Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM (TANAH, BIOCHAR dan VERMIKOMPOS) TERHADAP PERTUMBUHAN dan HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine Max L) Ernitha Panjaitan; Lamria Sidauruk; Chichi Josephine Manalu; Pahala LL Sianturi; Lyndon Parulian Nainggolan
Agrica Ekstensia Vol 17 No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55127/ae.v17i2.172

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2022, dan berlokasi di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Provinsi Sumatera Utara dengan elevasi tempat lebih kurang 30 mdpl. Metode penelitian adalah eksperimental dengan faktor perlakuan terdiri dari enam komposisi media tanam (tanah, biochar, dan vermikompos), dan menggunakan rancangan acak kelompok. Parameter pengamatan adalah tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, jumlah polong, dan jumlah polong berisi. Hasil pengamatan setiap parameter telah dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Selanjutnya untuk menguji perbedaan perlakuan telah digunakan Uji Jarak Berganda Duncan’s pada taraf 5%. Berdasarkan penelitian ini, perlakuan yang terbaik untuk pertumbuhan adalah sebagai berikut: a). perlakuan K6 untuk tinggi tanaman, b) Perlakuan K5 untuk jumlah daun, dan c) perlakuan K5 dan K6 untuk umur berbunga tercepat, Sedangkan perlakuan terbaik untuk hasil tanaman, yaitu jumlah polong dan jumlah polong berisi dihasilkan dari perlakuan K5.
Effect of Chicken Manure, Husk Charcoal on Growth, Production, P Availability of Shallot in Rice Fields Panjaitan, Ernitha; Manalu, Chici Josephine; Sidauruk, Lamria; Sianipar, Ebsan
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 2, No 2 (2023): December 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v2i2.1011

Abstract

The study aims to find out the impact of poultry and coal fertilization on the growth, production and availability of P on red onions in savage land. The study used a random group plan (RAK) with two treatment factors. Chicken cage fertilizer factor and coal coal factor use each 4 levels. The results of the study showed that the dose of real chicken cage fertilizer up to a dose of 7.5 kg/plot improved the length of the leaves, the wet weight of the bulbs/plots, the Wet Weight of the plots/bulbs, the dry weight of plants/bubbles, the Dry Weight and Root Volume, the soil content, the saturation of the base, C-organic soil, soil pH and the availability of soil P, having no real impact on the amount of bulbs. The supply of coal to a dose of 5.7 kg/plot did not have a tangible effect on all the same parameters observed with the administration of poultry cage fertilizer doses.  The interaction between the dosage of chicken cage fertilizer and coal has no tangible effect on all the observed parameters.
Habitat Improvement In Effort To Conservation Insect Diversity And Natural Enemies On Potato Cultivation Sidauruk, Lamria; Panjaitan, Ernitha; Romauli Panataria, Lince; Sipayung, Patricius
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 24 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v24i2.3278

Abstract

This study aimed to determine the habitat approach on potato cultivation to increase diversity of insects. Habitat improvement design by agricultural system and planting system on different season. This study consisted of two experiments. The first done at planting season from March to July (dry season) and the second done at planting season from October to January (rainy season). Research designed by Split plot design with main plot are farming systems (inorganic farming and organic farming) and the subplot are the design of cropping system (sole potato; potato and cabbage; potato and mustard; potato and onion). The data was analyzed by ANOVA and Tukey test. The result showed that planting season from March to July (dry season) as well as the planting season from October to January (rainy season) showed that insect diversity index, predator population and parasitoid population were higher in organic farming compared to inorganic farming systems. The design of cropping system significantly affect insect diversity index,natural enemies population such as predator Coccinelids and parasitoid Braconid wasp and M. persicae population. In organic farming, intercropping potato with cabbage found the highest insect diversity index and the highest population of parasitoid Braconid wasp and the lowest population of M. persicae. The highest population of predator Coccinelids found at interropping potato with mustard. Combined analysis of the planting on dry season and rainy season showed that insect diversity index and population of parasitoid Baraconid wasp not significantly difference between planting on dry planting and planting on rainy season. On the other hand, population of predator Coccinellids and M. persicae significantly more higher at planting on dry season than planting on rainy season.
Penerapan Pertanian Terpadu di Daerah Pesisir Desa Paluh Subur Kecamatan Hamparan Perak Sumatera Utara Sidauruk, Lamria; Panjaitan, Ernitha; Sihombing, Parsaoran; Simanjuntak, Pantas; Sitepu, Indrawaty; Lumban Tobing, Berton Edward
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i1.4279

