Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PERBANDINGAN BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT NANAS DAN LIMBAH KULIT PISANG Wahai, Rizky; Soebiyakto, Gatot; Farid, Akhmad; Suwandono, Purbo
Prosidia Widya Saintek Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber daya alam tak terbarukan semakin terkuras oleh eksploitasi tanpa batas. Untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, bioetanol dari limbah kulit nanas dan pisang dipelajari dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan bahan baku bioetanol dari limbah kulit nanas dan kulit pisang, serta alat destilasi. Variabel bebas penelitian ini mencakup penggunaan kulit nanas dan kulit pisang, variabel terikat meliputi kadar bioetanol, suhu fermentasi, suhu destilasi, suhu api pembakaran, dan karakteristik titik api. Variabel terkontrol termasuk berat fermipan untuk fermentasi dan berat kapas untuk uji pembakaran.Kulit nanas menghasilkan bioetanol 92,8%, sedangkan kulit pisang 88%, karena kandungan gula yang lebih tinggi pada kulit nanas. Proses fermentasi dan distilasi diamati selama beberapa hari dengan hasil yang menjanjikan untuk menjadi bahan bakar alternatif.
KARAKTERISTIK NYALA API DENGAN PENDEKATAN VOLUME STOIKIOMETRI MINYAK NABATI TERHADAP PEMBAKARAN PREMIXED Sumardi, Sumardi; Soebiyakto, Gatot; Farid, Akhmad
Prosidia Widya Saintek Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterbatasan bahan bakar fosil mendorong pemanfaatan energi alternatif berbasis minyak nabati. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik pembakaran premixed dari minyak biji bunga matahari, jagung, dan kedelai dengan fokus pada titik didih, rambatan nyala api, serta rasio udara–bahan bakar (Air Fuel Ratio/AFR). Metode yang digunakan adalah eksperimen nyata dengan variasi jenis minyak sebagai variabel bebas dan karakteristik nyala api sebagai variabel terikat.Hasil penelitian menunjukkan minyak jagung memiliki titik didih tertinggi (273°C) sehingga lebih stabil, sedangkan minyak kedelai memiliki titik didih terendah (248°C) dan rambatan nyala api tercepat (5295 s). Minyak bunga matahari menunjukkan rambatan paling lambat (7230 s) namun lebih stabil. Analisis AFR memperlihatkan minyak kedelai cenderung lebih kaya campuran, minyak jagung seimbang, dan minyak bunga matahari lebih miskin. Secara keseluruhan, minyak kedelai cocok untuk penyalaan cepat, minyak bunga matahari unggul dalam kestabilan, dan minyak jagung berada di posisi tengah. Hasil ini menegaskan potensi minyak nabati sebagai alternatif ramah lingkungan pengganti bahan bakar fosil
KARAKTERISTIK NYALA API BIOETANOL DARI JENIS BIJI-BIJIAN TERHADAP PEMBAKARAN PREMIXED Syalna, Alvirtansyah Iqrotus; Soebiyakto, Gatot; Farid, Akhmad
Prosidia Widya Saintek Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik termal dan visual pembakaran tiga jenis minyak nabati, yaitu minyak kemiri, minyak sawi, dan minyak alpukat. Sampel minyak dengan volume 20 ml diuji melalui proses pemanasan hingga mencapai titik didih, diikuti pencatatan temperatur boiling point (T₁), temperatur nyala api (T₂), serta variasi Air Fuel Ratio (AFR) 20:40 dan 30:30. Hasil menunjukkan bahwa minyak kemiri mencapai boiling point lebih cepat dengan temperatur rata-rata 257,5 °C dan nyala api yang stabil, sedangkan minyak sawi memiliki variasi waktu pencapaian boiling point lebih besar dengan rata-rata 256,5 °C. Minyak alpukat menunjukkan rata-rata boiling point tertinggi sebesar 275 °C dengan temperatur nyala api relatif lebih tinggi dibanding dua minyak lainnya. Analisis visual nyala api menggunakan komposisi warna RGB memperlihatkan bahwa minyak alpukat memiliki dominasi warna merah, sedangkan minyak kemiri dan sawi menunjukkan komposisi warna yang lebih seimbang. Secara keseluruhan, minyak nabati berpotensi digunakan sebagai bahan bakar alternatif, dengan perbedaan karakteristik termal dan visual yang dipengaruhi oleh jenis minyak serta variasi AFR.
