Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

TERAPI TAWA UNTUK MENURUNKAN KECENDERUNGAN BURNOUT PADA GURU PENDAMPING ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Hayati, Risna; Widyana, Rahma; Sholichah, Mutingatu
HUMANITAS Vol 12, No 1: Vol 12 No 1 Feb 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.222 KB) | DOI: 10.26555/humanitas.v12i1.3832

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to determine the effect of laughter therapy in reducing the tendency of burnout in special needs teacher assistant. Subject of this research is 10 people with medium burnout indication, and five people of experimental group and five people of controlled group. The instrument used to measure the tendency of burnout with burnout propensity scale based on the symptoms of burnout. The experimental design uses design experimental quasi of pre-test and post-test of control group. Interventions given to subject are laugther therapy to experimental group for 8 meetings for two weeks. The quantitative analysis uses non parametric test with Mann Whitney test on gain score pre-post of experimental groups and controlled groups, its results Z value of -2,009 with significant level of 0,045 (p<0,05). The qualitative analysis is done by analyzing the result of interview and observation. The results show that there are significant differences in levels of burnout tendencies between the experimental group and the control group. The experimental group showed decrease of burnout indication while controlled group did not experience the decreasing.Keywords: burnout, laughter therapy, tendency of burnout
TERAPI TAWA UNTUK MENURUNKAN KECENDERUNGAN BURNOUT PADA GURU PENDAMPING ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Risna Hayati; Rahma Widyana; Mutingatu Sholichah
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 12, No 1: Vol 12 No 1 Feb 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.222 KB) | DOI: 10.26555/humanitas.v12i1.3832

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi tawa dalam menurunkan kecenderungan burnout pada guru pendamping anak berkebutuhan khusus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang mengalami kecenderungan burnout. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecenderungan burnout dengan Skala Kecenderungan Burnout. Rancangan eksperimen menggunakan quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Intervensi yang diberikan kepada subjek dalam kelompok eksperimen berupa terapi tawa sebanyak 8 kali pertemuan dalam dua minggu. Analisis kuantitatif menggunakan non parametric test dengan uji Mann Whitney pada gain score pre-post kelompok eksperimen dan kontrol, yang menghasilkan nilai Z -2,009 dengan taraf signifikansi p = 0,045 (p<0,05). Analisis kualitatif dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara, dan observasi. Hasil yang didapat memperlihatkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan pada tingkat kecenderungan burnout antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mengalami penurunan kecenderungan burnout sedangkan kelompok kontrol tidak mengalami penurunan.
Efektivitas Teknik Modeling Konseling Kelompok untuk Perilaku Moral, Karakter dan Rasa Hormat Siswa terhadap Guru Riszky Ramadhan; Risna Hayati
PSIKOLOGI KONSELING Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v19i2.30441

Abstract

Kekerasan dan tindakan anarkis, pencurian, tindakan curang, pengabaian terhadap aturan yang berlaku, tawuran antar peserta didik, ketidaktoleranan, penggunaan bahasa yang tidak baik, perilaku bebas, dan sikap perusakan diri merupakan bentuk-bentuk dari bergesernya perilaku moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan konseling kelompok dengan teknik modeling untuk meningkatkan perilaku moral, karakter dan rasa hormat siswa terhadap guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif bersifat quasi eksperimental design dengan jenis One-group pretest- posttest design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Al-Ishlah Pontianak yang berjumlah 70 orang. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah skala karakter dan rasa hormat serta data dari hasil konseling kelompok dengan menggunakan Teknik modeling untuk meningkatkan perilaku moral. Data yang terkumpul kemudian di analisis dengan analisis Wilcoxon Signed Rank Test melalui bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling kelompok dengan Teknik modeling lebih efektif untuk meningkatkan perilaku moral, karakter dan rasa hormat siswa pada guru. Hasil ini dapat dilihat dari nilai Z yang diperoleh sebesar -2,810 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikannya konseling kelompok dengan Teknik modeling.
Effectiveness of Applied Behavior Analysis Therapy Against Decreased Distracted Behavior in Children Attention Deficit Hyperactive Disorder Adela Seftiani; Sri Nugroho Jati; Risna Hayati
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 12, No 1 (2023): Volume 12, Issue 1, Maret 2023
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v12i1.9876

