Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

STRATEGI DIPLOMASI PERTAHANAN INDONESIA DALAM MENJAGA STABILITAS KAWASAN ASEAN MELALUI KONSEP DYNAMIC EQUILIBRIUM Sutiono, Sutiono; Mahroza, Jonni; Yusgiantoro, Purnomo
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 5 No 2 Jurnal Diplomasi Pertahanan (Agustus 2019)
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak -- Stabilitas ASEAN adalah alasan bertumbuhnya ekonomi di ASEAN. stabilitas tersebut tidak terlepas dari upaya regionalisasi ASEAN yang hingga kini menuju Komunitas Masyarakat ASEAN. Hal yang paling penting adalah konsensus dari ASEAN Way terus menciptakan guidance bagi hubungan yang berlangsung di ASEAN. Rivalitas Amerika Serikat dan Cina dalam upayanya memperebutkan pengaruh di ASEAN telah memberikan beberapa ancaman seperti tidak tercapainya konsensus di tahun 2012, Malaysia yang keluar dari join declaration di Myanmar tahun 2017, dan CoC Laut Cina Selatan yang masih terus digalakkan yang tentunya berhadapan dengan kepentingan para major power khususnya Amerika Serikat dan Cina. Penelitian ini untuk menjelaskan strategi diplomasi pertahanan Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan ASEAN dan strategi diplomasi pertahanan Indonesia tersebut melalui konsep dynamic equilibrium. Penelitian ini akan dikaji melalui teori-teori strategi terutama Terry L Deibel dan kesesuain konsep Dynamic Equilibrium dengan konsep diplomasi pertahanan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data dihimpun dengan cara wawancara, lalu disandingkan dengan studi literatur. Kemudian data tersebut dianalisis berdasarkan teori-teori di atas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepentingan Indonesia dalam regional masih dalam bentuk kepentingan membangun postur pertahanan Indonesia. Sehingga, konsep Dynamic Equilibrium bisa menjadi alternatif untuk mencegah fragmentasi ASEAN oleh rivalitas para major powers.Kata kunci: diplomasi, diplomasi pertahanan, strategi, asean, rivalitas kekuatan Abstract -- ASEAN stability is the reason for the economic growth in ASEAN. More importantly this is inseparable from the efforts to regionalize ASEAN which is now heading towards the ASEAN Community.The most important thing is the consensus of ASEAN Roads continues to guide the ongoing relations in ASEAN. Rivalry between the United States and China in its efforts to compete for influence in ASEAN has provided several problems such as the lack of consensus in 2012, Malaysia coming out of a joint declaration in Myanmar in 2017, and the ongoing South China CoC which can deal with the interests of the big special powers of the United States and China. This research is to explain Indonesia's defense diplomacy strategy in the ASEAN defense region and Indonesia's defense diplomacy strategy through the concept of dynamic balance. This research will be examined through the popular strategy theories of Terry L Deibel and the compatibility of the concept of Dynamic Equilibrium with the concept of defense diplomacy. This research was conducted using qualitative. Data is collected by means of interviews, then juxtaposed with literature studies. Then the data is analyzed based on the theories above. The results of this study indicate that Indonesia's interests in the region are still in the form of interests in building Indonesia's defense posture. Considering, the concept of Dynamic Equilibrium can be an alternative to prevent ASEAN fragmentation by the rivalry of the main forces.Keywords: diplomacy, defense diplomacy, strategy, asean, rivality
Survei Kepuasan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Terhadap Kualitas Pelayanan Pendidikan dengan Pendekatan Service Quality Marliza Oktapiani; Sutiono Sutiono; Ifham Choli; Jumira Warlizasusi
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 10, No 02 (2021): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v10i02.1495