STUDI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DIFUSI BAHAN BAKAR MINYAK ATSIRI Fatullah, Khoirul; Soebiyakto, Gatot; Farid, Akhmad
Prosidia Widya Saintek Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era globalisasi perkembangan industry di Indonesia berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan akan kebutuhan energy juga meningkat. Hingga saat ini di Indonesia masih sangat bergantung pada bahan bakar berbahan fosil sebagai sumber energy. Biodiesel hadir sebagai bahan bakar alternatif yang sangat diminati. Biodiesel dikenal sebagai bahan bakar karbon netral yaitu bahan bakar energy yang tidak memilik emisi gas rumah kaca bersih atau jejak karbon dan tidak melepaskan polusi yang dapat membahayakan atmosfer lingkungan. Biodiesel umumnya dapat diproduksi dari lemak, minyak nabati, minyak atsiri, lemak hewan, minyak sisa penggorengan. Dalam penelitian ini peneliti akan mengamati pembakaran difusi pada minyak atsiri (minyak kayu putih, minyak daun cengkeh dan minyak daun sereh) agar diketahui karakteristik profil nyala api. Berdasarkan hasil peneliti dapat disimpulkan bahwa pengujian nyala api difusi minyak kayu putih memiliki ketinggian paling tinggi sebesar 35,972 mm, temperatur 845,5 °C, dan kecerahan (luminitas) mencapai 107,508 pixel, dibandingkan dengan minyak daun cengkeh dan sereh.
PENGARUH PERUBAHAN TEKANAN ALIRAN BAHAN BAKAR TERHADAP KARAKTERISTIK NYALA API PADA PEMBAKARAN DIFUSI Adil, Ata Mukhammad; Soebiyakto, Gatot; Farid, Akhmad
Prosidia Widya Saintek Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi pada bidang automotive sangatlah pesat, salah satunya yang berfokus pada sistem pembakaran kendaraan. Sistem pembakaran merupakan hasil reaksi kimia antara bahan bakar, udara, dan sumber api yang berlangsung secara cepat dan menghasilkan suatu energi berupa panas dan cahaya. Disilain terdapat komponen nozzle berfungsi untuk mengontrol laju aliran, kecepatan, arah, fasa, dan tekanan pada bahan bakar. yang dapat mempengaruhi karakteristik nyala api pada sistem berupa warna, panas, cahaya, temperature, panjang, dan tinggi profil api, terhadap nilai tekanan bahan bakar yang bervariasi pada nozzle. sehingga pada penelitian ini berfokus untuk menganalisis karakteristik api yang di hasilkan dari proses pembakaran difusi menggunakan bahan bakar pertalite (RON 90), pertamax (RON 92), pertamax turbo RON (95). Selama 60 second, dengan variasi tekanan bahan bakar 30 psi, 40 psi, dan 50 psi, pada trainer sistem injeksi bahan bakar kendaraan. Dari hasil riset yang telah dilakukan menyatakan bahwa pertamax turbo (RON 95) menghasilkan profil api paling panjang sebesar 85,715 cm pada tekanan 30 psi.
IDENTIFIKASI KONFIGURASI LANGKAH DAN KUDA-KUDA PEMAIN BANTENGAN MALANGAN SEBAGAI DASAR KONSEP BIOMEKANIKA KETANGGUHAN TUBUH Finahari, Nurida; Soebiyakto, Gatot; Qurniawan, Angga
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) Vol. 7 No. 1 (2024): CIASTECH 2024 Potensi dan Dampak Artificial Intelligence (AI) di Era Society 5.
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ciastech.v7i1.6911

