Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Hutan Rakyat dan Serbuan Pasar: Studi Refleksi Pengusahaan Hutan Rakyat Lestari secara Kolaboratif di Pacitan, Jawa Timur Siswoyo, Bambang
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 11, No 2 (2007): Dinamika Politik Lingkungan
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1.795 KB)

Abstract

Market-oriented exploitation in managing lndonesian forest has led to the enaironmental problems. Such process has also created economic problems for local people who live around the forest as their economic resources are declining significantly. This paper argues that collaborative forest management involving non-governmental organization, local communities, priaate sector and government may enhance the economic welfare of local communities; while at the same time preserve ecological of the forest
DIAGNOSIS PENYAKIT HATI MELALUI SISTEM PAKAR Siswoyo, Bambang; Goro, John Imanuel
JURNAL COMPUTECH & BISNIS Vol 2, No 1 (2008): Vol. 2 No 1 Juni 2008
Publisher : STMIK Mardira Indonesia, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.445 KB)

Abstract

From an empirical study produced that medical experts do not always produce optimal diagnosis decisions while better medical care at the moment is very urgent. Therefore, this research aims to design a liver disease diagnosis expert system which is intended to help (not replace) the duties of physicians who are expected to make decisions diagnosing a more optimal. To make the diagnosis of liver disease expert system then that should be noted is that accurate knowledge, rules and inference mechanisms that will be used, annotation systems that support the expert system and the environment of different features for knowledge builders and users of knowledge. Development of liver disease diagnosis expert system is in development using Microsoft Visual C # .NET 2003 and Microsoft SQL Server 2000 as well as the knowledge base storage analysis phase of software and software design stage using UML (Unified Modeling Language) Keywords: Expert System, Liver Disease  Abstrak Dari sebuah studi empiris dihasilkan bahwa para ahli medis tidak selalu menghasilkan keputusan diagnosis yang optimal sedangkan pelayanan medis yang lebih baik pada saat ini sangat mendesak. Oleh karena itu pada penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pakar diagnosis penyakit hati yang dimaksudkan untuk membantu (bukan menggantikan) tugas-tugas para dokter yang diharapkan dapat membuat keputusan pendiagnosaan yang lebih optimal. Untuk membuat sistem pakar diagnosis penyakit hati maka yang harus diperhatikan adalah pengetahuan yang akurat, aturan dan mekanisme inferensi yang akan digunakan, penjelasan sistem yang menunjang sistem pakar tersebut serta lingkungan fitur yang berbeda untuk pembangun pengetahuan dan pemakai pengetahuan. Pengembangan sistem pakar diagnosis penyakit hati ini dalam pengembangannya menggunakan Microsoft visual C#.Net 2003 dan Microsoft SQLServer 2000 sebagai tempat penyimpanan basis pengetahuan serta tahap analisis perangkat lunak dan tahap perancangan perangkat lunak menggunakan UML (Unified Modeling Language) Kata kunci: Sistem pakar, penyakit hati
MACHINE LEARNING PREDIKSI KEBANGKRUTAN MENGGUNAKAN ALTMAN Z-SCORE siswoyo, bambang; sse, encep; jurnal, firman
BUFFER INFORMATIKA Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : TI S1 FKOM UNIKU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/buffer.v5i1.1955

