Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Berpresentasi di Ruang Virtual Bagi Siswa Siswi Kelas XII SMA Sumbangsih Jakarta Selatan Menul Teguh Riyanti; Ariani Ariani; Indralaksmi Indralaksmi; Susy Irma Adisurya; Alfo Jordan Sijabat; Monita Eva Rahma
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 4, Oktober 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i4.13634

Abstract

Sejalan dengan sistem pendidikan dalam memasuki era revolusi 4.0 dan keterampilan abad 21, salah satu kompetensi yang perlu dikuasai oleh peserta didik adalah kemampuan berkomunikasi. Berpresentasi merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk menyampaikan pemikiran, gagasan, pengetahuan, ataupun informasi secara efektif. Pada masa pandemi ini, seluruh proses belajar mengajar dilaksanakan secara daring, sehingga kemampuan untuk melakukan presentasi di ruang virtual juga diperlukan. Berdasarkan hal tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) mengadakan kegiatan pelatihan bertema Peningkatan Kemampuan Berpresentasi di Ruang Virtual, dengan sasaran siswa siswi SMA Sumbangsih, Jakarta Selatan. Kegiatan PkM dilaksanakan secara daring melalui media zoom meeting mengingat kondisi pada masa pandemi covid-19 tidak memungkinkan untuk mengadakan kegiatan yang bersifat luring. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan siswa siswi dalam melakukan presentasi yang efektif, komunikatif, dan interaktif di dalam ruang virtual. Materi yang diberikan meliputi keterampilan mengoperasikan fitur-fitur berpresentasi di ruang meeting virtual, pengantar teoritis bagaimana menjadi presenter yang komunikatif dan percaya diri, dan pemberian contoh berpresentasi. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah metode demonstrasi (memberi contoh) yang disampaikan oleh 2 orang mahasiswa FSRD. Keterlibatan mahasiswa dalam hal ini adalah sebagai upaya untuk menemukan pendekatan dalam memancing respon dari para peserta. Selanjutnya beberapa orang siswa diminta untuk mempraktikkan materi yang telah diberikan dengan melakukan presentasi secara spontan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kemampuan siswa siswi dalam melakukan presentasi secara non formal sudah cukup baik namun pada teknik presentasi secara formal masih harus belajar dalam bertutur kata menggunakan bahasa baku dan ilmiah. Kata kunci: kemampuan berpresentasi, ruang virtual, pengabdian kepada masyarakat, pelatihan, SMA Sumbangsih
Perubahan Fungsi pada Museum Fatahillah Ditinjau dari Teori Poskolonial Ariani Ariani
Humaniora Vol. 6 No. 4 (2015): Humaniora
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/humaniora.v6i4.3377

Abstract

The Museum of Jakarta Historical, which popularly known as Fatahillah museum, is one of the importance historical buildings in Indonesia with abudance hictorical value. This neoclassic architectural building that was built around the 17th century had already been altered its function for several times, such as: a city hall (stadhius), the house of parliament, a prison especially to hang the convict, a military dorm in the end of colonial period, and a museum in the independence period. All changes of the Fatahillah Museum were observered with qualitative method accompanying with hermeneutics approach to describe its post-colonial study as a relevance result to its casual critical issue and culture. Hence, it could give another perspective of the meaning behind the colonization that ever happened and its impact nowadays. Today, the Fatahillah museum is still standing strong and majestic. The beauty of the architecture becomes a marker that colonial architecture has contributed indirectly to the development of architecture in Indonesia, apart from its function in the past. By studying the interpreted means of the Fatahillah Museum changes in function, the inheritance task is to care for and to preserve the Fatahillah Museum as one of historical witnesses. 
Program Pendampingan Desainer: Mengubah Limbah Industri Tenun Menjadi Lampu Meja Berorientasi Ekspor Gihon Nugrahadi; Ariani Ariani; Atridia Wilastrina
Intervensi Komunitas Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/ik.v2i2.909

