Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PKM DIVERSIFIKASI HASIL OLAHAN PERIKANAN LINGKUNGAN V BAGAN DELI Helentina Mariance Manullang; Bambang Hendra Siswoyo; Uswatul Hasan
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.157 KB) | DOI: 10.46576/rjpkm.v2i2.1081

Abstract

Lingkungan V Bagan Deli berada di Kecamatan Medan Belawan. Di Lingkungan ini penduduknya berprofesi sebagai nelayan tradisional dan buruh nelayan Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang mengandalkan perairan laut sebagai mata pencaharian utamanya, umumnya mereka tinggal di kawasan pesisir pantai dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik dan umumnya menggunakan alat tangkap yang sangat sederhana sehingga hasil tangkapannya juga sangat rendah sehingga kebutuhan hidup rumah tangganya sering tidak dapat tercukupi dengan baik. Ketika laut semakin sulit memberi hasil yang maksimal, tak jarang bahkan seringkali hasil tangkapan melaut hanya bisa menutupi kebutuhan satu hari saja. Ketika musim bersahabat saat melaut adakalanya memberikan hasil tangkapan yang melimpah, namun disisi lain harga jual ikannya menjadi turun. Hal ini berdampak pada pemenuhan kebutuhan ekonomi nelayan tradisional dan buruh nelayan tidak tercukupi dengan baik. Tujuan PKM ini adalah memberikan pelatihan teori dan praktek olahan hasil perikanan seperti kaki naga dan fish stick. Sedangkan yang menjadi mitra dalam kegiatan ini adalah Kelompok “Emak-Emak” Pesisir Bagan Deli. Adapun metode PKM ini yaitu: 1) share and discussion, 2) theory and try, 3) realisasi. Hasil produk dari PKM ini adalah kaki naga dan fish stick. Setelah dilakukan pelatihan kepada para anggota mitra ada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan penghasilan/omset ± 10%
BUDIDAYA IKAN LELE DENGAN TEKNOLOGI BIOFLOK DI KELURAHAN NELAYAN INDAH Bambang Hendra Siswoyo; Uswatul Hasan; Helentina M Manullang
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.776 KB) | DOI: 10.46576/rjpkm.v2i1.635

Abstract

Konsumsi protein hewani masyarakat yang rendah, perlu ditingkatkan dengan menyediakan sumber protein yang berkualitas dan harga terjangkau. Budidaya sistem bioflok memungkinkan terjadinya efisiensi penggunaan pakan sekaligus menaikan padat tebar ikan, sehingga cocok dilakukan di perkotaan dengan keterbatasan lahan. Budidaya ikan dengan sitem bioflok merupakan sistem yang sedang dikembangkan saat ini dalam kegiatan budidaya ikan yang bertujuan agar mutu air budidaya dapat bertahan bahkan dapat meningkat sesuai kebutuhan, selain itu nutrient pakan dapat dimanfaatkan secara optimal. Pengabdian kepada masyarakat berguna untuk menciptakan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat nelayan guna menambah penghasilan nelayan. Sedangkan manfaat kegiatan ini adalah pemeliharaan ikan dengan menggunakan sistem bioflok yaitu dengan cara mengembangbiakkan bakteri/mikroba yang berguna pada perairan pemeliharaan ikan, yang pada akhirnya dapat mempertahankan bahkan memperbaiki kestabilan kualitas air, menghilangkan zat-zat beracun seperti amoniak, bakteri yang merugikan (bersifat pathogen) dan selanjutnya ikan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menerapkan konsep pelibatan masyarakat atau kelompok secara aktif atau dikenal dengan metoda (PRA), metoda ini dipandang efektif karena melibatkan para mitra karang taruna berpartisipasi secara aktif mulai dari pembuatan kolam, persiapan kolam, sampai akhir kegiatan yaitu pemanenan ikan. Dengan adanya pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan kegiatan budidaya ikan dengan sistem bioflok ini dapat berjalan dengan baik serta dapat menambah penghasilan bagi para nelayan sehingga tingkat kesejateraan dapat meningkat.
PENGARUH PEMBERIAN MAGGOT SEGAR (Hermetia illucens) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSAN HIDUP BENIH IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) Cikal Sudirman Alfager Telaumbanua; Bambang Hendra Siswoyo; Pebry Aisyah Putri Batubara; Helentina Mariance Manullang
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.694 KB) | DOI: 10.46576/jai.v1i2.2033