Abstract

AbstrakIndustri manufaktur adalah salah satu industry yang sangat memperhatikan secara khusus analisis laporan keungan, oleh karena, manajemen harus mempunyai model prediksi kebangkrutan sebagai peringatan dini sehingga bisa mengantisipasi kondisi perusahaan agar dalam keadaan sehat. Machine learning yang mempunyai kemampuan belajar dari data masa lalu sert menghasilkan solusi yang optimal  dengan pendekatan pengenalan pola, akan digunakan dalam kajian ini. Algoritma Principle component analysi-based anomaly detection (PCA-BAD), Multiclass neural network dan Algoritma Perceptron akan digunakan untuk memecahkan masalah. Model yang dihasilkan diuji untuk memperoleh akurasi dan nilai-nilai AUC dari masing-masing algoritma. Nilai  akurasi PCA-BAD nilai accuracy 53% dan nilai AUC adalah 92%. Sementara Multiclass Neural Network  dengan threshold 1% nilai  Acuracy 100 % dan AUC 100%, sedangkan algoritma Perceptron Acuracy 100% dan AUC 100% Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang diusulkan adalah algoritma multiclass neural network.Kata Kunci : Kebangkrutan, Machine learning, PrediksiAbstractManufacturing Industry is one industry that is very concerned about financial statement analysis, therefore, management must have a bankruptcy prediction model as an initial publication that can promote the condition of the company to suit a healthy state. Machine learning that has the ability to learn from past data and produces optimal solutions by obtaining pattern recognition, will be used in this study. The main components of the analysis-based anomaly detection (PCA-BAD) algorithm, the Multiclass neural network and the Perceptron Algorithm will be used to solve the problem. The resulting model appreciates the accuracy and AUC values of each algorithm. The value of PCA-BAD accuracy is 53% and the AUC value is 92%. While the Multiclass Neural Network with a threshold of 1% Acuracy value 100% and AUC 100%, while the Perceptron Acuracy algorithm 100% and AUC 100% Thus it can be denied that the model used is a multiclass neural networkKeywords: Bankruptcy, machine learning, predictionManufaktur  
Preferensi Rencana Penggunaan Angkutan Laut Kapal Cepat Padang - Kepulauan Mentawai Siswoyo, Bambang; Kurniawan, Abdy
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 26 No. 11 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.231 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v26i11.947

Abstract

Kepulauan Mentawai merupakan sebuah wilayah administratif yang kondisi geografisnya merupakanwilayah kepulauan sehingga peranan angkutan laut dalam menunjang mobilitas penduduk sangatpenting. Keterbatasan jumlah armada serta kondisi kapal yang memerlukan perawatan secara berkala menjadi penyebab terhambatnya angkutan laut Padang-Kepulauan Mentawai, salah satu alternatifnya penggunaan kapal cepat. Rencana penggunaan kapal cepat Padang-Kepulauan Mentawai, harus memperhitungkan secara cermat terkait dengan kondisi wilayah, kondisi kapal yang ada, harga tiket, jadwal operasi, kondisi cuaca yang kurang bersahabat, dan lain-lain. Selanjutnya untuk mengetahui preferensi pengguna jasa kapal dalam memberikan opini rencana penggunaan kapal cepat maka dilakukan Analitic Hierarkhi Proces (AHP), berdasarkan hasil analisis untuk preferensi pemilihan jenis kapal untuk waktu tempuh yang relatif singkat untuk penyeberangan Padang-Mentawai pengoperasian kapal cepat tetap diperlukan walaupun dari prioritas utama responden merujuk ke penggunaan kapal ferry. Pengoperasian kapal cepat dibutuhkan sebagai antisipasi terhadap kekosongan jadwal reguler kapal ferry, dan waktu tertentu serta sebagai antisipasi terhadap kondisi darurat, misalnya bencana alam. Kondisi jalur pelayaran antara Padang-Mentawai termasuk rawan, maka faktor keselamatan merupakan prioritas yang harus diutamakan oleh operator kapal cepat khususnya dari pihak swasta.
Kajian Strategi Meningkatkan Armada Laut Nasional Untuk Angkutan CP0 Siswoyo, Bambang
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 23 No. 1 (2011): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2270.96 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v23i1.1047

Abstract

To increase the share of the national fleet charge for Crude Palm Oil (CPO), the necessary readiness of domestic shipping operators. Anticipation that shipping companies can do is to follow the market mechanism, one way to increase ship technology. This is due to the transport of palm oil are required to use double-hull vessels. This study aims to enhance the development of the national share of the cargo fleet capable of transporting cargo for the CPO. With the SWOT analysis is used to solve this problem. Based on the SWOT analysis that in order to reach your potential cargo marine transportation fleet to CPO lies in quadrat I, which is a very profitable situation, where the strategy is to utilize the opportunity and power that, by improving the management of shipping companies, which is guided by the Law no. 17 of 2008 on the voyage and the Presidential Regulation No. 44 of 2005 on Ratification of the International Covention on Maritime liens Mortgage.Keywords: Crude Palm Oil, Sea Transportation.
Kajian Evaluasi Pelayanan Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan Tanjung Pinang Siswoyo, Bambang
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 23 No. 2 (2011): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1617.885 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v23i2.1058

