Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS ICT MELALUI PEMBINAAN TERFOKUS DI SMP NEGERI 1 KABUPATEN BANTAENG Santosa Santosa
Celebes Education Review Vol 3 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37541/cer.v3i1.589

Abstract

enis penelitian adalah penelitian tindakan sekolah. Jumlah guru seluruhnya di SMP Negeri 1 Banateng Kabupaten Bantaeng adalah 35 orang. Subyek yang menjadi sasaran penelitian adalah guru junior yang berjumlah 13 orang yang terdiri dari 5 laki-laki dan 8 perempuan. Penetapan subyek penelitian didasarkan dari data hasil supervisi yang menunjukkan bahwa mutu proses pembelajaran yang dilaksanakan masih perlu ditingkatkan. Masalah yang diteliti adalah: (1) bagaimanakah cara meningkatkan wawasan kependidikan guru yang bertalian dengan kemampuan mengajar pada guru junior di SMP Negeri 1 Bantaeng kabupaten Bantaeng, (2) bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan guru menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis ICT pada guru junior di SMP Negeri 1 Bantaeng kabupaten Bantaeng, (3) apakah wawasan kependidikan yang berkaitan dengan kemampuan mengajar dapat ditingkatkan setelah mengikuti pembinaan terfokus pada guru junior di SMP Negeri 1 Bantaeng kabupaten Bantaeng, dan (4) apakah kemampuan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis ICT dapat ditingkatkan setelah mengikuti pembinaan terfokus pada guru junior di SMP Negeri 1 Bantaeng kabuapten Bantaeng. Data wawasan kependidikan yang berkaitan dengan kemampuan mengajar guru dijaring dengan menggunakan tes dan data kemampuan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan media berbasis ICT menggunakan lembar observasi. Jenis data adalah kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif. Analisis deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan karakteristik distribusi skor wawasan kependidikan yang berkaitan dengan kemampuan mengajar dan kemampuan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan media berbasis ICT pada guru junior. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) wawasan kependidikan yang berkaitan dengan kemampuan mengajar guru dapat ditingkatkan melalui pembinaan terfokus pada guru junior di SMP Negeri 1 Bantaeng kabupaten Bantaeng, dan (2) kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan media berbasis ICT dapat ditingkatkan melalui pembinaan terfokus pada guru junior di SMP Negeri 1 Bantaeng kabupaten Bantaeng
Analisis Deskriptif Penerapan Komunikasi Efektif Dengan Teknik Sbar (Situation Background Assessment Recommendation) Untuk Patient Safety Pada Perawat Pelaksana Rumah Sakit Di Kabupaten Pati Santosa Santosa; Santi Puspa Ariyani
Syntax Idea Vol 2 No 5 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v2i5.276

Abstract

Keselamatan pasien bisa di tingkatkan dengan model teknik SBAR karena dapat mengurangi risiko dari KTD (Kejadian Tidak Diharapkan), KNC (Kejadian Nyaris Cedera), KPC (Kejadian Potensial Nyaris Cedera), KTC (Kejadian Tidak Cedera) dan Sentinel (Kejadian Tidak Diharapkan yang menimbulkan kematian maupun cidera yang serius atau fatal). Penggunaan komunikasi SBAR juga mencegah informasi salah yang disampaikan oleh perawat kepada dokter, hal ini dikarenakan komunikasi SBAR merupakan komunikasi yang telah terstruktur dengan baik, benar dan jelas, maka dari itu pengetahuan tentang teknik komunikasi SBAR penting untuk terus ditingkatkan. Implementasi penggunaan komunikasi SBAR di rumah sakit ternyata banyak menemui kendala seperti dokumentasi oleh penerima pesan yang tidak tepat dan pelaksanaannya, karena tidak sesuai dengan standar operasional prosedur yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas dari pelaksanaan komunikasi SBAR. Perawat ataupun Nurse asal kata dari bahasa latin yakni ‘Nutrix; yang artinya merawat/ memelihara. Perawat ialah seseorang yang memiliki peran dalam merawat/memelihara, membantu serta melindungi seseorang yang sakit. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan desain penelitian cross sectional study melalui kuesioner yang dibagikan menggunakan google form dengan link http://bit.ly/KuesSantSBAR yang di sebarkan melalui Watshapp Group Perawat Pati. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh perawat pelaksana Rumah Sakit di Kabupaten Pati baik yang bekerja di Rumah Sakit Pemerintah maupun Rumah Sakit Swasta. Sampel dalam penelitian ini ialah perawat pelaksana Rumah Sakit di Kabupaten Pati sesuai yang dibutuhkan peneliti sejumlah 85 responden. Penerapan komunikasi efektif dengan teknik SBAR bahwa pertanyaan Situation (kondisi terkini yang berlangsung pada pasien) perawat ada yang tidak menyebutkan sejumlah 7 (8,2%) pada pertanyaan perawat menyebutkan nama serta umur pasien, juga item pertanyaan perawat menyebutkan nama dokter yang menangani pasien, sedangkan pada pertanyaan Situation (keadaan sekarang yang berlangsung terhadap pasien) perawat yang tidak menyebutkan masalah keperawatan pasien yang telah serta belum teratasi sejumlah 27 (31,8%) responden. Penerapan komunikasi efektif dengan teknik SBAR pada pertanyaan. Latar belakang (Info prinsipil yang berkaitan dengan keadaan pasien terkini) didapatkan bahwa perawat yang tidak menjelaskan dan mengidentifikasi pengetahuan pasien terhadap diagnose medis/ penyakit yang dialami pasien, sejumlah 32 (37,6%) responden. Saran perawat pelaksana rumah sakit di Kabupaten Pati untuk selalu mengupdate ilmu tentang komunikasi efektik dengan teknik SBAR untuk mendukung keselamatan pasien, untuk Manegement rumah sakit khususnya bidang pengembangan diklat SDM Perawat Pelaksana untuk memfasilitasi adanya pelatihan pelatihan atau workshop tentang komunikasi efektif terutama dengan teknik SBAR, untuk Peneliti selanjutnya bisa dikembangkan faktor faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi perawat pelaksana di rumah sakit dalam penerapan komunikasi efektif dengan teknik SBAR guna mendukung keselamatan pasien. Kata kunci: Komunikasi efektif, SBAR, Perawat, Patient Safety
Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Dan Bank Perkreditan Rakyat Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Menghadapi Perlambatan Ekonomi Santosa Santosa
Syntax Idea Vol 2 No 11 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v2i11.730