Abstract

Peningkatan mutu menjadi semakin penting bagi institusi yang digunakan untuk memperoleh kontrol yang lebih baik melalui usahanya sendiri. Mutu menjadi faktor pembeda bagi sebuah institusi. Fokus terhadap pelanggan yang notabene merupakan poin inti dari sebuah mutu yang merupakan salah satu cara efektif dalam menghadapi kompetisi dan bertahan didalamnya.  Survei yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa dalam memberikan sumbangan pemikiran yang positif bagi Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi’iyah dalam mewujudkan institusi yang mengedepankan Ilmu dan Agama. Pada penelitian survei kepuasan terhadap kualitas pelayanan pendidikan di Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-syafi’iyah dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 249 mahasiswa yang terdiri dari tiga program studi yaitu Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam dan Program Studi Perbankan Syariah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa indeks kepuasan mahasiswa terhadap layanan pendidikan di Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-syafi’iyah secara keseluruhan adalah termasuk dalam pencapaian puas dengan indeks kepuasan terletak pada dimensi Kepastian (Assurance) dengan angka 52% dan yang paling rendah adalah dimensi bukti Fisik Layanan (Tangible) dengan angka 40%. Jika dirata-ratakan maka hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan indeks kepuasan mahasiswa adalah termasuk dalam pencapaian cukup puas hingga puas.
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE TALKING STICK METHOD WITH STUDENT'S MOTIVATION TO STUDY (Survey on Akidah Akhlak Subjects at MTs Nurul Islam Bekasi) Sutiono Sutiono; Aprilia Damayanti
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 2 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v13i2.1913

Abstract

The low learning motivation of students can be shown by the lack of student activity in participating in learning. Student inactivity in the learning process can include not paying attention to the lesson, not asking the teacher about material that is not clear, and not answering questions from the teacher. Learning motivation is the driving force in students that causes learning activities, which ensure the continuity of learning activities and which provide direction to learning activities so that the goals desired by students in learning can be achieved. This study aims to determine the effect of the talking stick method on the learning motivation of eighth grade students at MTs Nurul Islam Bekasi. The sample size is all students of class VIII MTs Nurul Islam Bekasi, totaling 64 people. The research method used is descriptive correlational.The results showed that: 1) the use of the talking stick method in Akidah Akhlak subjects at MTs Nurul Islam Bekasi was quite effective (good enough), 2) students' learning motivation was in the medium category (good enough), and 3) there was a strong relationship between the two the variable with a value of r = 0.661 (with a value of p = 0.000). The conclusion is that the talking stick method has a positive and strong influence on the learning motivation of class VIII students at MTs Nurul Islam Bekasi. To increase students' learning motivation, it is recommended to use a variety of learning methods, one of which is the talking stick method so that students do not feel bored while participating in the learning process. Rendahnya motivasi belajar siswa dapat ditunjukkan dengan kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Ketidakaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat meliputi tidak memperhatikan pelajaran, tidak bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas, serta tidak menjawab pertanyaan dari guru. Motivasi belajar merupakan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dalam belajar dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode talking stick terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Bekasi. Ukuran sampelnya adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Bekasi yang berjumlah 64 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Hasil penelitian diperoleh bahwa: 1) penggunaan metode talking stick pada mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs Nurul Islam Bekasi cukup efektif (cukup baik), 2) motivasi belajar siswa dalam kategori sedang (cukup baik), dan 3) terdapat hubungan yang kuat antar kedua variabel tersebut dengan nilai r = 0,661 (dengan nilai p = 0,000). Kesimpulannya adalah metode talking stick memiliki pengaruh positif dan kuat terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Bekasi. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, disarankan agar menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, salah satunya yaitu metode talking stick agar siswa tidak merasa bosan saat mengikuti proses pembelajaran.
FILOSOFI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Sutiono Sutiono
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 9 No 2 (2018): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.144 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v8i2.370

