Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan

KARAKTERISTIK BALITA PENDERITA MALARIA DI DAERAH HIPOENDEMIS Lambok Siahaan
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5 No 1 (2022): Medika Kartika : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.96 KB)

Abstract

Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Balita adalah salah satukelompok yang berisiko mengalami infeksi penyakit ini. Pengenalan karakteristik penderitamalaria dapat membantu memutus rantai penularan penyakit malaria. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui karakteristik balita penderita malaria di daerah hipoendemis. Penelitian inimerupakan penelitian longitudinal dimana setiap sampel penelitian diamati selama dua bulan.Penelitian dilakukan pada masyarakat yang telah tinggal menetap di wilayah penelitian yangmemiliki beberapa faktor risiko malaria. Diagnosis malaria ditentukan dengan pemeriksaanmikroskopis secara serial. Hasil penelitian terdapat balita penderita malaria dengan proporsitertinggi adalah penderita malaria klinis. Penyebab malaria tersering adalah Plasmodiumvivax. Ditemukan adanya perbedaan yang signifikan kadar hemoglobin pada balita penderitamalaria dengan non-penderita malaria. Pada penelitian tidak ditemukan perbedaan yangsignifikan pada parameter perlindungan diri dan perilaku. Diagnosis malaria pada anak dibawah lima tahun tidak dapat ditentukan hanya berdasarkan gejala klinis demam dan tandaklinis anemia, tetapi harus dilakukan pemeriksaan mikroskopis secara serial. DOI : 10.35990/mk.v5n1.p1-11
KETIDAKSESUAIAN KONDISI KLINIS DAN DIAGNOSIS MALARIA Lambok Siahaan; Restuty H Saragih
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 3 (2021): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.793 KB)

Abstract

Malaria masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Ketidaksesuaian hasil pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu masalah diagnosis yang sering dijumpai dalam praktik klinis. Pemeriksaan mikroskopis apusan darah pasien merupakan standar diagnosis malaria. Hasil pemeriksaan tersebut dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai spesies dan kepadatan parasit yang secara umum berkorelasi dengan kondisi klinis pasien. Manifestasi klinis penderita malaria bervariasi, bergantung pada beberapa faktor, seperti endemisitas daerah dan sistem imunitas tubuh penderita. Kepadatan parasit dan keterampilan pemeriksa sangat berpengaruh dalam mendeteksi parasit pada sampel darah penderita malaria tanpa gejala. Kami melaporkan kasus seorang pria Indonesia berusia 45 tahun yang dirujuk ke Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan pada tahun 2019, dengan demam intermiten, anemia dan beberapa keluhan lainnya. Pemeriksaan mikroskopis pada apusan darah secara serial tidak ditemukan adanya parasit. Namun pada pemeriksaan mikroskopis pada sediaan biopsi sumsum tulang menemukan benda yang diduga sebagai “plasmodium”. Pasien dinyatakan menderita penyakit malaria berdasarkan hasil biopsisumsum tulang dan kondisi klinis pasien serta mendapatkan obat antimalaria. Namun kondisi klinis pasien tidak mengalami perubahan yang signifikan. Tatalaksana penyakit lain juga diberikan berdasarkan diagnosis penyakit penyerta lainnya dan menunjukkan perbaikan, walaupun lambat. Perbedaan hasil pemeriksaan laboratorium dan kondisi klinis pasien bisa saja terjadi dalam praktik klinis. Keputusan klinis suatu penyakit sebaiknya dibuat berdasarkan standar diagnosis penyakit tersebut. DOI : 10.35990/mk.v4n3.p220-229