Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Uji Aktivitas Ekstrak Daun Pirdot (Sauraia vulcani Korth.) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Secara In Vitro Marbun, Romauli Anna Teresia
JURNAL BIOS LOGOS Vol 11, No 1 (2021): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.11.1.2021.30564

Abstract

(Article History: Received 5 October 2020; Revised 8 October 2020; Accepted 15 October 2020) ABSTRAKJamur Candida albicans merupakan jamur penyebab kandidiasis dan penyebab sariawan, lesi pada kulit, vulvavaginistis, candida pada urin (kandiduria), dan gastrointestinal kandidiasis. Salah satu jenis tanaman yang berkhasiat sebagai obat yaitu pirdot (Sauraia vulcani Korth.) dan bagian yang biasanya digunakan adalah bagian daun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pirdot terhadap pertumbuhan C. albicans secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian true experiment dengan rancangan penelitian post-test only control group. Metode yang digunakan adalah difusi agar menggunakan teknik kirby bauer. Penelitian ini menggunakan 4 variasi konsentrasi ekstrak daun pirdot, yaitu 10%, 20%, 40%, dan 80%, kontrol positif (tablet ketokonazol), dan kontrol negatif (Dimethyl Sulfoxide). Data yang diperoleh dianalisa menggunakan statistika secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan daya hambat mulai dari konsentrasi 10% sebesar 8,96 mm daya hambat tertinggi pada konsentrasi 80% sebesar 18,33 mm. Kesimpulan ekstrak daun pirdot memiliki aktivitas antijamur terhadap C. albicans.Kata kunci: Antijamur; Candida albicans; Metode Difusi; Saurauia vulcani Korth. ABSTRACTCandida albicans is fungus that causes candidiasis and causes thrush, skin lesions, vulvavaginism, candidiuria and gastrointestinal candidiasis. One type of plant that has medicinal properties is pirdot (Sauraia vulcani Korth.) and the part that is usually used is the leaves. The purpose of this study was to determine the activity of pirdot leaf extract on the growth of C. albicans in vitro. This study was a true experiment with a post-test only control group research design. The method used agar diffusion using Kirby Bauer technique. This study used 4 variations concentration namely 10%, 20%, 40%, and 80%, positive control (ketoconazole tablets), and negative control (Dimethyl Sulfoxide). The data obtained were analyzed using descriptive statistical analysis. The results showed that the inhibitory from a concentration of 10% of 8.96 mm, the highest inhibition was at 80% of 18.33 mm. In conclusion, pirdot leaf extract has antifungal activity against C. albicans.Keywords: Antifungal; Candida albicans; Diffusison Method; Saurauia vulcani Korth
THE EFECT OF IMMUNOMODULATOR BY EXTRACT ETHANOL OF HERBA BINARA (ARTEMISIA VULGARIS L.) TOWARD THE RESPONSE OF DELAYED-TYPE HYPERSENSITIVITY IN RAT MALE Romauli Anna Teresia Marbun; Novidawati Situmorang; Sri Wahyuni
Jurnal Penelitian Farmasi & Herbal Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Farmasi & Herbal
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpfh.v1i1.59

Abstract

Immunomodulator is a compound that can increaase the imuno system. One of the plants that have immunomodulator’s activity is Herba Binara (Artemisia vulgaris L.). the purpose of this research was to test the effect of immunomodulator by extract of herba binara ethanol on rat male. The activity of immunomodulator was determined by using digital pletysmometer by measuring the differences between the last leg swelling’s volume and the first leg swelling’s volume. The treatment group were divided into 5 groups. Each group consistof 5 rats CMC-Na 0,5% (negative control), Imboost 32,5 mg/kgBW (positive control), dose of EEHB 50, 100, 200 mg/kgBW, and bacteria E.coli as antigen. The results slowed that distribution of EEHB dose 200 mg/kgBW can give the effect of immunostimulant by swelling enthancement compared by CMC-Na 0,5 %. EEHB 200 mg/kgBW that have activity comparable with Imboost 32,5 mg/kgBW. Thus, it is concluded that of herba binara extract has immunomodulator effects on delayed-type hypersensitivity response of rat male.
UJI IMUNOSTIMULATOR DARI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL HERBA BINARA (ARTEMISIA VULGARIS LINN) DAN EKSTRAK ETANOL DAUN PUCUK MERAH (SYZYGIUM OLEANA) DENGAN METODE HIPERSENSITIVITAS TIPE LAMBAT PADA TIKUS Romauli Anna Teresia Marbun; Aminah Syarifuddin; Montysory Silalahi; Radika Bella Fista Ginting
Jurnal Penelitian Farmasi & Herbal Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Farmasi & Herbal
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpfh.v1i2.66