Abstract

Epidemiological data indicate that ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) affects the population of children and young adults worldwide by 3.4%. Difficulty in focusing attention is accompanied by an increase in excessive motor activity, one of which is overcome by using the ABA (Applied Behavior Analysis) method of therapy. The purpose of this study is to determine whether ABA therapy reduces distracted behavior in children with ADHD using an experimental design in one participant. Subjects have criteria, namely, children aged 5-6 years and experiencing ADHD problems. This exploration information assortment strategy as perception, meetings, and documentation. The aftereffects of the review expressed that ABA therapy was effective in reducing distracted behavior in children with ADHD. The subject experienced a decrease in distracted behavior withha significance value of 0,043 (p<0,05). Starting from the beginning before being given treatment or the pre-test stage, the frequency of distraction was 112 times, compared to the final stage after being given treatment, the frequency of distraction was 30 times. Data epidemiologi mengindikasikan bahwa ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) mempengaruhi populasi anak dan dewasa muda diseluruh dunia sebesar 3,4%. Kesulitan dalam memusatkan perhatian disertai dengan meningkatnya aktivitas motorik yang berlebihan salah satunya diatasi dengan terapi ABA (Applied Behavior Analysis). Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui efektivitas terapi ABA terhadap penurunan perilaku terdistraksi pada anak ADHD dengan menggunakan experimental design pada satu partisipan. Subjek memiliki kriteria yaitu, anak berusia 5-6 tahun dan mengalami permasalahan ADHD. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa terapi ABA efektif untuk mengurangi perilaku terdistraksi pada anak dengan gangguan ADHD. Subjek mengalami penurunan perilaku terdistraksi dengann nilai signifikansi 0,043 (p<0,05). Terhitung mulai dari awal sebelum diberikan perlakuan atau tahap pre-test frekuensi terdistraksi sebesar 112 kali, dibandingkan dengan tahap akhir setelah diberikan perlakuan frekuensi distraksinya sebanyak 30 kali.
Child-Marriage: Knowledge, Parent-Child Communication in Kubu Raya, Kalimantan Barat Putri Anisa Charisma; Risna Hayati; Rizki Fitlya
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i1.14847

Abstract

Knowledge is needed to filter social media’s information so social media users are not plunged into risky action. Therefore, reasoning skills are needed to prevent this action. One of the risky actions is promiscuity, which can lead to child-marriage. Child marriage is a serious issue, especially in West Kalimantan, as the province with the fourth highest rate of child-marriage in Indonesia. The role of parent-child communication is essential in the psychological development of adolescents in order to provide proper attention for them. Parent-child communication needs to have an understanding to find out the effect and factors of child-marriage. This study aims to explore the contribution of knowledge and parent-child communication related to child-marriage. Using a qualitative approach, this study was analyzed with qualitative descriptive design. The respondents were 10 parents with children who decided to have a child-marriage. The study indicates that parent-child communication is limited to small talk, not related to the substance of preventing child-marriage. Some parents rarely even communicate with their children. The lack of communication is due to lack of access to education from both parents and teenagers. Respondents are unaware of the impacts or risks they would experience from the decision to marry their children. This happened because most of respondents' education was only limited to elementary school and some even dropped out of school.
Child-Marriage: Knowledge, Parent-Child Communication In Kubu Raya, Kalimantan Barat Charisma, Putri Anisa; Hayati, Risna; Filya, Rizki
Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam Vol 15, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/alqalb.v15i1.7310

