Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KOEFISIEN DISTRIBUSI KENDARAAN UNTUK PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DI MATARAM, BANDUNG, DAN SURABAYA Suryo Putranto, Leksmono; Shinta Eka Setyarini, Ni Luh Putu
Jurnal Transportasi Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.247 KB)

Abstract

A comprehensive knowledge regarding vehicle distribution can be utilized to adjust vehicle distribution coefficient (C) on the Manual of Indonesian Flexible Pavement Design (SKBI-2.3.26.1987). This paper discusses the effect of city characteristics, lane configuration, and flow level on vehicle distribution in urban road lanes. Three cities were observed, i.e. Mataram, Bandung, and Surabaya. Ten road links were observedwhich consist of six 4 lanes-2 ways and four 6 lanes-2 ways divided roads. Surveys were carried out for 24 hours of a normal working day. Traffic counts were grouped every 15 minutes per direction, per lane for 3 vehicle types. i.e. light vehicle, heavy vehicle, and motorcycle. T-test of mean differences was used as a technique for analysis. The results show that the design lane was the most right lane and the values of C in Mataram, Bandung, and Surabaya were higher than those on the Manual.Keywords: vehicle distribution coeeficient, flexible pavement design
MOTORCYCLE RIDER BEHAVIOUR OF TARUMANAGARA UNIVERSITY LECTURER AND EMPLOYEE Putranto, Leksmono Suryo; Setyarini, Ni Luh Putu Shinta Eka; Rostiana, Rostiana; Bunawan, Rudy
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 2 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Indonesian cities, usually a car owner also own a motorcycle to avoid congestion. This cause many problem such as unskilled rider, traffic violation, aggressive behaviour etc. Instruments to assess motorcycle rider behaviour were developed  in England, Iran, Turkey, China and Australia. Putranto and Anjaya (2014) propose Indonesian Motorcycle Rider Behaviour Questionnaire (MRBQ) as MRBQ was prove to be sensitive to local culture and social system. This paper is further development of Indonesian MRBQ. Previously the instrument was prepared without strong theoritical basis. In this present paper the instrument was adjustment of Persian MRBQ. After an FGD with experts in motorcycle rider behaviour only 42 items from 48 items in Persian MRBQ were used in in this study. All valid and reliable items were anlysed to compare wheter there are different behaviour between different gender, age, whealth level, job, ethnicity, etc. Respondents were lecturers and employees of Tarumanagara University.
KOEFISIEN DISTRIBUSI KENDARAAN UNTUK PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DI MATARAM, BANDUNG, DAN SURABAYA Suryo Putranto, Leksmono; Shinta Eka Setyarini, Ni Luh Putu
Jurnal Transportasi Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.247 KB) | DOI: 10.26593/jt.v10i2.390.%p

Abstract

A comprehensive knowledge regarding vehicle distribution can be utilized to adjust vehicle distribution coefficient (C) on the Manual of Indonesian Flexible Pavement Design (SKBI-2.3.26.1987). This paper discusses the effect of city characteristics, lane configuration, and flow level on vehicle distribution in urban road lanes. Three cities were observed, i.e. Mataram, Bandung, and Surabaya. Ten road links were observedwhich consist of six 4 lanes-2 ways and four 6 lanes-2 ways divided roads. Surveys were carried out for 24 hours of a normal working day. Traffic counts were grouped every 15 minutes per direction, per lane for 3 vehicle types. i.e. light vehicle, heavy vehicle, and motorcycle. T-test of mean differences was used as a technique for analysis. The results show that the design lane was the most right lane and the values of C in Mataram, Bandung, and Surabaya were higher than those on the Manual.Keywords: vehicle distribution coeeficient, flexible pavement design
PENGARUH KEKUATAN TANAH DASAR DAN KOEFISIEN DRAINASE LAPISAN TERHADAP TEBAL PERKERASAN LENTUR Tajudin, Anissa Noor; Setyarini, Niluh Putu Shinta Eka; Khalik, Januar; Darmawati, Devy Sonia
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i1.1696

