Claim Missing Document
Check
Articles

Association Between Leadership and Job Satisfaction Of Primary Health Centers In Denpasar Wirajaya, Karma Maha
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Vol 7, No 3 (2018): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta in Clollaboration with ADMMIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmmr.7371

Abstract

Job satisfaction is very important because it can affect the behavior of employees working in the organization. Employees who are satisfied in the work will have positive behavior so they have a better performance. The preliminary study found that some employees are less satisfied with the supervisory aspects and attention of leader to employees. This study aims to determine the relationship between leadership and job satisfaction in primary health centers Denpasar. This research is a cross-sectional study, which involved75 samples. Samples were selected using total population sampling and analyzed using chi-square test. Most of the employees perceived a lack in the leadership of primary health centers leaders (52%) and satisfied with their work (52%). The result of chi-square test shows that leadership with OR = 12,01 (95% CI = 4,02-35,89) is related to job satisfaction of primary health centers in Denpasar. The leader who is able to feel employees need can make employees feel satisfied for the work. Employees who feel satisfied will give the best for the organization so can achieve its objectives. Most employees of primary health centers in Denpasar feel satisfied in work and leadership related to employees satisfaction in primary health centers in Denpasar.
Association Between Leadership and Job Satisfaction Of Primary Health Centers In Denpasar Karma Maha Wirajaya
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Vol 7, No 3 (2018): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta in Clollaboration with ADMMIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmmr.7371

Abstract

Job satisfaction is very important because it can affect the behavior of employees working in the organization. Employees who are satisfied in the work will have positive behavior so they have a better performance. The preliminary study found that some employees are less satisfied with the supervisory aspects and attention of leader to employees. This study aims to determine the relationship between leadership and job satisfaction in primary health centers Denpasar. This research is a cross-sectional study, which involved75 samples. Samples were selected using total population sampling and analyzed using chi-square test. Most of the employees perceived a lack in the leadership of primary health centers leaders (52%) and satisfied with their work (52%). The result of chi-square test shows that leadership with OR = 12,01 (95% CI = 4,02-35,89) is related to job satisfaction of primary health centers in Denpasar. The leader who is able to feel employees need can make employees feel satisfied for the work. Employees who feel satisfied will give the best for the organization so can achieve its objectives. Most employees of primary health centers in Denpasar feel satisfied in work and leadership related to employees satisfaction in primary health centers in Denpasar.
Analisis Kesiapan Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan Menerapkan Rekam Medis Elektronik Made Karma Maha Wirajaya; Ni Made Umi Kartika Dewi
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1969.137 KB) | DOI: 10.22146/jkesvo.53017

Abstract

Latar Belakang: Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan adalah rumah sakit swasta yang berlokasi di Kabupaten Tabanan. Adanya keterbatasan ruang penyimpanan rekam medis dan juga upaya rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka manajemen rumah sakit memilih untuk menerapkan Rekam Medis Elektronik.Tujuan: Menganalisis kesiapan Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan dalam menerapkan RME.Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 82 orang pegawai dan dilakukan wawancara terhadap 7 orang pegawai. Analisis kesiapan dilakukan dengan metode DOQ-IT (Doctor's Office Quality-Information Technology). Variabel yang diteliti dengan kuantitatif dan kualitatif adalah kesiapan budaya organisasi, tata kelola dan kepemimpinan, sumber daya manusia dan infrastruktur.Hasil: Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan telah cukup siap dalam menerapkan RME. Secara kuantitatif, dilihat dari budaya organisasi, rumah sakit telah cukup siap yakni 68.57%. Dilihat dari tata kelola yakni 71.43% dan dilihat dari sumber daya manusia rumah sakit yakni 57.14%. Selain itu dilihat dari infrastruktur yakni 58.57%. Secara kualitatif, masih terdapat beberapa kekurangan yakni belum ada pelatihan, belum memliki SOP, pemimpin belum membentuk tim khusus dan belum memiliki IT yang memadai.Kesimpulan: Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan telah cukup siap menerapkan RME dan masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki.
Faktor yang Memengaruhi Keterlambatan Pengembalian Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit: Kajian Literatur Made Karma Maha Wirajaya; Vitalia Fina Carla Rettobjaan
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 6, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.66282