Abstract

Knowledge is needed to filter social media’s information so social media users are not plunged into risky action. Therefore, reasoning skills are needed to prevent this action. One of the risky actions is promiscuity, which can lead to child-marriage. Child marriage is a serious issue, especially in West Kalimantan, as the province with the fourth highest rate of child-marriage in Indonesia. The role of parent-child communication is essential in the psychological development of adolescents in order to provide proper attention for them. Parent-child communication needs to have an understanding to find out the effect and factors of child-marriage. This study explores the contribution of knowledge and parent-child communication related to child-marriage. Using a qualitative approach, this study was analyzed with qualitative descriptive design. The respondents were 10 parents with children who decided to have a child-marriage. The study indicates that parent-child communication is limited to small talk, not related to the substance of preventing child-marriage. Some parents rarely even communicate with their children. The lack of communication is due to lack of access to education from both parents and teenagers. Respondents are unaware of the impacts or risks they would experience from the decision to marry their children. This happened because most of respondents' education was only limited to elementary school and some even dropped out of school.
Mensosialisasikan Cara Mengatur Waktu Belajar Dan Bermain Wulantari, Trie Anistia; Novisya, Herlin; rudin, Kaha; Hayati, Risna
Prosiding Dedikasi: Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): PROSIDING DEDIKASI MARET
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM) merupakan implementasi dari mahasiswa/i sebagai wujud Tri Darma perguruan tinggi serta tanggung jawab yang luhur dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat. Pada usia dini anak-anak masih sangat suka bermain sehingga lebih sering bermain daripada belajar, maka dari itu kami berinisiatif untuk memberikan edukasi tentang pentingnya membuat jadwal sehari-hari untuk memaksimalkan waktu. Tujuan dari Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM) ini adalah memberikan edukasi kepada anak Panti Asuhan Amanah mengenai pentingnya mengatur waktu belajar dan bermain. Kegiatan Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM) ini dilaksanakan pada hari Minggu, 13 November 2022, di Yayasan Setiabudi Panti Asuhan Amanah, Pamulang- Tangerang Selatan. Yang dihadiri oleh dosen akuntansi, Meta Nursita S.E., M.Ak dan tim mahasiswa (Trie Anistia Wulantari, Herlin, Risna Hayati, Kaharudin) serta dari Yayasan Setiabudi Panti Asuhan Amanah diwakili oleh Bapak M.Faly Hasan dan anak-anak panti. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat ini adalah dengan berupa sosialisasi dan penyuluhan, diskusi serta tanya jawab. Adapun hasil yang diharapkan dalam pengabdian mahasiswa kepada masyarakat (PMKM) ini guna memberi pemahaman kepada anak – anak panti asuhan dalam mengatur waktu belajar dan bermain sehingga kedepannya mereka dapat mengoptimalkan waktu yang ada. Mengatur waktu antara bermain dan belajar harus diperkenalkan kepada anak sejak dini.Managemen waktu perlu diterapkan sehingga anak – anak lebih konsisten dan disiplin dalam bermain dan belajar.Cara yang dapat diterapkan untuk mengatur belajar berupa : Menyusun agenda harian, Menyusun target belajar, Menentukan waktu luang, Disiplin dan konsisten. Dengan mengatur waktu melalui tahap-tahap diatas diharapkan dapat membantu kebiasaan belajar yang bagus dan lebih disiplin kedepannya.Kata Kunci: Edukasi; Disiplin; Konsisten ; Perencanaan waktu
HUBUNGAN SELF-ESTEEM DENGAN PERILAKU MEROKOK ELEKTRIK PADA MAHASISWI DI KOTA PONTIANAK Putri, Ratih Jutha Revika; Hayati, Risna; Jati, Sri Nugroho
PSIKOLOGI KONSELING Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/psikologikonseling.v17i2.69417

Abstract

Rokok elektrik merupakan salah satu jenis rokok yang sedang popular pada zaman sekarang. Banyak mahasiswi yang berani dan tidak segan untuk merokok di tempat umum, mahasiswi sudah tidak peduli dengan pandangan masyarakat yang berada di sekitarnya. Mahasiswi mudah terlibat dalam perilaku merokok karena adanya keinginan meningkatkan harga diri. Berdasarkan Data Departemen Kesehatan RI yang menyatakan bahwa jumlah wanita merokok mencapai 40,5% dari keseluruhan penduduk wanita di Indonesia. Peringkat pertama yaitu mahasiswi, kemudian disusul oleh pelajar yang dikemukakan oleh (Lubis et al., 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara perilaku merokok elektrik terhadap self-esteem pada mahasiswi di Kota Pontianak. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengambilan sampel nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Subjek pada penelitian ini berjumlah 115 mahasiswi pengguna rokok elektrik di Kota Pontianak. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi product moment dari Pearson, dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics v.251. Nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,388 dengan p 0,05 menunjukan adanya hubungan positif antara self-esteem dan perilaku merokok pada mahasiswi pengguna rokok elektrik di Kota Pontianak. Semakin tinggi selfesteem yang dimiliki oleh mahasiswi semakin tinggi juga kecenderungan perilaku merokok. Hal ini mengindikasikan bahwa self-esteem memiliki peran dalam mempengaruhi perilaku merokok, meskipun ada faktor-faktor lain yang juga berperan. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi memiliki tingkat self-esteem (67,8%) dan perilaku merokok (58,5%) pada kategori sedang.