Abstract

One of the herbs used is herbal binara (Artemisia vulgaris L) which has been studied as a potential immunomodulator with high antioxidant activity. Previous research also stated that red shoots (Syzygium oleana) were studied as potential immunomodulators with high antioxidant activity. Several other species such as Syzygium samarangense have 16 flavonoida compounds which show pharmacological immunological activity. The purpose of this study was to determine the content of secondary metabolites of ethanol extract of herbal binara (Artemisia vulgaris L.) with red shoots (Syzygium oleana) and to determine the best dose of extract from the ethanol extract of herbal binara (Artemisia vulgaris L.) with red shoots (Syzygium oleana) can reduce the volume of swelling of mouse feet. Examination of the chemical content of secondary metabolites from the ethanol extract of herbal binara (Artemisia vulgaris L.) with red shoots (Syzygium oleana) is carried out by chemical screening and characterization of simplicia and extract. The method used is the slow type hypersensitivity method. In this test the independent variable is the secondary metabolite of ethanol extract of herb binara (Artemisia vulgaris L.) with red shoots (Syzygium oleana) with four concentrations (50, 100, 200 and 400 mg / kgBB). The positive control used by Stimuno dose is 32.5 mg / kgBB.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L) TERHADAP BAKTERI Escherchia coli Romaulianna Theresia Marbun; Novidawati Br Situmorang
Jurnal Penelitian Farmasi & Herbal Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Penelitian Farmasi & Herbal
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpfh.v3i1.368

Abstract

Infectious diseases caused by bacteria, require antibiotics for treatment. Incorrect use of antibiotics causes. the occurrence of resistance. From the research, it was found that many medicinal plants can be used to cure infectious diseases. One of them is California Papaya Fruit Skin (Carica papaya L). The purpose of this study was to determine the active substance in the skin of the Carica Papaya Fruit as an antibacterial agent and to determine the activity of KBPC extract against E. coli bacteria. This research method is a laboratory experiment where the sample in this study is 3 kg. Phytochemical test results with positive ethanol extraction containing flavonoids, saponins, steroids. Where favonoids can be potential as antibacterial through 3 mechanisms, namely by inhibiting nucleic acid synthesis, inhibiting cell membrane function and inhibiting energy metabolism. The results of the antibacterial activity test against E. coli bacteria were carried out with several concentrations, namely 20%, 40%, 60%, 80%, 100%, the test results obtained from the concentration of 20% of 8.76 mm the highest inhibitory power at the concentration 100% of 19.33 mm. Conclusion KBPC extract has antibacterial activity against E. Coli bacteria.
Uji Efektivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Buah Rimbang (Solanum Torvum Swartz) terhadap Tikus Jantan Elliya Siswanti; Romauli Anna Teresia Marbun
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 2 (2022): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i2.5149

Abstract

Pendahuluan:Imunomodulator adalah suatu substansi atau bahan yang dapat memodulasi atau mengubahkan fungsi serta aktivitas sistem imun, yang dapat dilakukan dengan cara merangsang dan memperbaiki fungsinya. Salah satu tumbuhan yang dapat berpotensi meningkatkan sistem imun yaitu tumbuhan buah rimbang (Solanum torvumSwartz).Tujuan:Untuk mengetahui Efektivitas imunomodulator ekstrak etanol buah rimbang terhadap tikus jantan. Metode:Uji efek imunomodulator terhadap nilai titer antibodi dan pengujian respon imun spesifik dapat dilakukan dengan metode hemaglutinasi / melihat penggumpalan. Kelompok perlakuan untuk titer antibodi dibagi menjadi 3 kelompok dan masing-masing terdiri dari 5 tikus jantan dengan kelompok perlakuan kontrol negatif menggunakan Na CMC 0,5 %, kontrol positif menggunakan suspensi Levamisole dosis 25 mg/kgBB dan EEBR (Ekstrak Etanol Buah Rimbang) dengan dosis 100, 200 dan 400 mg/kgBB. Tikus jantan diinduksi terlebih dahulu dengan menggunakan bakteri Staphylococcus aureus sehari sebelum diberikan perlakauan. Selanjutnya, diberikan perlakuan pada tikus jantan dengan waktu sehari sekali setiap hari dalam 7 hari.Hasil:data dapat dianalisis dengan program SPSS versi 20. Pemberian EEBRdengan dosis 100, 200 dan 400 mg/kgBB dapat meningkatkan pembentukan antibodi sel imun tikus jantan secara signifikan dibandingan dengan Na CMC 0,5 % (p 0,05). Kesimpulan:membuktikan bahwasannya EEBR memiliki efek sebagai imunostimulator terhadap nilai titer antibodi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa EEBRdapat meningkatkan pembentukan antibodi sel imun tikus jantan serta memiliki efek sebagai imunostimulator terhadap nilai titer antibodi.
SOSIALISASI AKTIVASI ZONA HAMBAT DAUN PIRDOT (SAURAIA VULCANI KORTH) TERHADAP CANDIDA ALBICANS Romauli Anna Teresia Marbun; Yanna Rotua Sihombing
JURNAL ANTARA ABDIMAS KEPERAWATAN Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Antara Abdimas Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.536 KB) | DOI: 10.37063/abdimaskep.v4i2.604

