Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STUDI TINGKAT KESIAPAN PENERAPAN E-LEARNING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN DPIB Anita Cahya Istifarin; Sukatiman Sukatiman; Aryanti Nurhidayati
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 7, No 2 (2021): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijcee.v7i2.61096

Abstract

Abstrak : Penelitian tentang tingkat kesiapan penerapan e-learning perlu dilakukan disuatu sekolah karena hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak sekolah dalam memperbaiki kualitas penerapan e-learning. Dengan mengambil studi kasus pada salah satu SMK Swasta di Karanganyar, jawa Tengah, tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Menganalisis tingkat kesiapan pada kompetensi keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) dalam penerapan e-learning; (2) Menganalisis faktor-faktor apa saja yang perlu ditingkatkan dalam penerapan e-learning pada kompetensi keahlian DPIB; (3) Menganalisis usaha yang sudah dilakukan sekolah dalam penerapan e-learning pada kompetensi keahlian DPIB. Penelitian kuantitatif deskriptif ini menggunakan instrumen kuesioner model ELR Aydin & Tasci. Responden dalam penelitian ini yaitu guru yang mengajar pada kompetensi keahlian DPIB yang berjumlah 14 guru. Hasil penelitian ini yaitu (1) Tingkat kesiapan penerapan e-learning pada kompetensi keahlian DPIB memperoleh skor X̅ = 3,38dengan kategori siap, penerapan e-learning dapat dilanjutkan; (2) Kesiapan pada faktor manusia masuk kategori siap, tetapi membutuhkan sedikit peningkatan. Tingkat kesiapan pada faktor pengembangan diri masuk kategori siap, tetapi membutuhkan sedikit peningkatan. Tingkat kesiapan pada faktor teknologi masuk kategori siap, penerapan e-learning dapat dilanjutkan. Dan tingkat kesiapan pada faktor inovasi masuk kategori Siap, penerapan e-learning dapat dilanjutkan. (3) Usaha yang sudah pihak sekolah usahakan dalam penerapan e-learning diantaranya yaitu, mengadakan pelatihan kepada guru, pemberian fasilitas penunjang e-learning kepada guru, melakukan penjadwalan dalam praktek, dan melakukan bantuan potongan SPP sekolah kepada siswa.Abstract : Research on the level of readiness for the implementation of e-learning needs to be done in a school because the result of this research can be used as consideration for the school to improve the quality of implementation of e-learning.Based on a case study in one of the public Secondary Vocational school located in Central Java, the purposes of this research are (1) to analyze the level of readiness of e-learning implementation in the Building Information and Modeling Department; (2) to analyze factors that still weak and need to be the implementation of e-learning; (3) to analyze the efforts that have been made by the school in the implementation of e-learning. This research is descriptive quantitative research that used ELR Aydin & Tasci Model questionnaire instrument. the respondents were 14 teachers who taught in the Building Information and Modeling Department. The result of the research showed that  (1) the level of readiness for implementing e-learning obtain a score of X̅ = 3.38 which means ready, the implementation of e-learning can be continued; (2) for the level of readiness in human resources factor is in the ready, but need little improvement. The level of readiness in self-development factors is “ready”, but needs little improvement. The level of readiness in technology factors is “ready”, the implementation of e-learning can be continued. And the level of readiness in innovation factors is in the ready, the implementation of e-learning can be continued; (3) the efforts that have been made by the school in the implementation of e-learning are providing training for teachers, providing facilities that support e-learning to teachers, do the scheduling in practical subjects, and give deductions to tuitions fees for the student.
PENGARUH TUNDAAN KENDARAAN DAN PANJANG ANTRIAN TERHADAP KADAR EMISI GAS KARBON MONOKSIDA (CO) KENDARAAN Uni Aidita; Eko Supri Murtiono; Aryanti Nurhidayati
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 7, No 1 (2021): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijcee.v7i1.60726