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian maggot (Hermetia illucens) terhadap pertumbuhan dan kelulusan hidup ikan gurame (Osphronemus gouramy). Penelitian berlangsung dari tanggal 14 Februari 2022 sampai 14 Maret 2022 bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Dari hasil penelitian diperoleh tingkat pertumbuhan berat benih ikan gurame (Osphronemus gouramy) pada perlakuan B dengan nilai rata-rata 6,63 gram dan untuk pertumbuhan panjang terbaik pada perlakuan B dengan nilai rata-rata 1,61 cm. Untuk Food Convertion Ratio (FCR) perlakuan A merupakan nilai terbaik yakni 1,11 kemudian diikuti perlakuan C dengan 1,19, perlakuan D dengan 1,20 dan perlakuan B 1,34. Kemudian untuk kualitas air diperoleh, suhu berkisar 27°C-29°C dan pH berkisar 7-9.
PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK IKAN PADA PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSAN HIDUP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Uswatul Hasan; Bambang H Siswoyo; Helentina M Manullang; Irwanmay Irwanmay
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.328 KB) | DOI: 10.46576/jai.v1i1.1490

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air tawar yang memperoleh perhatian cukup besar dari pemerintah dan pemerhati masalah perikanan dunia, terutama berkaitan dengan usaha peningkatan gizi masyarakat di negara-negara yang sedang berkembang. Pakan pelet biasanya mengandung protein yang tinggi untuk meningkatkan pertumbuhan ikan. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan berat rata-rata mutlak benih ikan nila dengan pakan tambahan minyak ikan pada pakan buatan 3,258 gram/ekor, lebih berat dari 2,837 dengan pakan standart. Pertumbuhan panjang rata-rata mutlak benih ikan nila dengan pakan tambahan minyak ikan 5,95 cm/ekor, lebih panjang dari 4,53 cm/ekor dengan pakan standart.nilai SR benih ikan nila dengan pakan minyak ikan sebesar 86,67%, lebih tinggi dari 84% dengan pakan standart. Nilai FCR benih ikan nila dengan pakan tambahan minyak ikan sebesar 0,774, lebih rendah dari 0,796 dengan pakan standart. Hasil pengukuran kualitas air pada fiber dengan tambahan minyak ikan pada kisaran suhu berkisar 26 - 30, DO 4-5, pH 6,5 – 6,9, dan pada fiber pakan standart berkisar suhu 27 - 29, DO 5 - 7, pH 6,7 - 7.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI Vibrio parahaemolyticus PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) PENYEBAB PENYAKIT VIBRIOSIS Toibbullah Siregar; Bambang Hendra Siswoyo; Emmy Syafitri
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.266 KB) | DOI: 10.46576/jai.v1i1.1389