Abstract

Pendahuluan: Penyakit akibat infeksi jamur menjadi penyakit dominan iklim tropis. Indonesia yang beriklim tropis memiliki lingkungan dengan penduduk banyak dan tingkat sosial ekonomi yang rendah. Candida albicans merupakan jamur penyebab kandidiasis dan penyebab sariawan, vulvavaginistis, dan kandiduria. Daun ini menjadi kandidat tumbuhan berpotensi antijamur. Metode: Metode pengujian menggunakan metode difusi dengan menggunakan pencadang kertas. Penelitian yang dilaksanakan tersebut menggunakan ketokonazol sebagai pembanding. Hasil dari pengujian dilakukan disosialisasikan kepada mahasiswa Farmasi. Hasil:. Manfaat dari pirdot menjadi perhatian di pandemic sekarang ini. Budidaya tumbuhan pirdot dapat dilakukan sendiri sehingga dapat digunakan untuk terapi komplementer. Melihat hasil uji aktivitas antibakteri yang termasuk antibakteri kategori sedang. Kesimpulan: Daun pirdot dapat menjadi tumbuhan berpotensi antijamu ke depana dan menjadi kandidat obat tradisional. Hal ini menjadi penting untuk landasan penelitian selanjutnya untuk menghasilkan penelitian terkait produk antijamur ke depan
Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia macrophylla) Terhadap Tikus Jantan Novidawati Boru Situmorang; Juniaro Virgilius Dakhi; Romauli Anna Teresia Marbun
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan Vol 9, No 1 (2022): Februari
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v9i1.3392

Abstract

Asam Urat merupakan penyakit yang paling banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Allopurinol sebagai inhibitor spesifik dari enzim canthin oksidasi (XO) terbukti efektif dalam menurunkan kadar asam urat, tetapi efek sampingnya dapat menyebabkan gagal hati, hepatitis, hiperbilirubinemi, diare serta mual muntah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemberian Ekstrak Etanol Biji Mahoni (EEBM) (Swientenia macrophylla) terhadap penururnan kadar asam urat pada tikus. Metode penelitian secara in vivo dengan penginduksi potassium oxonate dan jus hati ayam pada tikus. Sebanyak 5 kelompok tikus (Na-CMC 0,5%, tablet Allopurinol 3,6 mg/kgBB, EEBM (125, 250,375 mg/kgBB)) dilakukan selama 14 hari. Hasil uji ANOVA (p<0,05) menunjukkan adanya perbedaan rerata yang bermakna antara pretes 9,980 mg/dL dan postes  6,612 mg/dL sehingga EEBM berpotensi terhadapat penurunan kadar asam urat dalam darah tikus dengan jumlah rata-rata penurunan 3,392 mg/dL. Penurunan kadar asam urat tersebut diduga karena adanya kandungan senyawa flavonoid. Senyawa tersebut merupakan inhibitor xantin oksidase terkuat karena disebabkan oleh adanya gugus hidroksil C5 dan C7 selain itu, disebabkan juga oleh adanya C2 dan C3 sehingga lebih memudahkan interaksi dengan xantin oksidase. Mekanisme utama dari flavonoid berupa aktifitas inhibitor enzim dan antioksidan untuk radikal bebas.
THE ADOLESCENT LEVEL OF KNOWLEDGE OF SELF-MEDICATION IN SIMPANG SELAYANG NEIGHBORHOODS, MEDAN Romauli Anna Teresia Marbun; Klara Jeina Br Tarigan; Yanna Rotua Sihombing
JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Kesmas dan Gizi (JKG)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jkg.v5i2.1690