Abstract

Desa Paluh Subur berada di pesisir Belawan Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang Sumatra Utara. Secara umum kondisi penduduk di desa ini memprihatinkan dengan mata pencaharian bercocok tanam padi dengan pengairan tadah hujan satu kali dalam setahun. Produktivitasnya masih jauh dari rata-rata produktifitas nasional. Penghasilan tambahan diperoleh dari ternak dan tanaman hortikultura. Teknologi budidaya padi sawah yang dikembangkan masyarakat selama ini masih sangat sederhana dan belum memanfaatkan potensi lahan secara maksimal. Tujuan Pengabdian Masyarakat bertujuan untuk menerapkan sistem pertanian terpadu untuk memaksimalkan potensi wilayah. Metode pelaksanaan adalah Participatory approach melalui penyuluhan, diskusi, praktek langsung dan pembuatan demonstrasi plot teknologi budidaya padi sawah dengan Metode SRI yang terintegrasi dengan peternakan dan memanfaatkan potensi lingkungan sekitar sehingga produksi padi dan pendapatan petani meningkat. Hasil kegiatan demonstrasi pada plot percobaan menunjukkan ada peningkatan produksi padi sebesar 47 %, mengurangi kebutuhan bibit sebesar 88 % dan mengurangi penggunaan pupuk Anorganik sebesar 35 % sebagai akibat pemanfaatan Jerami padi sebagai pupuk organik Bokashi. Hasil kegiatan penyuluhan menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan petani dalam hal pemanfaatan jerami padi sebagai bahan organik penambah unsur hara tanaman, pemanfaatan tumbuhan sekitar sebagai bahan untuk pestisida nabati, pengenalan kebutuhan unsur hara tanaman berdasarkan warna daun dan efisiensi penggunaan air dan bibit melalui polatanam padi dengan Metode SRI.  Hasil Integrasi usaha dengan peternakan kambing belum menunjukkan hasil yang signifikan sampai kegiatan pengabdian Masyarakat ini berakhir
Pemanfaatan Biochar dan Konsorsium Bakteri pada Remediasi Tanah Tercemar Logam Berat dan Pengaruhnya terhadap Hasil Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.) Panjaitan, Ernitha; Sidauruk, Lamria
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian Vol. 8 No. 1 (2023): Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, Desember
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agr.v8i1.10627