Abstract

Penelitian ini bertujuan sebagai informasi yang berkaitan dengan isolasi identifikasi Vibrio parahaemolyticus yang dilakukan sebagai langkah dalam menjamin keamanan pangan hasil perikanan sehingga aman untuk di konsumsi. Penelitian ini dilakukan dengan metode ISO/TS 21872-1:2007 langkah yang dilakukan yaitu pre enrichment dengan menggunakan sampel sebanyak 25gram yang dilarutkan dengan menggunakan alkaline saline peptone water 225ml, lalu diinkubasi selama 6jam dengan suhu 41,50C sedangkan untuk sampel segar memerlukan waktu±1 jam, selanjutnya enrichment dengan suhu 41,5 0C selama 18 jam ± 1 jam, selanjutnya dilakukan isolasi serta identifikasi dengan menggunakan media Thiosulfate Citrate Bile Salts Sucrose (TCBS), lau dilakukan inkubasi pada suhu 37 0C selama 24 jam ± 3 jam, setelah itu dilakukan pengamatan dengan ciri-ciri koloni pada V. parahaemolyticus lembut warna hijau (sukrosa negatif) dengan diameter 2-3mm, dan dilakukan uji biokimia dengan melakukan inokulasi pada koloni dengan menggunakan media saline nutrient agar,lalu dilakukan pemeriksaan uji biokimia. Hasil penelitian dari pemeriksaan sampel yang dilakukan di laboratorium Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Medan II (SKIPM) dapat disimpulkan bahwa dari 7 sampel yang di uji tidak ada yang menunjukkan hasil positif bakteri Vibrio parahaemolyticus dari sampel laut, untuk media dan reagen uji yang digunakan benar dan sesuai dengan pengujian pada kontrol positif bakteri Vibrio parahaemolyticus
KOMBINASI KOL, EM4 DAN KULIT PISANG TERHADAP TINGKAT POPULASI KUTU AIR (Daphnia sp) Aksioman Jaya Hia; Bambang Hendra Siswoyo; Emmy Syafitri
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.389 KB) | DOI: 10.46576/jai.v1i2.2004

Abstract

Pengembangan kutu air pada saat ini tidak terlalu banyak dibudidayakan, pada hal kutu air sangat dimanfaatkan dan berperan penting untuk pakan alami larva ikan/udang dilingkungan sekitar budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi kol, EM4 dan kulit pisang terhadap tingkat populasi kutu air (Daphnia sp), menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  dengan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2022 di Laboratorium Basah, Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Parameter yang di amati antara lain : tingkat populasi kutu air (Daphnia sp) menunjukkan  bahwa  nilai perkembangan populasi terbanyak terdapat pada perlakuan yaitu kombinasi kol, EM4, dan kulit pisang dengan rata-rata sebesar 469,33, sedangkan nilai terendah pada perkembangan Daphnia sp terdapat pada perlakuan C yaitu menggunakan kulit pisang dan EM4 dengan rata-rata sebesar 110,67. Pada perlakuan A menggunakan air kolam sebagai kontrol rata-rata populasi Daphnia sp sebanyak 248 dan pada perlakuan B yaitu menggunakan kol dan EM4 rata-rata populasinya sebanyak 264. Padat tebar pada masing-masing perlakuan adalah 100 ind/2L air. Parameter kualitas air yang di uji selama melaksanakan penelitian adalah suhu dan pH.
PENGARUH PAKAN ALAMI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS KOI (Cyprinus rubrofuscus) Eli Sartika; Bambang Hendra Siswoyo; Emmy Syafitri
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.231 KB) | DOI: 10.46576/jai.v1i1.1437

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemberian pakan alami yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan mas koi (Cyprinus rubrofuscus) dan mengetahui jenis pakan alami yang terbaik untuk meningkatkan kelangsungan hidup ikan mas koi (Cyprinus rubrofuscus. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A Artemia sp, perlakuan B cacing sutra (Tubifex sp), perlakuan C maggot BSF (Hermatia illucens) dan perlakuan D Wolffia arrhiza. Berdasarkan hasil analisis variansi, pertumbuhan panjang mutlak dan berat mutlak berpengaruh nyata (significant*), sedangkan kelangsungan hidup berpengaruh sangat nyata (highly significant**). Dari hasil penelitian diperoleh data pemberian pakan untuk pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak dan kelangsungan hidup yang terbaik pada perlakuan A (Artemia sp) yaitu panjang mutlak 1,3 cm, berat mutlak sebesar 0,4 gram dan kelangsungan hidup sebesar 90%. Suhu perairan rata-rata 25,0-28,5 oC dan pH rata-rata 6,5-8,0.
PEMANFAATAN KOTORAN BURUNG PUYUH DAN PUPUK ORGANIK CAIR HASIL FERMENTASI Azolla pinnata TERHADAP POPULASI SERTA KEPADATAN SEL Spirulina sp Alvin Nandiko Ginting; Uswatul Hasan; Bambang Hendra Siswoyo
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.606 KB) | DOI: 10.46576/jai.v1i2.2047