Abstract

Program pendampingan desainer atau dikenal juga dengan program Designer Dispatch Service (DDS) merupakan salah satu program yang berfokus pada pengembangan desain produk untuk Usaha Kecil Menengah Indonesia (UKM) dalam bentuk pembuatan prototipe baru. Desain yang menjadi kunci diferensiasi produk dan perkembangan ekspor masih belum dikenal di kalangan UKM di Indonesia. Tenun songket dari Sumatera Barat terkenal dengan warna dan dekorasinya yang indah dengan kualitas hasil karya yang sangat baik. Penggunaan mesin tenun modern membuat produksi tenun lebih besar dibandingkan dengan menggunakan alat tenun tradisional. Salah satu dampak penggunaan mesin modern adalah menghasilkan limbah tepi kain yang saat ini tidak dimanfaatkan sebagai produk yang memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu, program pendampingan ini dilakukan di Perusahaan Jembatan Merah, sebuah perusahaan tekstil di Sawahlunto, Sumatera Barat. Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para pengusaha tenun di Perusahaan Jembatan Merah agar dapat mengelola dan memanfaatkan limbah dari industri tenun menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi. Program ini tidak hanya fokus pada pendampingan tetapi juga mencakup kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dengan menggunakan beberapa metode seperti survey lokasi, analisis kapasitas masyarakat, pemberian penyuluhan dan pelatihan terkait kesadaran pengelolaan dan pengolahan sampah tenun songket, serta penyiapan beberapa desain alternatif lampu meja sederhana. Tahap pengembangan desain dimulai dari pengembangan ide, sketsa desain, pemilihan desain, produksi gambar kerja, identifikasi bahan dan terakhir dilanjutkan ke pemodelan. Terkait integrasi iptek dalam program pendampingan ini, teknologi dan pengetahuan sederhana dimasukkan ke dalam kegiatan pelatihan. Diharapkan hasil akhir dari program pendampingan ini akan berkembang unit bisnis baru dari pengolahan limbah tenun menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis, fungsional, estetis dan ramah lingkungan. Program pendampingan ini akan menghasilkan prototipe lampu meja yang berfungsi sebagai elemen penerangan dan interior.
Potensi padung-padung sebagai alternatif elemen estetik pada pengembangan desain produk kontemporer Ariani Ariani
PRODUCTUM Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan Perancangan Produk) Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.665 KB) | DOI: 10.24821/productum.v3i2.1740

Abstract

Karo tribe in North Sumatra as one of the ethnic variety in the archipelago has its own art and cultural heritage, one of which is a unique jewelry called padung-padung. This jewelry was used by Karo women in the past as jewelry as well as status symbol. Currently, padung-padung completely no longer used, even many Karo people, especially younger generation, do not know it. The strong influence of foreign culture due to the advancement of technology has become one of the reasons for the increasingly displaced padung-padung. This article is a summary of the result of previous research that aims to re-examine the existence of padung-padung in the past, identify the meaning and role and cause of the loss of padung-padung from the life of Karo tribe. In addition, this study also aims to explore the potential of padung-padung as an alternative aesthetic elements in the development of contemporary product design in order to preserve the diversity of art and culture of Indonesia.Keywords: padung-padung, nine elements of artifact forming, aesthetic element, contemporary product design
Peningkatan Kreativitas Masyarakat Dalam Memanfaatkan Mainan Plastik Bekas Sebagai Elemen Estetis Pada Produk Berbahan Limbah Kayu Ariani Ariani; Gihon Nugrahadi; Rully Soeriaatmadja
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 2 (2022): May 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.2.1219-1230.2022