Abstract

Tarian mencakup tiga elemen utama terapi komplementer, yaitu gerak fisik, seni, dan musik pengiring. Manfaat tarian sering kali dilihat dari sisi olahraga, meskipun aktivitas olahraga biasanya tidak terkait langsung dengan seni. Pencak silat dapat dianggap sebagai peralihan antara olahraga umum dan seni tari. Sementara itu, Bantengan adalah seni yang menggabungkan berbagai bentuk kesenian, dimulai dengan pencak silat, lalu diikuti oleh tarian Bantengan atau jaranan. Dengan mengacu pada akar seni Bantengan yang merupakan ragam gerak pencak silat, seni tari bantengan merupakan kajian biomekanika yang bisa diarahkan untuk meningkatkan kebugaran, dan ketangguhan. Untuk itu diperlukan detail konsep seni tari bantengan itu sendiri. Penelitian ini diarahkan untuk pengidentifikasian ragam gerak tari seni bantengan, khususnya pada konfigurasi langkah dan kuda-kudanya. Penelitian ini bersifat eksperimental. Langkah dan kuda-kuda diidentifikasi dari hasil rekaman pagelaran Bantengan, kemudian dikategorikan berdasarkan kesamaan geraknya. Posisi dan gerak tari seni Bantengan yang sangat variatif memiliki potensi untuk dikreasikan sebagai bentuk pengembangan. Hal ini merupakan potensi kajian di bidang olahraga atau aktifitas fisik melalui kajian biomekanika. Selain itu, istilah ragam gerak tari belum baku didokumentasi dalam seni Bantengan, kecuali gedruk pindho dan solahan. Standarisasi ini bisa adalah kajian penelitian yang memiliki aspek kebaruan tinggi.
PEMANFAATAN MINYAK AROMATIK SEBAGAI PENDUKUNG BAHAN BAKAR NABATI PADA PEMBAKARAN DIFUSI Soebiyakto, Gatot; Farid, Akhmad
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) Vol. 7 No. 1 (2024): CIASTECH 2024 Potensi dan Dampak Artificial Intelligence (AI) di Era Society 5.
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ciastech.v7i1.6940

Abstract

Minyak aromatik lebih dikenal dengan minyak atsiri adalah ekstrak pekat untuk praktik kesehatan alami, aroma terapi, dan naturopati. Ada berbagai tanaman yang mengandung senyawa yang berpotensi aktif baik dari aromaterapi maupun untuk cadangan bahan bakar dan ditambahkan sebagai aditif. Penelitian pendahuluan menunjukkan adanya potensi dan karakteristik berbagai minyak aromatik sebagai cadangan bahan bakar nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mempetakan referensi minyak aromatik sebagai cadangan bahan bakar alternatif. Riset dilakukan dengan metode kajian literatur untuk mendapatkan berbagai sumber informasi eksperimen atau simulasi dari pembakaran minyak aromatik. Lebih khusus riset diarahkan untuk menemukan kebaruan (novelty) saran-saran penelitian sebelumnya sebagai penelitian pengembangan. Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah minyak aromatik yang memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih rendah cenderung lebih efisien dan potensi digunakan sebagai bahan aditif. Minyak dengan titik nyala tinggi lebih cocok untuk aplikasi yang memerlukan stabilitas panas, sementara minyak dengan titik nyala rendah lebih mudah digunakan untuk aplikasi pembakaran cepat. Penelitian ini menunjukkan bahwa setiap minyak aromatik memiliki karakteristik pembakaran berbeda-beda, baik dari segi jangkauan panas dan konsumsi bahan bakar. Minyak pepermin menonjol dengan kecerahan dan temperatur pembakaran tertinggi, sementara minyak pohon teh memiliki performa yang paling rendah dalam efisiensi pembakaran dan waktu nyala api.
KAJIAN JANGKAUAN PANAS BAHAN BAKAR MINYAK NABATI TERHADAP PEMBAKARAN DIFUSI DAN LUMINUITAS Hermawan, Dadang; Soebiyakto, Gatot; Wirananda, Wira
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) Vol. 7 No. 1 (2024): CIASTECH 2024 Potensi dan Dampak Artificial Intelligence (AI) di Era Society 5.
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ciastech.v7i1.6941

