Articles
Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Usia Lanjut Menggunakan Terapi Musik
Mella Suryaningsih;
Yunie Armiyati
Ners Muda Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/nm.v2i2.6301
Prevalensi hipertensi pada kelompok lansia di Indonesia berdasarkan Rikesdas tahun 2018 sebanya 63,2%. Hipetensi perlu mendapat penananganan dengan tepat agar tidak terjadi komplikasi. Salah satu penanganan untuk mengobati hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan terapi nonfarmakologi menggunakan terapi musik tradisional kecapi suling Sunda. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui penurunan tekanan darah setelah dilberikan terapi musik pada pasien lansia. Desain studi kasus ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan dan Sampel berjumlah 2 pasien, yang didapatkan secara purposive dan random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen Sphygmomanometer, mp3, Aerphone. Pengambilan data tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah diberikan terapi musik tradisional berupa kecapi suling Sunda selama 15 menit sebelum pemberian obat hipertensi. Pasien telah menandatangani surat persetujuan. Setelah dilakukan pemberian terapi musik tradisional berupa kecapi suling sunda terdapat rata-rata penurunan tekanan darah yang terajadi pada kedua pasien sebanyak 3,48%. Pemberian terapi musik tradisional berupa kecapi suling sunda mampu menurunkan tekanan darah pada pasien lansia.
Murottal Therapy Lowers Blood Pressure in Hypertensive Patients
Rastia Irmachatshalihah;
Yunie Armiyati
Media Keperawatan Indonesia Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (63.017 KB)
|
DOI: 10.26714/mki.2.3.2019.97-104
The incidence of hypertension always increasing every year, the incidence of hypertension increased from 25,8% to 34.1% in 2018. The Hypertension’s patients were prone to psychological problems for example stress that could raise the blood pressure. The intervention non-pharmacological for lowering blood pressure is using intervention murottal. This study aims to analyze the influence murottal’s therapy to decrease blood pressure in hypertension’s patients in the community health center Bandarharjo. The design used was quasy experiment with pre test and post test used purposive samplind and random sampling got result 20 respondents. The results of statistical tests therapy murottal have effected on the blood pressure to hypertension’s patient p value= 0,000 (α<0,05). Therapy murottal can reduce the blood pressure on then patient hypertension in the work of the comunity health center of bandarharjo. The supposed nurse can do gift treatment murottal intervention can be taught and applied to lower the blood pressure to increase nursing care.
Improving Quality of Life in Hemodialysis Patients with Intradialysis Hypertension Using “SEHAT” Nursing Interventions
Yunie Armiyati;
Suharyo Hadisaputro;
Shofa Chasani;
Untung Sujianto
Media Keperawatan Indonesia Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (273.439 KB)
|
DOI: 10.26714/mki.4.3.2021.208-217
Intradialytic hypertension can reduce the quality of life in hemodialysis patients. Providing appropriate nursing interventions will reduce morbidity, and improve the quality of intradialytic hypertensive patients. Provision of “SEHAT” nursing intervention package in the form of providing support, education and empowering, holistically with attention to therapeutic sensitivity can be applied to overcome patients problems. The purpose of the study was to analyze the "SEHAT" nursing intervention package to improve the quality of life of intradialytic hypertensive patients. The research method was a randomized controlled trial on 40 samples of hemodialysis patients which were divided into 20 group samples and 20 control group samples. The research instrument uses the Indonesian version of the Kidney Disease Quality of Life (KDQOL-36). The intervention was carried out for 4 weeks using the SEHAT nursing intervention package. The results showed an increase in the quality of life scores of respondents in the intervention group after being given SEHAT nursing intervention (p=0.000). There was a significant difference in the quality of life scores between the intervention group and the control group after being given the intervention (p=0.000). The “SEHAT” nursing intervention package is effective for improving the quality of life of intradialytic hypertensive patients.
