Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Program Pendampingan Desainer: Mengubah Limbah Industri Tenun Menjadi Lampu Meja Berorientasi Ekspor Gihon Nugrahadi; Ariani Ariani; Atridia Wilastrina
Intervensi Komunitas Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/ik.v2i2.909

Abstract

Program pendampingan desainer atau dikenal juga dengan program Designer Dispatch Service (DDS) merupakan salah satu program yang berfokus pada pengembangan desain produk untuk Usaha Kecil Menengah Indonesia (UKM) dalam bentuk pembuatan prototipe baru. Desain yang menjadi kunci diferensiasi produk dan perkembangan ekspor masih belum dikenal di kalangan UKM di Indonesia. Tenun songket dari Sumatera Barat terkenal dengan warna dan dekorasinya yang indah dengan kualitas hasil karya yang sangat baik. Penggunaan mesin tenun modern membuat produksi tenun lebih besar dibandingkan dengan menggunakan alat tenun tradisional. Salah satu dampak penggunaan mesin modern adalah menghasilkan limbah tepi kain yang saat ini tidak dimanfaatkan sebagai produk yang memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu, program pendampingan ini dilakukan di Perusahaan Jembatan Merah, sebuah perusahaan tekstil di Sawahlunto, Sumatera Barat. Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para pengusaha tenun di Perusahaan Jembatan Merah agar dapat mengelola dan memanfaatkan limbah dari industri tenun menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi. Program ini tidak hanya fokus pada pendampingan tetapi juga mencakup kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dengan menggunakan beberapa metode seperti survey lokasi, analisis kapasitas masyarakat, pemberian penyuluhan dan pelatihan terkait kesadaran pengelolaan dan pengolahan sampah tenun songket, serta penyiapan beberapa desain alternatif lampu meja sederhana. Tahap pengembangan desain dimulai dari pengembangan ide, sketsa desain, pemilihan desain, produksi gambar kerja, identifikasi bahan dan terakhir dilanjutkan ke pemodelan. Terkait integrasi iptek dalam program pendampingan ini, teknologi dan pengetahuan sederhana dimasukkan ke dalam kegiatan pelatihan. Diharapkan hasil akhir dari program pendampingan ini akan berkembang unit bisnis baru dari pengolahan limbah tenun menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis, fungsional, estetis dan ramah lingkungan. Program pendampingan ini akan menghasilkan prototipe lampu meja yang berfungsi sebagai elemen penerangan dan interior.
Peningkatan Kreativitas Masyarakat Dalam Memanfaatkan Mainan Plastik Bekas Sebagai Elemen Estetis Pada Produk Berbahan Limbah Kayu Ariani Ariani; Gihon Nugrahadi; Rully Soeriaatmadja
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 2 (2022): May 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.2.1219-1230.2022

Abstract

Salah satu contoh konkrit untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan memanfaatkan mainan plastik bekas menjadi elemen estetis pada produk. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat yang diadakan oleh Program Studi Desain Produk Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti, kegiatan yang bersifat edukatif tentang penanganan sampah plastik ini dilaksanakan dengan masyarakat sasaran 15 orang ibu-ibu PKK di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Selain bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar peduli pada penanganan sampah plastik, kegiatan ini juga menjadi media untuk merangsang kreativitas masyarakat dalam mengolah barang bekas menjadi produk baru yang bernilai jual. Metode eksperimen dilakukan pada tahap persiapan sebagai upaya untuk memecahkan masalah berkaitan dengan pengolahan limbah kayu dan barang bekas yang dipadukan dengan limbah plastik sebagai elemen estetisnya. Pada tahap pelaksanaan, metode pelatihan dilakukan dengan demonstrasi oleh instruktur PkM yang dilanjutkan dengan praktik oleh para peserta. Para instruktur memberikan pendampingan pada setiap tahap dalam pelatihan ini. Melalui kegiatan ini telah dihasilkan 12 produk berupa stoples, gantungan baju, cermin, dan tempat gantungan kunci.
PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL KACA MENJADI LAMPU DINDING Awang Eka Novia Rizali; Elda Franzia Jasjfi; Ariani Ariani; Gihon Nugrahadi
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 2 No 2 (2020): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.957 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v2i2.7483

Abstract

Limbah botol kaca banyak didapati di sekitar rumah, limbah tersebut dapat berasal dari konsumsi kecap, saus, minuman dan selai. Pertambahan jumlah sampah di lingkungan rumah dapat dikurangi secara signifikan melalui upaya pemanfaatan pengolahan limbah, khususnya botol kaca menjadi benda bernilai guna. Dalam upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mengurangi sampah rumah tangga, maka diselenggarakan pelatihan Pemanfaatan Limbah Botol Kaca Menjadi Lampu Dinding bagi Warga Asem Baris Gang 3, RT 03/RW 05, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Warga Asem Baris yang menjadi sasaran pelatihan merupakan kelompok pekerja paruh waktu dengan latar belakang Sekolah Menengah Atas. Pelatihan dibutuhkan untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan yang diperlukan dalam pengolahan limbah botol kaca. Metode pelatihan dilaksanakan secara tatap muka bertahap, di mana peserta pelatihan dapat mengikuti tahapan pembuatan secara langsung yang diperagakan oleh instruktur. Hasil dari pelatihan ini adalah lampu dinding yang dibuat oleh masing-masing peserta pelatihan dengan menggunakan alat secara tepat guna.
Peningkatan Keterampilan Membuat Peralatan Rumah Tangga Berbahan Baku Kayu Bekas Krishna Hutama; Ariani Ariani; Gihon Nugrahadi; Hendy Rosadi
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.3.2021-2030.2022

Abstract

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya bagi mereka yang berpenghasilan di bawah UMR (Upah Minimum Regional). Salah satu upaya tersebut adalah memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, yang pada akhirnya diharapkan dapat menjadi sumber lapangan usaha baru. Dalam kesempatan kali ini, Program Studi Desain Produk FSRD Universitas Trisakti, melaksanakan pelatihan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tema pembuatan peralatan rumah tangga dari kayu bekas. Kayu bekas merupakan sumber daya material yang murah dan banyak dijumpai, yaitu berasal dari kayu sisa pabrik mebel, furniture, dan peti kemas. Masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan adalah pemuda Karang Taruna dari RT 008, RW 004, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah kayu bekas menjadi produk fungsional dan bernilai ekonomi. Metode eksperimen dilakukan pada tahap persiapan, dilanjutkan dengan metode partisipatori dan pendampingan pada pelaksanaan pelatihan. Melalui pelatihan ini, para peserta menguasai keterampilan dalam membuat produk-produk berbahan kayu bekas. Hasil PkM berupa produk fungsional seperti: wadah serba guna, rak bumbu, tempat tisu, nampan, dan alas gelas, diharapkan dapat dikembangkan sebagai peluang usaha untuk meningkatkan penghasilan.