilahiyah. Pembelajaran PAI merupakan kegiatan pembelajaran yang lebih menekankan pada arah pembentukan kepribadian peserta didik melalui ranah psikomotorik, kognitif maupun afektif, sehingga pembelajaran PAI dianggap berpotensi dalam kerangka pendidikan nilai bagi peserta didik.
LEARNER DIFFERENCES AND LEARNING NEEDS Hardianto Rahman
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Volume 7 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i2.192

Abstract

Tujuan dari tulisan ini ialah untuk mendeskripsikan perbedaan dan bakat yang dimiliki oleh peserta didik guna mengembangkan kemampuan intelektual dan bakat setiap peserta didik untuk dipupuk dan dikembangkan agar potensi yang dimiliki setiap individu terwujud sesuai dengan perbedaan masing-masing. Metode yang digunakan dalam tulisan ini menggunakan metode libreary research yang berusaha mencari data-data, teori-teori yang berkaitan dengan persoalan yang diangkat dalam berbagai literature atau referensi yang ditemukan penulis kemudian dibandingkan dan dianalisis dengan teori-teori yang lainnya. Kesimpulannya bahwa Kecerdasan (intelegensi) individu berkembang sejalan dengan interaksi antara aspek perkembangan yang satu dengan aspek perkembangan yang lainnya dan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya begitu juga dengan lingkungannya. Oleh karena itu, setiap peserta didik memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda. Peserta didik pun dalam sebuah kelas pun memiliki bakat yang berbeda-beda pula. Untuk itu, pendidik tentunya diharuskan untuk dapat mengenali dan memahami setiap perbedaan tersebut agar pendekatan dan metode atau strategi pembelajaran dapat diterima oleh semua peserta didik.
SEJARAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN DENMARK DENGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA Hardianto Rahman
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 2 (2016): Volume 8 Nomor 2 Desember 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i2.231

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui sistem pendidikan di Negara Denmark, untuk membandingkan sistem pendidikan di Denmark dengan sistem pendidikan di Indonesiadan mencari dan mendiskusikan system pendidikan Denmark yang dapat di adopsi dalam system pendidikan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu: metode kritis, , metode dialektis dan metode skolastik. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan. Penulis berusaha mencari data-data, teori-teori yang berkaitan dengan persoalan yang diangkat dalam berbagai literature atau referensi yang ditemukan penulis kemudian dibandingkan dengan menggunakan metode tersebut di atas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Pendidikan di Denmak dijiwai oleh prinsip prinsip dasar yang berlaku dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Denmak seperti kebebasan berpendapat, self-control, persamaan serta saling mempercayai dan menghargai satu sama lain; (2) Pendidikan di Denmark mengandung banyak sisi positif yang berguna bagi perkembangan mahasiswa baik dari sisi akademis mauapun non-akademis. Sisi positif ini dirasa masih jauh lebih banyak daripada sisi negatifnya
KONSEP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL (PERSPEKTIF PAULO FREIRE) sudirman pala; Hardianto Rahman; Muhammad Kadir
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 11 No 2 (2019): Volume 11 Nomor 02 Desember 2019
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v11i2.426

Abstract

Pendidikan multikultural menawarkan satu alternatif melalui penerapan strategi dan konseppendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat, khususnya yangada pada siswa seperti keragaman etnis, budaya, bahasa, agama, status sosial, gender, kemampuan,umur, dll. Karena itulah yang terpenting dalam pendidikan multikultural adalah seorang guru ataudosen tidak hanya dituntut untuk menguasai dan mampu secara profesional mengajarkan matapelajaran atau mata kuliah yang diajarkan. Lebih dari itu, seorang pendidik juga harus mampumenanamkan nilai-nilai inti dari pendidikan multikultural seperti demokrasi, humanisme, danpluralisme atau menanamkan nilai-nilai keberagamaan yang inklusif pada siswa. Pada gilirannya,out-put yang dihasilkan dari sekolah/ universitas tidak hanya cakap sesuai dengan disiplin ilmu yangditekuninya, tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilai keberagamaan dalam memahami danmenghargai keberadaan para pemeluk agama dan kepercayaan lain. Konsep pendidikan Paulo Freiredalam ruang pembelajaran atau interaksi belajar mengajar adalah Paulo Freire sama sekali tidakmenginginkan ada perbedaan atau pengklasifikasian status sosial yang akhirnya kemudianmemunculkan kaum dominan dan yang didominan yang besar kemungkinan akan melahirkan sebuahkonflik. Jika dikotomi angtara mengajar dengan belajar sampai menyebabkan pihak mengajar tidakmau belajar dari peserta didik yang diajarnya, berarti sebuah ideology dominasi mulai tumbuh.Paulo Freire hadir membawa misi pendidikan kritis namun disisi lain, Paulo Freire tidak akan lupaakan pentinya sebuah perbedaan dan perbedaan itu harus saling menghargai, dan saling memahami.Akhirnya penulis perpendapat inilah salah satu bentuk konsep pendidikan multicultural menurutPaulo Freire
PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH PADA MASA TRANSISI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MUHAMMADIYAH SINJAI Hardianto Rahman
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 11 No 2 (2019): Volume 11 Nomor 02 Desember 2019
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v11i2.427

