Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN IKAN LELE PADA KARANGTARUNA JATIDIRI DI DESA PULONITI, KECAMATAN BANGSAL, KABUPATEN MOJOKERTO Jenny Yudha Utama; Annasrullah .
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perekonomian di Negara Indonesia yang dimulai dari sektor pedesaan melalui organisasi pemuda sebagai meningkatkan perekonomian. Dalam tulisan ini pelaksana pengabdian masyarakat memajukan masyarakat yang berada di Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto melalui budidaya ikan lele yang mana pengelolahnya adalah karang taruna jati diri. Hal ini dilakukan karena dilakukan oleh pelaksana pengabdi masyarakat dikarenakan organisasi pemuda karang taruna merupakan ujung tonggak di desa yang nantinya tercipta kemandirian dan memiliki kegiatan yang memiliki nilai ekonomi. Ada pun teori yang diangkat yakni Smelser dan Swedberg. Metode yang digunakan pelaksana yaitu mengumpulkan anggota karang taruna memberikan wawasan pengetahuan terkait organisasi,membangun struktur organisasi terkait budidaya ikan lele di desa,membangun kolam melalui terpal, mebuat sirkulasi pembuangan air setelah satu minggu kemudian menyebar bibit ikan lele pada kolam yang telah tersedia hingga panen. Ada pun hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah karang taruna jati diri telah memiliki kegiatan yang memiliki nilai ekonomi dan tercipta kemandirian dalam karang taruna.
Social Construction of Teaching Campus 3 (KM 3) at SDN Mragel, Lamongan Jenny Yudha Utama; Vivi Dwi Permatasari; Tania Febiana; Muhammad Mirza Safaraz
International Journal of Education, Vocational and Social Science Vol. 1 No. 01 (2022): NOVEMBER, International Journal of Education, Vocational and Social Science (I
Publisher : Cita konsultindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijevss.v1i01.84

Abstract

Education is the right of all people in accordance with the mandate of the Constitution. In order to create good awareness, character, and personality in students as a provision for life in a society that is growing over time. In an education policy must also follow the times. So that the Ministry of Education and Culture issued an Independent Learning Campus Policy (MBKM) and one of its implementations is the Teaching Campus (KM), so the author wants to examine how social construction is in KM batch 3 at SDN Mragel, Lamongan Regency. The purpose of this writing is to find out the social construction of KM3 at SDN Mragel, Lamongan Regency. The benefit of this writing is as material for evaluating KM 3 activities at SDN Mragel, Lamongan Regency. The theory used is related to social construction belonging to Petter.L. Berger and Luckmann. The method used is qualitative with a case study approach. As for data collection techniques using observation, interviews, and documentation, the results obtained are externalization which is a form of social product carried out by humans who experience processes at SDN Mragel, namely literacy corner, flag ceremony, school administration with digitalization, while objectification is an institutionalization and becomes the objective reality of KM 3 refers to Permendikbud No. 3 of 2020. Internalization of the process of interpreting objects captured by individuals from both the teacher and school principal elements with implementing KM3 and vice versa, students at SDN Mragel with implementing KM 3 and vice versa.
Kolaborasi Pemerintah Desa, BUMDes, dan Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Camping Outdoor Dolanan Tegal Klopo di Desa Pacet Nabella Rizka Tianlie; Hikmah Muhaimin; Suprapto Suprapto; Santosa Santosa; Jenny Yudha Utama
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora Vol. 4 No. 4 (2025): JURRISH: Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrish.v4i4.6628