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perbedaan kinerja Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan menganalisis rasio keuangan. Lima kategori kinerja keuangan yaitu; profitabilitas, efisiensi, risiko, kualitas aset dan likuiditas digunakan untuk menguji perbedaan kinerja keuangan bank. Studi ini secara komprehensif menganalisa duabelas (12) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan limapuluh empat (54) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk periode 2014 – 2018 di Provinsi Daerah Istimewa Yoyakarta. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dua rata-rata (independent sample t-test) dan analisa time series. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara profitabilitas, likuiditas, Non-performing Loans to Total Loans (NPL) dan Equity to Deposits (ETD) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Operating Expense to Assets (OER), Loan Ratio (LR), dan Loans to Deposits (LTD) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) lebih baik dibandingkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sedangkan Asset Trunover (ATO), Net Interest Margin (NIM), Allowence for Loan Losses to Total Loan (LL), Total Liabilites to Equity (TLE) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) lebih unggul dibandingkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Kesiapsiagaan Wilayah Pada Puskesmas Sebagai Fasyankes Tingkat Pertama Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 Berdasarkan Indikator SDM Dan Sarana Prasarana Santosa Santosa
Syntax Idea Vol 2 No 6 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v2i6.375

Abstract

Coronavirus Disease (COVID-19) merupakan jenis virus baru yang belum pernah ditelaah sebelumnya. Dalam Penelitian sebelumnya, SARS ditularkan dari kucing luwak (civet cats) pada manusia serta MERS melalui unta ke manusia. Penularan manusia ke manusia sangat terbatas. Penghambatan serta penanggulangan COVID-19 perlu dijadikan prioritas yang teresensial dalam setiap peraturan pemerintahan. Lembaga pelayanan kesehatan di semua tingkatan/level diharapkan mematuhi indikator pemerintah pusat dan daerah setempat serta wajib menguatkan asas kinerja penghambatan serta penanggulangan epidemi local serta membentuk kelompok yang ahli dibidang penghambatan serta penanggulangan COVID-19 dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang penting bagi penduduk di Indonesia. Puskesmas merupakan fasyankes yang berada di daerah tingkat pertama yang senagian besar masyarakat memanfaatkan pelayanan tersebut,. Metode penelitian menggunakan deskriptif eksploratif dengan desain penelitian cross sectional study melalui kuesioner yang dibagikan menggunakan google form dengan link http://bit.ly/KuesSantFKTP yang di sebarkan melalui Whatsapp dan Facebook ke seluruh Puskesmas sebagai Fasyankes Tingkat Pertama. Penelitian ini menggunakan total sampel responden yang telah mengisi kuesioner yang dibagikan menggunakan google form sejumlah 216 responden. Kesimpulan rata rata SDM Puskesmas sudah disiapkan oleh Puskesmas dimana Prosentase diatas 84,3%. sedangkan SDM yang belum disiapkan di Puskesmas dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 ini Prosentasenya 15%. Puskesmas sebagai Fasyankes tingkat pertama masih ada yang belum siap dalam hal sarana pelayanan kesehatan yang meliputi ruang isolasi yang belum tersedia guna melakukan tatalaksana, kebutuhan alat-alat kesehatan, dan sebagainya dalam menghadapi Pandemi COVID-19 dengan prosentase mencapai 65,3% atau sejumlah 141 Puskemas dari 216 Puskesmas yang disurvey.
Kehadiran Pemilih Di TPS (Tempat Pemungutan Suara) dalam Pilkada Serentak Bulan Desember Tahun 2020 Santosa Santosa
Syntax Idea Vol 3 No 1 (2021): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v3i1.258