Abstract

Abstrak: Permasalahan  yang sering terjadi di zona simpang stagger jalan raya adalah kendaraan harus berhenti di zona stagger berturut-turut karena sinyal merah sebelum masuk ke zona berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh: (1) tundaan kendaraan terhadap kadar emisi gas karbon monoksida (CO) kendaraan; (2) panjang antrian terhadap kadar emisi gas karbon monoksida (CO) kendaraan; serta (3) pengeluaran kadar emisi gas karbon monoksida (CO) kendaraan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan desain studi lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan survey di lapangan untuk mendapatkan data volume kendaraan, perhitungan tundaan kendaraan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997), pengeluaran emisi gas karbon monoksida (CO) kendaraan berdasarkan metode LAPI ITB (1996). Hasil penelitian ini adalah: (1) Tundaan kendaraan tidak berpengaruh terhadap pengeluaran kadar emisi gas karbon monoksida (CO) kendaraan dengan tundaan tertinggi di jalan Slamet Riyadi sebesar sebesar 96,67 meter dan kadar emisi karbon monoksida sebesar 12675 µg/Nm³. (2) Panjang antrian berpengaruh terhadap pengeluaran kadar emisi gas karbon monoksida (CO) kendaraan dengan panjang antrian tertinggi terjadi di jalan Slamet Riyadi sebesar 65.42 det/smp, konsumsi bahan bakar sebesar 13,73 liter, kadar gas karbon monoksida sebesar 12675 µg/Nm³. (3). Pengeluaran kadar emisi gas karbon monoksida (CO) kendaraan, di masing-masing jalan masih memenuhi standar kualitas udara yang diizinkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999, yang dimana tidak melebihi 30.000 µg/Nm³.Abstract: The problem with stagger intersections that often occurs is that the vehicle must stop in the stagger zone in a row due to a red signal before entering the next road arm.This study aims to determine the influence of: (1) vehicle delay to vehicle carbon monoxide (CO) emissions levels; (2) vehicle queue length to vehicle carbon monoxide (CO) emissions levels; as well as (3) Release of carbon monoxide (CO) emission levels for vehicles. Quantitative descriptive by field study design is used for the research method. The data gathered by doing field surveys on vehicle volume, calculating the vehicle delay using Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997), and calculating fuel Consumption and production of vehicle carbon monoxide (CO) gas emissions using the LAPI ITB method (1996). The results of this study indicate: (1) ) vehicle delay affects the production of vehicle carbon monoxide (CO) emissions levels with the highest volume of the vehicle on Slamet Riyadi road at 1267.20 pcs/hour and carbon monoxide emissions levels at 12675 µg/Nm³; (2) vehicle queue length affects vehicle carbon monoxide (CO) emissions levels with the highest delay occur on Slamet Riyadi road at 65.42 sec/pcs, 13.73 liters fuel consumption, and carbon monoxide gas levels are at 12675 µg/Nm³; (3) The release of vehicle carbon monoxide (CO) emission levels on each road still meets the air quality standards permitted under Government Regulation No. 41 of 1999, which does not exceed 30,000 µg / Nm³.
PERBANDINGAN MUTU DAN HARGA PAVING BLOCK HASIL PRODUKSI MANUAL OLEH PRODUSEN LOKAL Kezia Novrina; Sukatiman Sukatiman; Aryanti Nurhidayati
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 7, No 2 (2021): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijcee.v7i2.61093