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan kotoran burung puyuh dan pupuk organik cair hasil fermentasi Azolla pinnata terhadap populasi serta kepadatan sel Spirulina sp. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 7 sampai dengan 21 Maret 2022, bertempat di Laboratorium Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat (4) perlakuan dan tiga (3) ulangan. Berdasarkan hasil percobaan, perlakuan D menghasilkan kepadatan sel Spirulina sp tertinggi sebanyak 149 sel/ml, sedangkan pada perlakuan A menghasilkan kepadatan sel terendah sebanyak 80,67 sel/ml. Sedangkan pada laju pertumbuhan harian tertinggi sel Spirulina sp terletak pada perlakuan D sebanyak 4,43 sel/ml/hari, dan nilai laju pertumbuhan terendah pada perlakuan A sebanyak 3,81 sel/ml/hari. Hasil rata-rata parameter kualitas air pada penelitian ini yaitu suhu berkisar antara 29 – 32 °C, sedangkan pH berkisar antara 8,3 – 9,4. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh pemberian kotoran burung puyuh serta pupuk organik cair hasil fermentasi Azolla pinnata memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap populasi serta kepadatan sel Spirulina sp.Kata kunci : Populasi; Kepadatan; Sel; Laju Pertumbuhan
PENGARUH CAMPURAN TEPUNG KEPALA UDANG PADA PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) Retno Juli Pertiwi; Bambang Hendra Siswoyo; Uswatul Hasan
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.948 KB) | DOI: 10.46576/jai.v1i1.1436

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran tepung kepala udang pada pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Penelitian ini dilaksanakan di P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) Dian Aquatik Indonesia Kelurahan Baru Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen acak lengkap dengan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil analisis variansi memperlihatkan bahwa perlakuan pemberian tepung kepala udang berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan benih ikan lele dan tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih ikan lele. Hasil penelitian selama 28 hari menunjukkan bahwa pertambahan panjang dan berat tertinggi terdapat pada perlakuan P4 memberikan pengaruh yang signifikan dengan rata-rata pertambahan panjang 3,13 cm dan berat sebesar 8,6 gram. Tingkat kelulusan hidup ikan yang paling tinggi terdapat pada perlakuan P1 yaitu sebesar 88,8%. Nilai rasio konversi pakan yang terendah adalah pada perlakuan P4 yaitu sebesar 0,4 dan parameter kualitas air yang diukur pada saat penelitian adalah suhu dan pH, dengan kisaran suhu 25-30 ºC dan pH 8.
KEPADATAN POPULASI MAGGOT (Hermentiai illucens) PADA MEDIA KULTUR YANG BERBEDA Tri Hadi Setiawan; Bambang Hendra Siswoyo; Helentina Mariance Manullang
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v2i2.2151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media kultur yang berbeda terhadap kepadatan populasi maggot serta mengetahui media kultur manakah yang cocok terhadap kepadatan populasi maggot.  Penelitian ini  dilaksanakan pada bulan Febuari sampai dengan Maret 2022 bertempat di UPR Lembayung Dusun I Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Dari hasil uji ANAVA terhadap produksi maggot menunjukkan F hitung > dari F tabel pada taraf 0.05 %.  Oleh karena itu pada penelitian ini hasil yang diperoleh pada setiap perlakuan berbeda nyata sehingga Ho ditolak dan H1diterima. produksi bobot maggot yang paling tinggi terdapat pada perlakuan A (Sisa limbah rumah makan) sebesar 673 gram, diikuti perlakuan B (Ampas tahu) sebesar 606 gram, perlakuan C (dedak) sebesar 513 gram, dan yang terendah pada perlakuan D (bungkil kelapa sawit) sebesar 239 gram.  Suhu pada setiap media rata-rata 29 – 32 0C dan pH selama penelitian diperoleh 6,8 -6,9