Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGARUH MEDIA YANG BERBEDA DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH RUMAH TANGGA, AMPAS KELAPA DAN AMPAS TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN MAGGOT (Hermetia illucens) Fidarnius Hulu; Dwi Tika Afriani; Uswatul Hasan
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i1.2063

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada 21 Februari – 17 Maret 2022, di Labolatorium Basah Universitas Dharmawangsa Medan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media yang berbeda dengan menggunakan limbah rumah tangga, ampas kelapa dan ampas tahu terhadap pertumbuhan maggot (Hermetia illucens), mengetahui media yang terbaik terhadap pertumbuhan maggot (Hermetia illucens), mengetahui nilai konsumsi pakan tertinggi oleh maggot (Hermetia ilucens) serta mengetahui Waste Reduction Index (WRI) pada media maggot (Hermetia ilucens). Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 Perlakuan dan 3 ulangan. P1 : Limbah rumah tangga, P2 : Ampas kelapa, P3 : Ampas Tahu dan P4 : Kombinasi (Limbah rumah tangga 30% + ampas kelapa 30% + ampas tahu 40%). Dari Hasil penelitian perlakuan tertinggi baik itu biomassa, panjang dan lebar terdapat pada perlakuan D (kombinasi) yaitu Biomassa mutlak 2.083,33 gram, panjang 0,83 cm dan lebar 0,107 cm. Hasil Analisis Variansi menunjukkan pemberian media yang berbeda berpengaruh sangat nyata (highly significant**)  (P> 0.01) terhadap pertumbuhan berat biomassa mutlak maggot (Hermetia illucens). Sedangkan Hasil Analisis Variansi panjang dan lebar maggot  (Hermetia illucens)  menunjukkan tidak berpengaruh nyata (non significant) pada pemberian media yang berbeda (P<0.05)
PEMBERIAN KOMBINASI PAKAN EKSTRAK BAYAM DAN EKSTRAK KANGKUNG PADA MEDIA KULTUR INFUSORIA TERHADAP KEPADATAN POPULASI DAN INDEKS KERAGAMANNYA Irham Fadhlan; Dwi Tika Afriani; Uswatul Hasan
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i1.2049

Abstract

Penelitian ini dilaksakan pada bulan Februari – Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Pakan alami merupakan pakan yang baik untuk benih ikan hias maupun ikan konsumsi karena pakan alami mudah untuk dicerna, memiliki nilai gizi tinggi untuk pertumbuhan larva, dan memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut larva. Penelitian Ini dilaksakan pada 27 Februari – 04 Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Pakan Ekstrak Bayam dan Ekstrak Kangkung serta kombinasinya terhadap kepadatan kultur infusoria. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan 3 ulangan. P1=Ekstrak bayam 100gr/liter; P2=Ekstrak kangkung 100gr/liter; P3=Ekstrak bayam 50gr/liter/Ekstrak kangkung 50gr/liter; P4=Ekstrak bayam 25gr/liter/Ekstrak kangkung 75gr/liter; P5=Ekstrak bayam 75gr/liter/Ekstrak kangkung 25gr/liter. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan sel tertinggi infusoria yaitu P3 sebanyak 320x10⁴sel/ml. sedangkan untuk kepadatan yang terendah terdapat pada P1 sebanyak 45x10⁴sel/ml. Dan untuk laju pertumbuhan harian yang tertinggi yaitu pada perlakuan perlakuan P3 yaitu sebanyak 4,02x10⁴ sel/ml/hari, dan nilai laju pertumbuhan terendah terletak pada perlakuan P1 yaitu sebanyak 2,62x10⁴ sel/ml/hari. Pada penelitian ini, terdapat 2 jenis infusoria yaitu Paramecium sp dan Volvox sp
PENINGKATAN POTENSI KELOMPOK BIMA KENCANA DENGAN BUDIDAYA MAGGOT DAN PEMASARAN ONLINE Dwi Tika Afriani; Emmy Syafitri; Alfirah Alfirah; Jonatan Prayoga
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2397