Abstract

Abstrak : Industri paving block banyak dijumpai di daerah-daerah dengan berbagai golongan mutu sesuai dengan penggunaannya. Dari sekian banyak industri paving block, tentunya produk paving block yang dihasilkan pun memiliki bahan, teknik pembuatan, harga, karakteristik dan mutu yang berbeda. Terdapat 4 kelas mutu berdasarkan SNI 03-0691-1996 dengan syarat mutu yang harus dipenuhi pada masing-masing kelas mutu. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbandingan produk paving block dari segi campuran, cara pembuatan, mutu, dan harga jual dari 4 industri paving block dengan mengambil wilayah studi kasus di Sukoharjo, dan untuk mengetahui apakah mutu paving block yang dihasilkan memenuhi SNI 03-0691-1996. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik analisis data deskriptif. Pengujian paving block  meliputi kuat tekan dan daya serap air paving block dengan berpedoman pada SNI 03-0691-1996. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Bahan campuran yang digunakan dari masing-masing industri sama yaitu pasir, semen dan air dengan sumber dan komposisi yang berbeda-beda antar industri tanpa bahan tambah lainnya, 2) Proses pembuatan paving block pada semua industri sama dari persiapan bahan, pencampuran secara manual, pencetakan, dan perawatan tanpa adanya perlakuan yang berbeda, 3) Dari keempat industri paving block manual tidak ada yang memenuhi syarat mutu SNI 03-0691-1996, 4) Paving block dengan mutu tertinggi adalah dari industri B, sedangkan mutu terendah dari industri D, 5) Harga jual paling mahal adalah paving block dari industri A, sedangkan paling murah dari industri D, untuk industri B dan C mempunyai harga sedang.Abstract : There are many local industries that produce paving blocks with various quality groups according to their use. Each industry has different materials, manufacturing techniques, prices, characteristics and quality. There are 4 quality classes based on SNI 03-0691-1996 with quality requirements that must be met in each quality class. This study was aim to determine the comparison of paving block products in terms of mix, method of manufacture, quality, and selling price of 4 paving block industries located in Sukoharjo district, Central Java Provence, and to determine whether the quality of the paving blocks produced complies with SNI 03-0691-1996. This was quantitative research with a descriptive data analysis technique. Paving block testing includes compressive strength and water absorption of paving blocks based on SNI 03-0691-1996. The results of the study show that: 1) The mixed materials used from each industry are the same, namely sand, cement, and water with different sources and compositions between industries without other added ingredients, 2) The process of making paving blocks in all industries is the same from preparation of materials, manual mixing, printing, and treatment without any different treatment, 3) None of the four manual paving block industries meets the quality requirements of SNI 03-0691-1996, 4) Paving blocks with the highest quality are from the B industry, while the lowest quality is from the D industry, 5) The most expensive selling price is paving blocks from the A industry, while the cheapest is from the D industry, for the B and C industries, the prices are moderate.
ANALISIS KONDISI WORKSHOP DAN STUDIO GAMBAR DESAIN PEMBANGUNAN DAN INFORMASI BANGUNAN DITINJAU DARI STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Estrimar Yuliati; Agusti Tamrin; Aryanti Nurhidayati
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 7, No 2 (2021): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijcee.v7i2.61100

Abstract

Abstrak : Berdasarkan penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Untuk mendukung tujuan pendidikan kejuruan di bidang keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB), kondisi workshop dan studio gambar sangat berperan penting di dalam proses pembelajaran. Sehingga workshop dan studio gambar yang digunakan harus memadai dan sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan mengambil studi kasus di salah satu SMK Negeri di wilayah eks Karesidenan Surakarta, fokus utama penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) Luasan ruang workshop dan studio gambar berdasarkan standar luas ruang Permendiknas RI No. 40 Tahun 2008. (2) Layout workshop dan studio gambar berdasarkan standar layout Data Arsitek Jilid 1 dan Jilid 2, pencahayaan workshop dan studio gambar berdasarkan standar pencahayaan SNI-03-2396-2001 dan SNI 03-6575-2001, penghawaan workshop dan studio gambar berdasarkan standar penghawaan SNI 03-6572-2001 dan SNI-91714189. (3) Peralatan pada workshop dan studio gambar berdasarkan standar peralatan Permendiknas RI No. 40 Tahun 2008. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berupa studi kasus di salah satu SMK Negeri di wilayah eks Karesidenan Surakarta. Teknik pengumpulan data melalui survey menggunakan angket, observasi, dan dokumentasi. Data-data yang telah terkumpul dari angket dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan didapatkan hasil (1) Luas ruang workshop tidak memenuhi namun studio gambar cukup memenuhi (2) Layout pada workshop tidak memenuhi namun studio gambar cukup memenuhi, pencahayaan workshop dan studio gambar memenuhi, penghawaan workshop dan studio gambar cukup memenuhi (3) Kecukupan alat workshop terdapat 11 alat dan 4 perabot tidak sesuai, untuk studio gambar peralatan yang ada sudah sesuai.Abstract :Based on the explanation of Law Number 20 of 2003 Article 15, vocational education is secondary education that prepares students especially to work in certain fields.  To support the objectives of vocational education in the area of Building Modeling and Information Design, the condition of the workshop and drawing studio plays an important role in the learning process. So that the workshops and drawing studios used must be adequate and in accordance with applicable standards. The main focus of this research is to analyze; (1) The size of the workshop room and drawing studio based on the standard area of the RI Minister of Education and Culture room No. 40 of 2008. (2) Lay out of workshops and drawing studios based on the layout standards for Architect Data Volume 1 and Volume 2, workshop lighting and drawing studios based on lighting standards SNI-03-2396-2001 and SNI 03-6575-2001, workshop ventilation and image studios based on SNI 03-6572-2001 and SNI-91714189 ventilation standards. (3) The equipment in the workshop and drawing studio is based on the standard equipment of the Indonesian Minister of Education and Culture No. 40 of 2008. This research uses descriptive quantitative research methods. The data collection techniques were questionnaire survey, observation, and documentation. The data that has been collected from the questionnaire are analyzed by descriptive quantitative method. Based on the results of data analysis and discussion, the results were obtained; (1) The area of the workshop space is not sufficient, but the drawing studio is sufficient (2) The layout of the workshop is not sufficient, but the drawing studio is sufficient, the lighting of the workshop and the drawing studio is sufficient, the workshop and the drawing studio are sufficient (3) The adequacy of the workshop tools is 11 the tools and 4 furniture is not suitable, for the existing equipment image studio is suitable.
STUDI EKSPLORATIF DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN DARING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Rivai Handayani; Sukatiman Sukatiman; Aryanti Nurhidayati
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 7, No 2 (2021): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijcee.v7i2.61094