Abstract

Tourism plays a crucial role in regional development, not only in terms of the economy but also in enhancing the social and cultural quality of the community. Mojokerto Regency, particularly Pacet District, has significant natural tourism potential, one of which is Camping Outdoor Dolanan (COD) Tegal Klopo. This study aims to examine the role of the Village Government in community development through the utilization of this tourism potential. The research method used is descriptive qualitative, with data collection techniques including in-depth interviews, observations, and documentation. The informants in this study include the village head, BUMDes managers, tourism site managers, and local residents. The results of the study show that the Village Government plays a strategic role in designing and implementing tourism development programs in the village. The Village Government not only plays a role in building synergy between BUMDes and the community but also actively plans promotional strategies that can attract tourists to visit COD Tegal Klopo. Additionally, the Village Government also plays a role in raising community awareness about the importance of maintaining the sustainability of the environment and local culture so that this tourism can provide long-term benefits for the village. However, this tourism development faces several challenges, such as limited facilities and a lack of trained human resources to professionally manage the tourism destination. Despite these challenges, the development of COD Tegal Klopo tourism has shown positive impacts on the local economy, with an increase in income from the tourism sector. Moreover, this tourism also helps preserve local culture and encourages active community participation in the village development process. With continued support from the Village Government, it is expected that this tourism development will continue to grow, provide greater economic benefits, and preserve local culture and the environment for a better future.
POLA HUBUNGAN BPCB, KEPALA DESA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SITUS KUMITIR (Studi Kasus Tentang Pembagian Hak dan Wewenang): (Studi Kasus Tentang Pembagian Hak dan Wewenang) Anisa Febrianti; Ahmad Hasan Afandi; Jenny Yudha Utama
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 3 No 1 (2022): Volume 3 nomor 1 Juni 2022
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Situs Kumitir merupakan situs cagar budaya yang baru ditemukan pada tahun 2019 yang terletak di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Situs ini ditemukan oleh salah satu perajin batu bata Desa Kumitir, berupa dinding talud sepanjang 21m. Pelaksanaan ekskavasi Situs Kumitir dilakukan dalam beberapa tahap. Dalam pelaksanaan ekskavasi tersebut perlu memperhatikan hak-hak yang dimiliki oleh BPCB, Kepala Desa dan juga masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagimana pola hubungan antara BPCB, Kepala Desa dan masyarakat, serta bagaimana pembagian hak dan wewenangnya. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori interaksi sosial dari Georg Simmel untuk mengetahui hubungan BPCB, Kepala Desa dan masyarakat. Serta partisipasi Arnstein untuk menganalisis pemenuhan hak yang dimiliki oleh masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah hubungan yang terjadi antara BPCB, Kepala Desa, dan masyarakat merupakan interaksi sosial kerjasama. Hubungan BPCB dengan masyaakat merupakan hubungan subordinat dibawah peraturan, yang harus dipatuhi oleh kedua aktor. Hubungan BPCB dengan Kepala Desa yaitu subordinat dibawah individu. Sedangkan Kepala Desa dengan masyarakat meupakan hubungan subordinat dibawah kelompok. Pembagian hak yang dimiliki oleh BPCB dan masyarakat diatur dalam Undang-Undang Cagar Budaya No 11 Tahun 2010, sedangkan hak yang dimiliki oleh Kepala Desa tertuang pada Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
MENTAL HEALTH CRISIS IN INDONESIA FROM A SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE: COMMUNITY PERCEPTIONS OF SUICIDE BEHAVIOR AMONGST STUDENTS Azzara Rum Mawangi; Desi Nur Vitasari; Jenny Yudha Utama
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2024): Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Publisher : Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/kultura.v2i2.974

Abstract

Isu krisis kesehatan mental di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Analisis sosiologis, yang mengkaji pengaruh faktor-faktor sosial terhadap individu dan masyarakat secara luas, memberikan wawasan mengenai krisis ini. Ide bunuh diri merupakan kekhawatiran umum yang sering dikaitkan dengan krisis kesehatan mental, terutama di kalangan mahasiswa. Bunuh diri adalah tindakan yang dengan sengaja menyebabkan kematian pada diri sendiri. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, seperti depresi. Untuk mengatasi stigma masyarakat yang terkait dengan bunuh diri, penting untuk melakukan advokasi untuk meningkatkan pemahaman tentang masalah kesehatan mental. Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan mental dan dukungan sosial yang memadai harus ditingkatkan. Dukungan sosial dapat menciptakan lingkungan yang suportif dan bebas stigma bagi individu yang berjuang dengan masalah kesehatan mental. Bunuh diri dan kesehatan mental adalah konsep yang saling berhubungan. Kementerian Kesehatan Indonesia telah menerapkan langkah-langkah preventif dan promosi terkait kesejahteraan remaja dan dewasa muda, termasuk pelajar, sebagai pengakuan atas pentingnya masalah kesehatan mental. Program pencegahan bunuh diri pelajar merupakan salah satu inisiatif yang dilaksanakan bersama dengan UNICEF. Upaya tambahannya adalah program Kampus Sehat yang berupaya meningkatkan kesejahteraan mental mahasiswa.