Abstract

Salah satu metode pemulihan kualitas tanah tercemar logam berat adalah menggunakan teknik remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Penelitian ini menggunakan tanaman sawi yang ditanam pada media tanah tercemar logam berat Pb dan Cu, diinokulasi dengan konsorsium bakteri (corynebacterium glutamicum, lactobacillus sp.) dan arang sekam. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi logam berat Pb dan Cu, baik pada tanah maupun tanaman, nyata mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya taraf inokulasi bakteri dan arang sekam. Rerata besar penurunan Pb pada tanah dan tanaman dengan perlakuan bakteri : 1,28% dan 0,29%; dan rerata penurunan kandungan Cu pada tanah dan tanaman : 1,03% dan 0,17%. Sedangkan rerata besar penurunan Pb pada tanah dan tanaman dengan perlakuan arang sekam masing-masing sebesar 0,44% dan 0,07%; dan rerata penurunan kandungan Cu pada tanah dan tanaman 0,34% dan 0,08%. perlakuan inokulasi bakteri pada taraf 5 g tanaman-1 dan arang sekam 20 g tanaman-1 mengakibatkan jumlah daun terbanyak. Tinggi tanaman sampai 4 minggu setelah tanam nyata mengalami peningkatan, sedangkan jumlah daun dan bobot basah nyata mengalami peningkatan sampai 5 minggu setelah tanam dengan pemberian arang sekam. Tanaman sawi dengan inokulasi bakteri dan pemberian arang sekam disamping dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan memperbaiki sifat-sifat tanah, juga dapat berkontribusi terhadap stabilisasi logam berat pada tanah. Kata kunci : remediasi, logam berat Pb dan Cu, konsorsium bakteri,arang sekam
The Effect Of Liquid Organic Fertilizer And Solid Organic Fertilizer On The Growth And Production Of Eggplant (Solanum melongena L.) Ernitha Panjaitan; Pahala L.L.Sianturi; Lamria Sidauruk; Evita Yusniati Manurung
Jurnal Kajian dan Penalaran Ilmu Manajemen Vol. 1 No. 3 (2023): Juli : Jurnal Kajian dan Penalaran Ilmu Manajemen
Publisher : CV. Aksara Global Akademia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59031/jkpim.v1i3.210

Abstract

This study aims to determine the effect of liquid organic fertilizer and solid organic fertilizer on the growth and production of eggplant (Solanum melongena L). This study used a Factorial Randomized Group Design (RAK). The first factor is liquid organic fertilizer (POC) consisting of 4 treatment levels, namely: A0 = 0 ml/l (control), A1 = 2.5 ml/l, A2 = 5 ml/l and A3 = 7.5 ml/l. The second factor is solid organic fertilizer (POP) consisting of 3 treatment levels, namely: P1 = 600 g/plot (3 tons/ha), P2 = 1000 g/plot (5 tons/ha) and P3 = 1400 g/plot (7 tons/ha). The results showed that liquid organic fertilizer had a significant effect on plant height, number of leaves, number of fruits per plant, production weight per plant and production weight per plot but had no significant effect on the number of flowers, fruit length and weight per fruit. Solid organic fertilizer had a significant effect on plant height, number of leaves, number of fruits per plant, production weight per plant and production weight per plot but had no significant effect on the number of flowers, fruit length and weight per fruit. The interaction of liquid and solid organic fertilizers had no significant effect on plant height, number of leaves, number of flowers, number of fruits per plant, production weight per plant, production weight per plot, fruit length and weight per fruit.
Pemberdayaan Wanita pada UMKM Berbasis Pertanian di Desa Purba Hinalang Kabupaten Simalungun Sidauruk, Lamria; Sipayung, Patricius; Panjaitan, Ernitha; Sitepu, Indrawaty
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat METHABDI Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat METHABDI
Publisher : Universitas Methodist Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purba Hinalang Village, Simalungun Regency, is a producer of chilies and tomatoes. However, in terms of welfare, these farmers are generally not economically prosperous. The problem is that horticultural products are perishable and their prices fluctuate in the market, so farmers often experience losses due to very low prices. . In addition to economic losses, rotting chilies and tomatoes in the field can also become a source of contamination for pests and plant diseases. This Community Partnership Program (PKM) aims to provide solutions to farmers' challenges when harvests are abundant and prices are low. The solution offered is mentoring farmers, particularly housewives, in transferring technology for processing chilies and tomatoes into attractively packaged chili floss and tomato sauce, which adds value and boosts farmers' incomes, especially during abundant harvests and low prices. It also has a longer shelf life. Through mentoring and training farmers using a participatory approach within this Community Service Program (PKM), it is hoped that technology transfer will proceed smoothly and eventually produce home-based entrepreneurs who can increase family incomes and thus improve farmers' welfare.