Abstract

Abstrak : Pandemi covid-19 memberikan dampak yang luar biasa bagi pendidikan di Indonesia. Seluruh jenjang pendidikan dari Pendidikan Anak Usia Dini hingga Universitas diharuskan menerapkan pembelajaran daring. Tak terkecuali pada jenjang Sekolah Menengah kejuruan (SMK). Tujuan dalam penelitian adalah (1) menganalisis kendala pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 di SMK; (2) menganalisis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran daring di SMK; (3) menganalisis tingkat keberhasilan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 di SMK. Berpijak pada penelitian studi kasus, penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMK Negeri di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, angket, observasi, dan dokumentasi. Data diperoleh dari siswa dan guru. Hasil penelitian menunjukkan : (1) kendala yang dialami siswa adalah minat belajar yang rendah, sikap belum siap akan adanya pembelajaran daring, dan fasilitas yang belum memadai; (2) usaha yang dapat dilakukan adalah memberikan materi dengan media dan model pembelajaran yang menarik minat belajar, melakukan pendekatan khusus dan memberikan motivasi, dan memperbaharui web e-learning sekolah agar lebih mudah digunakan; (3) pihak sekolah telah mendukung dan mempersiapkan proses pembelajaran daring dengan menggunakan web e-learning, namun materi yang diberikan masih memerlukan pembaharuan dan kesiapan dalam penggunaannya juga perlu ditingkatkan.Abstract : The covid-19 pandemic has had a tremendous impact on education in Indonesia. All levels of education from kindergarten to university are required to implement online learning, with no exception in Secondary Vocational School. The purposes of the research are: (1) to analyze the constraints of online learning during the covid-19 pandemic at secondary vocational school; (2) to analyze the efforts that can be made to overcome obstacles in online learning; (3) to analyze the success rate of online learning during the covid-19 pandemic at Secondary Vocational School. This research uses a qualitative case study approach, which focuses on cases that occurred in one of the State Vocational High Schools in Surakarta Regency, Central Java Province. The data collection methods used were interviews, questionnaires, observation, and documentation. Data were obtained from students and teachers. The results showed: (1) the obstacles experienced by students were low interest in learning, attitudes that were not ready for online learning, and inadequate facilities; (2) efforts that can be made are to provide material with media and learning models that attract interest in learning, take a special approach and provide motivation, and update web thee-learning school'sto make it easier to use; (3) the school has supported and prepared the online learning process using web e- learning, but the material provided still requires updating and readiness in its users also needs to be improved.
The Quality of Construction and Utilities Test Items for XI Grade Vocational High School Building Competencies Design and Information Design Skills Hilmawan Wibawanto; A.G Tamrin; Aryanti Nurhidayati
PAEDAGOGIA Vol 22, No 2 (2019): PAEDAGOGIA Jilid 22 Nomor 2 (2019)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1116.482 KB) | DOI: 10.20961/paedagogia.v22i2.38571

