Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Sipil

Evaluasi Jumlah Sumber Daya Petugas Lapangan Operasi dan Pemeliharaan Tiga Bendungan di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Steven Jayanugraha Setiawan; Theresita Herni Setiawan; Stephen Sanjaya; Andreas Franskie Van Roy; Yohanes Lim Dwi Adianto
Rekayasa Sipil Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jrs.2021.v10.i2.03

Abstract

Kegagalan akibat kerusakan pada bendungan dapat mengakibatkan kerugian sosial ekonomi. Untuk mendeteksi adanya indikasi kerusakan pada bendungan, operasi, pemantauan, dan pemeliharaan bendungan perlu dilakukan secara rutin. Oleh karenanya, penjadwalan operasi, pemantauan, dan pemeliharaan dibutuhkan untuk setiap elemen bendungan tersebut dengan mempertimbangan jumlah sumber daya manusia yang tersedia. Penelitian ini bertujuan menyusun penjadwalan operasi, pemantauan, dan pemeliharaan; dilanjutkan dengan analisis komponen penjadwalan dari tiga kegiatan tersebut dan menghitung kebutuhan sumber daya manusia. Studi kasus dilaksanakan pada Bendungan Delingan, Cengklik, dan Ketro yang terletak di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Metode penjadwalan menggunakan bagan balok. Kegiatan, frekuensi kegiatan, dan durasi kegiatan ditentukan mengikuti pedoman operasi, pemeliharaan, dan pengamatan bendungan untuk mendapatkan penjadwalan yang optimal dan dapat diimplementasikan secara nyata. Dari analisis dan pembahasan disimpulkan perlunya penambahan tiga petugas pemeliharaan pada Bendungan Delingan dan Cengklik. Selanjutnya analisis komponen penjadwalan menghasilkan bobot kegiatan penjadwalan tahunan, total durasi kegiatan harian, dan perbandingan antara penjadwalan operasi, pemantauan, dan pemeliharaan pada ketiga bendungan tersebut.
Identification of Irrigation Performance Indicator using Remote Sensing Roy, Andreas F.V.; Zicco, Zicco; Setiawan, Theresita Herni; Djaja, Jonathan; Eddy, Liyanto; Adianto, Yohanes L.D.
Rekayasa Sipil Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jrs.2023.v12.i2.02

Abstract

Irrigation system is one of the important physical infrastructures for achieving the objectives of the Sustainable Development Goals program in 2030. Good performance of the irrigation system will positively contribute to the agricultural sector and improve the farmer welfare. Indonesia has a modern irrigation management unit which is responsible for the operation and maintenance of irrigation in an irrigation area with participatory, needs-based, effective, efficient and sustainable principles that guarantee a better level of service for water-using farmers. Remote sensing technology has the potential to assist in the new assessment process on existing irrigation systems to improve agricultural quality. Therefore this paper aimed to identify irrigation performance indicators that can be measured using remote sensing to help the development and the operation & maintenance of modern irrigation systems in Indonesia become more effective, efficient, and sustainable. The method used the Simplified Surface Energy Balance (SSEBop) model to calculate the actual evapo-transpiration value. The study case was on Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung West Java irrigation area produces actual evapo-transpiration values that were described spatially of 1.59 to 5.99 mm per day. Low levels of actual evapo-transpiration indicated that plants lack of water or deficit irrigation. Therefore, the actual evapo-transpiration values can be used to improve service level performance on modern irrigation systems in Indonesia such as water loss, water supply, irrigation water allocation, and water allocation interval.