Abstract

Sumber energi bahan bakar fosil di Indonesia bahkan diseluruh dunia semakin menurun, sedangkan kebutuhan akan energi bahan bakar semakin meningkat dengan pesat disebabkan karena adanya berkembangnya dunia industri dan populasi yang sangat membutuhkan ketersediaan energi cadangan yang dapat diperbaruhi. satu-satunya cara adalah dengan pengembangan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Oleh karena itu program energi langit biru dan green ekonomi dunia pada saat ini berfokus pada pengembangan sumber energi alternatif dengan karakteristik energi ramah lingkungan dan dapat diperbaruhi. Tujuan peneliian adalah Untuk mengetahui Profil nyala api pembakaran secara difusi khususnya jangkauan panas dan konsumsi bahan bakar. Metode pelaksanaan yaitu pengamatan dan pengukuran dari video di buat gambar diam, kemudian didapatkan data numeric sebagai dasar analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jangkauan panas (temperatur) minyak kelapa murni 44,4 0C dan minyak jarak pagar 53,7 0C. Pengamatan dan pengukuran penggunaan bahan bakar beda tipis diantara kedua minyak, yaitu minyak kelapa menghabiskan 9,92 mL sedangkan konsumsi bahan bakar minyak jarak pagar 9,15 mL dalam waktu 20 menit.
PEMODELAN ROAD FEELING PADA KENDARAAN YANG MENGGUNAKAN STEER BY WIRE SYSTEM Hunaini, Fachrudin; Priyandoko, Gigih; Soebiyakto, Gatot; Suwandono, Purbo
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) Vol. 7 No. 1 (2024): CIASTECH 2024 Potensi dan Dampak Artificial Intelligence (AI) di Era Society 5.
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ciastech.v7i1.6951

Abstract

Sistem kontrol optimal untuk road feeling pada sistem SbW bertujuan untuk meningkatkan respon pengemudi dengan memberikan umpan balik torsi yang akurat. Hal ini diperlukan untuk memberikan efek rasa yang ditimbulkan oleh kondisi jalan dan memberi torsi lawan sebagai umpan balik ke tangan pengemudi tentang pergerakan kendaraan dan informasi permukaan jalan. Sistem kontrol Fuzzy Logic dibangun untuk mengendalikan sistem umpan balik road feeling pada sebuah sistem SbW. Input pada Fuzzy Logic Control terdiri dari kecepatan kendaraan, sudut kemudi, rasio kemudi, serta torsi inersia dan gesekan dalam menghasilkan torsi kemudi. Parameter FLC dioptimalkan menggunakan MQPSO untuk mencapai respon torsi road feeling yang optimal. Model Simulink dikembangkan untuk mensimulasikan sistem ini, dan hasilnya menunjukkan peningkatan kinerja FLC yang optimal dalam mengontrol umpan balik torsi motor kemudi. Paper ini berkontribusi pada bidang teknologi steer-by-wire dengan mengusulkan model kontrol torsi yang optimal, serta memberikan wawasan tentang peran FLC dan MQPSO dalam meningkatkan dinamika road feeling.
KOCAK (Kopi Becak) Sebagai Solusi Perluasan Pemasaran Angkringan Kopi Kelana Soebiyakto, Gatot; Finahari, Nurida; Gatut Rubiono
TEKIBA : Jurnal Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): TEKIBA : Jurnal Teknologi dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/tekiba.v4i2.4523

Abstract

The food truck phenomenon has become a form of culinary business that is increasingly popular in various countries, including Indonesia. A food truck is a vehicle that is designed in such a way that it is suitable for selling food and drinks. KOCAK, namely a coffee rickshaw, a vehicle that can be said to resemble a mini food truck, but is specifically designed for the coffee angkringan model. This model is offered to partners of the 2024 PKM DRTPM program at Widya Gama University, Malang. The main marketing problem faced by partners is related to the sale of finished products. Sales of ready-to-drink coffee specifically produced by the partner community are constrained by the provision of angkringan locations, which require a lot of resources. Partners are targeting the existence of mobile angkringan. In this case, KOCAK is offered as a solution. This manuscript examines the potential success of the KOCAK design as a solution to partner problems. The results of the analysis of the KOCAK design show that KOCAK as an innovative design concept promises the potential for successful implementation when applied. Analysis of the components of the design plan has shown advantages in various aspects of the business. Thus, this solution is feasible to implement.