Abstract

Bima Kencana merupakan kelompok usaha masyarakat Desa Lubuk Saban. Berdasarkan hasil observasi diketahui permasalahan yang dihadapi mitra, yaitu: (1) hasil produksi mitra masih rendah, disebabkan jenis ikan yang terbatas, kesulitan menyediakan pakan alternatif yang berkualitas dengan harga terjangkau, (2) sarana dan prasarana yang belum memadai. (3) Mitra belum memiliki akun online shop dan manajemen penjualan belum baik.  Solusi yang diberikan adalah: (1) Penguatan Motivasi, Pengetahuan, dan Keterampilan: (2) Pengadaan Sarana dan Prasaranan Penunjang Produksi: (3) Jasa Pendampingan dan Pembuatan akun penjualan online. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini, yaitu: (1) Metode pendekatan partisipatif; (2) Metode Pendekatan Konseptual; (3) Pendekatan Teori dan Praktik; (4) Metode Pendekatan Reflektif. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra. Peningkatan sarana budidaya meliputi: tersedianya bibit patin, dan kit budidaya maggot. Mitra memiliki akun Instagram untuk penjualan secara online. Dengan membudidayakan maggot, mitra dapat menekan biaya pakan sehingga laba usaha meningkat. Pemasaran online dapat membantu meningkatkan penjualan dan pendapatan mitra.
EFEKTIVITAS WAKTU PEMELIHARAAN MENGGUNAKAN PROBIOTIK EM4 (Effective Microorganisme-4) TERHADAP POPULASI DAPHNIA MAGNA Ahmad Fadillah; Uswatul Hasan; Dwi Tika Afriani
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i2.2075

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas waktu dan berapa lama waktu peningkatan pemeliharaan menggunakan probiotik EM4 (Effective Microorganisme-4) dengan dosis 1 ml untuk semua perlakuan, Laju pertumbuhan populasi tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan waktu panen selama 5 hari mendapat hasil tertinggi rata – rata 87 ekor. Hal ini dikarenakan oleh adanya peningkatan populasi yang optimal. Sedangkan untuk perlakuan B dengan waktu panen selama 7 hari mendapat hasil rata – rata 23 ekor, perlakuan C dengan waktu panen selama 9 hari mendapat hasil rata – rata 13 ekor dan perlakuan D dengan waktu panen selama 12 hari mendapat hasil rata – rata 7 ekor, Hasil analisi variansi menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata pada perlakuan 5 hari, 7 hari, 9 hari dan 12 hari. Terlihat bahwa rata-rata tidak sama antar perlakuan, atau angka antar perlakuan jauh berbeda. Sedangkan dari hasil pengecekan parameter air diperoleh, suhu 27 – 310C, pH 8– 8,8
Antibacterial Activity of Guava Leaf Extract on The Growth of Aeromonas Hydrophila Emmy Syafitri; Denni Kurniawan; Dwi Tika Afriani
Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 15 No 2 (2023): QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v15i2.18

Abstract

Research on the benefits of guava leaves has been widely carried out because of their ability as an antibacterial and antifungal agent, especially in aquaculture. This study aims to determine the antibacterial activity of guava leaf extract against the growth of the pathogenic bacteria Aeromonas hydrophila in vitro. The method used to determine the antibacterial activity of guava leaf extract is the disc diffusion method. The activity test used a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments with concentrations of guava leaf extract, namely 30%, 50%, 100%, and aqua dest as a control. Guava leaf extract was dissolved using 96% ethanol by the maceration method. Each treatment concentration was tested for its inhibitory power by calculating the apparent zone diameter that appeared against Aeromonas hydrophila bacteria. The data obtained were analyzed using analysis of variance with a 95% confidence level and, if significantly different, continued with the LSD test. The in vitro antibacterial activity test showed that guava leaf extract had a very significant effect on the growth of Aeromonas hydrophila bacteria (p<0.01) with a concentration of 50%, resulting in the most effective inhibition Aeromonas hydrophilla bacteria growth with a clear zone formed 18.33 mm. Based on the study results, it can be concluded that in vitro guava leaf extract with a concentration of 50% can inhibit the growth of Aeromonas hydrophila bacteria with the most significant clear zone yield.
PEMBERIAN KOMBINASI PAKAN EKSTRAK BAYAM DAN EKSTRAK KANGKUNG PADA MEDIA KULTUR INFUSORIA TERHADAP KEPADATAN POPULASI DAN INDEKS KERAGAMANNYA Irham Fadhlan; Dwi Tika Afriani; Uswatul Hasan
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i1.2049