Abstract

This study aims to analyze how the level of Voter Attendance at polling stations (TPS) in the December 2020 Regional Elections coincided with the COVID-19 Pandemic. The method used in this research is survey research with cross sectional research design through questionnaires distributed using google form distributed through Watshap Group that can reach out of Java for four days with creteria that at that time the region held simultaneous elections. The sample used in this study was probabilitysampling. The population in this study was all 130 respondents who filled google from being used as respondents. Conclusion On Characteristic Variables, novice respondents are still low at 5 (3.8%) first-time respondents participated in the Simultaneous Elections, in line with the age indicatorthat the age of novicevoters is usi a 17 Years - 20 Years obtained 1 (0.8%) Respondents. In the concurrent Election Variables that the attendance rate is 120 (92.3%) respondents stated that they were present at the polling station to exercise their voting rights in the 2020 Regional Elections. In the Covid 19 Pandemic Variable,respondents currentlynumber 85(65.4%) respondents stated in the Red Zone and Health Protocol in tps number 95 (73.1%) respondents stated Already and Very Maximal in applying Prokes in tps where respondents choose.
Analisis Pengaruh Social Distancing Dalam Pencegahan Penyebaran Virus Corona Dengan Pelaksanaan Sholat Fardhu Berjamaah Di Masjid Al Ikhlas Desa Sukoharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Jawa Tengah Santi Puspa Ariyani; Santosa Santosa
Syntax Idea Vol 2 No 5 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v2i5.275

Abstract

Pemerintah Indonesia sudah mengemukakan bahwa akan memberikan usaha terbaik serta paling maksimal dalam menanggulangi pandemi virus corona atau nama penyakitnya adalah COVID-19. Pemerintah secara faktual ada untuk melindungi warganya sekuat tenaga serta memastikan keselamatan tiap-tiap warga negara. Upaya pemerintah itu, pantas memperoleh dukungan semua lapisan masyarakat Indonesia. Sebab dengan berintegrasi, bekerjasama serta bersinergi, Indonesia percaya dapat menangani persoalan penyebaran virus corona. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisa apakah himbauan Social Distancing untuk mencegah penyebaran Virus Corona akan mempengaruhi Pelaksanaan Sholat Fardhu Berjamaah di Masjid Al Ikhlas Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati Jawa Tengah dan diharapkan dapat memberikan gambaran bagi masyarakat dalam pemahaman tentang penyakit menular khususnya COVID 19 dan rangkaian ibadah Sholat Fardhu Berjamaah. Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah metode korelasi dengan teknik analisis korelasional untuk mengetahui tingkat pengaruh yang dimunculkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan memperhatikan semua informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka. Koefisien Korelasi Pengaruh Social Distancing dalam Pencegahan Penyebaran Virus Corona dengan Pelaksanaan Sholat Fardhu Berjamaah di Masjid Al Ikhlas Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, didapatkan bahwa Nilai Koefisien korelasi pearson product moment (r) didapat sebesar 0,307 hal ini menyatakan bahwa besarnya derajat pengaruh Social Distance dengan Pelaksanaan sholat fardhu berjamaah tingkat pengaruhnya adalah rendah. Disarankan untuk peneliti selanjutnya bisa dikembangkan factor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap ketidakpatuhan warga terhadap himbauan pemerintah tentang social distancing dalam pencegahan penyebaran Virus Corona. Kata kunci: Social Distance, Virus Corona, COVID 19, Sholat Fardu Berjamaah
Pendugaan Kualitas Fisik Biji Jagung untuk Bahan Pakan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Berdasarkan Data Citra Digital Adrizal Adrizal; D. Anggraini; N. Novita; Santosa Santosa; Andasuryani Andasuryani
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 13, No 3 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.13.3.183-190.2011