Abstract

Latar Belakang: Rekam medis adalah dokumen penting dalam sebuah layanan kesehatan. Indikator kunci penyelenggaraan rekam medis yang bermutu adalah pengembalian rekam medis secara tepat waktu. Kenyataannya masih terdapat pengembalian rekam medis yang terlambat di rumah sakit.Tujuan: Mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap keterlambatan pengembalian rekam medis pasien di rumah sakit.Metode: Studi literatur ini yang disajikan secara deskriptif menggunakan kata kunci “faktor keterlambatan pengembalian rekam medis” yang ditelusuri pada google scholar. Database jurnal yang digunakan adalah semua jurnal yang terindeks oleh google scholar.Hasil: Terdapat 11 variabel yang dikelompokkan dalam 5 faktor, yang berpengaruh terhadap keterlambatan pengembalian rekam medis pasien, beberapa di antaranya belum terisi dengan lengkap berkas rekam medis oleh dokter, tidak adanya petugas yang khusus menangani kelengkapan rekam medis, serta tingginya beban kerja dokter dan perawat.Kesimpulan: Terdapat 11 variabel yang memengaruhi keterlambatan rekam medis pasien, yang dikelompokkan dalam 5 faktor, yakni faktor SDM, keuangan, material, dan metode. Rumah sakit diharapkan dapat memperhatikan hal tersebut untuk menjaga kualitas layanan rumah sakit. 
Analisis Kelengkapan Rekam Medis Pasien Rawat Inap Fraktur Tulang Anggota Gerak di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar Ni Made Ariska Suaryanti; Made Karma Maha Wirajaya; Made Sudiari
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 7, No 2 (2022): Mei
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.67626

Abstract

Latar Belakang: Rekam medis adalah berkas yang memuat atas catatan serta dokumen mengenai identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis yang lengkap bisa menunjang mutu pelayanan suatu rumah sakit. Laporan 10 besar penyakit rawat inap RS Bhayangkara Denpasar tahun 2020 yang menempati urutan pertama adalah fraktur tulang anggota gerak. Masih banyak ketidaklengkapan rekam medis pada kasus fraktur tulang anggota gerak.Tujuan: Menganalisis kelengkapan dokumen rekam medis pasien rawat inap dengan kasus fraktur tulang anggota gerak di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar tahun 2020.Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dipergunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di RS Bhayangkara Denpasar pada bulan Maret-April. Sampel penelitian ini sejumlah 156 dokumen rekam medis. Teknik pengambilan sampel memakai metode systematic random sampling. Pengumpulan data memakai instrumen checklist.Hasil: Review identifikasi kelengkapan mencapai persentase 94%. Review laporan penting memiliki persentase sebesar 81%. Kelengkapan pada review autentikasi mencapai 99%. Review pendokumentasian dan pencatatan yang baik dan benar mencapai kelengkapan 94%.Kesimpulan: Kelengkapan keseluruhan sebesar 72%. Ketidaklengkapan tertinggi pada review laporan penting dan kelengkapan tertinggi ada pada review autentikasi.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien pada Rumah Sakit di Indonesia Made Karma Wirajaya; Novita Nuraini
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i2.225

Abstract

Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan diharapkan mampu memberikan pelayanan yang bermutu. Salah satu indikator pelayanan bermutu adalah data dan informasi rekam medis yang lengkap. Kelengkapan dokumen rekam medis sangat penting karena berpengaruh terhadap proses pengobatan pasien dan klaim asuransi. Kenyataannya masih banyak dokumen rekam medis yang belum terisi dengan lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan rekam medis pasien rawat inap rumah sakit di Indonesia dan penelitian ini menggunakan metode study literatur sistematik. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan rekam medis yang dilihat dari faktor SDM, alat, metode, material dan keuangan. Adapun secara keseluruhan, penyebabnya adalah kurangnya komunikasi, kesibukan dokter dan banyaknya pekerjaan petugas rekam medis, tidak adanya alat mencetak form rekam medis, belum memiliki ruangan assembling dan tidak ada checklist penilaian kelengkapan rekam medis, kurangnya sosialisasi dan kebijakan terkait rekam medis serta tidak adanya sistem reward dan punishment, susunan form rekam medis yang tidak sistematis dan jenis dokumen rekam medis yang terlalu banyak dan dana untuk menyediakan dokumen rekam medis yang masih sangat kurang. Rumah sakit perlu memperhatikan faktor tersebut sehingga dapat menjaga mutu pelayanan terutama mutu rekam medis pasien
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESALAHAN PENEMPATAN (MISSFILE) REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN Ida Ayu Elisa Junianthi; Made Karma Maha Wirajaya; I Nyoman Mahayasa Adiputra
Jurnal LINK Vol 18, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.643 KB) | DOI: 10.31983/link.v18i2.8906