Abstract

Pendikan bertujuan mencapai pertumbuhan yang seimbang dalam kepribadian manusia secara total, melalui pelatihan spiritual, kecerdasan, rasio, perasaan dan panca indra. Oleh karena itu pendidikan memberikan pelayanan bagi pertumbuhan manusia dalam segala aspeknya;spiritual, intelektual, imaginasi, fisik, ilmiah, linguistic, baik individu maupun kolektif, kearah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan. Al-Syaibaniy : filsafat bukanlah hikmah itu sendiri, melainkan cinta terhadap hikmah dan berusaha mendapatkannya. Juga dapat pula mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab akibat, dan berusaha menafsirkan pengalamanpengalaman manusia. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah kependidikan. Oleh karena ada kaitan dengan pendidikan, maka filsafat diartikan sebagai teori pendidikan dalam semua tingkat. Filsafat mengkaji dan memikirkan tentang hakikat segala sesuatu secara menyeluruh, sistematis, terpadu,universal dan radikal yang hasilnya penjadi pedoman dan arah bagi perkembangan ilmu-ilmu yang bersangkutan. Pendidikan selalu diwarnai oleh pandangan hidup (way of life). Diantara pandangan hidup ialah rasionalisme. Rasionalisme ialah faham yang mengatakan bahwa kebenaran diperoleh melalui akal dan diukur dengan akal. Akal itulah alat pencari dan pengukur kebenaran. Maka filosofis pendidikan sangat penting, karena dalam proses pendidikan, kebenaran menjadi tujuan. Al-Attas (dalam Ahmad Tafsir) tujuan pendidikan Islam adalah menjadi manusia yang baik, maka tujuan pendidikan Islami adalah terbentuknya orang yang berkepribadian muslim, dengan demikandiperlukan pandangan hidup yang kokoh dan komprehensif, serta tidak mudah berubah.
EDUCATION FROM ISLAMIC PERSPECTIVE Sutiono Sutiono
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 12 No 2 (2021): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v12i2.1453

Abstract

We have confirmed that Islamic education is not the same as the goals of western education, because there are differences in understanding the nature, role, and purpose of human life in the world. This is a very basic problem that is being faced in the world of Islamic education, therefore a solution must be found. The formulation of the goals of Islamic education, one of which is to deliver to the purpose of human creation, which is to become a caliph on earth as stated in the holy book of the Qur'an. The essence of Islamic education is personal development in all its aspects (body, mind, and heart). And is an activity or effort that a person does in order to achieve maximum positive development in humans. The business or activity in question can be in the form of teaching, habituation, giving examples, giving gifts and praise, as well as developing one's knowledge, skills, and life experience. In addition to being interpreted as an activity, education can also be seen as a system. Education as a system is nothing but a functional totality that is directed at one goal. The purpose of education is to achieve the target in accordance with the purpose of creating humans to become caliphs on earth, then the Qur'an and hadith are used as the basis for Islamic education. Steps are needed to reformulate the goals of Islamic education in accordance with the guidance of the Qur'an and Hadith and refer to the Islamic intellectual tradition that has brought glory and prosperity to mankind. Pendidikan Isam sudah kita pastikan tidak sama dengan tujuan pendidikan barat, oleh karena terdapat perbedaan dalam memahami hakikat, peranan dan tujuan hidup manusia di dunia. Ini adalah persoalan yang sangat mendasar yang sedamg dihadapi pada dunia pendidikan Islam, oleh karena itu harus dicari solusinya.Rumusan tujuan pendidikan Islam salah satunya adalah menghantarkan pada tujuan penciptaan manusia, yaitu menjadi khalifah di muka bumi sesuai yang ertuang dalam kitab suci al-Qur’an. Hakikat pendidikan Islam adalah pengembangan pribadi dalam seluruh aspeknya (jasmani, akal, dan hati). Dan merupakan aktivitas atau usaha yang dilakukan seseorang agar tercapai perkembangan maksimal yang positif dalam diri manusia. Usaha atau kegiatan yang dimaksud dapat berbentuk pengajaran, pembiasaan, pemberian contoh dan teladan, pemberian hadiah dan pujian, maupun pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan atau pengalaman hidup seseorang. pendidikan selain dimaknai sebagai sebuah aktivitas, dapat juga dipandang sebagai sebuah sistem. Pendidikan sebagai sebuah sistem, tidak lain merupakan suatu totalitas fungsional yang terarah pada satu tujuan. tujuan pendidikan mencapai sasaran sesuai dengan tujuan penciptaan manusia menjadi khalifah di muka bumi, maka al-Qur’an dan hadits yang dijadikan sebagai landasan dalam pendidikan Islam. Perlu langkah untuk merumuskan kembali tjuan pendidikan Islam sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan Hadits serta mengacu pada tradisi intelektual Islam yang telah membawa kegemilangan dan kesejahteraan kepada ummat manusia.
Evaluation of the Implementation of the Kampus Mengajar Program Based on the CIPP Model Marliza Oktapiani; Sutiono Sutiono; Ifham Choli
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam Vol 27 No 2 (2022): Ta'dib
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/td.v27i2.14644