Abstract

Ship is one of the marine transportation of interest many people. Advantages of ships as a means of sea transport are cheap, safe, economical land and capable of carrying passengers or goods in large quantities, making the ship as a means of transport required by the comm uni hj, especially the lower middle income communities. But in reality, the ministry of economy class passenger ships are not as good as any other commercial grade. The study was conducted to observe the operational performance of ships as a means of crossing, which is one of effective tools and efficient transportation in Tanjung Pinang and surrounding areas. Assessment method used is surve1J method with random manner, to distribute questionnaires to passengers ships used as a sample. Sampling is done in non-random sampling, where samples were taken only at the majority of passengers at random. Questionnaire method used is measurement of the attitude of respondents using semantic difference scale. On this scale respondents were asked to evaluate several variables, where each variable there are seven points with the left boundary and right boundary contains an adjective meaning the opposite. While data analysis using Multiattribute Attitude Model (MAM). Multiattribute Attitude In this model, the attitude of the respondents can be seen in the order of importance of each variable. From this study showed that in the operation of ships as a means of crossing with the performance variables of the availability of advanced types of transportation at the port, transport capacity, condition of existing facilities in the ship, less satisfacton;. Variable travel schedule as a means of crossing vessels was satisfactory. For the variables of travel speed, the cost of travel, smooth operation, service personnel, timeliness of departure/ arrival passengers satisfactory, while the variable passenger safehj is very satisfying journey. So generally service ships in the Port of Tanjung Pinang quite satisfying passengers.Keywords : Ships, multiattribute attitude models.
Kahan Pengembangan Pelabuhan Bitung Sebagai Pelabuhan Internasional Siswoyo, Bambang
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 23 No. 3 (2011): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1803.954 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v23i3.1065

Abstract

Indonesia's position that lies between the Pacific and Hindian oceans, the continents of Asia and Australia, it is very special in his capacity as part of a world cruise. In this condition Bitung harbor deemed strategic enough to be developed as a port open to international trade, where the support of Eastern Indonesia as a potential commodity hinterland that supports it. This study uses descriptive analysis with a look from different angles so that the analysis carried out there are some aspects that are the hallmarks and potential of the Port of Bi tung to be developed as an international hub port. Based on the observations of several aspects including cost aspects, aspects of the distance to various cities in Asia trade, the port of Bi tung potential aspects, and aspects of the potential of commodities, development of the port of Bitung in North Sulawesi as a port open to international trade import export that can be used for the development of eastern Indonesia would be potential traffic of international shipping and international trade flaws as it is quite reasonable, in which area (Bitung) have proximity to major trade cities in the Asia Pacific region which acts as a distribution center of commodities in Asia, support for port infrastructure in accordance with the conditions where the deep natural harbor no need for dredged during the year, the port protected by islands Lembe of the waves and waves and wind, on the basis of excellence it is likely able to bring prosperity to Indonesia, especially for the eastern region of Indonesia.Keywords: Port of Bi tung, mileage and condition of superiority of nature.
Demand Angkutan Penyebrangan di Sumba Timur, Nusa tenggara Timur SISWOYO, BAMBANG
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 28 No. 3 (2016): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.379 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v28i3.600

Abstract

Penelitian ini dilakukan guna mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan pelayanan angkutan penyeberangan pada daerah-daerah terpencil dan terisolasi di Nusa Tenggara Timur, terutama Kabupaten Sumba Timur, dimana masih banyak daerah yang belum memiliki akses ke luar daerah baik untuk berhubungan antar kecamatan maupun kabupaten dalam satu propinsi maupun keluar daerah yang lain. Metode yang digunakan adalah metode Deskriptif Kuantitatif, yang menggunakan metode Kuadrat Terkecil (Least Square Metdhod) dan bantuan program Microsoft Office Excel 2007. Sebagai wilayah kepulauan, angkutan penyeberangan di Nusa Tenggara Timur, khususnya Kabupaten Sumba Timur merupakan kebutuhan vital dalam menunjang pembangunan daerah.Kemajuan angkutan penyeberangan dapat mendorong kelancaran arus barang dan jasa serta meningkatkan mobilitas orang terutama pada daerah-daerah terpencil. Dengan menggunakan data deret berkala selama enam tahun (Tahun 2009-2014) demandangkutan penyeberangan tahun 2020 diprediksi sebagai berikut: pada lintasan Waingapu-Kupang jumlah penumpang sebanyak 7.129 orang, R4 (mobil) sebanyak 800 unit, dan R2 (sepeda motor)  sebanyak 920 unit; pada lintasan Waingapu-Aimere, jumlah penumpang sebanyak 10.000 orang, R4 (mobil) sebanyak 880 unit, dan  R2 (sepeda motor)  sebanyak 972 unit; pada lintasan Waingapu-Sabu jumlah penumpang sebanyak 435 orang, R4 (mobil) sebanyak 204 unit, dan  R2 (sepeda motor)  sebanyak 70 unit.
Ketersediaan Dan Konektivitas Angkutan Laut di Pulau Tertinggal di Wilayah Provinsi Sumatera Barat Siswoyo, Bambang
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 25 No. 2 (2013): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1589.3 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v25i2.713

