Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) PADA PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN INTERVAL WAKTU APLIKASI PUPUK CAIR SUPER BIONIK Wardhana, Indra; Hasbi, Hudaini; Wijaya, Insan
AGRITROP Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.478 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i2.431

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang kambing dan interval waktu aplikasi pupuk cair super bionik yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember dari bulan November 2015 sampai bulan Januari 2015 dengan ketinggian ±89 meter diatas permukaan laut. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK) terdapat dua faktor, Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang kambing terdiri dari P0: Kontrol, P1: 10 ton/ha (2 kg/plot), P2: 20 ton/ha (4 kg/plot), P3: 30 ton/ha (6 kg/plot) faktor kedua interval waktu aplikasi pupuk cair super bionik yaitu W0: Kontrol, W1: 5 hari sekali, W2: 10 hari sekali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan pemberian pupuk kandang kambing pada dosis 20 ton/ha (P2) memberikan hasil terbaik pada variabel pengamatan jumlah daun tanaman selada. Interval waktu aplikasi pupuk cair super bionik berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan diameter batang, tinggi tanaman, dan jumlah daun tanaman selada dengan interval waktu aplikasi 5 hari sekali. Pemberian dosis pupuk kandang kambing tidak berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman 7 hst dan 14 hst, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang (7,14,21) hst, tinggi tanaman 7 hst, jumlah daun (7,14,21) hst, panjang daun, lebar daun, luas daun, panjang akar, berat kering akar, berat berangkasan basah, dan berat berangkasan kering. Perlakuan interval waktu aplikasi pupuk cair super bionik berpengaruh nyata terhadap semua variabel pegamatan, dan tidak berpengaruh nyata pada variabel pengamatan diameter batang 14 hst dan 21 hst, jumlah daun 7 hst dan 14 hst. Interaksi antara pemberian dosis pupuk kandang kambing dan interval waktu aplikasi pupuk cair super bionik tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman selada, namun berpengaruh sangat nyata pada produksi tanaman selada dengan variabel pengamatan panjang daun, lebar daun, luas daun, panjang akar, dan berat kering akar.
PENGAPLIKASIAN BERBAGAI MACAM PUPUK AZOLLA (Azolla microphyla) DAN INTERVAL WAKTU APLIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L) Merill) Mamang, Khairul Ikasan; Umarie, Iskandar; Hasbi, Hudaini
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.074 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i1.791

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui macam pupuk azolla yang terbaikdalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, (2) untuk mengetahui interval waktu aplikasi yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, (3) untuk mengetahui interaksi pemberian berbegai macam pupuk azolla dan waktu aplikasi dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember dari bulan Maret sampai Juni 2017 dengan ketinggian tempat89 m diatas permukaan laut penelitian ini dilakuakn secara faktorial (3 x 3) dengan pola dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor yaitu pertama dalah pemberian berbagai macam pupuk azolla dan faktor kedua yaitu interval waktu pemupukan yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama terbagi menjadi 3 taraf yakni A1= Kompos azolla 6 ton/ha (1200 g/plot), A2=  azolla cair 120 ml/L/ha, A3= Azolla segar 8 ton/ha (1600 g/plot). Faktor kedua terbagi dalam 3 taraf   yakni W1= 7 hari sebelum tanam, W2= 0 hari/saat tanam, W3= 7 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pemberian berbagai macam pupuk azolla tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kedelai umur (14, 28, 42) hst, jumlah daun umur (14, 28, 42) hst, umur berbunga, jumlah cabang produktif, berat polong pertanaman, jumlah polong, berat basah berangkasan, berat kering berangkasan, berat basah polong, berat kering polong, berat 100 biji. Pada perlakuan waktu aplikasih memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada parameter jumlah cabang, berat polong pertanaman, jumlah polong, berat basah berangkasan basah, berat berangkasan kering, berat basah polong, berat kering polong, berat 100 biji dan tidak berpengaruh pada parameter tinggi tanaman umur (14, 28, 42) hst, jumlah daun umur (14, 28, 42) hst, danumur berbunga. Sedangkan interaksi antara kedeua perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap seluruh variabel pengamatan. Waktu apikasih saat tanam (W3) memberikan hasil terbaik pada veriabel pengamatan produksi tanaman kedelai.Kata kunci :  Pupuk Organik Azolla, Waktu Aplikasi, Pertumbuhan, Produksi, Tanaman Kedelai
RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) PADA PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN INTERVAL WAKTU APLIKASI PUPUK CAIR SUPER BIONIK Indra Wardhana; Hudaini Hasbi; Insan Wijaya
AGRITROP Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v14i2.431