Abstract

Penyelenggaraan rekam medis di RSU Dharma Yadnya masih ditemukan adanya kendala terutama adanya kejadian misfile. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan penempatan rekam medis rawat jalan. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sampel penelitian yang berjumlah 7 orang petugas rekam medis rawat jalan. Hasil penelitian terkait faktor sumber daya manusia bahwa rata-rata umur dari petugas masih tergolong muda dengan latar belakang pendidikan yang bukan lulusan rekam medis serta rata-rata masa kerja 1,5 tahun dan petugas tidak pernah mengikuti pelatihan terkait rekam medis. Dilihat dari faktor sistem pelaksanaan, sistem penyimpanan adalah desentralisasi, sistem penomoran dengan unit numbering system dan sistem penjajarannya yaitu straight numerical filling. Ruang filling rawat jalan tidak terdapat SOP dan tidak menggunakan tracer. Dilihat dari faktor lingkungan yaitu suhu terasa panas, rak penyimpanan yang tinggi serta penerangan yang kurang di ruang rekam medis.
PERCEPTION OF HYPERTENSION PATIENTS ON THE USE OF HERBAL DRUGS IN COMPLEMENTARY THERAPY OF HYPERTENSION IN DENPASAR CITY Califia Ersa Vinata; Ni Putu Aryati Suryaningsih; Made Karma Maha Wirajaya
Journal Pharmaceutical Science and Application Vol 4 No 2 (2022): Journal Pharmaceutical Science and Application (JPSA)
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematic and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPSA.2022.v04.i02.p04

Abstract

Backgrounds: Hypertension or Silent killer is a condition when the systolic pressure is measured 140 mmHg or the diastolic pressure is measured 90 mmHg. The prevalence of hypertension in Denpasar City is still quite high, with an estimated 177,627 hypertension sufferers in Denpasar City in 2019. One alternative treatment that can be an option to lower blood pressure is herbal therapy. Herbal therapy is complementary therapy using medicinal plants. Objective: The purpose of this research is to identify the characteristics of respondents, the perception of hypertension sufferers on the use of herbal medicines in the complementary therapy of hypertension and the types of herbs used in complementary therapy of hypertension. The type of research used is descriptive research with using a quantitative approach. Methods: Sampling technique is purposive sampling. The research sample is hypertensive patients who use conventional and complementary herbal combination therapy, age >17-65 years, using a research instrument in the form of a questionnaire. Data analysis is carried out using SPSS software. Results: The majority of hypertension sufferers are in the age range of 46-65 years (elderly) as many as 71 people (71%), female as many as 57 people (57%). Respondents who have a positive perception of 55% and who have a negative perception of 45%. The types of herbs used are cucumber, melon, watermelon, celery leaves, bay leaves, moringa leaves, meniran leaves, garlic and Ginger. Conclusion: The majority of hypertensive patients perceptions of drug use herbs in the complementary therapy of hypertension has a positive value. That means, respondents believe that herbs have benefits and can help reduce treatment costs. The most widely used types of herbs are: cucumber (40%) and celery leaves (30%). Keywords: Hypertension; Perception; Complementary Therapy
PENGARUH SOSIAL MEDIA MARKETING INSTAGRAM TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KULINER SAAT PANDEMI COVID-19 DI KOTA DENPASAR Kadek Riyan Putra Richadinata; Made Karma Maha Wirajaya
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana VOLUME.11.NO.08.TAHUN.2022
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/EEB.2022.v11.i08.p01

Abstract

Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) telah memberikan dampak yang cukup besar di berbagai sektor di Indonesia, khususnya di bidang usaha. Wabah corona yang semakin masif pada akhirnya mengganggu proses pemasaran hingga titik yang siginifikan. Perilaku Konsumen berubah dikarenakan terdapat masyarakat yang aware dan akhirnya merubah pola konsumsi mereka. Menurut Schwarzl (2015) bahwa terdapat tingkat merubahnya Consument Behaviour. Apabila di linierkan dengan COVID maka 1. Permasalahan (Virus dan langkanya Alkes dan Logistik, serta harga yang naik), 2. Pencarian Informasi (mencari informasi harga), 3. Alternatif (alternative pembiayaan), 4. Pembelian (barang kebutuhan saat wabah), 5. Proses setelah pembelian (isolasi). Di tengah kondisi ini dimana masyarakat diimbau bertatap muka dan ke luar rumah, media sosial dapat menjadi salah satu cara dalam mempromosikan produk atau usaha yang mereka miliki apalagi di Indonesia sendiri penggunaan Instagram telah mencapai 79% dari total jumlah penduduk di Indonesia (katadata.co.id). Instagram telah menjadi suatu fenomena tersendiri dikalangan pengguna media sosial khususnya remaja. Banyak orang yang memanfaatkan instagram sebagai sarana untuk berbisnis dengan cara mengunggah foto produk yang akan mereka pasarkan dengan berbagai variasi efek gambar yang dapat menarik pembeli. Barang-barang yang telah diposting pada instagram juga mampu mempersuasif orang yang mengakses instagram karena langsung terdapat klasifikasi yang detail dari barang atau produk tersebut. Maka konsumen dapat secara langsung mengetahui kualitas dari barang yang diposting di instagram tersebut. Namun dalam situasi pandemic covid-19 sebanyak 60% usaha kuliner terkena imbas penurunan volume pembelian
Association between Leadership, Motivation, Compensation and Employees Satisfaction in Primary Health Centres Denpasar Made Karma Maha Wirajaya; Ni Made Sri Nopiyani; I Putu Ganda Wijaya
Public Health and Preventive Medicine Archive Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53638/phpma.2016.v4.i1.p15