Abstract

Penelitian ini dilaksakan pada bulan Februari – Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Pakan alami merupakan pakan yang baik untuk benih ikan hias maupun ikan konsumsi karena pakan alami mudah untuk dicerna, memiliki nilai gizi tinggi untuk pertumbuhan larva, dan memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut larva. Penelitian Ini dilaksakan pada 27 Februari – 04 Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Pakan Ekstrak Bayam dan Ekstrak Kangkung serta kombinasinya terhadap kepadatan kultur infusoria. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan 3 ulangan. P1=Ekstrak bayam 100gr/liter; P2=Ekstrak kangkung 100gr/liter; P3=Ekstrak bayam 50gr/liter/Ekstrak kangkung 50gr/liter; P4=Ekstrak bayam 25gr/liter/Ekstrak kangkung 75gr/liter; P5=Ekstrak bayam 75gr/liter/Ekstrak kangkung 25gr/liter. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan sel tertinggi infusoria yaitu P3 sebanyak 320x10⁴sel/ml. sedangkan untuk kepadatan yang terendah terdapat pada P1 sebanyak 45x10⁴sel/ml. Dan untuk laju pertumbuhan harian yang tertinggi yaitu pada perlakuan perlakuan P3 yaitu sebanyak 4,02x10⁴ sel/ml/hari, dan nilai laju pertumbuhan terendah terletak pada perlakuan P1 yaitu sebanyak 2,62x10⁴ sel/ml/hari. Pada penelitian ini, terdapat 2 jenis infusoria yaitu Paramecium sp dan Volvox sp
EFEKTIVITAS WAKTU PEMELIHARAAN MENGGUNAKAN PROBIOTIK EM4 (Effective Microorganisme-4) TERHADAP POPULASI DAPHNIA MAGNA Ahmad Fadillah; Uswatul Hasan; Dwi Tika Afriani
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i2.2075

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas waktu dan berapa lama waktu peningkatan pemeliharaan menggunakan probiotik EM4 (Effective Microorganisme-4) dengan dosis 1 ml untuk semua perlakuan, Laju pertumbuhan populasi tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan waktu panen selama 5 hari mendapat hasil tertinggi rata – rata 87 ekor. Hal ini dikarenakan oleh adanya peningkatan populasi yang optimal. Sedangkan untuk perlakuan B dengan waktu panen selama 7 hari mendapat hasil rata – rata 23 ekor, perlakuan C dengan waktu panen selama 9 hari mendapat hasil rata – rata 13 ekor dan perlakuan D dengan waktu panen selama 12 hari mendapat hasil rata – rata 7 ekor, Hasil analisi variansi menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata pada perlakuan 5 hari, 7 hari, 9 hari dan 12 hari. Terlihat bahwa rata-rata tidak sama antar perlakuan, atau angka antar perlakuan jauh berbeda. Sedangkan dari hasil pengecekan parameter air diperoleh, suhu 27 – 310C, pH 8– 8,8
Pemanfaatan Limbah Pasar Sayuran dan Ampas Tebu Terhadap Pertumbuhan Maggot BSF (Hermetia Illucens) Muhammad Taufan Ansyari; Dwi Tika Afriani; Bambang Hendra Siswoyo
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v3i2.4825