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang kambing dan interval waktu aplikasi pupuk cair super bionik yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember dari bulan November 2015 sampai bulan Januari 2015 dengan ketinggian ±89 meter diatas permukaan laut. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK) terdapat dua faktor, Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang kambing terdiri dari P0: Kontrol, P1: 10 ton/ha (2 kg/plot), P2: 20 ton/ha (4 kg/plot), P3: 30 ton/ha (6 kg/plot) faktor kedua interval waktu aplikasi pupuk cair super bionik yaitu W0: Kontrol, W1: 5 hari sekali, W2: 10 hari sekali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan pemberian pupuk kandang kambing pada dosis 20 ton/ha (P2) memberikan hasil terbaik pada variabel pengamatan jumlah daun tanaman selada. Interval waktu aplikasi pupuk cair super bionik berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan diameter batang, tinggi tanaman, dan jumlah daun tanaman selada dengan interval waktu aplikasi 5 hari sekali. Pemberian dosis pupuk kandang kambing tidak berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman 7 hst dan 14 hst, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang (7,14,21) hst, tinggi tanaman 7 hst, jumlah daun (7,14,21) hst, panjang daun, lebar daun, luas daun, panjang akar, berat kering akar, berat berangkasan basah, dan berat berangkasan kering. Perlakuan interval waktu aplikasi pupuk cair super bionik berpengaruh nyata terhadap semua variabel pegamatan, dan tidak berpengaruh nyata pada variabel pengamatan diameter batang 14 hst dan 21 hst, jumlah daun 7 hst dan 14 hst. Interaksi antara pemberian dosis pupuk kandang kambing dan interval waktu aplikasi pupuk cair super bionik tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman selada, namun berpengaruh sangat nyata pada produksi tanaman selada dengan variabel pengamatan panjang daun, lebar daun, luas daun, panjang akar, dan berat kering akar.
Pemanfaatan Jamur Entomopatogen Metarhizium anisopliae (Metsch) Sebagai Bioinsektisida Dalam Mengendalikan Hama Kepik Penghisap Buah (Helopeltis spp) Pada Kakao (Theobroma cacao L) M. Luthfi Ryzaldi; Oktarina Oktarina; Hidayah Murtiyaningsih; Hudaini Hasbi; Gracia Melsiana Aldini
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta Vol. 2 No. 1 (2022): September
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/trilogi.v2i1.39

Abstract

Helopeltis spp merupakan salah satu hama pada kakao yang dapat menyebabkan penurunan produksi pada budidaya kakao. Pengendalian hama ini masih banyak menggunakan pestisida kimiawi, efek dari Penggunaan pestisida berbahan aktif kimiawi sulit terdegradasi menyebabkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan seperti hilangnya keragaman hayati, dan berdampak pada hama sasaran yaitu memiliki ketahanan terhadap insektisida (resisten). Untuk itu diperlukan pengendalian yang ramah lingkungan dan aman. Salah satu penggunaan agensia hayati seperti jamur M.anisopliae, yang masih perlu untuk diteliti. Tujuan penelitian ini adalah Untuk Mengetahui larutan bioinsektisida dari jamur Metarhizium anisoplae dapat mengurangi aktivitas makan hama Helopeltis pada buah kakao (Theobroma cacao L) dan Mengetahui efektivitas dari berbagai konsentrasi bioinsektisida dari jamur Metarhizium anisopliae terhadap mortalitas hama Helopeltis pada buah kakao (Theobroma cacao L ). Penelitian ini bertempat di Laboratorium Proteksi Tanaman (Puslitkoka). Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial yang terdiri dari 6 perlakuan. Setiap unit percobaan terdiri dari 10 ekor instar V sampai Imago Helopeltis spp. Perlakuan terdiri dari K0 (control), K1 (10 g/L), K2 (15g/L), K3 (20 g/L), K4 (25 g/L), dan K5 (1 ml/L) kimiawi sebagai pembanding. Data yang diperoleh di analisis ragamnya (anova) dan di uji lanjut menggunakan BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bioinsektisida jamur M.anisopliae berpengaruh terhadap peningkatan mortalitas hama Helopeltis spp pada konsentrasi (25 g/L) dengan tingkat mortalitas 97,5 % Bioinsektisida jamur M.anisopliae berpengaruh terhadap penurunan aktivitas makan hama Helopeltis spp terdapat pada konsentrasi (25 g/L) dengan jumlah 140,5 tusukan
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Terung (Solanum melongena L.) Terhadap Pemberian Pupuk Oraganik CairAzolla (Azolla Pinata) Dan Pupuk P Moh Trio Candra Alfiandi; Hudaini Hasbi; Bejo Suroso
National Multidisciplinary Sciences Vol. 1 No. 2 (2022): Proceeding SEMARTANI 1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.412 KB) | DOI: 10.32528/nms.v1i2.65