Abstract

This research aims to determine the quality of building construction and utility test on class XI SMK expertise competency of building modeling design and information. Quality of test based on qualitative and quantitative analysis. This research was quantitative descriptive. The subjects of the research are all students of class XI DPIB in SMKN 2 Surakarta and SMKN 5 Surakarta. The data were collected through documentation, observation, and questionnaires. The result indicates that the test item in SMKN 2 Surakarta and SMKN 5 Surakarta have good quality.  Test item in SMKN 2 Surakarta qualitatively is following the test writing guidlines with score 95,7%, test item quantitatively has good quality on validity, reliability, discrimination index and distractor effectiveness but are bad in difficulty index, students’ perceptions explain that the test has a good quality with score 76%. Test item in SMKN 5 Surakarta qualitatively is by the test writing guidlines with score 91,7%, test item quantitatively has good quality on validity, reliability, discrimination index and difficulty index but are bad in distractor effectiveness, students’ perceptions explain that the test has a good quality with score 72,3%.
Kontribusi Pengetahuan K3 dan Sikap Siswa SMK terhadap Kesadaran Berperilaku K3 Novita Sari; Agusti Thamrin; Aryanti Nurhidayati
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 8, No 1 (2022): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijcee.v8i1.68044

Abstract

Abstrak: Kesadaran akan pentingnya menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di kalangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat penting ditanamkan sejak awal.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi dari pengetahuan K3 dan sikap siswa terhadap kesadaran berperilaku K3. Studi kasus dilaksanakan di Program Desain Pemodelan dan Informasi bangunan (DPIB) salah satu SMK di daerah Jawa Tengah pada Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Responden yang terlibat adalah siswa kelas 12 sebanyak 36 siswa dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan K3 memberikan kontribusi sebesar 23,4% terhadap kesadaran berperilaku K3, dan sikap siswa memberikan kontribusi sebesar 38,4% terhadap kesadaran berperilaku K3. Terdapat hubungan positif pengetahuan K3 dan sikap siswa terhadap kesadaran berperilaku K3 pada Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan dengan nilai F hitung > F tabel (26,717 > 3,28). Pengetahuan K3 dan sikap siswa terhadap kesadaran berperilaku K3 memiliki kontribusi sebesar 61,8%, untuk sisanya disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.Abstract:Awareness of the importance of implementing Occupational Health and Safety (OHS) among Vocational High School students is very important to be instilled from early. This study aims to determine the contribution between OHS knowledge and students' attitudes towards OHS behavior awareness. The case study was carried out at the Building Modeling and Information Design Program of one of the Vocational High Schools in the Central Java area in the Subject of Creative Products and Entrepreneurship. Respondents involved were 36 students from 12th  grade with purposive sampling technique. The results showed that knowledge of OHS contributed 23.4% to awareness of OHS behavior, and student attitudes contributed 38.4% to awareness of OHS behavior. There is a positive relationship between OHS knowledge and students' attitudes towards OHS behavior awareness in Creative Products and Entrepreneurship Subjects with an F count > F table (26.717 > 3.28). K3 knowledge and students' attitudes towards awareness of OHS behavior have a contribution of 61.8%, for the rest are caused by other variables not examined by researchers.
Desain Asrama Mahasiswa di Yogyakarta dengan Pendekatan Gaya Arsitektur Jawa dan Modern Suryo Aji Bimantara; Chundakus Habsya; Aryanti Nurhidayati
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 8, No 2 (2022): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijcee.v8i2.70887