Abstract

Transportasi menjadi salah satu alat pemersatu dan pembuka jalan bagi kegiatan perekonomian, sehingga menjadikan daerah berkembang dan diperhitungkan dalam kegiatan perekonomian dan lain-lain. Untuk mendukung kelancaran peningkatan pelayanan angkutan laut sehingga aksesibilitas daerah-daerah yang tertinggal bisa berinteraksi dengan wilayah lain, maka dilakukan kajian ini. Kajian bermaksud menganalisis dan evaluasi ketersediaan angkutan laut yang melayani pada daerah tertinggal di Propinsi Sumatera Barat, sedangkan tujuan kajian adalah strategi peningkatan pelayanan angkutan laut pada daerah tertinggal di Propinsi Sumatera Barat. Hasil yang diharapkan dari kajian ini strategi peningkatan pelayanan angkutan laut pada daerah tertinggal di Pulau Sumatera. Dengan analisis konektivitas sampai pada iterasi ke-3 dihasilkan bahwa total keterhubungan tertinggi mencapai 70 ada di Padang, Pulau Sipora dan Pulau Pagai Utara ke pulau-pulau yang merupakan ibukota kecamatan, di kabupaten Mentawai. Selanjutnya disusul Pulau Pagai Selatan dan Pulau Siberut mencapai 57. Untuk nilai konektifitas total keterhubungan dengan nilai konektifitas tertinggi mencapai 56 ada di Padang, Pulau Sipora, dan Pulau Pagai Utara ke pulau-pulau yang merupakan ibukota kecamatan, di kabupaten Mentawai. Selanjutnya disusul Pulau Siberut dan Pulau Pagai Selatan mencapai 48, dari total nilai konektifitas 264.
PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG KESELAMATAN PELAYARAN DI PELABUHAN BIAK Siswoyo, Bambang; Kurniawan, Abdy
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i2.40

Abstract

Kabupaten Biak Numfor merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua, terdiri dari 2 (dua) pulau kecil yaitu pulau Biak dan pulau Numfor, serta lebih dari 42 buah pulau sangat kecil yang berada di sebelah utara daratan papua dan berseberangan langsung dengan Samudera Pasifik. Posisi ini menjadikan Kabupaten Biak Numfor sebagai salah satu tempat yang strategis dan penting untuk berhubungan dengan dunia luar terutama negara-negara di kawasan Pasifik, Australia atau Philipina. Letak geografis ini memberikan kenyataan bahwa posisinya sangat strategis untuk membangun kawasan industri, termasuk industri pariwisata. Pelabuhan Biak menjadi sarana bangkitnya perdagangan antar pulau bahkan perdagangan antar negara. Pelabuhan ini dapat menggerakkan roda perekonomian, berbagai jenis usaha akan tumbuh mulai dari skala kecil sampai dengan usaha skala besar, harga-harga berbagai jenis produk akan lebih terjangkau mulai dari produksi dalam negeri sampai dengan luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi ketersediaan fasilitas penunjang keselamatan pelayaran di pelabuhan Biak saat ini untuk memberikan rekomendasi terkait pengembangan kebutuhan fasilitas penunjang keselamatan pelayaran di Pelabuhan Biak ke depan. Metode analisis data dalam penelitian adalah analisis gap. Gap analysis atau analisis kesenjangan merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam tahapan perencanaan maupun tahapan evaluasi kinerja.