Abstract

Terong sangat digemari oleh masyarakat karena selain rasanya yang enak juga bisa dibuat dari asinan dan manisan terong serta dapat dijadikan sebagai sumber nutrisi untuk menunjang kesehatan masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman terung adalah dengan perbaikan teknik budidaya yaitu dengan melakukan pemupukan. Penggunaan pupuk organik bisa menjadi solusi dalam mengurangi aplikasi pupuk anorganik yang berlebihan karena bahan organik mampu memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis POC azolla dan dosis pupuk P terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama adalah dosis POC azolla: A0: 0 ml/tanaman, A1: 100 ml/tanaman, A2: 200 ml/tanaman, A3: 300 ml/tanaman. Faktor kedua adalah pupuk P anorganik: P1:22,2 g/m2 Sp36, P2: 27,75 g/m2 Sp36, dan P3: 33,3 g/m2 Sp36. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan POC azolla dosis 200 ml/tanaman, dosis pupuk 27,75 g/m2 Sp36 merupakan perlakuan terbaik pada variabel pertumbuhan maupun produksi tanaman terung. Interaksi POC azolla dosis 200 ml/tanaman dengan pupuk anorganik P dosis 100 kg/ha merupakan interaksi terbaik di antara kombinasi perlakuan lainnya.
Socialization of Fermentation Technology on Eco Enzymes as Raw Materials for Agro-industry at Muhammadiyah 3 Jember Senior High School Fitriana Dina Rizkina; Hudaini Hasbi; Ahib Assadam; Nurul Fathiyah Fauzi; Astri Widyaruli Anggraeni; Tiara Aprilia Hapsari P.P.; Shinta Artamevia Ramad
Jurma : Jurnal Program Mahasiswa Kreatif Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : LPPM UIKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jurma.v7i1.1770

Abstract

Waste is a daily problem for human life in the world, this is because waste production occurs every day. The increase in the amount of waste per day causes various diseases that will have a more dangerous health impact on both humans and the environment for the next generation. A clean and healthy school environment will support a good teaching and learning process. Muhammadiyah 3 Jember Senior High School is one of the schools that is always developing to become a model school in Jember Regency. However, based on the results of preliminary observations, organic waste management has not been implemented. Eco enzymes are natural multi-purpose liquids, which are fermented from sugar, fruit/vegetable residues, and water. Eco enzymes can be liquids that provide many benefits for households, agriculture, and animal husbandry. Basically, Eco enzymes accelerate biochemical reactions in nature to produce useful enzymes using fruit or vegetable waste. This enzyme from "waste" is one way of waste management that utilizes kitchen scraps for something very useful. The purpose of this community service activity is to introduce fermentation technology to Eco enzymes through increased participation in waste management. This activity was carried out in the form of direct socialization and training to 46 students. The resource person explained the material using the lecture and discussion method, then the participants directly practiced making Eco enzymes. Based on the results of observations of community service activities, students have not implemented organic waste management.
Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kompos Azola Dan Poc Urine Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max (L) Merril) Faruk Nuzul Firdaus; Iskandar Umarie; Hudaini Hasbi
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 1 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/callus.v1i1.1860

Abstract

Kedelai (Glycine max L. (Merill) merupakan komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan akan gizi Kebutuhan kedelai di Indonesia pada setiap tahunnnya selalu meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita. Kebutuhan rata-rata kedelai sebanyak 2,2 juta ton/tahun, namun produksi kedelai dalam negeri hanya sekitar 800 ribu-900 ribu ton. Salah satu upaya peningkatan produksi yaitu dengan pengaplikasian pupuk organic kompos azolla dan poc urine sapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dosis pemberian pupuk kompos azola terhadap pertumbahan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max (L.) Meril), untuk mengetahui pengaruh dosis pemberian poc urine sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, untuk mengetahui interaksi pemberian dosis kompos azola dengan poc urine sapi terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Penelitian ini menggukan (RAK) 2 faktor yang disusun secara factorial dengan 3 kali ulangan. dosis pemberian pupuk kompos azolla (A) dan dosis pemberian POC Urin sapi. (U). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kompos azzolla dengan dosis 250 gram memberikan pengaruh yang terbaik terhadap parameter tinggi tanaman tanaman, bintil akar produktif jumlah cabang, jumlah cabang produktif dan jumlah polong berisi. Perlakuan POC urine sapi dengan dosis 150 ml memberikan pengaruh terbaik pada parameter jumlah bintl akar dan bintil akar produktif. interaksi antara kompos azzolla dan poc urine sapi berpengaruh nyata terhadap bintil akar dan bintil akar produktif.