Abstract

Abstrak : Tujuan perencanaan dan perancangan ini adalah: (1) merencanakan kebutuhan ruang asrama mahasiswa di Yogyakarta, (2) merancang asrama mahasiswa di Yogyakarta dengan pendekatan gaya arsitektur Jawa dan Modern. Perencanaan dan perancangan ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data berupa informan dan arsip atau dokumen. Pengambilan sampel bersifat internal sampling dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih representatif. Sampel informan digali dari dosen ahli bangunan, penghuni asrama dan ahli arsitektur. Berdasarkan hasil perencanaan dan perancangan disimpulkan bahwa (1) Asrama mahasiswa di Yogyakarta ini terdiri dari beberapa massa bangunan diantaranya yaitu gedung asrama, gedung serbaguna, gedung pengelola, perpustakaan, dapur bersama, mushola, dan area parkir. (2) Penerapan gaya arsitektur Jawa pada bentuk atap kampung dan joglo bangunan asrama mahasiswa sedangkan gaya arsitektur modern diterapkan dengan ekspos material beton dan bata pada dinding asrama mahasiswa.Abstract : The purpose of this planning and design is: (1) planning the needs of student dormitory space in Yogyakarta, (2) designing student dormitories in Yogyakarta with Javanese and Modern architectural style approaches. This planning and design uses qualitative methods with data sources in the form of informants and archives or documents. Sampling is internal sampling with the aim of making the data obtained more representative. Samples of informants were unearthed from expert building lecturers, dormitory dwellers and architectural experts. Based on the results of planning and design it is concluded that (1) This student dormitory in Yogyakarta consists of several building masses including dormitory buildings, multipurpose buildings, management buildings, libraries, shared kitchens, prayer rooms, and parking areas (2) The application of javanese architectural style to the shape of the roof of the village and joglo of the student dormitory building while the modern architectural style is applied by exposing concrete and brick materials on the walls of the student dormitory.
Evaluation of the Factory Implementation of the CIPP Method in Indonesian Vocational Education Ida Nugroho Saputro; Aryanti Nurhidayati; Suharno Suharno; Chandra Winiawati; Revira Yunika; Mutiara Porista Kusumadevi
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 4 (2023): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i4.3903

Abstract

Education is a crucial component of human resource development. Education will impact the quality of graduates and serve as a standard for business and industry. However, due to the resulting disparities, education becomes a serious issue, resulting in a high unemployment rate. One of the initiatives to improve the quality of education, particularly vocational education, is the implementation of the teaching factory. This study's objective is to evaluate the implementation of a teaching factory in vocational education, specifically at Vocational High School 2 Klaten for building majors. In this instance, the Directorate of Vocational High School Development evaluates the implementation of the teaching factory in the fields of expertise Building Modeling and Information Design (DPIB) and Building Concentration, Sanitation, and Maintenance (KGSP). In this study, context, input, process, and product (CIPP) were examined using a quantitative methodology known as purposeful sampling. According to the findings, the implementation of a teaching factory in vocational education remains insufficient due to a number of constraints, including a lack of human resources, infrastructure, and industry collaboration.
Peningkatan Kompetensi Desain Pemodelan Bangunan Berbasis Aplikasi Pendukung BIM bagi Guru Vokasi Abdul Haris Setiawan; Ryo Takaoka; Rima Sri Agustin; Eko Supri Murtiono; Aryanti Nurhidayati; Muhamad Aziz Proklamalatu; Lilis Trianingsih; Budi Siswanto; Ernawati Sri Sunarsih; Kundari Rahmawati; Azmi Wijayanti; Hiroyuki Mitsuhara
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i3.7325

Abstract

Profesionalitas guru sangat penting untuk menjamin mutu pendidikan. Guru harus berkompeten dan terus mengembangkan keterampilan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dalam menggambar konstruksi bangunan, guru vokasi perlu menguasai strategi desain pemodelan bangunan berbasis Building Information Modelling (BIM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kompetensi guru melalui pelaksanaan pelatihan. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan melaksanakan pelatihan kepada guru vokasi untuk mengetahui peningkatan kompetensi guru sebelum dan setelah pelatihan. Analisis data dilakukan secara deskriptif, paired sample t-test, dan N-gain. Analisis deskriptif menunjukkan skor rata-rata kompetensi guru pada pre-test 49,17 dan post-test 92,33 pada skala 100. Selanjutnya, berdasarkan uji N-gain dihasilkan nilai rata-rata N-gain 0,8482 yang berada pada interval N-gain g ≥ 0,7 kategori tinggi, yang berarti kompetensi desain pemodelan bangunan berbasis aplikasi pendukung BIM guru vokasi meningkat sebesar 84,82% setelah pelatihan selama 7 hari. Analisis uji-t sampel berpasangan menemukan peningkatan kompetensi yang signifikan dengan hasil uji t sampel berpasangan menunjukkan t-hitung 19,896 > t-tabel 2,093 dan nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 probabilitas, artinya ada perbedaan rata-rata kompetensi guru saat pre-test dan post-test. Berdasarkan semua uji analisis, dapat disimpulkan bahwa pelatihan desain pemodelan bangunan berbasis aplikasi pendukung BIM secara signifikan dapat meningkatkan kompetensi guru vokasi dalam pemodelan 3D bangunan.