Abstract

Dalam merencanakan suatu perkerasan jalan raya dibutuhkan pengetahuan yang baik dalam merencanakannya, baik dalam segi material pengisi bahan-bahan tiap lapisan perkerasan dan juga proses pengerjaan struktur perkerasan jalan raya tersebut. Karakteristik lingkungan seperti curah hujan dan kondisi tanah dasar yang berbeda-beda pada setiap daerah juga penting untuk diperhitungkan dalam perencanaan. Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Bina Marga Pt-T-01-2002-B digunakan dalam penelitian ini untuk menghitung tebal perkerasan lentur dengan variasi nilai California Bearing Ratio (CBR) dan Koefisien Drainase Lapisan (m). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai variasi CBR maka tebal lapis perkerasan semakin tipis. Hal tersebut dikarenakan nilai CBR yang kecil menandakan kekuatan tanah dasar yang buruk, sehingga tebal lapis perkerasan yang berada di atasnya harus lebih baik atau lebih tebal dibandingkan tanah dasar, agar tanah dasar menerima tegangan yang tidak begitu besar karena tegangan telah didistribusikan pada lapisan di atasnya. Semakin besar nilai koefisien drainase maka tebal lapisan perkerasan pondasi atas dan atau lapisan pondasi bawah akan semakin tipis. Semakin kecil nilai koefisien drainase maka tebal lapisan perkerasan pondasi atas dana tau akan semakin tebal. Pada lapis permukaan tidak ada variasi tebal, dikarenakan pada rumus SN / ITP nilai koefisien drainase (m) hanya berpengaruh ke lapisan pondasi atas dan atau lapisan pondasi bawah yang memiliki material granular tidak terawat (granular untreated base and or subbase).
PENGARUH NILAI CBR TANAH DASAR DAN MUTU BETON TERHADAP TEBAL PELAT PERKERASAN KAKU METODE BINA MARGA Shinta, Ni Luh Putu; Kushartomo, Widodo; Varian, Mikhael
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i1.436

Abstract

Untuk menentukan tebal pelat Perencanaan perkerasan kaku memerlukan beberapa parameter seperti nilai CBR tanah dasar, mutu beton, dan beban lalu lintas. Kondisi di lapangan dalam setiap seksi panjang jalan seringkali memiliki nilai CBR yang berbeda, ini berdampak pada perencanaan sehingga membutuhkan waktu cukup lama dalam menghitung tebal pelat. Proses perhitungan juga membutuhkan waktu dan ketelitian jika dilakukan secara manual. Penelitian ini menggunakan parameter tanah dasar dari nilai: CBR 3% sampai dengan 11%, dan mutu beton yang digunakan dalam perencanaan adalah K200, K225, K250, K275 dan K300. Penelitian menghasilkan metode yang lebih sederhana untuk merencanakan suatu perkerasan kaku yaitu dengan mempergunakan grafik hubungan antara nilai CBR, mutu beton, dan tebal pelat beton untuk menentukan tebal pelat yang dibutuhkan. Grafik diperoleh berdasarkan metode Bina Marga 2002 dan telah divalidasi dengan tingkat keakuratan yang cukup signifikan.Kata kunci : Perkerasan, CBR, beton, pelat, Bina Marga.
KARAKTERISTIK MARSHALL LAPISAN AUS ASPAL BETON MENGGUNAKAN AGREGAT TERSELIMUT LIMBAH PLASTIK LDPE (LOW DENSITY POLYETHYLENE) Setyarini, Ni Luh Putu Shinta Eka; Tajudin, Anissa Noor; Pratama, Joseph
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v3i1.1697

Abstract

Jalan merupakan infrastruktur penting untuk pergerakan manusia, barang  dan meningkatkan perekonomian nasional, namun sebagian besar jalan berperkerasan lentur mengalami kerusakan akibat kualitas dari materialnya yaitu aspal dan agregat. Aspal adalah bahan yang tidak terbarukan sehingga akan habis akibat dari penggunaan secara terus menerus. Sehingga diperlukan bahan alternatif sebagai pengganti aspal untuk melapisi agregat yang berfungsi untuk mengurangi erosi. Salah satu bahan alternatif yang bisa digunakan untuk menutupi permukaan agregat adalah limbah plastik Low Density Polyethylene (LDPE). Limbah plastik LDPE  yang digunakan sebanyak 1% - 6% dari berat keseluruhan agregat di dalam campuran. Limbah plastik LDPE dibuat dalam bentuk potongan kecil plastik dengan ukuran  benda uji dibuat  berdiameter 4 " dan tinggi 2,7" dalam bentuk silinder. Pengujian Marshall dilakukan pada semua benda uji. Penambahan limbah plastik LDPE dapat meningkatkan stabilitas hingga 66,70% dan menurunkan kadar aspal hingga 2,5% dibandingkan campuran aspal beton tanpa campuran limbah plastik. Roads are important infrastructure for the movement of people, goods and improving the national economy, but most flexible pavement roads suffer damage due to the quality of their material, namely asphalt and aggregate. Asphalt is a non-renewable material that will run out as a result of continuous use. So we need an alternative material as a substitute for asphalt to coat the aggregate which serves to reduce erosion. One alternative material that can be used to cover aggregate surfaces is Low Density Polyethylene (LDPE) plastic waste. The LDPE plastic waste used is 1% - 6% of the total weight of the aggregate in the mixture. LDPE plastic waste is made in the form of small pieces of plastic with the size of the test specimen made in diameter 4 "and height 2.7" in cylindrical form. Marshall testing is carried out on all test specimens. The addition of LDPE plastic waste can increase stability up to 66.70% and reduce asphalt content up to 2.5% compared to concrete asphalt mixture without plastic waste mixture.
AUDIT KESELAMATAN JALAN TOL JAGORAWI Setyarini, Ni Luh Shinta Putu Eka; Lukito, Bryan Ivan
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v4i2.9056