Penerapan pencucian luka menggunakan air rebusan daun jambu biji terhadap tingkat malodor pasien luka kaki diabetik
Arief Shofyan Baidhowy;
Yunie Armiyati;
Jazil Imandarri
Holistic Nursing Care Approach Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (419.69 KB)
|
DOI: 10.26714/hnca.v2i1.8758
Pasien Diabetes Mellitus memiliki masalah yang serius terkait komplikasi Ulkus kaki diabetik. Dampak dari ulkus kaki diabetik meliputi malodor (bau), gangguan integritas kulit dan jaringan serta nyeri akut. Pencucian luka menggunakan air rebusan daun Jambu biji mampu menurunkan malodor dan membantu memperbaiki integritas jaringan. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun Jambu biji terhadap tingkat malodor pasien ulkus kaki diabetik. Studi kasus menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan. Subyek studi kasus adalah pasien penyakit Diabetes Mellitus yang mengalami komplikasi ulkus kaki diabetik dengan malodor berjumlah 2 orang. Hasil studi kasus menunjukan bahwa pasien mengalami penurunan rata-rata skor malodor sebanyak 3 poin setelah dilakukan tindakan pencucian luka menggunakan air rebusan daun jambu biji 3 hari sekali selama dua pekan. Tindakan pencucian luka menggunakan air rebusan daun jambu biji mampu menurunkan tingkat malodor pasien ulkus kaki diabetik.
Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Menggunakan Kombinasi Terapi Musik Alam dan Aromaterapi Mawar: Studi Kasus
Agus Supriono;
Yunie Armiyati
Ners Muda Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/nm.v3i2.8375
Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak dapat dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti kerusakan pada ginjal, jantung, dan otak yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Penanganan hipertensi secara nonfarmakologi antara lain dengan kombinasi musik alam dan aromaterapi mawar. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tekanan darah pasien hipertensi, setelah dilakukan kombinasi terapi musik alam dan aromaterapi mawar. Desain studi kasus ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subyek studi kasus adalah dua orang pasien hipertensi yang didapatkan secara random. Instrumen untuk mengukur tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital yang sudah terkalibrasi dan terstandar yang diukur sebelum dan sesudah dilakukan kombinasi terapi musik alam dan aromaterapi mawar. Hasil studi kasus menunjukan adanya penurunan rerata tekanan darah pada subyek studi setelah dilakukan kombinasi terapi musik alam dan aromaterapi mawar selama dua hari dengan durasi 15 menit setiap sesi. Kombinasi terapi musik alam dan aromaterapi mawar mampu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Intervensi Kombinasi terapi musik alam dan aromaterapi mawar bisa dijadikan sebagai salah satu tindakan mandiri perawat yang aman dan efektif sebagai upaya pencegahan komplikasi hipertensi
Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Menggunakan Terapi Pijat Refleksi
Ratna Faradhila;
Yunie Armiyati;
Akhmad Mustofa
Ners Muda Vol 3, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/nm.v3i3.8220
Penyakit kronis yang banyak diderita oleh lansia adalah hipertensi, penyakit ini merupakan salah satu dari beberapa faktor risiko pernyakit kerdiovaskuler. Hipertensi berpotensi menyebabkan kondisi komplikasi seperti penyakit jantung koroner, gagal ginjal maupun stroke yang berujung pada kematian. Salah satu manajemen non farmakologi yang memiliki pengaruh untuk dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi adalah terapi pijat refleksi. Studi kasus ini bertujuan untuk mengatahui perbedaan tekanan darah setelah pemberian terapi pijat refleksi. Desain studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subyek studi diberikan tiga kali intervensi pijat refleksi kaki dengan durasi 30 menit. Tekanan darah diukur menggunakan sphygmomanometer digital yang terkalibrasi, dilakukan sebelum dan sesudah pemberian terapi pijat refleksi. Hasil studi kasus menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi dengan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik sebesar 14 mmHg (turun 19%) dan rata-rata penurunan tekanan darah diastolik sebesar 7,2 mmHg (turun 15%) setelah diberikan terapi pijat refleksi selama 3 hari. Secara fisiologis terapi pijat refleksi memiliki pengaruh terhadap elastisitas dinding pembuluh darah juga dapat merangsang sistem saraf simpatis yang mengalami penurunan aktivitas sehingga mengakibatkan penurunan pada tekanan darah. Terapi pijat refleksi dapat menjadi alternatif tindakan keperawatan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi.