Abstract

Self-medication is the most common action taken before finally deciding to see a doctor. Self-medication is known as self medication or self-medication is defined as a treatment effort using drugs purchased at pharmacies or drug stores freely without a prescription from a doctor. Self-medication is done because it is sufficient to treat health problems experienced, for example, illnesses with mild symptoms and can heal themselves in a short time such as pain, fever, cough, cold, and minor injuries. Drugs without a doctor's prescription such as free and limited free drugs are relatively safe to use for self-medication.This type of research is quantitative analytical research with descriptive. This study is to determine the level of knowledge of self-medication in adolescents in Simpang Selayang Village by approaching, observing or collecting data at once and providing education. Based on questionnaire data, it is known that the gender of female adolescents has a higher level of knowledge of self-medication than male adolescents. It can be concluded that the age level of late adolescents has a higher level of knowledge of self-medication than early adolescents. In this study, the level of knowledge of the last education of higher education towards self-medication is higher than those who have the last education either elementary, junior high or high school. The study concluded that the level of knowledge of students towards self-medication was higher than other occupations. The level of knowledge of self-medication practices in adolescents in Simpang Selayang is classified as good (62.0%).
SEMINAR TENTANG EFEKTIVITAS KERASIONALAN PEMBERIAN ANTIDIABETIK PENGOBATAN ORAL PASIEN DIABETES MELLITUS PADA USIA 30-50 TAHUN TIPE 2 DI RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM TAHUN 2020 Loraetta Brety Sebayang; Romauli Anna Teresia Marbun; Dewi Kartika
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.207 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i1.708

Abstract

Diabetes Mellitus suatu keadaan kronik akibat gangguan pada insulin. Hormon insulin diproduksi di pankreas yang berperan pada metabolisme karbohidrat. Gangguan yang terjadi pada penderita Diabetes Mellitus mengakibatkan komplikasi dengan penyakit lainnya, sehingga proses pengobatan harus dilakukan secara rasional untuk menghindari derajat keparahan penyakit. Kerasionalan penggunaan obat untuk penyakit ini dimulai dari diagnosis penyakit, tindakan terapi, pengobatan dan evaluasi pengobatan. Evaluasi teradap pengobatan menjadi jaminan mutu apakah pengobatan yang dilakukan sudah rasional. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kerasionalan pemberian antidiabetik pengobatan oral pasien Diabetes Mellitus Pada Usia 30-50 Tahun Tipe 2. Kegiatan ini dilaksanakan di Rawat Inap Penyakit Dalam Rsud Deli Serdang Lubuk Pakam pada bulan April – bulan Juli 2020. Hasil dari kegiatan ini menunjukan bahwa dari 72 responden yang pemberian antidiabetic oral tepat indikasi yakni ada 47 orang (65,3%),Tepat Obat ada 72 orang (100,0%), Tepat Pasien ada 72 orang (100,0%) dan tepat Dosis ada 46 orang (63,9%).
SOSIALISASI AKTIVITAS DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN PIRDOT (SAURAIA VULCANI KORTH.) TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS Romauli Anna teresia Marbun; Jhon Patar Sinurat; Saadah Siregar; Yanna Rotua Sihombing
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.125 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.731

Abstract

Penyakit infeksi jamur menjadi perhatian khusus di berbagai negara dengan iklim tropis. Indonesia dengan iklim tropis disebabkan oleh udara yang lembab, dan sanitasi yang masih kurang. Indonesia memiliki lingkungan yang padat penduduk dan tingkat sosial ekonomi yang rendah. Jamur Candida albicans merupakan jamur penyebab kandidiasis dan penyebab sariawan, lesi pada kulit, vulvavaginistis, candida pada urin (kandiduria), dan gastrointestinal kandidiasis. Salah satu jenis tanaman yang berkhasiat sebagai obat yaitu pirdot (Sauraia vulcani Korth.) dan bagian yang biasanya digunakan adalah bagian daun. Penelitian sebelumnya ekstrak daun pirdot memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Konsentrasi daun pirdot 80% memiliki aktivitas daya hambat terhadap jamur yang paling efektif. Penelitian yang dilaksanakan tersebut menggunakan ketokonazol sebagai pembanding. Budidaya tumbuhan pirdot dapat dilakukan sendiri sehingga dapat digunakan untuk keperluan pribadi di tengah pandemic sekarang ini. Sasaran dari sosialisasi ini adalah mahasiswa Farmasi Institut Kesehatan MEDISTRA Lubuk Pakam. Hal ini menjadi penting untuk landasan penelitian selanjutnya untuk menghasilkan penelitian terkait produk antijamur ke depan