Abstract

This study discussed the evaluation of the implementation of the Kampus Mengajar program, which was carried out after the first batch of Kampus Mengajar programs finished. This research took place at SDIT Al-Karimah, Jakarta, with a six- month program. This program used the CIPP model, which includes Context, Input, Process, and Product. The results of this study showed that in context, there was a frequent reference to the technical instructions for the Kampus Mengajar program, the objectives of the Kampus Mengajar program, and obtaining initial school mapping information. Input was carried out with initial plans and observations as well as strategies and goals to be achieved by students on student literacy and numeracy, an adaptation of technology, and administrative disciplines. In the process, the implementation of education guided the basic literacy education program. Finally, the product showed progress in student learning outcomes and achievement of student reporting in participating in Kampus Mengajar programs with various assessments of teaching outcomes that focused on literacy and numeracy, developments in technology adaptation, administrative management, and assessment of Kampus Mengajar.
Sikap Siswa Atas Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Pembelajaran Menyimak Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (Penelitian di SMK se-Kecamatan Ciracas Jakarta Timur) Sutiono Sutiono; Marliza Oktapiani
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 02 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i02.3256

Abstract

Tujuan panelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sikap siswa atas model pembelajaran kontekstual dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa di SMK Se-Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa : l) Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif sikap siswa atas model pembelajaran kontektual dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,778. Hubungan regresi bersifat linier dengan model persamaan Y = -21,680 + 1,309Xl. 2) Hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif motivasi berprestasi dengan hasil belajar Pendidikan Agama siswa, dengan koefisien korelasi sebesar 0,735. Hubungan regresi bersifat linier dengan model persamaan Y = -12,309 + 1,185X2. 3) Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh kesimpulan bahwa secara bersama-sarma terdapat hubungan positif variable bebas sikap siswa atas model pembelajaran kontektual (X1) dan motivasi berprestasi (X2) dengan variabel terikat hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa (Y) dengan koefisien korelasi sebesar 0,854. Hubungan regresi ganda bersifat linier dengan model persamaan Y = -43,035 + 0,894Xl + 0,695X2. 4) Variabel bebas sikap siswa atas model pembelajaran kontektual (X1) dan motivasi berprestasi (X2) baik secara masing-masing maupun bersama-sama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap variable terikat hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa (Y). kontribusi masing-masing variable bebas terhadap variable terikat ada: a) Variabel sikap siswa atas model pembelajaran kontektual sebesar 60,5%, b) Variabel motivasi berprestasi sebesar 54%. Kontribusi kedua variabel bebas secara bersama sama terhadap variabel terikat adalah 72,9% Dengan diketahuinya sumbangan variable sikap siswa atas model pembelajaran kontektual (X1) dan motivasi berprestasi (X2) sebesar 72,9% terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa, maka dapat diambil kesimpulan bahwa 27,1% hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa disebabkan oleh faktor-faktor lain.
Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Bambu Husnul Khotimah; Sutiono Sutiono
Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.926 KB) | DOI: 10.22146/jik.8548