Peningkatan Ankle Brachial Index Pasien Diabetes Mellitus Dengan Senam Kaki Diabetes: Studi Kasus
Dhea Praditiya Nengsari;
Yunie Armiyati
Ners Muda Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/nm.v3i1.7487
Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan hiperglikemia. Penatalaksanaan yang tidak efektif dalam menangani penyakit diabetes mellitus akan mengakibatkan komplikasi seperti penyakit arteri perifer (vasculopathy). Ankle brachial index (ABI) dapat digunakan sebagai indilator vasculopathy pada pasien dengan diabetes mellitus. Senam kaki diabetes adalah tindakan yang dapat meningkatkan perfusi perifer dan ABI pasien DM. Studi kasus bertujuan untuk mengetahui peningkatan perfusi perifer yang dilihat dari ABI pada pasien DM setelah dilakukan senam kaki diabetes selama 3 hari. Desain studi kasus adalah desain deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan pada pasien DM. Subjek studi kasus adalah dua orang pasien DM yang tidak menjalani rawat inap, dipilih sesuai kriteria inklusi. Instrumen untuk mengukur ABI menggunakan sphygmomanometer digital yang sudah terkalibrasi dan terstandar. Hasil studi kasus menunjukan ada peningkatan perfusi perifer dan peningkatan nilai ankle brachial index sesudah dilakukan terapi senam kaki diabetes. Setelah diberikan intervensi senam kaki diabetes selama tiga hari terjadi peningkatan rerata ankle brachial index pada dua responden dari 0,72 menjadi 0,93. Senam kaki diabetes sangat efektif dapat meningkatkan ankle brachial indeks pada pasien DM. Intervensi senam kaki diabetes bisa dijadikan sebagai salah satu tindakan mandiri perawat yang aman dan efektif sebagai upaya pencegahan komplikasi ulkus diabetes.
Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Remaja Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Nikmatul Khayati;
Sri Rejeki;
Machmudah Machmudah;
Pawestri Pawestri;
Yunie Armiyati;
Roni Sianturi
SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/sjpkm.v1i1.8682
Masa remaja merupakan awal masa pubertas yang ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya hormon-hormon pubertas secara cepat. Pesatnya pertumbuhan tanda seks sekunder seperti pembesaran sel di payudara dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker payudara. Kanker payudara merupakan kanker terbesar pada perempuan yang terjadi pada usia subur sekitar 42,1 per 100.000 penduduk. Perlu upaya deteksi dini yang dapat dilakukan dengan Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). SADARI atau Breast Self Examination (BSE) adalah metode sistematik untuk pemeriksaan adanya kelainan pada daerah dada terutama payudara sampai area ketiak dengan cara melihat/inspeksi dan meraba/palpasi yang dilakukan secara mandiri. SADARI merupakan tindakan yang aman, murah, sederhana dan efektif digunakan untuk deteksi dini Kanker Payudara. Tujuan utama kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan skill remaja tentang SADARI. Tujuan khususnya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara, faktor risiko, tanda dan gejala, upaya pencegahan, kanker payudara, waktu yang efektif untuk SADARI dan dapat melakukan praktik SADARI. Metode yang dilakukan berupa ceramah, diskusi, demonstrasi, dan redemonstrasi. Persiapan dilakukan bersama tim untuk pembagian tanggung jawab kegiatan dan persiapan media. Sebelum dan sesudah kegiatan dilakukan evaluasi awal dan akhir terkait materi. Mayoritas 75% peserta berpengetahuan cukup untuk konsep kanker payudara dan 90% kategori kurang untuk skill SADARI. Setelah dilaksanakan kegiatan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan dalam kategori baik sebesar 95% dan 90% memiliki ketrampilan dalam kategori baik untuk SADARI. Kegiatan ini perlu disebarluaskan dan ditingkatkan motivasinya agar perempuan memiliki kesadaran untuk rutin melakukan SADARI agar dapat mendeteksi kanker payudara secara dini.