Abstract

Jagorawi toll road is a link road needed to speed up travel time from Jakarta to Bogor and Ciawi, the condition of Jagorawi is currently very congested resulting in an increasing number of traffic accidents. To improve road traffic safety on toll roads, it's necessary to carry out Road Safety Audits (RSA). Aspects of the road that become objects to examine and direct observations included geometric aspects, traffic management, pavement, road complementary buildings and street furnitures. As a result, in geometric aspect, in general the road has been designed in accordance regulations, however, there are parts of the toll road that still require repair. This research will discuss regard the condition of Jagorawi toll road based on direct observations carried out in the field by using road safety audit form for operational roads. The aim is, accident-prone areas are obtained on Jagorawi toll road with analysis of the results of direct observations, and from traffic accident data obtained from Jasa Marga Keywords: Accident Prone Areas; Road Safety Audit; Toll RoadABSTRAK Ruas jalan tol Jagorawi merupakan jalan bebas hambatan yang dibutuhkan untuk mempercepat waktu tempuh dari Jakarta ke Bogor dan Ciawi, kondisi jalan tol Jagorawi saat ini sangat padat yang berakibat kepada meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas. Dalam upaya meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan di jalan tol, maka perlu melaksanakan Audit Keselamatan Jalan (AKJ). Aspek jalan yang menjadi objek untuk diperiksa meliputi aspek geometrik jalan, manajemen lalu lintas, bangunan pelengkap jalan dan pelengkap jalan. Hasilnya, dari segi geometrik, secara umum jalan sudah dirancang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, namun, terdapat bagian-bagian dari jalan tol yang masih memerlukan perbaikan. Penelitian ini akan membahas mengenai kondisi eksisting jalan Tol Jagorawi berdasarkan pengamatan langsung yang dilaksanakan di lapangan dengan mempergunakan formulir audit keselamatan jalan untuk jalan yang sudah operasional. Aspek yang ditinjau adalah aspek geometrik, perkerasan, bangunan pelengkap jalan dan pelengkap jalan. Sebagai hasil akhir, didapat daerah rawan kecelakaan pada ruas Tol Jagorawi dengan analisis dari hasil pengamatan langsung, dan dari data kecelakaan lalu lintas yang diperoleh dari Jasa Marga.
AUDIT KESELAMATAN JALAN UNTUK JALAN TOL YANG OPERASIONAL DI BAWAH 1 TAHUN Setyarini, Ni Luh Shinta Putu Eka; Prihatiningsih, Aniek; Sianturi, Liana Fentani Natalia; Gea, Stephen Deprianto
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i2.10233

Abstract

The imbalance population and number of vehicles increasing from year to year with number of roads causing traffic jam. Build toll road is the government's effort to solve traffic jam. The construction of toll roads that carried out by Government is expected to be able reduce traffic jam on arterial roads but in reality, does not reduce traffic jam even though traffic jam still exist on toll roads. Traffic jam causes stress and fatigue and can lead to traffic accidents. Indonesia has a much higher mortality rate compared to other countries. Traffic accidents are influenced by three main factors: human factors, vehicle factors, and road factors. To improve road safety and high number of deaths each year, it will be carried out research by direct observation using the Road Safety Audit (RSA) form of the Kunciran-Serpong Toll Road. The result of this research by direct observation on Kunciran-Serpong Toll Road in general there are still many shortcomings, such as various types of road damage and pavement, there are no signs to bend to the left or right, the drainage system is not good on several roads, and the median is not good because not all segments get fenced. Keywords: Traffic Jam; Accident, Toll; Road Safety AuditAbstrakSeiring dengan pertambahan jumlah penduduk maka jumlah kendaraanpun terus berkembang dari tahun ke tahun, sedangkan panjang ruas jalan tidak dapat menyusul secara signifikan, hal ini mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Upaya pemerintah mengurangi kemacetan dengan membangun jalan Tol yang diharapkan untuk mampu mengurangi kemacetan yang ada di jalan arteri. namun pada kenyataannya tidak mengurangi kemacetan bahkan jalan tol saat ini juga mengalami kemacetan. Beberapa jalan tol dibangun untuk mengurangi kemacetan yang ada di ruas jalan tol yang lama, karena apabila tidak dikurangi maka kemacetan menyebabkan stres dan lelah fisik, mengurangi produktifitas yang akhirnya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Indonesia memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara lainnya di ASEAN. Kecelakaan lalu lintas dipengaruhi tiga faktor utama yaitu faktor manusia, faktor kendaraan, dan faktor jalan. Dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan jalan dan mengurangi angka kematian setiap tahunnya maka dilaksanakan observasi langung dengan mengunakan formulir Audit Keselamatan Jalan (AKJ) atau Road Safety Audit (RSA) pada ruas jalan tol operasional. Hasil dari observasi langung pada ruas jalan tol operasional di bawah 1 tahun secara umum masih terdapat banyak kekurangannya, seperti berbagai jenis kerusakan jalan terutama pada perkerasan, tidak adanya rambu peringatan tikungan ke kiri maupun ke kanan dan beberapa rambu lainnya, kecepatan eksisting yang lebih besar dari kecepatan rencana, dan median yang kurang baik karena tidak semua ruas terdapat pembatas
AUDIT KESELAMATAN JALAN TOL TANGERANG - MERAK Setyarini, Ni Luh Putu Shinta Eka; Virgantara, Michael Gani
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i1.9057