Abstract

Background and purpose: Employees satisfaction can improve the work performance of employees that can create a positive situation in the organizational environment. Previous studies have shown that leadership, motivation and compensation related to employee satisfaction but has not been able to explain the association of leadership, motivation and compensation together with employee satisfaction. This study aims to determine the relationship of leadership, motivation, compensation and employees satisfaction in primary health centers, Denpasar. Methods: This study was cross-sectional survey among all employees consist of 39 employees in Puskesmas II Denpasar Selatan and 36 employees in Puskesmas III Denpasar Utara. Data were collected using a questionnaire and analyzed using logistic regression to examine the association between leadership, motivation, compensation and employees satisfaction in primary health centers, Denpasar. Results: Most employees perceived lack in leadership of the head of primary health centers (52.00%), had a high motivation to work (56.00%), received adequate compensation (60.00%) and satisfied with their work (52.00%). Multivariate analysis showed that two variables had significant association, that were leadership with OR=7.28 (95%CI:=2.17-24.46) and motivation with OR=4.31 (95%CI: 1.29-14.39). Conclusion: Factors associated to the employees satisfaction in primary health centers were leadership and motivation. Aspects of leader behavior to motivate employees and extrinsic motivation primarily on working conditions need to be improved to create employees satisfaction.
Co-Authors ., Ni Putu Ayu Laksmini A A Ngr Bagus Aristayudha Agustina, Febyola Anak Agung Ngurah Bagus Arista Yudha Anak Agung Putri Adnyaswari Ariani, Luh Gede Suci Ayu Laksmini, Putu Baiq Farista Califia Ersa Vinata Dewi, Ni Luh Putu Sastrani Dewi, Ni Made Umi Kartika Eunike Sri Puspaningsih Farmani, Putu Ika Karma Febyola Agustina I Gusti Agung Ayu Devita Maharani I Gusti Ayu Kartika I Ketut Tunas I Komang Gde Bendesa I Komang Gde Bendesa I Luh Santi Pratiwi I Nyoman Adikarya Nugraha I Nyoman Mahayasa Adiputra I Putu Ganda Wijaya I Putu Prisa Jaya . Ida Ayu Elisa Junianthi Ika Farmani, Putu Ika Widi Astuti Junianthi, Ida Ayu Elisa Kadek Ayu Dewik Anjani Kadek Lisa Prasiwi Saputri Kadek Winda Patrianingsih, Ni Kurniastuti, A.A. Ayu Komang Indah Laksmini , Putu Ayu Lestari, Juniarti Wulan Made Umi Kartika Dewi, Ni Maharianingsih, Ni Made Mulana, Victorinus Alfred Saptiono Mulana, Viktorinus Alfred Saptiono Murcittowati, Putu Ayu Sri Nampar, Maria Destiyolan Ni Luh Putu Ayu Savitri Ni Made Ariska Suaryanti Ni Made Sri Nopiyani Ni Made Sudiari Ni Made Umi Kartika Dewi Ni Made Umi Kartika Dewi Ni Putu Aryati Suryaningsih Ni Putu Ayu Mellani Legianti Ni Putu Putra Dewi Novita Nuraini Nyoman Trisna Aryanata Pande Wayan Bawa Prapti Wujani, Ni Luh Gede Putu Ayu Sri Murcittowati Putu Ika Farmani Richadinata, Kadek Riyan Putra Rismayuni, Ni Wayan Sita Savitri, Ni Luh Putu Ayu Suandari, Putu Vierda Lya Sudarsana, I Gede Diki Sukarmayasa, I Made Viktorinus Alfred Saptiono Mulana Vitalia Fina Carla Rettobjaan Wardana, I Wayan Dody Putra Widowati, I Gusti Ayu Rai - Widyani, Ni Made Wijaya, I Putu Ganda Yudha, A.A. Ngurah Bagus Arista Yudha, Anak Agung Ngurah Bagus Arista Yuventi Nenometa Zainal Firdaus Wardana