Pengelolaan kasus hipertensi pada lansia di pulau Karimunjawa menggunakan pendekatan terapi komplementer
Arief Yanto;
Yunie Armiyati;
Tri Hartiti;
Ernawati Ernawati;
Siti Aisah;
Tri Nurhidayati
SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/sjpkm.v2i1.11166
Hipertensi menempati peringkat di antara kondisi medis kronis yang paling umum yang ditandai dengan peningkatan tekanan arteri yang terus-menerus. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Kabupaten Jepara merupakan wilayah dengan jumlah pantai yang luas dapat menjadi penyumbang penderita hipertensi yang banyak. Kerjasama antara masyarakat atau kader Kesehatan berkoordinasi dengan Puskesmas setempat menjadi metode yang sangat efektif dalam manajemen penyakit tidak menular seperti hipertensi. Terapi bekam merupakan salah satu intervensi yang terbukti efektif dipergunakan untuk menurunkan tekanan darah pasien. Studi ini bertujuan untuk mengelola kasus hipertensi menggunakan terapi komplementer bekam kering. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada manajemen penyakit hipertensi pada lanjut usia. Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Puskesmas Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara dan Organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Jepara. Subjek yang diberikan pelayanan dalam kegiatan ini adalah lansia penderita hipertensi. Subjek dalam kegiatan ini berjumlah 11 orang warga. Cara pengambilan subjek dilakukan dengan tehnik nonprobability sampling. Tahap pelaksanaan kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Puskesmas Kecamatan Karimunjawa untuk maping wilayah dengan angka kejadian hipertensi yang tinggi. Pihak Puskesmas Bersama dengan tim pelaksana kegiatan melakukan kunjungan ke wilayah binaan untuk melakukan kunjungan rumah dan skrining kasus baru di masyarakat. Penderita hipertensi yang teridentifikasi diberikan informasi tentang masalah Kesehatan yang dialami dan diberikan tindakan bekam, relaksasi dan accupressure sebagai terapi komplementer. Setelah diberikan Tindakan komplementer, terdapat penurunan rata-rata tekanan darah penderita hipertensi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tindakan komplementer dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan kasus hipertensi di masyarakat.
Pemberian Posisi Pronasi Meningkatkan Saturasi Oksigen pasien Covid-19 dengan High Flow Nasal Canul Oxygen Non Invasive Ventilator Support
Ika Fahmawati;
Edy Soesanto;
Yunie Armiyati
Ners Muda Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/nm.v4i1.8159
Virus Covid-19 berdampak pada pemberatan gangguan sistem pernafasan yang menyebabkan angka kematian tinggi yaitu acute respiratory distress syndrome (ARDS) sehingga pertukaran gas menjadi buruk. Posisi pronasi adalah posisi tengkurap yang dimaksudkan untuk meningkatkan ventilasi sehingga pertukaran gas akan lebih baik pada pasien yang terpasang non invasive ventilator. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengaplikasikan evidenced based practice nursing dalam tatalaksana gangguan pertukaran gas menggunakan posisi pronasi. Metode studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan terhadap 2 pasien Covid-19 dengan acute respiratory distress syndrome yang terpasang high flow nasal canula dan saturasi oksigen dibawah 96%. Intervensi dengan memberikan posisi pronasi selama 1 jam dan diukur saturasi oksigennya menggunakan oksimeter yang sudah terkalibrasi. Pemberian intervensi dilakukan selama 3 hari. Hasil studi menunjukkan ada peningkatan saturasi oksigen pada pasien dengan rata-rata peningkatan 3,5%. Posisi pronasi efektif meningkatkan saturasi oksigen pasien covid-19.