Abstract

Tangerang-Merak Toll Road is a toll road connecting Tangerang and Merak Port, which includes Cikupa Toll Road, East Balaraja, West Balaraja, Ciakande, Ciujung, East Serang, West Serang, East Cilegon, West Cilegon, and Merak. With the more congested, will make the risk of car accidents also increased. In an effort to improve of road safety, especially toll roads, a Road Safety Audit (AKJ) is needed. Aspects examined and observed include geometric, traffic management, pavements, street furnitures and complementary buildings. As a result, it is concluded that in geometric aspect, in general has been designed in accordance with the provisions, but nevertheless there are parts that still require improvement. This research will discussed the existing condition of Tangerang-Merak Toll Road based on direct observation. The aspects reviewed are geometric, pavement, street furnitures and road complementary buildings such as Signs, Markings and Median roads. In the end, accident-prone areas will be obtained on tangerang-merak toll road with a comparison analysis of direct observation data, and traffic accident data. Keywords: Toll Road; Street funitures; Accident Prone Areas; Road Safety AuditAbstrakJalan Tol Tangerang-Merak adalah jalan tol yang menghubungkan Kota Tangerang dan Pelabuhan Merak yang mencakup Tol Cikupa, Balaraja Timur, Balaraja Barat, Ciakande, Ciujung, Serang Timur, Serang Barat, Cilegon Timur, Cilegon Barat, dan Merak. Dengan semakin padatnya ruas jalan tol tersebut akan membuat angka risiko kecelakaan mobil juga semakin meningkat. Dalam upaya meningkatkan keselamatan para pengguna jalan, khususnya jalan tol, maka perlu dilaksanakan Audit Keselamatan Jalan (AKJ). Aspek yang diperiksa dan diamati meliputi aspek geometrik jalan, manajemen lalu lintas, perkerasan, bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan. Sebagai hasilnya, diperoleh kesimpulan bahwa dari segi geometrik, secara umum jalan sudah dirancang sesuai dengan ketentuan, namun demikian ada bagian-bagian yang masih memerlukan penyempurnaan. Penelitian ini akan membahas kondisi eksisting jalan Tol Tangerang-Merak berdasarkan pengamatan langsung. Aspek yang ditinjau adalah aspek geometrik, perkerasan, dan bangunan pelengkap jalan seperti Rambu, Marka dan Median jalan. Pada akhirnya, akan didapatkan daerah rawan kecelakaan pada ruas tol Tangerang-Merak dengan analisis perbandingan dari data pengamatan langsung, dan data kecelakaan lalu lintas.
KOEFISIEN DISTRIBUSI KENDARAAN UNTUK PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DI MATARAM, BANDUNG, DAN SURABAYA Leksmono Suryo Putranto; Ni Luh Putu Shinta Eka Setyarini
Jurnal Transportasi Vol. 10 No. 2 (2010)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.247 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v10i2.390.%p

Abstract

A comprehensive knowledge regarding vehicle distribution can be utilized to adjust vehicle distribution coefficient (C) on the Manual of Indonesian Flexible Pavement Design (SKBI-2.3.26.1987). This paper discusses the effect of city characteristics, lane configuration, and flow level on vehicle distribution in urban road lanes. Three cities were observed, i.e. Mataram, Bandung, and Surabaya. Ten road links were observedwhich consist of six 4 lanes-2 ways and four 6 lanes-2 ways divided roads. Surveys were carried out for 24 hours of a normal working day. Traffic counts were grouped every 15 minutes per direction, per lane for 3 vehicle types. i.e. light vehicle, heavy vehicle, and motorcycle. T-test of mean differences was used as a technique for analysis. The results show that the design lane was the most right lane and the values of C in Mataram, Bandung, and Surabaya were higher than those on the Manual.Keywords: vehicle distribution coeeficient, flexible pavement design