Stunting adalah kondisi dimana seseorang memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari pada yang umumnya terjadi pada orang sebaya. Sungai Kakap merupakan salah satu lokasi intervensi stunting yang terintegrasi di Kota Pontianak. Puskesmas Sungai Kakap mencatat adanya 206 kasus stunting di wilayahnya, dengan angka tertinggi terjadi di Desa Sungai Kakap sebanyak 105 kasus. Kegiatan ini melibatkan 30 kader kesehatan dari Desa Sungai Kakap sebagai mitra. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan peran kader kesehatan dalam memberikan informasi mengenai stunting kepada masyarakat, meningkatkan keterampilan pengukuran antropometri balita, pemantauan pertumbuhan balita secara digital, serta keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan pangan lokal sebagai makanan pendamping ASI. Pendekatan yang digunakan adalah pemberdayaan masyarakat melalui metode Participatory Rural Appraisal (PRA), melalui serangkaian kegiatan sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan yang berkelanjutan. Hasil dari kegiatan ini antara lain terlaksananya lokakarya kecil, peningkatan kapasitas kader kesehatan, sosialisasi aplikasi pemantauan pertumbuhan balita, serta promosi tentang ASI eksklusif di Desa Sungai Kakap. Terdapat peningkatan pengetahuan kader sebesar 60% mengenai stunting dan 68% mengenai ASI eksklusif setelah kegiatan ini dilaksanakan Assistance and Capacity Building for Health Cadres in Efforts to Prevent Stunting in Sungai Kakap Village Stunting is a condition where a person has a shorter height than is generally found in people of the same age. Kakap River is one of the integrated stunting intervention locations in Pontianak City. Sungai Kakap Community Health Center recorded 206 cases of stunting in its area, with the highest figure occurring in Sungai Kakap Village with 105 cases. This activity involved 30 health cadres from Sungai Kakap Village as partners. The aim of this service activity is to increase the knowledge and role of health cadres in providing information about stunting to the community, improve skills in anthropometric measurements of toddlers, monitor toddler growth digitally, as well as community skills in utilizing local food as complementary food for breast milk. The approach used is community empowerment through the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, through a series of ongoing outreach, counseling, training and mentoring activities. The results of this activity include the implementation of small workshops, increasing the capacity of health cadres, socializing the toddler growth monitoring application, and promoting exclusive breastfeeding in Sungai Kakap Village. There was an increase in cadres' knowledge of 60% regarding stunting and 68% regarding exclusive breastfeeding after this activity was implemented