Abstract

The Research intended to study the method of prediction of physical quality of corn kernel of feed stuff using Artificial Neural Network (ANN) based on variables of image data. The image data was used as input of ANN, and the character of corn kernel was the output. The variable of image were index red index, green index, blue index, hue, saturation, intensity, entropy, energy, contras, and homogeneity. The characteristic of corn were intact kernel, broken kernel, damage kernel and moldy kernel. There are two phase of application of ANN; training and validation. The training intend to calibrate the relationship between the image variable and corn kernel characteristics. The validation intend to examine the accuration of prediction. The result of research indicated that the intact kernel less accurate (70%) be predicted by image data, whereas broken kernel, damage kernel and moldy kernel can be predicted accurately (100%). The average of accuracy was 92.5 %. It was conclude that it was need to be improved the quality of image before processing the data to be input to the ANN.
Karakter Makromorfologi dan Mikromorfologi Duku, Kokosan, Langsat dalam Penentuan Status Taksonomi pada Kategori Infraspesies Laila Hanum; Rina Sri Kasiamdari; Santosa Santosa; Rugayah Rugayah
Biospecies Vol. 6 No. 2 (2013): Juli 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biospecies.v6i2.887

Abstract

Duku, kokosan dan langsat merupakan buah-buahan yang populer dan memiliki nilai ekonomi yang penting. Secara morfologi duku, kokosan dan langsat  hampir mirip satu sama lain sehingga menyulitkan dalam penentuan pada tingkat infraspesies bagi para pemulia tanaman. Berbagai pendekatan untuk penentuan morfologi ini telah banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini menentukan status taksonomi duku, kokosan dan langsat pada ketegori infraspesies berdasarkan karakteritik makro dan mikromorfologi. Berbagai variasi duku, langsat dan kokosan dikoleksi dari beberapa pusat pertanaman di Indonesia, meliputi wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Preparasi herbarium tumbuhan meliputi koleksi sampel, persiapan, penempelan dan identifikasi. Analisis morfologi menggunakan metode pengamatan dan deskripsi, pengukuran karakter morfologi dilakukan baik pada organ generatif dan vegetatif meliputi bunga, batang, biji dan buah, dan semua sampel didokumentasikan dengan menggunakan foto. Hasil penelitian ini menunjukkan ditemukan 29 variasi dari duku, kokosan, dan langsat yang terdiri dari 19 duku, 2 kokosan dan 8 langsat dari semua wilayah. Hasil karakterisasi makro dan mikromorfologi menunjukkan duku, kokosan, dan langsat dari berbagai daerah di Indonesia dapat dinyatakan duku, kokosan, dan langsat merupakan marga Lansium, untuk kategori jenis adalah L. domesticum Correa dan pada kategori infraspesies dapat dibagi menjadi dua group yaitu group duku dan group kokosan-langsat.
Kajian Molekuler Layu Buah Muda Kakao (Theobroma cacao L.): Ekspresi TcPIN1 Like Gene Yohana Theresia Astuti; Kumala Dewi; Santosa Santosa; A. Adi Prawoto
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 15, No 3 (2010): October 2010
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v15i3.2591

Abstract

This experiment was carried out to evaluate the expression of TcPIN1 like gene in cocoa (Theobroma cacao L.). DNA and RNA were extracted from 7 weeks old of both healthy and cherelle wilt cocoa pods. PCR was done with two primer set based on PIN1 sequenced of Arabidopsis. Primer PIN1-1: Forward: taaggtgatgccaccaacaa; Reverse: gccatgaacaacccaagact. Primer PIN!-2: Forward: tttgtgtggagctcaagtgc; Reverse: ctgcgtcgttttgttgctta. RT-PCR was done with primer PIN1-2. The results showed that TcPIN1-2 like gene was found in healthy young pods, but not availabe in cherelle wilt pods of cocoa.
INFORMED CONSENT SIRKUMSISI DI PUSKESMAS WARU, KABUPATEN PAMEKASAN, PROVINSI JAWA TIMUR, PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2013 Hamim Tohari; Santosa Santosa; Akhmad Ismail
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.68 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i1.11354

Abstract

Background : Health service has 2 inseparable parties, those are doctor and patient. Relationship between them is regulated by law giving rise to doctor and patient's rights and obligations. One of the doctor's obligation in medical service is giving informed consent for all action that will be done to the patient. All medical action are preceeded by informed consent, including circumcision.Aim : To determine the implementation of informed consent for circumcision done in Puskesmas Waru, Pamekasan Regency, East Java Province.Method : This research is a descriptive study. This research uses survaillance method done by collecting data, with informed consent as the sample which was gathered from medical record of circumcision in Puskesmas Waru, Pamekasan Regency, East Java Province done in January 1st - December 31st 2013. Collected data are displayed in the form of diagrams and tables.Result :  This research shows that, based on diagnosis and medical action procedure, 100% of samples have complete criteria, 100% explains Purpose of Medical Action, 100% explains Risks and Complications, 0% explains Costs Estimation, 100% of agreement to circumcision are written, and 100% of the agreement signed by both informant and approver.Conclusion :  Circumcision in Puskesmas Waru have been explained quite completely but some information was not explained. Agreement of circumcision in Puskesmas Waru have been written as explained in current Minister of Health Regulation and Statute.