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perkembangan dan pengembangan kultursekolah di SMK Muhammadiyah Sinjai, yang secara khusus meliputi: (1) pengaruhpengembangan berbagai kelompok SMK dalam satu sekolah terhadap pengembangan kultursekolah, (2) kultur sekolah yang berkembang, dan (3) peran kepala sekolah, guru, karyawan,siswa, dan stakeholder dalam mengembangkan kultur sekolah pada masa transisi.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitiandikumpulkan melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan kepalasekolah, guru, siswa dan masyarakat sebagai stakeholder sekolah. Analisis data dilakukanmenggunakan Interactive Model dengan tahapan pengumpulan data, melakukan reduksidata kemudian display data dan hasilnya diformulasikan untuk mendapatkan kesimpulan:(1) Pengaruh perkembangan berbagai kelompok SMK dalam satu sekolah terhadapperkembangan kultur sekolah di SMK Muhammadiyah Kabupaten Sinjai, menimbulkanperubahan situasi terkait dengan penanganan perilaku siswa. Faktor berpengaruh dalamperkembangan kultur sekolah ini terpengaruh oleh 5 hal yaitu : a) perubahan jenis sekolah.;b) penambahan gedung dan kelas mitra yang tersebar di Desa Aska Kecamatan SinjaiSelatan dan Kecamatan Sinjai Tengah; c) perubahan jumlah siswa dari mayotitasperempuan ke mayoritas laki-laki; d) perkembangan psikologis pertumbuhan; e) Letakgeografis sekolah; (2) Pada masa transisi sekolah mengalami masa-masa sulit yangmenyebabkan situasi sekolah menjadi kurang baik diantaranya citra sekolah yang kurangbaik, jumlah peminat yang turun, dan kepedulian dan sikap disiplin yang rendah. Untukmengatasi hal tersebut dilakukan upaya perbaikan dengan mengembangkan kultur. Hasildari upaya pengembangan kultur ternyata berpengaruh baik terhadap perkembanganperilaku siswa dan juga penyelenggara pendidikan di sekolah; (3) Pengembangan kultursekolah yang dilakukan, sedikit demi sedikit sudah mulai dirasakan hasilnya di SMKMuhammadiyah Kabupaten Sinjai. Hal ini tercermin dalam kondisi sehari-hari yang mulaikondusif.Keberhasilan ini berkat peran masing-masing warga sekolah sesuain dengan porsidan kedudukan disekolah.
PENGARUH ILMU ASHWAT TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA ARAB DI IAIM SINJAI Amriani Amriani; Hardianto Rahman
Jurnal Naskhi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Bahasa Arab Vol 2 No 2 (2020): Volume 2 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/naskhi.v2i2.436

Abstract

Penelitian ini berangkat dari sebuah keprihatinan dimana tidak sedikit mahasiswa yang bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab. Namun, pengucapannya tidak sesuai dengan makhrojul hurufnya sehingga pendengar tidak memahami apa yang dibicarakan karena beda pelafalan maka beda makna. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: membuktikan pengaruh ilmu ashwat terhadap mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIM Sinjai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan expost facto. Populasi yang diambil sejumlah 62 mahasiswa dari program studi Pendidikan Bahasa Arab dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 51 orang.Skala pengukuran menggunakan skala Likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: terdapat pengaruh ilmu ashwa tterhadap keterampilan berbicara mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAI Muhammadiyah Sinjai. Berdasarkan analisis regresi sederhana yang telah dilakukan melalui program SPSS 20, diperoleh hasil bahwa dari 51 responden yang diteliti diketahui jikat-hitung< t-tabel, maka H0 diterima. Ha ditolak, jika t-hitung> t-tabel, maka Ha diterima, H0 ditolak. Berdasarkan tabel coefficients bahwa t-hitung 4,297 > t-tabel 1,676. Maka dapat diartikan bahwa variabel ilmu ashwat (X) mempengaruhi variabel keterampilan berbicara (Y).
PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK MELALUI FUNGSI EDUKATIF AGAMA ISLAM Hardianto Rahman
LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2012): DESEMBER
Publisher : LP2M Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.608 KB)

Abstract

This study is objective to: 1) to describe the concept and character of children's development strategy, 2) to decrypt the educative function of religion in developing a child's character.The method of use in this study such as: critical methods, the method instutitif, the dialectical method and the scholastic method. This study included in the research literature. The writer tried to find the data, theories related to the issues that raised in varieties of literature or references the writer found then compared by using the methods above.The conclusion from this study show that: first, the principles of Developmentally Appropriate Practices in character development strategies carried out by instilling the basic ethical values (core ethical values) as a basis for good character. The goal is the formation of good character; second: One of the functions of religious leader in Islam is in the field of education, namely, Islam has always taught religious education and guiding all his people to always be able to highlight the attitudes and practice as well as any kind of action in accordance with religious values in everyday life. In addition, he also encourages individuals to always comply with and obey and implement the teachings and religious orders. Educational values are reflected in every teaching of Islam in order to establish good moral character of Muslims