Abstract

Salah satu contoh konkrit untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan memanfaatkan mainan plastik bekas menjadi elemen estetis pada produk. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat yang diadakan oleh Program Studi Desain Produk Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti, kegiatan yang bersifat edukatif tentang penanganan sampah plastik ini dilaksanakan dengan masyarakat sasaran 15 orang ibu-ibu PKK di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Selain bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar peduli pada penanganan sampah plastik, kegiatan ini juga menjadi media untuk merangsang kreativitas masyarakat dalam mengolah barang bekas menjadi produk baru yang bernilai jual. Metode eksperimen dilakukan pada tahap persiapan sebagai upaya untuk memecahkan masalah berkaitan dengan pengolahan limbah kayu dan barang bekas yang dipadukan dengan limbah plastik sebagai elemen estetisnya. Pada tahap pelaksanaan, metode pelatihan dilakukan dengan demonstrasi oleh instruktur PkM yang dilanjutkan dengan praktik oleh para peserta. Para instruktur memberikan pendampingan pada setiap tahap dalam pelatihan ini. Melalui kegiatan ini telah dihasilkan 12 produk berupa stoples, gantungan baju, cermin, dan tempat gantungan kunci.
Pengaplikasian Mosaik pada Produk Rumah Tangga Sebagai Peluang Usaha Baru Bagi Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19 Ariani Ariani; Awang Eka Novia Rizali; Susy Irma Adisurya; Gihon Nugrahadi
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 7, No 3 (2021): September 2021
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.7.3.1097-1106.2021

Abstract

Terpuruknya kondisi ekonomi di Indonesia akibat pandemi covid-19 telah berdampak pada semua lapisan masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk memberdayakan masyarakat, salah satunya melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Tema yang diangkat dalam kegiatan kali ini adalah pengaplikasian desain mosaik pada produk rumah tangga sebagai peluang usaha baru bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19, dengan sasaran masyarakat yang bekerja sebagai pengemudi ojek, tukang las, dan pekerja bangunan. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pengaplikasian mosaik dari pecahan kaca dan keramik yang dikombinasikan dengan kayu bekas peti kemas menjadi produk nampan. Metode eksperimen dilakukan pada tahap persiapan, dilanjutkan dengan metode participatory action research dan pendampingan pada pelaksanaan pelatihan. Melalui pelatihan ini, para peserta menguasai keterampilan dalam membuat nampan kayu dan memiliki pemahaman estetika dalam menyusun pecahan kaca dan keramik menjadi mosaik. Hasil PkM berupa produk nampan yangfungsional dan bernilai estetis diharapkan dapat membuka peluang usaha baru bagi para peserta.
Waste Management Training: Making Table Lamp from Used Plastic Bottles Awang Eka Novia Rizali; Ariani Ariani
Comment: an International Journal of Community Development Vol 2 No 3 (2020)
Publisher : Perkumpulan Peneliti Ilmu Lingkungan - Green Visioneers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem of plastic waste in Indonesia has reached a very alarming stage. Waste management is no longer the responsibility of the government and certain parties, but all levels of society. Efforts as simple as anything needs to be done to reduce this buildup of rubbish. Training about using used plastic bottles into sitting lamps is one of the real efforts to educate the community in the village of Banjarsari, Pulosari District, Pandeglang Regency, Banten about the management of plastic waste in their environment. The training method followed by a demonstration became a media of knowledge and skills transfer for the participants consisting of community leaders, housewives, and some youths. Considering the educational background of the target community who have never studied product design principles. It is necessary to give them understanding and basics design knowledge, so the table lamp produced is both functional and aesthetically valuable. The results of this training provide new knowledge and skills, as well as open up insights and motivate them to develop ideas about alternatives for processing waste in their environment.
PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL KACA MENJADI LAMPU DINDING Awang Eka Novia Rizali; Elda Franzia Jasjfi; Ariani Ariani; Gihon Nugrahadi
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 2 No 2 (2020): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.957 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v2i2.7483