Abstract

Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian media yang berbeda dengan menggunakan limbah sayur kol, sayur sawi, sayur kangkung dan ampas tebu fermentasi terhadap pertumbuhan maggot BSF (Hermetia illucens) serta untuk mengetahui media yang memberikan pertumbuhan terbaik pada maggot (Hermetia illucens). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2022 sampai dengan bulan April 2022 di Laboratorium Basah Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan biomassa mutlak tertinggi maggot terdapat pada perlakuan A dengan biomassa rata-rata 2.204,33 gram, sedangkan biomassa terendah terdapat pada perlakuan B dengan biomassa rata- rata 1.413,33 gram. Hasil anava menunjukkan pemberian pakan yang berbeda berpengaruh sangat nyata (highly significant) (P>0.01) terhadap berat biomassa mutlak maggot (Hermetia illucens).
KOMBINASI PUPUK KOTORAN AYAM, BURUNG PUYUH DAN KULIT SINGKONG TERFERMENTASI PADA MEDIA KULTUR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp. Fuji Syafitri; Dwi Tika Afriani; Helentina Mariance Manulang
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i1.2055

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Febuari 2022, bertempat di Labolatorium Basah Universitas Dharmawangsa. Untuk mengetahui kombinasi pupuk kotoran ayam, burung puyuh, dan larutan kulit singkong fermentasi terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan yang di jadikan penelitian yaitu: P1 = Kotoran ayam 25%, Kotoran burung puyuh 75%, larutan kulit singkong 0,10 g/mL (100 ml), P2 = Kotoran ayam 25% / Kotoran burung puyuh 75%, larutan kulit singkong 0,15 g/mL (150 ml), P3 = Kotoran ayam 25% ,  Kotoran burung puyuh 75%, kulit singkong 0,20 g/mL (200 ml). Berdasarkan hasil percobaan ternyata perlakuan A menghasilkan pertumbuhan populasi mutlak sebanyak 1.084,214 Ind/L, diikuti dengan perlakuan C dengan dosis kotoran ayam (25%) kotoran burung puyuh (75%) dan larutan kulit singkong terfermentasi (0,20 ml) menghasilkan pertumbuhan populasi Daphnia sp. sebanyak 938,881 Ind/L, sedangkan perlakuan terendah pada perlakuan B dengan dosis kotoran ayam (25%) kotoran burung puyuh (75%) dan larutan kulit singkong terfermentasi (0,15 ml) menghasilkan pertumbuhan populasi Daphnia sp. sebanyak 825,464 Ind/L. Pemberian dosis kotoran ayam, kotoran puyuh dan larutan kulit singkong terfermentasi berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp. Hasil pengukuran kualitas air meliputi pH air berkisar 6,7-7,8, suhu air berkisar 27-27,7˚C dan ammonia
Pengaruh Pemberian Dosis Kapur Dolomt yang Berbeda Terhadap Kualitas Air Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus) Bima Sakti; Dwi Tika Afriani; Pebry Aisyah Putri Batubara; Hellentina Marriance Manullang
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v3i2.4822

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kapur dolomit terhadap kualitas air dan kandungan logam berat pada air budidaya penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2024 di Laboratorium Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil analisis sidik ragam Sgr (Laju Pertumbuhan Ikan Lele) menggunakan aplikasi SPSS Versi 22 melihat pengaruh kapur dolomit, menunjukkan F Hitung < F Tabel ( SGR 3,87<4,07), (Panjang 4,00<4,07), (SR 0,833<4,07), ( FCR 0,778<4,07) pada taraf uji 5% yaitu tidak berpengaruh nyata terhadap SGR, Panjang, Sr dan FCR. Sedangkan pada kualitas air, kapur dolomit memberikan pengaruh terhadap peningkatan Ph air dari air sebelum penelitian dan sesudah penelitian hal ini menunjukkan kandungan sidolomit nya mempengaruhi kualtitas air, pada uji kandungan logam berat menyatakan perlakuan yang paling optimal memberikan kapur dolomit ialah pada perlakuan p2 (10 gr/40 ltr air) terdapat beberapa jenis yang paling banyak dan mengurangi kandungan logam yang toksik ialah kandungan besi (Fe): 0,09 mg, Mangan (Mn) : 0,33 mg, Alumunium (AI) : <0,00019* mg dan Timbal (Pb) : <0,003* mg