Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

SEMINAR PEMBUATAN SEDIAAN EYESHADOW COMPACT POWDER DENGAN EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.)SEBAGAI PEWARNA ALAMI Cucu Arum Dwi Cahya; Mega Silalahi; Romauli Anna Teresia Marbun
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.058 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.896

Abstract

Berbagai jenis kosmetik yang sering kali diminati bagi para wanita yaitu eye shadow.Pada sebagian produk eye shadow masih terdapat penyalahgunaan pewarna tekstil yang berbahaya jika digunakan bagi tubuh.Daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) mempunyai pigmen betasianin yang dapat dijadikan pewarna alami pada sediaan eye shadow compact powder. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan eye shadow compact powder dengan menggunakan ekstrak daun bayam merah sebagai pewarna alami serta memenuhi persyaratan mutu fisik dan tidak mengiritasi kulit.Daun bayam merah segar dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70% dan ditambahkan asam sitrat, kemudian pelarut diuapkan dengan bantuan alat rotary evaporator pada suhu 50°C, kemudian dipekatkan dengan waterbath (penangas air) pada suhu 78°C sampai didapatkan ekstrak kental. Kemudian diformulasikan ke dalam bentuk sediaan eye shadow compact powder dengan menggunakan kaolin, zink stearat, nipagin, isopropyl miristat, lanolin, oleum rosae, dan talkum. Dengan variasi konsentrasi ekstrak daun bayam merah F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%). Kemudian campuran serbuk dicetak dengan alat press. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan persyaratan mutu fisik sediaan eye shadow compact powder yaitu uji dispersi warna (homogenitas), uji poles, uji kerapuhan, dan uji stabilitas terhadap bentuk,warna dan aroma pada penyimpanan suhu kamar selam 30 hari, serta uji iritasi terhadap sediaan F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%). Berdasarkan hasil yang diperoleh semua sediaan F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%) homogen terdispersi merata, tidak rapuh, stabil dalam penyimpanan suhu kamar selama 30 hari, dan tidak mengiritasi kulit. Namun pada pemeriksaan uji oles pada sediaan F3 (18%) memiliki daya oles yang kurang baik dikarenakan perlu 5 kali pengolesan agar warna terlihat jelas menempel pada kulit sedangkan pada sediaan F0 (Blanko), F1 (8%) dan F2 (12%) cukup dengan 3 kali pengolesan warna sudah terlihat dan menempel.
SOSIALISASI EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb) SEBAGAI MASKER GEL PEEL OFF Dewi Kartika; Lulu Atikah; Romauli Anna Teresia Marbun
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.113 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.903

Abstract

Fragrant pandans are plants that contain chemical alkaloids, flavonoids, tannins, and polyphenols. Fragrant pandan leaves can be formulated as a gel peel off mask to moisturize the skin. Before formulating fragrant pandan leaves in the extract first and made in several concentrations to see the difference in humidity. 0% (blanko), 2.5%, and 5% are made in 30 gram preparations. Tests performed on preparations include organoleptic tests, homogeneity, pH, dry time preparation, and humidity. Homogeneity test results showed homogeneous preparations, pH in the range of 6.0 that are relatively safe on the surface of the facial skin. The preparation time dries for 30 minutes and meets the drying time requirements. The greater the concentration, the ability to moisturize the skin the better.
THE SOCIALIZATION OF RIMBANG FRUIT ACTIVITY TEST RESULTS (Solanum torvum Swartz) BY HYPERSENSITIVITY METHOD SLOW TYPE Romauli Anna Marbun; Imelda Oktaviani Br Sihombing; Kristian Cahayani Zebua
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.741 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v2i1.1109

Abstract

Immunomodulators are compounds that improve the immune system. One of the plants that has immunomodulatory activity is Rimbang Fruit (Solanum torvum swartz). The purpose of this service is to inform the immunomodulatory effect of rimbang ethanol extract in male rats which is the result of research. Research related to immunomodulatory activity was determined using a digital plethysmograph by measuring the difference between the volume of swelling of the last leg and the volume of swelling of the first leg. The treatment group was divided into 5 groups. Each group consisted of 5 CMC-Na 0.5% mice (negative control), Imboost 25 mg/kg BB (positive control), doses of EEBR100, 200 and 400 mg/kg BB and S. aureus antigens.
Penetapan Kadar Flavonoid Total pada Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) sebagai Bahan Berpotensi Antioksidan dengan Metode Spektrofotometri UV-Visible Romauli Anna Teresia Marbun
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 2 (2023): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i2.5465

Abstract

Pendahuluan: Bahan alam berpotensi obat menjadi fokus utama para peneliti masa kini. Pemeriksaan senyawa yang terkandung di dalam bahan alam tersebut menjadi hal utama yang dilakukan. Kuersetin merupakan salah satu zat aktif golongan flavonoid yang memiliki aktivitas biologis yang kuat. Kadar kuersetin menjadi marker seberapa besar potensi suatu tanaman menjadi fitofarmaka ke depan. Daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) memiliki kandungan flavonoid, glikosida, saponin, dan tannin. Daun karamunting berpotensi sebagai antiabetes, antibakteri, dan antikolesterol. Tujuan: Untuk menetapkan kadar flavonoid total dari daun karamunting dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Visible. Metode: Penelitian yang digunakan eksperimental menggunakan daun karamunting yang diambil dari Ajibata Kabupaten Toba. Ektraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan menggunakan etanol 96%. Penetapan kadar flavonoid total dilakukan dengan pembuatan larutan baku kuersetin, penentuan panjang gelombang maksimum kuersetin, pengukuran kadar flavonoid total. Kurva kalibrasi dibuat dengan mengukur baku kuersetin pada konsentrasi 60,70,80,90, dan 100 ppm. Setelah itu dilakukan pengukuran kadar flavonoid total. Hasil: Rata-rata Kadar Flavonoid total dengan standar kuersetin dalam Ekstrak adalah sebesar 1,33% dengan tiga kali ulangan.  Kesimpulan: Hal ini menunjukkan kadar kuersetin yang terkandung dalam daun karamunting bisa digunakan untuk bahan antioksidan.