Abstract

Limbah botol kaca banyak didapati di sekitar rumah, limbah tersebut dapat berasal dari konsumsi kecap, saus, minuman dan selai. Pertambahan jumlah sampah di lingkungan rumah dapat dikurangi secara signifikan melalui upaya pemanfaatan pengolahan limbah, khususnya botol kaca menjadi benda bernilai guna. Dalam upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mengurangi sampah rumah tangga, maka diselenggarakan pelatihan Pemanfaatan Limbah Botol Kaca Menjadi Lampu Dinding bagi Warga Asem Baris Gang 3, RT 03/RW 05, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Warga Asem Baris yang menjadi sasaran pelatihan merupakan kelompok pekerja paruh waktu dengan latar belakang Sekolah Menengah Atas. Pelatihan dibutuhkan untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan yang diperlukan dalam pengolahan limbah botol kaca. Metode pelatihan dilaksanakan secara tatap muka bertahap, di mana peserta pelatihan dapat mengikuti tahapan pembuatan secara langsung yang diperagakan oleh instruktur. Hasil dari pelatihan ini adalah lampu dinding yang dibuat oleh masing-masing peserta pelatihan dengan menggunakan alat secara tepat guna.
Peningkatan Keterampilan Membuat Peralatan Rumah Tangga Berbahan Baku Kayu Bekas Krishna Hutama; Ariani Ariani; Gihon Nugrahadi; Hendy Rosadi
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.3.2021-2030.2022

Abstract

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya bagi mereka yang berpenghasilan di bawah UMR (Upah Minimum Regional). Salah satu upaya tersebut adalah memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, yang pada akhirnya diharapkan dapat menjadi sumber lapangan usaha baru. Dalam kesempatan kali ini, Program Studi Desain Produk FSRD Universitas Trisakti, melaksanakan pelatihan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tema pembuatan peralatan rumah tangga dari kayu bekas. Kayu bekas merupakan sumber daya material yang murah dan banyak dijumpai, yaitu berasal dari kayu sisa pabrik mebel, furniture, dan peti kemas. Masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan adalah pemuda Karang Taruna dari RT 008, RW 004, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah kayu bekas menjadi produk fungsional dan bernilai ekonomi. Metode eksperimen dilakukan pada tahap persiapan, dilanjutkan dengan metode partisipatori dan pendampingan pada pelaksanaan pelatihan. Melalui pelatihan ini, para peserta menguasai keterampilan dalam membuat produk-produk berbahan kayu bekas. Hasil PkM berupa produk fungsional seperti: wadah serba guna, rak bumbu, tempat tisu, nampan, dan alas gelas, diharapkan dapat dikembangkan sebagai peluang usaha untuk meningkatkan penghasilan.
Aplikasi Ondel-ondel Ikon Betawi menjadi Produk Baru dengan Teknik Quilt Asih Retno Dewanti; Ariani Ariani; Erlina Novianti
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.3.2289-2298.2022

Abstract

Dimasa pandemic Covid-19 berdampak terpuruknya kondisi ekonomi hamper di seluruh lini masyarakat, untuk itu kegiatan PKM Mono ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan sharing pengetahuan dengan Teknik quilt menjadi produk yang bernilai jual. PKM Mono Semester Genap Th. Akademik 2021-2022 dengan Judul ‘Aplikasi Ondel-ondel  Ikon Betawi  menjadi Produk Baru dengan Teknik Quilt’ dilaksanakan pada minggu 27 Maret 2022 di RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) Jati Bersinar, yang berada di Taman Ketang-ketang, Rawamangun, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur dengan masyarakat Mitra adalah kelompok ibu-ibu Jumantik dari RT 01/RW 011. Diharapkan kegiatan ini menambah wawasan tentang pemanfaatan limbah perca untuk dapat dimanfaatkan Kembali menjadi produk baru dengan mengangkat lokal konten Ikon Betawi yaitu ‘Ondel-ondel’ dalam bentuk dekoratif dengan Teknik seni ‘Quilt’. Kegiatan ini nantinya dapat menjadi salah satu sumber pemasukkan bagi peserta Mitra dan juga dapat sebagai kegiatan bersosialisasi yang bermanfaat  mengusung ekonomi kreatif kelompok ibu-ibu Jumantik untuk meningkatkan kesejahteraan bagi peserta Mitra yang juga ibu rumah tangga. Kegiatan PKM Mono ini juga merupakan program Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dapat menjadi perpanjangan tangan Pemerintah daerah Wilayah Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur dan khususnya RT 01/ RW 011.