Abstract

Budidaya bambu diperlukan untuk menambah populasi bambu yang cenderung berkurang yang disebabkan oleh beralihnya fungsi lahan yang digunakan untuk pemukiman atau diganti dengan komoditi tanaman lain yang dianggap lebih menguntungkan. Sementara itu kebutuhan bahan baku bambu terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan. Budidaya bambu bermanfaat selain untuk menjaga ketersediaan suplai juga untuk meningkatkan kualitas bambu untuk memenuhi permintaan pasar. Tulisan ini mengkaji analisis finansial dari penanaman bambu. Kajian finansial dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa upaya penanaman atau budidaya bambu ini layak atau tidak secara finansial untuk dilakukan. Data yang digunakan adalah data hasil penelitian di perusahaan perkebunan bambu PT XYZ di Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV (Rp 36.644.364,08) lebih besar dari nol, Net B/C (2,56) lebih besar dari satu, IRR (11 %) lebih besar dari suku bunga 6 %, serta payback period pada tahun ke-9 umur proyek 15 tahun. Berdasarkan kriteria indikator kelayakan finansial dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya bambu layak secara finansial untuk diusahakan.Katakunci: Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), budidaya bambu, studi kelayakan, analisis finansial Financial analysis and feasibity study of bamboo cultivation AbstractBamboo cultivation is necessary to increase the population of bamboo clumps. The bamboo clumps tend to decrease due to the shift of used lands for residential or replaced by other crop comodities, which are considered more profitable. On the other hand, the need of bamboo for raw materials remain increase in line with population growth and the development of science. The important of the bamboo cultivation are to maintain the availability of its supply and to improve the quality of bamboo, which meet the market demands. This paper examined financial analysis of bamboo cultivation. Financial study was necessary to show whether the effort to cultivate bamboo is financially feasible or not. The data used were colecting from the research on bamboo plantation of PT XYZ company in Lampung. The results showed that the NPV (IDR 36,644,364.08) was greater than zero, the Net B/C ê-2.56 êwas greater than one, the IRR (11 %) was greater than the rate of 6%, and the payback period on the ninth year was less than the project life 15 years. Based on the criteria of financial study, it can be concluded that the cultivation of bamboo is financially feasible to be developed. 
CONCEPT OF INTEGRATIVE ISLAMIC EDUCATION Sutiono Sutiono; Iman Abdul Ridho
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 14 No 1 (2023): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v14i1.2666

Abstract

The background of this research is the dichotomy of Islamic education. This dichotomy is the cause of the backwardness of Islamic education, so that the assumption arises that only religious knowledge must be learned. General knowledge is considered secular and not required to be learned, so that Pesantren and Madrasah are considered to represent religious education institutions, while schools are a place for general education. To revive a civilization that has experienced centuries of dullness, Muslims must advance science, technology and education integratively. This research aims to find out the concept of integrative Islamic education, as well as to answer the question of how the concept of integrative Islamic education and how the relevance of integrative Islamic education to the progress of the people and nation. This research method is library research. library research is research whose data collection techniques are carried out by library research, based on readers of literature that has information and has relevance to the research topic. Thus, library research is a series of activities related to library data collection methods, reading and recording and managing research materials. In the findings of the results of this study, integrative education is an educational paradigm that asks Muslims who study not only the sciences derived from the Quran and hadith, but also the general sciences or what is called science. Even Muslims can learn anything, integrative education thinking. The concept of integrative education is a must because it determines Muslims. Muslims are underdeveloped because of the current dichotomy of science. Therefore, the integration of Islamic education is currently very relevant. The program developed is an effort to apply science and technology to overcome the backwardness, poverty, and dependence of Muslims.
THE EFFECT OF TAHFIDZ QUR’AN PROGRAM ON STUNDENTS ABILITY TO MEMORIZE THE AL-QUR’AN Firyal Mumtazah; Sutiono Sutiono; Marliza Oktapiani
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 14 No 2 (2023): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v14i2.2782

Abstract

This research is motivated by the small number of memorizers of the Qur’an.there are so many people in Indonesia, but the number of memorizers is still very far away. As Muslims we should know how noble it is when we memorize the Qur’an because the Qur’an is a book that is a guide for human life. Memorizing the Qur’an is a necessity, you can imagine when no one memorizes the Qur’an, maybe there will not be the enormity of the beauty of the Qur’an in this world. In fact, everyone’s ability to memorize in different and with the Tahfidz Qur’an program,this will be the best bridge or solution. The method used in this study is a quantitative method. The research object is the Thafidz Qur’an program at SMAIT Buahati Islamic School Jakarta. the research sample consisted of 76 students, which is the entire population in class XI. Data collection techniques are carried out using observation, questionnaires, and documentation. While the data analysis technique uses analysis with the Wilcoxon test. Based on the result of the Wilcoxon test analysis in this study, asignificance level of 0,000 was obtained (P Value < 0,05), then H0 was rejected and Ha was accepted,therefore it can be concluded that the Tahfidz Qur’an program has an effect on the ability to memorize the Qur’an class XI students at SMAIT Buahati Islamic School Jakarta.