Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kesiapan Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan Menerapkan Rekam Medis Elektronik Made Karma Maha Wirajaya; Ni Made Umi Kartika Dewi
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1969.137 KB) | DOI: 10.22146/jkesvo.53017

Abstract

Latar Belakang: Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan adalah rumah sakit swasta yang berlokasi di Kabupaten Tabanan. Adanya keterbatasan ruang penyimpanan rekam medis dan juga upaya rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka manajemen rumah sakit memilih untuk menerapkan Rekam Medis Elektronik.Tujuan: Menganalisis kesiapan Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan dalam menerapkan RME.Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 82 orang pegawai dan dilakukan wawancara terhadap 7 orang pegawai. Analisis kesiapan dilakukan dengan metode DOQ-IT (Doctor's Office Quality-Information Technology). Variabel yang diteliti dengan kuantitatif dan kualitatif adalah kesiapan budaya organisasi, tata kelola dan kepemimpinan, sumber daya manusia dan infrastruktur.Hasil: Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan telah cukup siap dalam menerapkan RME. Secara kuantitatif, dilihat dari budaya organisasi, rumah sakit telah cukup siap yakni 68.57%. Dilihat dari tata kelola yakni 71.43% dan dilihat dari sumber daya manusia rumah sakit yakni 57.14%. Selain itu dilihat dari infrastruktur yakni 58.57%. Secara kualitatif, masih terdapat beberapa kekurangan yakni belum ada pelatihan, belum memliki SOP, pemimpin belum membentuk tim khusus dan belum memiliki IT yang memadai.Kesimpulan: Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan telah cukup siap menerapkan RME dan masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki.
Sexual Behavior and Perceptions of the Risk of Transmission of STIs and HIV/AIDS among Female Traders at the Largest Traditional Market in Bali, Indonesia Luh Gede Pradnyawati; Diaris, Ni Made; Ni Made Umi Kartika Dewi
Jurnal Yoga dan Kesehatan Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/jyk.v7i1.3183

Abstract

Perilaku seksual berisiko dan pencegahannya lebih banyak dilakukan pada kelompok populasi berisiko tinggi padahal laporan dari layanan IMS dan HIV/AIDS menunjukkan adanya perilaku berisiko pada populasi dengan risiko lebih rendah seperti pedagang perempuan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui secara mendalam perilaku seksual berisiko dan pencegahan IMS dan HIV/AIDS pada pedagang perempuan di pasar tradisional terbesar di Bali. Penelitian ini menggunakan metode studi eksploratif dengan menggunakan pendekatan mix-methods quantitative prelimenary pada pedagang perempuan di Pasar Badung Kota Denpasar. Survei dengan quota sampling melibatkan 100 responden dan wawancara mendalam pada 20 responden pemilik dagang, asisten dagang dan buruh dagang yang dipilih secara purposive dilakukan pada bulan Oktober. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif sedangkan data kualitatif dianalisis dengan pendekatan tematik. Hasil survei menunjukkan 60% dari responden tidak merasa berisiko tertular IMS dan HIV/AIDS meskipun ditemukan 22% dari responden melakukan hubungan seksual berganti pasangan dalam setahun terakhir. Terkait perilaku pencegahan hanya 41% yang memakai kondom pada saat berhubungan seks terakhir dengan pasangan bukan suami. Analisis hasil wawancara mendalam menemukan hubungan seksual dengan pasangan bukan suami dilakukan berdasarkan hubungan suka sama suka tanpa meminta atau mengharapkan imbalan. Terdapat juga perilaku hubungan seks dengan menerima hadiah untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi. Kedua perilaku tersebut tidak diikuti dengan perilaku pencegahan memakai kondom, hal ini sesuai dengan persepsi rendahnya risiko hubungan seksual yang dilakukan karena hingga waktu penelitian tidak menunjukkan gejala dan tanda kesakitan. Meskipun tidak terlalu besar, terdapat perilaku seksual berisiko di kalangan perempuan pedagang Pasar Badung akibat hubungan seksual dengan pasangan bukan suami tanpa menggunakan kondom. Diperlukan program edukasi pencegahan dan layanan IMS dan HIV/AIDS dengan seting populasi umum.